• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Kamis, 11 Desember 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Dari Anda Renungan

Pertanyaan tentang Jodoh; Konspirasi di Hari Lebaran

Oleh Rifki M Firdaus
8 tahun lalu
in Renungan
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Pertanyaan tentang Jodoh; Konspirasi di Hari Lebaran 1
197
BAGIKAN

 

Oleh: Fahd Pahdepie,
Penulis buku ‘Rumah Tangga’ (PandaMedia, 2015)

 

ENTAH sudah lebaran ke berapa ini terjadi, entah untuk berapa lebaran lagi.

ArtikelTerkait

Saat Ga Punya Duit, Waduh Rasanya ….

Saat Kita Diuji dengan Banyaknya Harta

Paksakan Bangun Shalat Malam

Uang Memang Bisa Beli … tapi Tidak Bisa Beli ….

“Kapan Allah akan mengirimkan jodoh buatku?” Itu pertanyaan pribadimu. Keluh rahasiamu. Yang kadang-kadang kamu gumamkan di saat-saat paling sunyi di kesendirian dirimu.

“Kapan kamu menikah?” Itu pertanyaan mereka—entah mengapa selalu terasa seperti sebuah serangan terbuka.

“Apa-apaan ini!?” katamu, sambil mendirikan benteng pertahanan.

“Aku juga ingin menikah, kok! Aku sudah berusaha sekuat tenaga! Aku sudah mengupayakan yang terbaik. Aku masih menunggu—aku hanya percaya Allah akan memberikan yang terbaik untukku!” sambungmu.

“Jadi, kapan kamu menikah?” untukmu, di sini, sepandai apapun kamu menjawabnya atau tidak menjawabnya, pertanyaan itu akan selalu ada sebelum kamu menuntaskan semuanya.

“Doakan saja…” jawabmu. Diplomatis.

Mereka mengangguk. Juga diplomatis. Semoga mereka benar-benar mendoakanmu…
Tapi dua minggu, atau dua bulan, atau setahun berikutnya, seperti setiap lebaran tiba, mereka akan mempertanyakan lagi hal yang sama: Kapan kamu menikah?

Kali ini, kamu tersenyum. Menggelengkan kepala. “Tenang saja,” katamu. Sementara rasa waswas menyerangmu dari dalam. Dan dalam kedip matamu yang ketiga, kamu menghitung jumlah usia. Tenang saja?

Mereka tersenyum. Tetapi tentang semua ini, senyum mereka seringkali tak membuatmu bahagia.

“Tenang, tenang, tenang… Semua masih baik-baik saja—meski tak sesuai rencana.” Kamu mencoba mengobati dirimu sendiri.

… dan para penanya mungkin berlalu, tetapi pertanyaan-pertanyaan itu selalu ada untukmu. Lagi dan lagi. Dari siapa saja: Kapan kamu menikah, sih?

“Bah, apa-apaan ini? Konspirasi macam apa ini!?” umpatmu dalam hati.

***

Sekarang, mari mengobrol santai. Mari kita bayangkan sepasang jodoh sebagai dua manusia yang berdiri di dua tepi pantai yang dipisahkan lautan—saling mengandaikan.

Dengan demikian, perjodohan, atau pernikahan, barangkali semacam kehendak untuk saling mempertemukan diri satu sama lain. Keduanya boleh jadi diantarkan takdir untuk bertemu atau dipertemukan, tetapi nasib dan hidup baru bermakna setelah kita memberinya kata kerja, kan? Maka menyeberanglah! Sebagaimana nasib, juga hidup, jodoh selalu butuh kata kerja untuk membuat dirinya jadi bermakna.

“Bagaimana kalau jodohku bukan dia yang sedang menunggu seberang lautan—berdiri di tepian pulau yang menghadap ke arah kita secara berlawanan?” tanyamu.

Bagaimana kamu tahu? Siapa yang tahu?

Kamu menggelengkan kepala. “Aku tidak yakin, sebenarnya. Selalu tidak yakin,” jawabmu.

Keyakinan adalah modal pertama agar kamu bisa menyeberangi lautan, bukan? Itu saja.

“Tapi aku melihat banyak orang yang menemui seseorang yang keliru di seberang lautan!” keluhmu.

“Bagaimana kita tahu jodoh yang tepat?”

Tidak ada yang tahu. Siapa yang tahu?

Tapi, sudahlah. Apa yang salah tentang kegagalan? Kegagalan hanyalah sebuah alternatif. Jalan memutar menuju keberhasilan. Entah tak tersedia pilihan lainnya setelah itu selain keberhasilan, kan?

Lagipula bukankah cerita hidup manusia dimulai dengan sebuah peristiwa kegagalan? Aku mencoba meyakinkanmu—dengan apa saja. Kali ini hanya agar kamu berani menyeberang lautan.

