• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Kamis, 11 Desember 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar Sosok

Mengenal Mama Sempur, Ulama Kharisma dan Berpengaruh di Purwakarta

Oleh Yudi
5 tahun lalu
in Sosok
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Foto: Liputan6

Foto: Liputan6

0
BAGIKAN

PURWAKARTA dikenal sebagai gudangnya ulama dan pesantren. Banyak santri dari segala penjuru datang ke Purwakarta untuk menimba ilmu agama, khususnya agama Islam.

Sebutan Purwakarta sebagai Kota Santri, tak bisa bisa dilepaskan dari peran ulama terpandang, berpengaruh dan berkharisma di Kabupaten Purwakarta ini. Ulama itu adalah KH Tubagus Ahmad Bakri bin Tubagus Sayidah. Beliau dikenal sebutan Ajengan Sempur atau yang popular dengan nama Mama Sempur.

Mama Sempur yang tidak diketahui secara pasti kapan dilahirkan, wafat pada 1 Desember 1975  atau 27 Dzuqaidah 1395 H. Kalangan Nahdhiyyin sangat menghormati jasa Mama Sempur. Di bulan Dzulqoidah setiap tahunnya, makam Mama Sempur selalu ramai dikunjungi para peziarah.

BACA JUGA: Manfaatkan agar Hidup Tak Merugi, Ini 8 Nasihat Para Ulama tentang Waktu

ArtikelTerkait

Imam Abu Hanifah yang Luar Biasa

Sulaiman Al-Qanuni, Khalifah Tersukses dalam Sejarah Islam

Mengapa Abu Bakar Dijuluki Al-Atiq?

Ibnul Jazari, Bapak Imu Tajwid

Mereka datang dari Jakarta, Jawa Barat, seperti Tasik, Bandung, Subang, Karawang, Cikampek, Cirebon, Indramayu, Cianjur, hingga luar Pulau Jawa. Makamnya terletak di Sempur-Plered, 14 km dari kota Purwakarta, tepatnya tak jauh dari Pondok Pesantren Salafiah, Desa Sempur, Kecamatan Plered.

Lalu, siapakah sosok Mama Sempur? Beliau adalah kiai besar masyarakat Sunda yang punya banyak santri. Sejumlah pesantren yang berdiri di daerah tersebut, adalah berkat jasanya. Di kalangan masyarakat Jawa Barat, Mama Sempur juga dikenal sebagai guru tarekat tertinggi dalam ajaran tarekat Qadiriyah-Naqsabandiyah.

Istilah “mama” berasal dari kata “rama”, artinya bapak. Sepengertian dengan “romo” di Jawa. Ayahnya, Tubagus Sayidah, adalah pemimpin Pesantren Salafiyah Sempur.

Di samping sebagai ulama, ayahnya juga dikenal sebagai pejuang yang gigih melawan pemerintah kolonial. Layaknya keturunan kiai, pendidikan awal Mama Sempur diperolehnya dari ayahnya. Melalui ayahnya, ia mengenal cara membaca al-Qur’an dan ilmu dasar keislaman.

Belajar ke Mekkah

Setelah merasa cukup mendidiknya, ayahnya kemudian mengirim Mama ke Mekkah. Di sana, ia belajar tafsir kepada Sayyid Ahmad Dahlan, salah seorang ulama besar yang mengajarkan Islam Madzhab Syafi’i. Di sana, ia juga belajar pada ulama Nusantara yang menetap di Mekah, yaitu Syekh Nawawi Banten dan Syekh Mahfudz Termas.

Khusus kepada Syekh Nawawi Banten, Mama belajar fikih. Mama juga pernah belajar dengan Syekh al Habib Utsman bin Abdulloh bin Aqil bin Yahya Mufti , dan Syaikh Kholil bin Abdul Lathief, KH. Soleh Darat Semarang, dan guru-gurunya yang lain.

BACA JUGA: Berdasarkan Pendapat Ulama, Inilah Nama Lain Al Fatihah

Setelah pulang ke tanah air, Mama mendirikan sebuah pesantren di Darangdang, Desa Sempur, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta.  Pesantren ini dinilai sebagai pesantren tertua di daerah tersebut. Selanjutnya ia mengelola pondok pesantren dan menjadi guru penyebar Tarekat Naqsabandiyah di daerah tersebut.

Kitab Karangannya

Semasa hidupnya, Mama Sempur mengarang puluhan kitab. Di antara karyanya yang paling populer adalah Cempaka Dilaga. Ditulis dalam huruf Arab Pegon dan menggunakan bahasa Sunda dan dicetak oleh Majelis Ta’lim al Idrus, Jakarta. Kitab ini ditulis pada 8 Dzulhijah 1382.

Sedangkan karyanya yang lain adalah Risalah al Muslihat fi Bayani fardhi al Ma’kulat wa al Masnunat wa al Makruhat wa al Mahrumat. Kitab ini merupakan nukilan dari karya al Bazili, Risalat al Ashab al Quwwah min Ihsan al Qudrah.

Pemikiran Mama Sempur dapat ditemukan dalam kitab Cempaka Dilaga. Ia menjelaskan, bahwa seorang muslim hendaknya patuh dan mentaati  pemerintah, bahkan terhadap pemerintah lalim sekalipun, selama pemerintah tidak memerintahkan rakyatnya untuk menyalahi perintah Allah atau melarang untuk berbakti kepada Allah swt.

