BULAN Dzulhijjah merupakan salah satu bulan paling mulia dalam kalender Hijriyah. Allah SWT telah menjadikannya sebagai waktu yang dipenuhi keberkahan dan amalan-amalan yang dilipatgandakan pahalanya. Sepuluh hari pertama Dzulhijjah bahkan disebut-sebut oleh banyak ulama sebagai hari-hari terbaik sepanjang tahun.
Dalam Al-Qur’an, Allah bersumpah demi “wal-fajr” dan “layalin ‘ashr” (malam-malam sepuluh) yang oleh banyak mufassir diartikan sebagai sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, menandakan betapa besar keutamaan waktu tersebut.
Keistimewaan bulan ini tidak hanya terlihat dari pelaksanaan ibadah haji dan hari raya Idul Adha, tetapi juga dari banyaknya amal shaleh yang dianjurkan, seperti berpuasa, berdzikir, bersedekah, dan berkurban. Rasulullah SAW bersabda bahwa tidak ada hari-hari di mana amal shalih lebih dicintai oleh Allah melebihi sepuluh hari pertama Dzulhijjah.
BACA JUGA: Dzulhijjah, Bulan Pengorbanan
Maka, bulan ini adalah kesempatan emas bagi setiap muslim untuk memperbanyak ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dalam artikel ini, kita akan mengulas lebih dalam tentang keutamaan Dzulhijjah dan bagaimana cara terbaik memanfaatkannya.
Sejarah dan Keutamaan Bulan Dzulhijjah
1. Bulan yang Termasuk Asyhurul Hurum
Dzulhijjah adalah salah satu dari empat bulan haram (suci) dalam Islam, bersama dengan Muharram, Rajab, dan Dzulqa’dah. Dalam bulan-bulan ini, umat Islam dilarang berperang dan dianjurkan memperbanyak amal saleh.
2. Bulan Haji dan Rukun Islam Kelima
Nama “Dzulhijjah” sendiri berarti “yang memiliki haji”. Pada bulan inilah umat Islam dari seluruh dunia melaksanakan ibadah haji ke Baitullah di Mekkah — ibadah yang menjadi rukun Islam kelima.
Puncak haji terjadi pada tanggal 9 Dzulhijjah (Hari Arafah) dan 10 Dzulhijjah (Idul Adha).
3. Peristiwa Nabi Ibrahim dan Ismail
Dzulhijjah juga mengabadikan kisah luar biasa antara Nabi Ibrahim dan putranya, Nabi Ismail, yang menunjukkan kepatuhan total kepada Allah.
Peristiwa ini menjadi dasar disyariatkannya ibadah qurban pada tanggal 10, 11, 12, dan 13 Dzulhijjah (hari tasyrik).
4. 10 Hari Pertama yang Penuh Keutamaan
Rasulullah ﷺ bersabda: “Tidak ada hari-hari di mana amal saleh lebih dicintai Allah daripada hari-hari ini (10 hari pertama Dzulhijjah).” (HR. Bukhari)
Di dalamnya dianjurkan:
Puasa (terutama tanggal 9 Dzulhijjah, Hari Arafah)
Takbir, tahmid, dan tahlil
Sedekah dan amal saleh lainnya
5. Hari Arafah: Pengampunan Dosa
Bagi yang tidak berhaji, puasa di Hari Arafah memiliki keutamaan luar biasa:
“Puasa Arafah dapat menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.” (HR. Muslim)
BACA JUGA: Keutamaan Siang Hari pada 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah bagi Umat Islam
6. Idul Adha dan Hari Tasyrik
Tanggal 10 Dzulhijjah dikenal sebagai Idul Adha, hari raya besar umat Islam.
Dilanjutkan dengan hari tasyrik (11–13 Dzulhijjah) yang merupakan waktu untuk menikmati daging qurban, bertakbir, dan tidak diperbolehkan berpuasa.
🎯 Kesimpulan
Bulan Dzulhijjah bukan hanya tentang ibadah haji, tetapi juga bulan untuk mendekatkan diri kepada Allah melalui berbagai amal, termasuk qurban, puasa, dan takbir. Ia penuh sejarah, spiritualitas, dan semangat pengorbanan. []














