• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Minggu, 1 Oktober 2023
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Keluarga Siap Nikah

New Couple, Mendaras Rumah Tangga

Oleh Yudi
2 tahun lalu
in Siap Nikah
Waktu Baca: 5 menit baca
A A
0
Suami istri tidak romantis?, Kapan Nikah, Hukum Hadiri Undangan Walimah, pernikahan, Kebahagiaan dalam Menikah

Foto: Pinterest

0
BAGIKAN

Oleh: Aditya Budi
Penikmat Islamic Studies
[email protected]

MENYEMPURNA dalam separuh agama dengan dicumbui doa-doa sembari berharap bahwa ikrar akad melanggeng hingga akhir hayat. Demikian mimpi-mimpi tiap insan yang tengah berbunga musabab telah legal formalnya ikatan cinta mereka baik pada hukum langit (syariah) maupun bumi (hukum negara).

Sebagaimana didamba oleh khalayak ramai bahwa berumah tangga adalah fitrah setiap manusia. Setiap dari diri kita pastinya akan selalu menginginkan pasangan hidup yang ideal. Tentu ideal menurut perspektif kita masing-masing.

Penuh syukur bagi mereka yang mendapatkan kriteria pasangan yang diimpikan. Namun tidak pula menjadi sebuah kemalangan jika nantinya pasangan hidup kita tak sesuai kriteria ideal yang kita dambakan.

ArtikelTerkait

Hukum Mengumumkan Pernikahan

4 Bahaya Hidup Membujang di Zaman Modern

7 Adab Melihat Calon Istri

Ini 4 Kriteria Jodoh Ideal

BACA JUGA: Istri Tak Bahagia dalam Pernikahan, Ini Dia 5 Tandanya

Maka menikah adalah soal persiapan segala hal, bukan hanya kemampuan ekonomi, kedewasaan diri tapi juga kesiapan psikis (mental), menerima perspektif yang berbeda dan belajar memahami kekurangan dari pasangan kita.

Cinta Harus Tetap Bermekaran

Banyak yang bilang bahwa kuncup cinta yang tengah bermekaran hanya ada di bulan-bulan awal pernikahan, setelahnya putik bunga itu mulai gugur mengering dan berjatuhan. Beverly Nichols, seorang penulis kenamaan Inggris, ia pernah berucap bahwa “Pernikahan adalah laksana sebuah buku yang bab awalnya ditulis dalam bentuk pusi kemudian bab-bab selanjutnya berbentuk prosa”.

Namun benarkah demikian? Padahal dalam tradisi masyarakat muslim bisa jadi cinta itu sendiri akan tumbuh (buah) dari pernikahan. Sehingga ia menikah bukan karena adanya cinta terlebih dahulu (karena belum saling kenal) melainkan sebaliknya.

New Couple, Mendaras Rumah Tangga 1
Foto: Pinterest

Cinta bisa datang terlebih dahulu atau bisa ditumbuhkan di kemudian hari seba’da akad. Sebuah pernikahan haruslah dibangun di atas pondasi yang suci nan kuat. Tak dibenarkan bagi siapapun yang menikah hanya karena untuk pemuasaan syahwat cinta semata.

Karena Islam sejatinya menempatkan sebuah peristiwa pernikahan sebagai mitsaqan ghalidzan – ikatan yang kuat, kukuh, dan suci atas nama Allah – yang hanya disebut tiga kali dalam Al-Qur’an, dua yang lainnya berkaitan dengan ikatan tauhid antara nabi dan Tuhan-Nya.

Dengan itu maka sudah selayaknya bahwa pernikahan adalah sesuatu yang harus dijaga sedemikian kuat dan diharmoniskan lengkap dengan segala bumbu-bumbu suka dan duka serta canda dan lara di dalamnya.

BACA JUGA:  Tidak akan Ada Jodoh yang Tertukar

Dengan menikah bukan lantas cinta untuk tak jadi romantis, justru karena menikah cinta itu akan berevolusi dalam lekuk mesra yang lain sebagaimana Rasulullah saw teladankan. Maka merawat cinta dan berniat untuk saling mengakar, tumbuh lantas mekar adalah sebuah keniscayaan bersama.

Bukan Dengan Malaikat Kita Menikah

Hal yang sefitrahnya dipahami bahwa kita semua menikah dengan manusia bukan dengan malaikat. Seideal apapun pasangan kita akan selalu ada kurang dan cela yang melekat padanya. Lantas bagaimanakah sebuah rumah tangga terlebih pasangan yang baru menikah berdapatasi.

Sejatinya apapun kondisi pasangan hidup kita maka itulah takdir terbaik pilihan-Nya. Barangkali kita akan menemui sejumlah hal yang tak kita sukai yang sebelumnya tak kita ketahui. Namun bukankah kita bisa memilih untuk menghebatkan banyak kelebihan yang dimiliki pasangan kita dan mengecilkan kekurangannya. Selama kelemahan dan kekurangan itu tidak melanggar syariat dan nilai etika di masyarakat maka kita bisa memafhumkan.