Seorang muslim hendaknya berpegang pada prinsip-prinsip ushul fiqh, ketika seseorang dihadapkan pada dua pilihan yang tidak dapat dihindari misalnya, maka orang tersebut hendaknya memilih perbuatan yang paling sedikit mudharatnya (akhaf adh dharuryn).

Ia menganjurkan agar seseorang mendahulukan untuk menolak mafsadat daripada melakukan pekerjaan yang mendatangkan manfaat. Mama Sempur dalam ceramah-ceramahnya juga mengajarkan jamaahnya agar berbuat baik terhadap tetangga hingga etika makan.

Amalan Mama Sempur

Ingin tahu amalan Mama Sempur setiap harinya? Beliau setiap pukul empat pagi, sudah bersila di masjid seraya berzikir. Kemudian mendirikan shalat subuh berjamaah. Selepas wiridan dan jamaah bubar, ia tetap bersila. Waktu dhuha, ia mendirikan shalat dhuha.

BACA JUGA: Tahukah, Siapa Ulama yang Pertama Menulis Kitab Tajwid?

Sementara Mama tak pernah membawa makanan dan minuman. Tak ada yang tahu ia puasa atau tidak. Mama Sempur kemudian mengajar ngaji santri sampai pukul 11.00. Selepas itu, dilanjut mengajar ngaji kiai-kiai sekitar kampung. Terus shalat Dhuhur. Kemudian ia pulang ke rumah, istirahat.

Tapi beliau tak pernah bisa istirahat sepenuhnya, karena sudah ditunggu para tamu. Suatu ketika, anak bungsu Mama Sempur bernama Mama Dudus, pernah kesal kepada para tamu, ‘Kenapa Mama diikuti terus? Dia sudah sebulan tidak tidur’.

Selepas shalat Ashar, Mama Sempur mengaji lagi hingga menjelang maghrib. Selepas maghrib, istirahat. Kemudian selepas Isya, mengajar sampai pukul 23.00. Kemudian pukul 04.00, ia sudah bersila lagi di masjid. []

Tags: Mama SempurpurwakartaUlama
ShareSendShareTweetShareScan
ADVERTISEMENT
Previous Post

Meninggal, Ini yang Terjadi pada Mukmin saat Dijemput Malaikat

Next Post

Kisah Ajaib 3 Bayi yang Bisa Berbicara

Yudi

Yudi

Terkait Posts

Imam Ahmad, Abu Hanifah, Imam Syafi'i, Ibnu Katsir, Abu Hanifah

Imam Abu Hanifah yang Luar Biasa

15 April 2025
Sulaiman Al-Qanuni,

Sulaiman Al-Qanuni, Khalifah Tersukses dalam Sejarah Islam

1 Desember 2024
Abu Bakar, Nuaiman bin Amr,Umair bin Wahab Al-Jumhani

Mengapa Abu Bakar Dijuluki Al-Atiq?

14 Oktober 2024
Ibnul Jazari, Bapak Imu Tajwid 1

Ibnul Jazari, Bapak Imu Tajwid

10 September 2024
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Oleh Dini Koswarini
14 Juli 2025
0

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999! 2

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999!

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Terpopuler

“Allah Ciptakan Alam Semesta dalam 6 Masa,” Berapa Masa Itu?

Oleh Rika
10 Februari 2017
0
Foto: Oase Muslim

Sesungguhnya masa di situ merupakan interval waktu yang tidak bisa diukur.

Lihat LebihDetails

Berikut 7 Ayat Al-Quran tentang Masjid

Oleh Sufyan Jawas
1 November 2021
0
Ayat Al-quran tentang masjid

Saking pentingnya dalam kehidupan seorang Muslim, ada beberapa ayat Al-Quran tentang masjid. 

Lihat LebihDetails

Iman, Seperti Pohon yang Baik

Oleh Dini Koswarini
13 Mei 2024
0
takdir, bacaan Istighfar, Keutamaan Sabar dan Shalat, Doa Nabi Musa, Takdir, Ramadhan, doa ramadhan, Doa Ramadhan, Doa Setelah Tahajjud, Syafaat Nabi, Amalan yang Mendapatkan Doa Malaikat, Doa Tawakal,Iman, Pohon, Didoakan Keburukan oleh Orang Lain

Akar pohon ini teguh di dalam tanah, sementara cabangnya (bagian atasnya) ada di langit.

Lihat LebihDetails

85 Motto Hidup dari Kutipan Ayat Alquran

Oleh Eneng Susanti
17 Januari 2023
0
motto hidup ayat Alquran, cara menjadikan Al-Qur'an sebagai penyembuh

SAHABAT mulia Islampos, ada banyak pelajaran dan hikmah yang bisa dipetik dari Alquran. Banyak pula kutipan ayat Alquran yang bisa...

Lihat LebihDetails

21 Sifat Manusia Menurut Al Quran

Oleh Laras Setiani
17 Oktober 2019
0
ilustrasi.foto: kiblat

Dan apabila manusia itu ditimpa kemudharatan, dia memohon (pertolongan) kepada Tuhannya dengan kembali kepada-Nya; kemudian apabila Tuhan memberikan nikmat-Nya kepadanya...

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.