• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Jumat, 24 Maret 2023
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Dari Anda Renungan

Rezeki Penjual Kerang Rebus

Oleh Eneng Susanti
2 tahun lalu
in Renungan
Waktu Baca: 4 menit baca
A A
0
Ilustrasi. Foto: dapur Kobe

Ilustrasi. Foto: dapur Kobe

0
BAGIKAN

Oleh: Eneng Susanti

SABTU, 27 April 2013, di sebuah akhir pekan yang menyenangkan…

Keluar dari gedung perpustakaan daerah, saya langsung menyetop angkot menuju lokasi tempat tahsin. Jam menunjukkan pukul 15.00 WIB. Butuh waktu sekitar 15 menit untuk menjangkau tempat tujuan. Namun, saya tertahan di dalam angkot karena ‘sebuah perdebatan’ antar sopir angkot di sebuah pasar. Pukul 15.30 saya masih mendekam di dalam angkot tersebut.

Karena adzan ashar sudah berkumandang, maka saya putuskan untuk singgah dulu ke mushola dekat rumah salah seorang teman kerja saya. Lokasinya pun tidak jauh dari gedung tempat tahsin. saya niatkan usai sholat nanti untuk berkunjung sebentar ke rumah teman saya itu. Sebab, dia sudah resign dari tempat kerja dan beberapa hari lagi akan kembali ke kampung halamannya di Jogya sana. So, saya ingin bersilaturahmi selagi masih sempat.

ArtikelTerkait

Beramal Secara Ihsan

Pesan dalam Luka dan Kematian

Ketika Dunia Melalaikanku

Ketika Kegelisahan Menghantui, Serahkan Semua Urusan kepada Ilahi Rabbi

Hanya beberapa meter sebelum saya memasuki mushola, saya melihat seorang pria mendahului langkah saya.

“Berarti saya tidak akan sendirian di mushola itu,” batin saya.

Sebenarnya agak ngeri dan tidak nyaman juga jika kata ‘tidak sendiri’ itu berarti bersama laki-laki. Tapi, ya, mau bagaimana lagi…bukan satu dua kali saya menumpang sholat di mushola yang juga berfungsi sebagai majlis ta’lim di kampung itu. Dan, begitulah…seperti masjid-masjid pada umumnya, mushola itupun hampir selalu sepi pengunjung. Jika ada satu orang saja yang sholat di sana, sepertinya itu sudah merupakan ‘sesuatu’ sekali ya. So, ‘kengerian’ di otak saya pun terkikis oleh sebuah kelegaan bahwa masih ada orang yang mau menghidupkan musholla ini.

BACA JUGA: Aa Ganteng di Tukang Kupat Tahu

Dia berwudhu dan memulai sholat lebih dulu dari pada saya. Ketika saya akan berwudhu, seorang anak kecil tiba tiba masuk ke area mushola itu.

“Mang kerang…mang kerang…” Teriak anak itu.

Saya pun teringat, sepintas lalu sebelum saya memasuki mushola ini, saya sempat melihat sebuah gerobak penjual kerang rebus terparkir di samping mushola.

Siapa laki-itu, ya? (tolong jangan bilang saya kepo). Yang jelas saya kagum padanya. Saya tegaskan sekali lagi, saya kagum. BUKAN naksir. Saya rasa saya tidak perlu teriak keras keras atau menyanyikan lagu Shanty yang judulnya ‘Hanya Memuji’ cuma untuk menegaskan hal tersebut di atas. Ok.

Sekarang, akan saya jelaskan sebab kekaguman saya itu. Siapa laki laki itu? Dia adalah seorang pedagang keliling. Penjual kerang rebus.

Kenapa saya kagum? Karena dia ‘orang kecil’. Di hari gini jangankan ‘orang besar’, ‘orang kecil’ saja sudah banyak yang jauh dari tuhannya.

Lihat saja kebanyakan pedagang kelililng atau tukang-tukang apalah yang bekerja dengan mendorong gerobak, entah itu tukang bakso, tukan gorengan, tukang somay atau apalah. Kebanyakan dari mereka biasanya adalah orang tua. Tapi pergeseran masa mengisahkan cerita yang berbeda di jaman sekarang. Banyak pula di antara mereka yang msih muda bahkan remaja, Mungkin anak anak juga, yang sekarang sering kita lihat di pinggir pinggir jalan, menjajakan dagangannya.

