• Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
Rabu, 27 Januari 2021
No Result
View All Result
NEWSLETTER
Islampos
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
No Result
View All Result
Islampos
No Result
View All Result

Sungguh Durhaka Anak yang Mendoakan Orangtuanya 5 Kali Sehari

Redaktur Ari Cahya Pujianto
2 bulan ago
in Kolom
Reading Time: 2min read
0
Terjawab Sudah Ujian Kita Hari Ini

Foto: Pinterest

Oleh: Ustadz Arifin Nugroho

SAYA pernah datang ke Kairo – Mesir.
Pada saat sholat Dhuhur ada kajian dari Syaikh yang mengisi kajian sambil berjualan buku.
Di akhir kajian, saya sempatkan utk membeli buku yang di jual oleh Syaikh tadi.
Judul bukunya “Melipat gandakan Keuntungan Dengan Berbakti Kepada Orangtua.”

Dalam satu bab di buku tersebut di bahas mengenai *Adab Kepada Orangtua”.
Dimana dikatakan bahwa “Sungguh durhaka seorang anak yang hanya mendo’akan kedua orangtuanya hanya 5 kali dalam satu hari.”
Saya bingung, kenapa kita sudah mendo’akan orangtua sehari 5 kali, kok masih di bilang anak durhaka?

BACA JUGA: 3 Nama Terakhir

Saya coba balik lagi ke Masjid tempat saya membeli buku tersebut, saya tanyakan kepada pengurus kajian di Masjid itu, di mana saya bisa menemui Syaikh yang kemarin memberi kajian di Masjid ini.

Dan setelah saya dapatkan nomor ponselnya, saya hubungi dan kami janjian untuk bertemu di sebuah Masjid yang kebetulan beliau sedang mengisi kajian juga.

Selesai kajian, saya bertemu dengan beliau, dan saya bertanya, kenapa kok seorang anak yang sudah mendo’akan kedua orangtuanya 5 kali sehari, masih di katakan anak yang durhaka?

Syaikh itu kemudian meminta kepada saya untuk membacakan do’a untuk kedua orangtua.
Dan saya bacakan do’a yang biasa saya baca setelah sholat.
“Rabighfirli waliwalidayya.”
“Stop,” kata si Syaikh.
“Ulangi lagi.”
“Rabighfirli waliwali dayya.”
“Stop, ulangi lagi.”
“Rabighfirli waliwalidayya.”
“Stop, ulangi lagi”.

Terus saya ulangi sampai sepuluh kali.
Kemudian si Syaikh bertanya kepada saya, “Apakah kamu capek?”
“Tidak, Syaikh.”
“Apakah kamu sampai berkeringat?”
“Tidak, Syaikh.”
“Apakah kamu sampai mengeluarkan uang membaca do’a seperti yang kamu baca tadi?”
Kembali saya jawab tidak.

“Kamu gak perlu mengeluarkan uang, kamu gak perlu mengeluarkan keringat, kamu gak perlu mengeluarkan tenaga yang besar hanya untuk membacakan do’a ampunan kepada kedua orangtuamu.”
“Tapi kenapa kamu hanya bisa memintakan ampunan buat orangtuamu sehari semalam cuma 5 kali?”
“Padahal sejak kamu masih berada dalam perut ibumu, berapa banyak keringatnya yang sudah ibumu keluarkan karena beratnya menanggung kamu yang berada diperutnya?”
“Betapa sakitnya ibumu saat melahirkan kamu, berapa besar biaya yang sudah dikeluarkan kedua orangtuamu untuk membesarkan kamu?”

BACA JUGA: Istri yang Dikorbankan

“Dan sebagai balasannya, kamu hanya bisa mendo’akan kedua orangtuamu cuma 5 kali dalam sehari semalam?”
“Padahal satu kali saat kamu membacakan do’a untuk kedua orangtuamu, Rabighfirli waliwalidayya, saat itu juga satu dosa dari orang tuamu dihapuskan ALLAH Subhaanahu Wa Ta’alaa.”
“Dan ada sebuah kisah, dimana ada seorang orangtua yang saat dia dimakamkan penuh dengan dosa, tiba-tiba, saat orangtua tersebut sedang kesusahan di alam kuburnya, ALLAH Subhaanahu Wa Ta’alaa berikan keringanan dan ALLAH berikan kemuliaan.”
“Sampai-sampai si ahlul kubur bingung, kenapa dia diangkat derajatnya seperti ini?”
“Kemudian jawab malaikat, “Ini berkat do’a anak-anakmu”

Masya Allah…
Sekarang, apakah kita masih berat untuk membacakan do’a untuk kedua orangtua kita sehari lebih dari 50 kali?
Renungkanlah ….. []

Tulisan ini viral di medsos, dan blog. Kami kesulitan menerakan sumber pertama. Syukran jazakallah khairan katsira kepada Ustadz Arifin Nugroho, semoga berkenan tulisannya kami muat. 

Tags: Anakdoa orangtuadurhaka
Ari Cahya Pujianto

Ari Cahya Pujianto

Hanya Pemuda Akhir Zaman yang Berharap Ridha dan Ampunan Allah Swt

Related Posts

Empat Hadits yang Menjadi Poros Islam

Empat Hadits yang Menjadi Poros Islam

26 Januari 2021
Empat Tingkatan Wara’

Empat Tingkatan Wara’

26 Januari 2021
Perkara Sunnah Lebih Lapang dari Perkara Wajib

Perkara Sunnah Lebih Lapang dari Perkara Wajib

25 Januari 2021
Hukum Asal Segala Sesuatu Adalah Mubah

Hukum Asal Segala Sesuatu Adalah Mubah

25 Januari 2021
Buka Lagi
Selanjutnya
Ini Manfaat Dahsyat ‘Jalan Nyeker’ bagi Kesehatan

Ini Manfaat Dahsyat 'Jalan Nyeker' bagi Kesehatan

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisements

Terbaru

Cara Iblis Sesatkan Nabi Adam
Kisah Nabi

Kelahiran Syith bin Adam

Redaktur Ari Cahya Pujianto
2 jam ago
Ini Ancaman bagi Pelaku Sumpah Pocong
Islam 4 Beginner

Musibah adalah Nikmat

Redaktur Laras Setiani
3 jam ago
Tuai Kontroversi karena Dianggap Lecehkan Islam, Film Pakistan Ini Dimasukkan ke Oscar 2021
Muslimbiz

Tuai Kontroversi karena Dianggap Lecehkan Islam, Film Pakistan Ini Dimasukkan ke Oscar 2021

Redaktur Eneng Susanti
3 jam ago
Cara Membersihkan Penyakit Hati
Syi'ar

Cara Membersihkan Penyakit Hati

Redaktur Yudi
4 jam ago

On Facebook

Navigasi

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

About Us

Membuka, menginspirasi, free to share

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Ramadan
    • Tanya Jawab Ramadhan
    • Tsaqofah Ramadhan
    • Video Ramadhan
    • Fiqh Ramadan
    • Kesehatan Ramadhan
    • Kultum Ramadhan
  • Muslimbiz
  • Muslimtrip
  • Beginner
  • Keluarga
  • Sirah
  • Syiar
  • Muslimah
  • Dari Anda
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Add Islampos to your Homescreen!

Add