• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Kamis, 11 Desember 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Ramadhan

Sedang dalam Perjalanan (Musafir), Haruskah Laksanakan Tarawih Juga?

Oleh Dini Koswarini
2 tahun lalu
in Ramadhan
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
shalat, Shalat untuk Penambah Rezeki, Cara Taubat Pernah Tinggalkan Shalat, Tarawih, Shalat Tarawih, Sujud Syukur, Surat yang Harus Dibaca ketika Shalat Dhuha, Tata cara shalat

Foto: Unsplash

0
BAGIKAN

TANYA: Apakah orang yang sedang dalam perjalanan atau musafir, dianjurkan juga melaksanakan shalat tarawih?

Jawab: Shalat tarawih pada bulan Ramadhan adalah termasuk qiyamullail dimana Allah telah memuji pelakunya dalam firman-Nya:

كَانُوا قَلِيلًا مِّنَ اللَّيْلِ مَا يَهْجَعُونَ

الذاريات/17

ArtikelTerkait

Yang Biasanya Dibeli oleh Anak-anak 90-an ketika Lebaran

7 Tips bagi Penderita GERD saat Lebaran agar Tetap Sehat dan Nyaman

Puasa Syawal Dulu Atau Puasa Qadha Ramadhan?

Apa Jawaban Taqabbalallahu Minna wa Minkum?

“Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam”. (QS. Adz Dzariyat: 17)

Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam- telah melakukan qiyam pada bulan Ramadhan dan bulan lainnya, beliau tidak pernah meninggalkan qiyamullail baik di rumah maupun saat bepergian.

Ibnul Qayyim –rahimahullah- berkata:

“Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam- tidak pernah meninggalkan qiyamullail baik sedang mukim maupun sedang musafir, dan jika beliau tertidur atau sedang sakit beliau shalat pada siang hari 12 raka’at”. (Zaad Al Ma’ad: 1/311)

BACA JUGA:  Shalat Tarawih, Ibadah Ramadhan yang Paling Banyak Godaannya

Imam Bukhori (945) telah meriwayatkan dari Ibnu Umar –radhiyallahu ‘anhuma- berkata:

كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي فِي السَّفَرِ عَلَى رَاحِلَتِهِ حَيْثُ تَوَجَّهَتْ بِهِ يُومِئُ إِيمَاءً ، صَلَاةَ اللَّيْلِ ، إِلَّا الْفَرَائِضَ ، وَيُوتِرُ عَلَى رَاحِلَتِهِ

“Bahwa Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam- di dalam perjalanan beliau shalat malam di atas kendaraan menghadap kemana saja setelah awalnya diarahkan (menuju kiblat), kecuali shalat fardu, dan beliau shalat witir juga di atas kendaraan”.

Batasan Mendapatkan 1 Rakaat dalam Shalat,, Amalan setelah Shalat, Syarat Imam dalam Shalat, Bacaan Itidal, Istighfar setelah Shalat, Keutamaan Shalat Ashar, Hukum Baca Doa Iftitah dalam Shalat, Tarawih
Foto: Unsplash

Imam Bukhori (1034) telah meriwayatkan dari Salim bin Abdullah bin Umar –radhiyalahu ‘anhuma- berkata:

كَانَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا يُصَلِّي عَلَى دَابَّتِهِ مِنْ اللَّيْلِ وَهُوَ مُسَافِرٌ ، مَا يُبَالِي حَيْثُ مَا كَانَ وَجْهُهُ . قَالَ ابْنُ عُمَرَ : وَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُسَبِّحُ عَلَى الرَّاحِلَةِ قِبَلَ أَيِّ وَجْهٍ تَوَجَّهَ ، وَيُوتِرُ عَلَيْهَا ، غَيْرَ أَنَّهُ لَا يُصَلِّي عَلَيْهَا الْمَكْتُوبَةَ

“Bahwa Abdullah bin Umar –radhiyallahu ‘anhuma- melaksanakan shalat malam di atas hewan tunggangannya pada saat sedang safar, beliau membiarkan wajahnya menghadap kemana saja”. Ibnu Umar berkata: “Bahwa Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- bertasbih dari atas tunggangannya menghadap kemana saja, dan melaksanakan shalat witir dari atas tunggangannya juga, hanya saja beliau tidak melaksanakan shalat fardu dari atas tunggangannya”.