Dari segi ‘enterpreneurship’ ini mungkin bersifat baik. Tapi ada sesuatu yang yang kurang ‘ok’ di sini. Sebagian besar dari pemuda yang jadi pedagang itu putus sekolah. Berpendidikan rendah dan cenderung tidak punya minat yang tinggi untuk belajar.

Saya adalah kuli, maka kehidupan saya pun sebenarnya tidak jauh berbeda dengan mereka. Hanya saja, yang sangat saya sayangkan, mereka yang hidup di jalanan kurang kenyang akan pendidikan dan pemahaman yang dalam tentang agamanya. Yang saya saksikan, banyak diantara penjaja makanan di belakang gerobak-gerobak itu adalah pemuda tanggung, yang notabene sedang dalam proses pencarian jati diri. Merekapun terjebak oleh sebuah gaya hidup yang di sebut ‘gaul’. Yaitu sebuah pemikiran atau cara pandang yang keliru tentang arti sebuah kata ‘keren’ dalam kaca mata seorang remaja.

Bagi mereka keren itu berkutat seputar ‘punya pacar’, ‘punya handphone’, punya ‘motor’, ‘fanatik terhadap sebuah band’, dan hal hal nggak penting lainnya. Memang definisi ‘keren’ semacam ini berlaku bukan hanya bagi para ‘pengusaha muda’ tersebut saja, melainkan juga bagi para pemuda pada umumnya. Namun, hal ini tetap tidak bisa dibilang biasa. Akan fatal sekali jadinya jika seseorang berusaha/bekerja hanya untuk mengejar duniawi saja, apalagi cuma untuk sekedar mengisi perut dan melampiaskan nafsu (keinginan keinginan semu yang dikatakan ‘keren’ oleh pemikiran mereka itu).

maka, saya kagum, ketika ada salah seorang ‘pengusaha muda’ yang masih mengingat tuhannya di sela aktifitas kerjanya; di waktu waktu orang lain sibuk dengan gaya hidup, fashion, pacar, gadget atau blablabala yang lainnya; diantara sempitnya waktu dan sesaknya nafas yang tercekik kebutuhan hidup; di tengah lelah yang mendera sekujur tubuh; dan tentu saja, di ‘hari gini’.

BACA JUGA: Rezekimu Sudah Ditanggung

Saya rasa orang itu pantas mendapat pujian. Sebagai orang kecil, ia masih mampu mengingat kebesaran tuhannya, bahkan ketika beraktivitas untuk menutupi kebutuhan hidupnya.

Sewaktu anak kecil yang akan membeli kerang rebus itu memanggilnya, saya tahu, laki laki itu mungkin baru saja mengumandangkan takbir. Ia bias saja membatalkan sholatnya. Tapi tidak. Dia tetap menyelesaikan sholatnya, bahkan dengan sangat tenang dan tuma’ninah. Jika saya tidak salah mengira, orang itu pastilah mengerjakan sholat sunat rowatib juga. Karena sholatnya lumayan lama.

Melihat pedagang kerang rebus yang dicarinya ternyata sedang sholat, anak itupun akhirnya menunggu. Lalu, datang dua orang anak lainnya mencari anak tersebut. Sekilas saya sempat mendengar perbincangan mereka.

Anak yang baru datang itu berkata pada temannya, “Ari kamu teh tidak sholat?”

“Hayu atuh kita sholat!”

Maka, merekapun sholat dibelakang tukang kerang tadi.

Masya Allah, saya sungguh terharu melihat kejadian itu.

Semoga setiap orang yang mencari nafkah, selalu mengingat tuhannya. Karena pasti tuhannya pun akan ingat padanya. Meskipun sedang sholat, toh, rezeki si tukang kerang rebus itu tidak melayang begitu saja. Yang menjadi bagian rezekinya tetap akan jadi miliknya, meskipun ia menunda sejenak kegiatan usaha untuk mendirikan sholat.

