• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Selasa, 31 Januari 2023
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Kolom

Pembukaan Khutbah Haruskan Memakai Redaksi “Innalhamda Lillah”?

Oleh Yudi
2 tahun lalu
in Kolom
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
Foto: Unsplash

Foto: Unsplash

0
BAGIKAN

PEMBUKAAN khutbah atau risalah tidak harus memakai lafaz: “Innalhamda lillah nahmaduhu wa nasta’inuhu… – sampai – …kullu bidatin dhalalah wa kullu dhalatin finnar” (selanjutnya diringkas dengan “innalhamda lillah…”, tapi boleh dengan redaksi yang lain yang telah memenuhi unsur tahmid (pujian kepada Allah) serta shalawat kepada Nabi ﷺ.

Pembukaan Khutbah Haruskan Memakai Redaksi "Innalhamda Lillah"? 1

Tidak ada satupun dalil yang mengharuskan dan membatasi hanya dengan lafaz tersebut di atas. Yang bisa kita katakan, bahwa redaksi di atas merupakan salah satu redaksi yang bisa diamalkan, tapi bukan satu-satunya.

Belum lagi pendapat sebagian ulama yang menyatakan bahwa redaksi di atas khusus untuk khutbah nikah saja. Kita dianjurkan untuk membuka suatu majelis atau risalah dengan tahmid (pujian) kepada Allah serta shalawat kepada Nabi. Ini poinnya.

ArtikelTerkait

Suami Istri, Pasang Wajah Manis

Suami, Selingkuh, Pelakor, Talaq dan Stroke

Serasilah Cinta

Ikan Asin, Temen Nasi 1000 Tahun Lebih

BACA JUGA: Khutbah Jumat: Yang Terputus dari Pencela Nabi

Maka dengan redaksi yang mana saja, bahkan disusun sendiri sekalipun, asal dua hal ini (tahmid dan shalawat) telah tersebutkan, maka tujuannya telah tercapai. Walaupun mungkin redaksi yang dipakai tidak pernah dilafazkan oleh Nabi secara persis, akan tetapi telah tercangkup oleh dalil yang bersifat umum yang menganjuran hal ini.

Kalau kita amati dari berbagai riwayat yang ada, Nabi sendiri tidak melazimkan diri (menggunakan secara terus menerus) membuka khutbah ataupun risalah dengan redaksi ini “Innalhamda lillah….”

Sebagai contoh, surat yang beliau kirim kepada raja Romawi. Di situ, beliau hanya membuka dengan kalimat “Basmalah”. Demikian juga dengan para sahabat, tabi’in, tabi’ut tabi’in dan para ulama dari kurun setelahnya.

Mereka semua tidak melazimkan menggunakan lafaz “innalhamda lillah…”. Mereka menggunakan redaksi yang berbeda-beda menyesuaikan maksud dari apa yang akan mereka sampaikan di dalam khutbah atau risalah. (Simak Fathul Bari).

Al-Hafiz Ibnu Hajar Al-Asqalani (w. 852 H) – rahimahullah – menyatakan:

أَنَّ الْخُطْبَةَ لَا يَتَحَتَّمُ فِيهَا سِيَاقٌ وَاحِدٌ يَمْتَنِعُ الْعُدُولُ عَنْهُ بَلِ الْغَرَضُ مِنْهَا الِافْتِتَاحُ بِمَا يَدُلُّ عَلَى الْمَقْصُودِ

“Sesungguhnya khutbah, di dalamnya tidak harus menggunakan satu redaksi yang terlarang untuk keluar darinya. Bahkan tujuan darinya, adalah pembukaan dengan (redaksi) yang menunjukkan kepada maksud yang diinginkan.” (Fathul Bari, vol.I/hlm. 8)

Jika ingin bukti yang lebih, silahkan dibuka kitab-kitab turats (warisan) para ulama kita dari masa ke masa. Contoh paling dekat kitab Shahih Al-Bukhari dan Shahih Muslim. Kedua kitab ini tidak menggunakan pembukaan dengan redaksi “innalhamda lillah…”

Padahal keduanya, yaitu imam Al-Bukhari (w.256 H) dan Muslim (w.261 H), termasuk ulama Salaf karena hidup di abad ke tiga.

Bahkan menurut pengamatan kami, amat sangat jarang atau hampir-hampir tidak didapatkan dari para ulama pendahulu kita yang melazimkan diri menggunakan redaksi “innalhamda lillah…” secara komplit dan persis sebagaimana yang digunakan dan diklaim oleh sebagian pihak saat ini sebagai redaksi pembukaan khutbah yang paling sesuai dengan sunah.

BACA JUGA: Khutbah Jumat: Makhluk Penebar Permusuhan

Sehingga pemahaman sebagian pihak (oknum) bahwa lafaz pembukaan “innalhamdalillah…” merupakan “brand” dan tolok ukur akan kelurusan dan kekokohan manhaj seseorang, merupakan hal yang tidak tepat. Lebih keliru lagi ketika sampai pada taraf membidahkan seluruh redaksi selain redaksi “Innalhamda lillah…”

Dan jika pemahaman ini diterapkan secara konsisten, akan ada banyak ulama (ratusan bahkan ribuan) dari masa ke masa yang harus dikeluarkan dari manhaj Salaf, atau minimal dianggap “tidak nyunah”, atau “kurang kokoh”. selain tahmid dan shalawat dalam khutbah Jumat menurut mazhab Syafi’i karena keduanya hukumnya wajib/rukun.