Ingatkah kita akan kisah sahabat Khalifah Umar bin Khatab r.a, ketika datang seorang yang ingin mengadu keluh kesah keluarganya (istrinya). Ia datang di saat yang bersamaan orang tersebut mendengar Sang Khalifah tengah dicurhati – sebagian sirah mengungkapkan sedang dicurhati dengan kata-kata kasar – oleh istrinya lantaran lelahnya sang istri khalifah mengurus urusan rumah tangga.

New Couple, Mendaras Rumah Tangga 2
Foto: Freepik

Dan Umar memilih diam mendengarkan segala curhatan istrinya. Singkat cerita, apa kata Umar atas sikap diamnya saat itu kepada sang istri “Aku tabah dan sabar menghadapi yang demikian karena ia menunaikan kewajiban-kewajiban dengan baik. Dia telah memasakkan masakan untukku, dialah yang membuatkan roti untukku, mencuci pakaianku, menyusui anakku, padahal itu bukan kewajiban sepenuhnya”.

BACA JUGA: Menikah Itu Menyempurnakan Setengah Agama, Apa Maksudnya?

Sehingga semangat yang harus disemai adalah rasa untuk senantiasa ingin memahami bukan ingin dipahami, berusaha untuk mengerti bukan ingin dimengerti dan penuh tulus untuk ingin membahagiakan bukan ingin dibahagiakan.

Jika masing-masing bersikap demikian sudah dipastikan rasa kesalingpengertian akan bermekaran sebaliknya rasa mengeluh dan penuh cela akan berguguran. Bukan dengan malaikat kita menikah yang digambarkan serba sempurna melainkan dengan manusia yang melekat ketidaksempurnaan dalam dirinnya.

Syukur dalam setiap kelebihan sudah semestinya namun bagaimana jika kita bersyukur atas setiap kekurangannya. Bersyukur artinya memaknai bahwa di balik semua itu ada hikmah-hikmah tersembunyi yang mampu membuat kita menjadi pribadi lebih dewasa dalam hidup.

Mengenal Keluarga Adalah Memahami Pasangan

Jika seorang pasangan suami istri yang baru saja menikah tinggal secara terpisah, yang artinya mandiri tidak bersama salah satu orang tua mungkin akan lebih mudah untuk beradaptasi karena memungkinkan untuk terjadinya proses adaptasi yang lama.

New Couple, Mendaras Rumah Tangga 3
Foto: Pinterest

Hal berbeda ketika kita yang memilih atau harus tinggal – karena alasan satu dan lain hal – bersama dengan mertua, entah suami atau istri. Maka proses adaptasi mau tidak mau harus dilakukan secepat mungkin. Belajar memahami bahwa tak jarang akan ada sedikit intervensi dari mertua baik secara langsung maupun tidak.

Sering kita dengar bahwa pernikahan bukanlah cuma mempertautkan dua insan namun juga pertemuan antara dua keluarga. Menikahi pasangan kita artinya kita juga siap “menikahi” keluarganya. Maka belajar mengenal keluarga pasangan kita lebih dekat artinya juga kita tengah memahami lebih dalam tentang siapa pasangan kita sebenarnya.

BACA JUGA: Sedang Nunggu Jodoh? Yuk Simak, Kata-kata Mutiara dan Nasihat Ini

Kita harus menerima secara utuh apapun kondisi keluarganya dengan segala latar belakangnya. Kita jadi mengetahui bagaimana pasangan kita dididik oleh orang tuanya, bagaimana ia menjadi seorang pribadi yang kita nikahi saat ini.

Terlepas dari itu semua, untuk yang tinggal bersama mertua, bahwa ada beberapa hal yang mungkin harus disikapi secara tegas dimana tidak selayaknya orang tua mengintervensi keluarga kita (suami-istri). Namun dengan tetap mengedepankan akhlakul karimah baik dengan sikap dan penyampaiannya.

Komunikasi Adalah Kunci

Dalam karya The Transtheoritical Approach, Crossing Traditional Boundaries of Therapy yang dikutip oleh Fauzil Adhim bahwa salah satu sebab ketidakpuasan dalam rumah tangga bersumber dari permasalahan komunikasi.

Di lain waktu rumah tangga juga akan dibumbui percak-percik pertengkaran. Jalaludin Rachmat malah menafsir berbeda soal pertengkarang. Rachmat mengidentifikasi bahwa pertengkaran menunjukan ada “kerinduan” dalam benak masing-masing pasangan untuk menjalin hubungan yang lebih baik.

New Couple, Mendaras Rumah Tangga 4
Foto: Pinterest

Demikian juga pasangan yang baru (new couple) tentunya permasalahan seiring berjalannya waktu akan semakin bertambah. Sehingga banyak hal yang harus diceritakan mulai dari hal yang remeh temeh hingga yang besar menjulang. Perlu dipahami hakikatnya komunikasi bukanlah persoalan bicara atau ngomong semata.