Shalat sunnah yang ditinggalkan oleh seorang musafir adalah sunnah qabliyah dan ba’diyah zhuhur, sunnah rawatib maghrib dan isya’ saja, adapun selain itu dan semua shalat sunnah lainnya maka tetap disyari’atkan bagi yang mukim dan musafir.

Imam Muslim (1112) telah meriwayatkan dari Hafsh bin ‘Ashim bin Umar bin Khattab berkata: “Saya telah menemani Ibnu Umar di jalanan Makkah, beliau shalat Zhuhur bersama kami dua raka’at, lalu beliau mendatangi tunggangannya dan kami pun sama, lalu beliau duduk dan kami pun ikut duduk namun beliau masih menaruh perhatian kepada orang yang shalat, beliau melihat beberapa orang masih berdiri, lalu berkata: “Apa yang mereka perbuat ?”, saya jawab: “bertasbih (melaksanakan shalat sunnah rawatib)”, kalau saja aku ingin bertasbih maka aku sempurnakan shalatku, wahai saudaraku, sungguh saya telah menemani Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- dalam perjalanan, beliau tidak shalat lebih dari dua raka’at sampai Allah memanggil beliau, saya telah menemani Abu Bakar, beliau tidak shalat lebih dari dua raka’at sampai Allah memanggilnya, saya juga telah menemani Umar, beliau tidak shalat lebih dari dua raka’at sampai Allah memanggilnya, saya juga telah menemani Utsman, beliau tidak shalat lebih dari dua raka’at sampai Allah memanggilnya, dan Allah telah berfirman:

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu”. (QS. Al Ahzab: 21)

Ucapan Ibnu Umar: “kalau saja aku ingin bertasbih maka aku sempurnakan shalatku”, maksudnya kalau saja saya memilih untuk shalat sunnah maka saya sempurnakan shalat saya sebanyak 4 raka’at lebih saya sukai, namun saya tidak berpendapat satu dari keduanya, yang disunnahkan adalah mengqashar shalat dan tidak perlu shalat sunnah rawatib.

Ulama Lajnah Daimah lil Ifta’ pernah ditanya:

“Bagaimana pendapat kalian terkait para musafir, apakah lebih utama bagi mereka melaksanakan shalat tarawih pada bulan Ramadhan atau tidak ?, sementara mereka mengqashar shalatnya”.

Mereka menjawab:

“Qiyam Ramadhan hukumnya sunnah, telah disunnahkan oleh Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam-, dan karenanya diambil oleh para sahabat –radhiyallahu ‘anhum- dan diamalkan oleh mereka, dan berlanjut sampai hari ini. Telah ditetapkan pada dua kitab Shahih dari hadits Aisyah bahwa beliau –shallallahu ‘alaihi wa sallam- telah melaksanakannya beberapa malam dan mereka pun ikut shalat bersama beliau, kemudian beliau terlambat dan shalat di rumah beliau pada sisa hari dalam bulan tersebut, dan beliau bersabda:

إني خشيت أن تفرض عليكم فتعجزوا عنها

“Saya khawatir shalat tarawih tersebut akan diwajibkan kepada kalian dan kalian tidak mampu melakukannya”.

Kriteria Imam Shalat Jamaah, Hukum Shalat Pakai Pakaian Najis, ibadah, Batasan Mendapatkan 1 Rakaat dalam Shalat, Rukun Shalat, Kemuliaan yang Didapatkan Orang yang Shalat Tepat Waktu, Cara Mengganti Shalat yang Terlewat, Keutamaan Shalat Ashar, Rukun Shalat, Keutamaan Shalat Tahajud, Hukum Menelan Ludah ketika Shalat, Tarawih
Foto: Unsplash

Dan di dalam riwayat Bukhori bahwa Umar telah mengumpulkan banyak orang untuk menjadi makmum bagi Ubay bin Ka’ab, beliau menjadi imam shalat tarawih. Telah ditetapkan juga di dalam dua kitab Shahih dari hadits Abu Salamah bin Abdurrahman bahwa ia telah bertanya kepada ‘Aisyah –radhiyallahu ‘anha-: “Bagaimanakah shalatnya Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- ?”