Syekh Al-Albani -rahimahullah – dalam kitab Al-Ajwibah An-Nafi’ah, hlm. (123) mengelompokkan berpalingnya para khatib dari khutbah hajah dengan redaksi “innalhamda lillah…”, termasuk bidah Shalat Jumat. Dengan tetap menghormati beliau sebagai ahli ilmu, kami pribadi tidak sependapat dengan beliau dalam masalah ini. Wallahul musta’an. Wallahu a’lam bish shawab. []

Oleh: Abdullah Al-Jirani

Tags: Jumatkhutbahkhutbah jumatPembukaan Khutbah
ShareSendShareTweetShare
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Berwakaf di Waktu Sulit

Next Post

Inilah Kompetisi Alquran dengan Hadiah Terbesar Sepanjang Sejarah

Yudi

Yudi

Terkait Posts

Cara Suami Tunjukkan Cinta pada Istri, Kewajiban Suami terhadap Istri, 6 Penyebab Perempuan Lebih Cepat Tua daripada Lelaki, Cara Jadi Suami Romantis, Kewajiban Istri terhadap Suami

Suami Istri, Pasang Wajah Manis

28 Januari 2023
suami

Suami, Selingkuh, Pelakor, Talaq dan Stroke

27 Januari 2023
cerai, Nasihat Penikahan, Cinta, Hukum Nikah dalam Kondisi Hamil,, Hikmah di Balik Perintah Poligami, Cara Memilih Calon Istri Shalihah, Pacaran dalam Islam, Kriteria Calon Istri Idaman

Serasilah Cinta

15 Januari 2023
Foto: instagram.com/riswan_grosir_ikan_asin_aceh

Ikan Asin, Temen Nasi 1000 Tahun Lebih

5 Januari 2023
Please login to join discussion

Terbaru

keutamaan shalat berjamaah Surat Al-Fatihah Manfaat Shalat Tepat Waktu Waktu Bersiwak, penawar duka, Kriteria Makmum di Belakang Imam Shalat Jamaah, Syarat Imam Shalat Berjamaah, Hukum Menguap Ketika Shalat, Agar Ibadah Diterima, Syarat Takbiratul Ihram dalam Shalat, Hukum Mengulang Surat yang Sama dalam Shalat, Tata Cara Shalat Idul Adha, wudhu batal, rukun shalat, Hukum Baca Doa Iftitah dalam Shalat, Tingkatan Khusyuk dalam Shalat, Ukuran 1 Rakaat dalam Shalat, Syarat Takbiratul Ihram, Hukum Mengulang Surat yang Sama ketika Shalat, Tingkatan Orang yang Shalat

5 Tingkatan Orang yang Shalat

Oleh Eneng Susanti
30 Januari 2023
0

Ibnu Qayyim Al Jauziyah dalam Al-Waabil ash-Shayyib min al-Kalim at-Thayyib, mengungkap lima macam tingkatan orang yang shalat.

Richard Jomshof

Respon Sikap Tegas Turki atas Aksi Paludan, Politisi Swedia Richard Jomshof Suruh Bakar 100 Alquran

Oleh Eneng Susanti
30 Januari 2023
0

SAHABAT mulia Islampos, aksi bakar Alquran oleh Rasmus Paludan pada 21 Januari 2023 di depan kantor Kedutaan Besar Turki, Stockholm,...

Imam Malik Quran Membersihkan Jiwa Imam Syafii Kewajiban Menuntut Ilmu Adab Mengajar Amal Ibadah, Keutamaan Menuntut Ilmu, Imam Ibnu Rajab, Nasihat Imam al-Ghazali, Masyayikh, Imam Syafi'i, Imam Syafi'i, adab pada guru, Imam Syafi'i

Renungan Kematian Imam Syafi’i

Oleh Haura Nurbani
30 Januari 2023
0

Betapa banyak orang-orang yang sakit dapat hidup hingga waktu yang panjang

fakta tentang peradaban islam di andalusia gaya busana Andalusia, pidato Thariq bin Ziyad

10 Fakta Peradaban Islam di Andalusia

Oleh Eneng Susanti
30 Januari 2023
0

Berikut 10 fakta tentang peradaban Islam di Andalusia

Terpopuler

Mahasiswa UI yang Tewas Ditabrak Mobil Pajero Jadi Tersangka, Ini Penjelasan Polisi

Oleh Yudi
28 Januari 2023
0
mahasiswa

Latif menjelaskan, polisi memiliki alasan khusus mengapa Mahasiswa bernama Hasya yang telah meninggal dunia justru ditetapkan tersangka.

Lihat Lebih

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
30 September 2020
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat Lebih

Mengenal Penyakit ‘Ain, Pencegahan dan Pengobatannya

Oleh Eneng Susanti
28 Januari 2023
0
penyakit ‘ain

Semoga kita terhindar dari penyakit ‘ain dan bukan pula pelakunya.

Lihat Lebih
Facebook Twitter Youtube Pinterest

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

Update Contents
Islampos We would like to show you notifications for the latest news and updates.
Dismiss
Allow Notifications