Allah tidak akan pernah lupa memberikan jatah rezeki pada setiap hamba-Nya, apalagi kepada mereka yang selalu berikhtiar dan tetap melaksanakan perintah Nya. []

Tags: Kisahrezekitukang kerang
ShareSendShareTweetShare
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Nasihat Rasulullah SAW tentang Rasa Cemburu

Next Post

5 Syarat Berbuat Maksiat

Eneng Susanti

Eneng Susanti

Terkait Posts

Keutamaan Berdoa, doa Nabi Musa, Waktu Doa yang Mustajab, Waktu Mustajab untuk Berdoa di Hari Jumat, Hukum Menghadiahkan Al-Fatihah untuk Diri Sendiri, Doa yang Dibaca ketika Sujud dalam Shalat,, Adab Berdoa, adab berdoa, Hukum Ulang Tahun bagi Seorang Muslim, ihsan

Beramal Secara Ihsan

24 Maret 2023
Pokok Maksiat, Makna Kata Fitnah, luka

Pesan dalam Luka dan Kematian

18 Maret 2023
Perempuan Lebih Cepat Tua daripada Lelaki, Kisah Mengagumkan Mualaf, dunia

Ketika Dunia Melalaikanku

19 Februari 2023
Doa Minta Jodoh Keutamaan Doa Bersyukur Menurut Islam, Sebab Doa Belum Terkabul, Cinta pada Allah, Syarat Diterimanya Tobat, Orang yang Beramal, Penyebab Rezeki Terhambat, Nasihat Ustadz Salim A Fillah, Adab Doa, Doa Ketika Melihat Kematian, Waktu Mustajab untuk Berdoa, Cara Anak Berbakti pada Orang Tua yang Sudah Meninggal, doa untuk anak, Shalawat Al-Fatih, doa Nabi Musa, Syarat Taubat, Waktu Mustajab untuk Berdoa di Hari Jumat, Pelancar Rezeki, Doa Memohon Ampunan pada Allah SWT, Ilahi Rabbi

Ketika Kegelisahan Menghantui, Serahkan Semua Urusan kepada Ilahi Rabbi

9 Januari 2023
Please login to join discussion

Terbaru

bukber

Kemendagri Minta Kepala Daerah Tiadakan Bukber Pegawai

Oleh Yudi
24 Maret 2023
0

Istana telah memberikan penjelasan terkait arahan Presiden Jokowi yang melarang pejabat dan pegawai pemerintah untuk mengadakan bukber.

Jenis Munafik

3 Jenis Munafik

Oleh Dini Koswarini
24 Maret 2023
0

Berhati-hatilah akan nifak. Ada tiga jenis munafik yang harus diwaspadai oleh seorang Muslim.

Batal Puasa karena Bekerja di Panas Terik

Hukum Orang yang Batal Puasa karena Bekerja di Panas Terik

Oleh Amang Dede
24 Maret 2023
0

Apa hukum orang yang batal puasa karena bekerja di panas terik?

Waktu Utama Membaca Surat Al-Ikhlas, Adab Berhubungan Suami Istri, Puasa Batal

Bercumbu dengan Istri di Siang Hari Ramadhan Sampai Keluar (Mani), Apakah Puasa Batal?

Oleh Amang Dede
24 Maret 2023
0

Apakah ini termasuk dosa? Kalau memang ya, apa tebusannya? Dan bagaimana apakah batal puasa?

Terpopuler

Onani Tidak Keluar Mani, Bagaimana Hukum Puasa Saya?

Oleh Amang Dede
5 Juni 2017
0
Foto: Amber Freda

Boleh jadi, mani akan keluar setelah beberapa lama Anda berupaya menahannya.

Lihat Lebih

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Amang Dede
30 September 2020
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat Lebih

Siksa Kubur Dihentikan di Bulan Ramadhan, Benarkah?

Oleh Eppi Permana Sari
20 Maret 2019
0
Bulan Haram

Ramdaha adalah bulan penuh ampunan,maka benarkah siksa kubur dihentikan di bulan ramadhan?

Lihat Lebih
Facebook Twitter Youtube Pinterest

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

Update Contents
Islampos We would like to show you notifications for the latest news and updates.
Dismiss
Allow Notifications