BACA JUGA:  Jumlah Rakaat Shalat Tarawih Menurut Ulama 4 Mazhab

Beliau menjawab:

“Beliau tidak menambah pada bulan Ramadhan dan pada bulan lainnya lebih dari 11 raka’at, dan pernah Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam- bepergian pada bulan Ramadhan, termasuk perjalanan beliau –shallalahu ‘alaihi wa sallam- menuju fathu Makkah, beliau keluar Madinah pada hari ke-10 bulan Ramadhan tahun 8 H. Ibnul Qayyim berkata:

“Bahwa beliau tidak pernah meninggalkan qiyamullail baik sedang mukim atau musafir, dan ketika beliau ketiduran atau karena sakit maka beliau shalat pada siang harinya 12 raka’at”. Hal ini menjadi jelas bahwa jika mereka shalat dalam perjalanan maka beliau telah sesuai dengan sunnah”. (Fatawa Lajnah Daimah: 7/206)

Kesimpulan:

Bahwa shalat tarawih tetap disunnahkan bagi para musafir, sebagaimana juga bagi mereka yang mukim; karena Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam- selalu menjaga qiyamullail baik dalam perjalanan maupun di rumah.

Semoa Allah senantiasa memberikan taufik-Nya kepada kita semua untuk taat dan meraih ridho-Nya.

Wallahu A’lam. []

SUMBER: ISLAMQA

Tags: musafirRamadhanTarawih
ShareSendShareTweetShareScan
ADVERTISEMENT
Previous Post

Haruskah Makan Kurma dengan Jumlah Ganjil?

Next Post

Hindari 2 Dosa Ini saat Bukber!

Dini Koswarini

Dini Koswarini

Terkait Posts

Lebaran

Yang Biasanya Dibeli oleh Anak-anak 90-an ketika Lebaran

30 Maret 2025
gerd

7 Tips bagi Penderita GERD saat Lebaran agar Tetap Sehat dan Nyaman

30 Maret 2025
Puasa, Sunnah Puasa Ramadan, Puasa Syawal

Puasa Syawal Dulu Atau Puasa Qadha Ramadhan?

30 Maret 2025
Hukum Mengucapkan Selamat Tahun Baru Hijriyah, Jawaban Taqabbalallahu Minna wa Minkum

Apa Jawaban Taqabbalallahu Minna wa Minkum?

30 Maret 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Oleh Dini Koswarini
14 Juli 2025
0

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999! 1 Tarawih

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999!

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Terpopuler

Berikut 7 Ayat Al-Quran tentang Masjid

Oleh Sufyan Jawas
1 November 2021
0
Ayat Al-quran tentang masjid

Saking pentingnya dalam kehidupan seorang Muslim, ada beberapa ayat Al-Quran tentang masjid. 

Lihat LebihDetails

25 Hal yang Tidak Boleh Dilakukan di Tempat Kerja

Oleh Dini Koswarini
13 Mei 2025
0
Cara Pengembangan Diri, Zakat Online, Tips Agar Nggak Ngantuk di Siang Hari, keutamaan syukur, Cara Jaga Hati yang Sehat, Syarat Bekerja dalam Islam, Tempat Kerja

Apa saja hal-hal yang tampaknya sepele, tapi sebenarnya berdampak besar jika dilakukan di tempat kerja?

Lihat LebihDetails

85 Motto Hidup dari Kutipan Ayat Alquran

Oleh Eneng Susanti
17 Januari 2023
0
motto hidup ayat Alquran, cara menjadikan Al-Qur'an sebagai penyembuh

SAHABAT mulia Islampos, ada banyak pelajaran dan hikmah yang bisa dipetik dari Alquran. Banyak pula kutipan ayat Alquran yang bisa...

Lihat LebihDetails

Iman, Seperti Pohon yang Baik

Oleh Dini Koswarini
13 Mei 2024
0
takdir, bacaan Istighfar, Keutamaan Sabar dan Shalat, Doa Nabi Musa, Takdir, Ramadhan, doa ramadhan, Doa Ramadhan, Doa Setelah Tahajjud, Syafaat Nabi, Amalan yang Mendapatkan Doa Malaikat, Doa Tawakal,Iman, Pohon, Didoakan Keburukan oleh Orang Lain

Akar pohon ini teguh di dalam tanah, sementara cabangnya (bagian atasnya) ada di langit.

Lihat LebihDetails

“Allah Ciptakan Alam Semesta dalam 6 Masa,” Berapa Masa Itu?

Oleh Rika
10 Februari 2017
0
Foto: Oase Muslim

Sesungguhnya masa di situ merupakan interval waktu yang tidak bisa diukur.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.