Sayangnya, kamu tetap menggelengkan kepala. “Aku tak bisa berenang dan aku tak mau berlayar,” katamu.

Bagaimanapun aku tak bisa memaksamu. Tetapi apapun pilihanmu, jodoh tetaplah sepasang manusia di dua tepian pulau yang terpisahkan lautan. Tinggal kamu yang memutuskan. Sementara kita bisa melihat lautan dengan dua cara pandang yang berbeda: Bentangan kekejaman yang memisahkan dirimu dari jodoh yang tengah kau andaikan, atau instrumen yang membuatmu selalu punya kemungkinan untuk bisa mencapai pulau lainnya dari pulau tempatmu kini berdiri.

“Seberapa dalamkah sebenarnya lautan?” itu pertanyaanmu berikutnya. Terdengar ragu-ragu.

Kali ini aku yang menggelengkan kepala. Tak ada satupun manusia yang benar-benar tahu, tak ada yang pernah benar-benar bisa mengukurnya. Allahlah yang Maha Tahu Segalanya, sementara manusia hanya bisa menduga-duga, kan?

Kamu menghela napas panjang. Lantas menganggukkan kepala pelan-pelan. []

Sumber: Fanpage Fahd Pahdepie, Penulis buku ‘Rumah Tangga’ (PandaMedia, 2015). Coming soon: ‘Jodoh – sebuah novel’ (Bentang Pustaka, 2015)

Tags: jodohKonfirmasilebaranPertanyaan
Share197SendShareTweetShareScan
ADVERTISEMENT
Previous Post

Halal Bihalal, Tradisi Baik Bukan Bid’ah

Next Post

Pasca Hancurkan Marawi, Duterte Minta Maaf

Rifki M Firdaus

Rifki M Firdaus

Terkait Posts

Duit, Uang

Saat Ga Punya Duit, Waduh Rasanya ….

12 Juli 2025
qarun, harta

Saat Kita Diuji dengan Banyaknya Harta

11 Juli 2025
Tahajjud, Amalan di Pagi Hari, Shalat Taubat, Renungan, Tahajjud, Shalat Malam, shalat tahajud, Bangun Malam, Surah Al-Baqarah, Shalat Witir, Shalat Malam

Paksakan Bangun Shalat Malam

10 Juli 2025
Rezeki, Jalan Rezeki, pencuri, Uang Haram, Sedekah

Uang Memang Bisa Beli … tapi Tidak Bisa Beli ….

10 Juli 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Oleh Dini Koswarini
14 Juli 2025
0

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999! 2

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999!

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Terpopuler

Berikut 7 Ayat Al-Quran tentang Masjid

Oleh Sufyan Jawas
1 November 2021
0
Ayat Al-quran tentang masjid

Saking pentingnya dalam kehidupan seorang Muslim, ada beberapa ayat Al-Quran tentang masjid. 

Lihat LebihDetails

25 Hal yang Tidak Boleh Dilakukan di Tempat Kerja

Oleh Dini Koswarini
13 Mei 2025
0
Cara Pengembangan Diri, Zakat Online, Tips Agar Nggak Ngantuk di Siang Hari, keutamaan syukur, Cara Jaga Hati yang Sehat, Syarat Bekerja dalam Islam, Tempat Kerja

Apa saja hal-hal yang tampaknya sepele, tapi sebenarnya berdampak besar jika dilakukan di tempat kerja?

Lihat LebihDetails

85 Motto Hidup dari Kutipan Ayat Alquran

Oleh Eneng Susanti
17 Januari 2023
0
motto hidup ayat Alquran, cara menjadikan Al-Qur'an sebagai penyembuh

SAHABAT mulia Islampos, ada banyak pelajaran dan hikmah yang bisa dipetik dari Alquran. Banyak pula kutipan ayat Alquran yang bisa...

Lihat LebihDetails

Iman, Seperti Pohon yang Baik

Oleh Dini Koswarini
13 Mei 2024
0
takdir, bacaan Istighfar, Keutamaan Sabar dan Shalat, Doa Nabi Musa, Takdir, Ramadhan, doa ramadhan, Doa Ramadhan, Doa Setelah Tahajjud, Syafaat Nabi, Amalan yang Mendapatkan Doa Malaikat, Doa Tawakal,Iman, Pohon, Didoakan Keburukan oleh Orang Lain

Akar pohon ini teguh di dalam tanah, sementara cabangnya (bagian atasnya) ada di langit.

Lihat LebihDetails

“Allah Ciptakan Alam Semesta dalam 6 Masa,” Berapa Masa Itu?

Oleh Rika
10 Februari 2017
0
Foto: Oase Muslim

Sesungguhnya masa di situ merupakan interval waktu yang tidak bisa diukur.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.