BACA JUGA: Lelaki yang Serius Ingin Menikahimu

Barangkali sudah sering kita bicara dengan pasangan kita satu sama lain namun belum tentu di dalamnya mengandung makna komunikasi. Jika sering kita temui sikap saling menyalahkan artinya masih terjadi kegagalan komunikasi dalam sebuah rumah tangga.

Maka komunikasi tidaklah cukup dimaknai sebagai bicara semata, ia lebih dari itu. Komunikasi dengan pasangan kita adalah laku mesra dari hati ke hati baik itu berupa ucap verbal maupun sikap. Menyampaikan segala hal dengan disertai perhatian dan hadirnya hati untuk saling mendengarkan.

Memberi pendapat dan solusi atas setiap permasalahan yang diutarakan pasangan kita. Tidak menganggap bahwa satu permasalahan lebih penting sedang yang lainnya tidak penting lantas tak memerlukan komunikasi.

Tidak demikian, sekecil apapun curhatan, keluh kesah atau cerita bahagia pasangan kita adalah layak untuk kita dengarkan dengan sepenuh hati. Wallahu ’alam bishshawab. []

Tags: jodohnikah mudapernikahan
ShareSendShareTweetShare
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Ini 11 Setan yang Dibelenggu di Bulan Ramadhan

Next Post

Khamiya, Dekorasi Khas Ramadhan di Arab Saudi

Yudi

Yudi

Terkait Posts

Nikah, Hukum Mengumumkan Pernikahan

Hukum Mengumumkan Pernikahan

10 September 2023
Bahaya Hidup Membujang di Zaman Modern

4 Bahaya Hidup Membujang di Zaman Modern

13 Agustus 2023
Kriteria Jodoh Ideal, Adab Melihat Calon Istri, pacaran

7 Adab Melihat Calon Istri

9 Agustus 2023
pernikahan, Kriteria Jodoh Ideal, Adab Melihat Calon Istri, Suamiku

Ini 4 Kriteria Jodoh Ideal

31 Juli 2023
Please login to join discussion

Terbaru

Fahri Hamzah

Fahri Hamzah Ungkap Bakal Banyak Kejutan-kejutan Hingga 19 Oktober

Oleh Saad Saefullah
30 September 2023
0

Hal itu disampaikan Fahri Hamzah saat memberikan pengantar diskusi Gelora Talks bertajuk "Menanti Kejutan Baru Koalisi Capres 2024".

Level Shalat, Syarat Imam Shalat Berjamaah, Fikih Shalat Dhuha, Waktu Terlarang Shalat Dhuha, Tata Cara Shalat Hajat, keutamaan shalat hajat, Sholat Dhuha 4 Rakaat, Syarat Amal Ibadah Diterima Allah, rukun shalat, Keutamaan Doa Iftitah, Ikhlas, Perkara yang Disukai dan Dibenci Allah, tahajud, Shalat Witir, iman, Imam Shalat di Akhir Zaman, Amalan Ringan Berpahala Besar, Shalat Dhuha, Keutamaan Shalat Tahajud, Hukum Doa Iftitah dalam shalat, Ustadz Adi Hidayat, Tingkatan Khusyuk dalam Shalat, Hukum Shalat tanpa Peci, Waktu Terlarang Shalat Dhuha, Shalat Sunnah Qabliyah Shubuh,, Tempat Dilarang Shalat, Hukum Lelaki Shalat tanpa Peci, shalat dhuha, Adab Sebelum Shalat, Batas Waktu Shalat Dhuha, Jumlah Rakaat Shalat Witir, Keutamaan Shalat Sunnah, shalat dhuha,,Rukun Islam, Hukum Muslim Meninggalkan Shalat Fardhu, Cara Menenangkan Hati, Sedang Shalat Dipanggil Orang Tua,, Hukum Tahajud setelah Witir, Keutamaan Shalat Sunnah, Prasangka Baik pada Allah, Hukumnya Hanya Membaca Surat Al-Ikhlas dalam Shalat Tahajud, Cara Membersihkan Jiwa, Shalat Tahajud, Hukum Shalat di Tempat yang Ada Patungnya

Hukum Shalat di Tempat yang Ada Patungnya

Oleh Haura Nurbani
30 September 2023
0

Apa hukum shalat di tempat yang ada patungnya?

Hukum Berdoa Agar Panjang Umur, InsyaAllah, Cara Berbakti pada Orangtua yang Sudah Wafat

3 Cara Berbakti pada Orangtua yang Sudah Wafat

Oleh Dini Koswarini
30 September 2023
0

Ya, bagaimana cara berbakti pada orangtua yang sudah wafat?

umrah

Pemerintah Saudi Tetapkan Aturan Pakaian Umrah Wanita Terbaru

Oleh Yudi
30 September 2023
0

Seperti diketahui, Kerajaan Arab Saudi telah resmi membuka kedatangan jemaah umrah dari luar Kerajaan sejak 1 Muharram 1445 H lalu.

Terpopuler

Tidak ada konter tersedia
Facebook Twitter Youtube Pinterest

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.