• Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
Rabu, 21 April 2021
No Result
View All Result
NEWSLETTER
Islampos
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
No Result
View All Result
Islampos
No Result
View All Result

Home Wacana Media

‘Hidup’ bersama Televisi?

Redaktur Saad Saefullah
4 tahun ago
in Media
Reading Time: 2 mins read
0
Foto: Abu Umar/Islampos

Foto: Abu Umar/Islampos

  • Bagikan Yuk :

ADA yang hampir tak pernah berhenti menyala, di setiap rumah, selama hampir 24 jam. Televisi. Sejak dari pagi hari, hingga Mahgrib, dan larut malam. Ibaratnya, semua anggota keluarga di rumah mempunyai shift tersendiri untuk menonton televisi. Di shubuh dan pagi hari, usai tayangan religi, lanjut para anak-anak dijamu film-film (kartun). Pilihan banyak sekali, terutama jika hari libur.

Menjelang siang, ada acara-acara renyah namun tak bergizi. Kebanyakan adalah infotainment silih berganti, dan dengan tokoh utama yang sama di semua saluran. Jika hari ini seorang pesulap yang tak pernah berkata di depan televisi diberitakan kawin lagi, maka semua infotainment meliputnya, dengan narasi yang agak sedikit berbeda, namun semuanya mempunyai cita rasa yang sama.

Siang bada dhuhur, berderet acara makan-makan. Secara umum, pada jam makan siang, menonton tayangan seperti ini, tentu membuat perut makin keroncongan, memang.

Sore, kembali infotainment. Maghrib film anak-anak. Setelah Isya, giliran para bapak yang pulang dari tempat kerja. Begitu seterusnya ritme televisi.

Jumlah televisi di seluruh dunia diperkirakan sebanyak 1,5 miliar, dengan jumlah pemirsa yang lebih tinggi lagi. Suka tidak suka, televisi sangat berperan dalam kehidupan manusia. Di Indonesia, Anda boleh miskin, tapi tidak boleh tidak memiliki televisi.

Jumlah waktu yang banyak orang abdikan untuk menonton televisi sangat mengejutkan. Baru-baru ini, suatu penelitian global memperlihatkan bahwa, rata-rata, orang menonton TV lebih dari tiga jam setiap hari. Orang Amerika Utara menonton empat setengah jam setiap hari, sedangkan orang Jepang berada di urutan pertama, yakni lima jam setiap hari. Hampir sama dengan orang Indonesia yang menghabiskan waktu di depan televisi antara 4 sampai 5 jam sehari.

Jumlah itu terus berakumulasi. Jika kita menonton empat jam setiap hari, pada usia 60 tahun kita telah menghabiskan waktu sepuluh tahun di depan layar televisi. Namun, tentu tidak satu pun di antara kita yang mau kata-kata berikut tertulis di batu nisannya, ”Di sini terbaring sahabat kami yang tercinta, yang telah mengabdikan seperenam masa hidupnya untuk menonton televisi.”

Televisi ibarat Dewa Janus dalam mitologi Romawi yang bermuka dua. Di satu sisi televisi menawarkan manfaat dari informasi dan hiburan yang disajikannya. Di sisi lain, televisi banyak menyajikan tayangan kekerasan-yang tidak saja rentan ditiru, tapi juga berpotensi menumpulkan kepekaan pemirsa atas budaya kekerasan yang makin marak. Cobalah lihat, dimana semuanya bermula? Televisi. Jajanan anak-anak, iklan di televisi. Tren dimulai di televisi. Berita di televisi. Semuanya dimulai di sana.

Dan, meskipun televisi menawarkan banyak hal yang patut dilihat, terlalu banyak menontonnya akan mengurangi waktu untuk keluarga, menghalangi kemampuan anak-anak membaca serta prestasi mereka di sekolah, dan menyebabkan kegemukan (obesitas). Apalagi? Silakan urut-urut sendiri.

Televisi memiliki prinsip sekali dinyalakan, maka Anda akan menonton apa saja yang ditayangkannya, satu demi satu, dan Anda baru mematikannya ketika Anda mau tidur. Jadi dalam hal ini, kita sendiri yang harus mengendalikan diri dalam menonton televisi. Sekarang, coba ambilah bolpoin dan catat berapa jam Anda menonton televisi, dan apa yang Anda tonton. Jika Anda tidak doyan menonton televisi, coba lihat mungkin istri atau suami Anda. Anak-anak, atau anggota keluarga lagi.

Ada banyak hal luar biasa yang dilakukan di dunia ini daripada sekadar hanya duduk diam di depan televisi. Menenun, menjahit, bermain, menggambar, main sepak bola, istirahat yang cukup, mendengarkan murotal Al-Qur’an, membuat cerita pendek, menulis artikel, dan sebagainya. Jangan sampai kita mati di depan televisi! []

  • Bagikan Yuk :
Tags: acaratelevisi
Saad Saefullah

Saad Saefullah

Lelaki dengan tiga orang anak yang menyukai kisah-kisah Nabi dan para sahabat

Related Posts

Foto: Freepik

Toxic Productivity

8 Maret 2021
Facebook Ertugurl Season One

5 Pelajaran dari Ertugrul

16 Februari 2021
facebook gangguan

Bisa Ganggu Kesehatan dan Malas Belajar, Ini 5 Pengaruh Buruk Media Sosial

7 Januari 2021
Foto: Pinterest

Pers dan Jurnalistik, Sekilas Sama tapi Nyatanya Beda

28 Agustus 2020
Buka Lagi
Selanjutnya
Foto: Yeni Safak

Demo di Kantor PBB, Aliansi HAM Internasional Minta Embargo terhadap Qatar Dicabut

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisements

Terbaru

Foto: Pixabay
Ibrah

Mereka yang Dikagumi oleh Allah

Redaktur Ari Cahya Pujianto
5 jam ago
Ilustrasi. Foto: Adam/Islampos
Sirah

Sederhana, Seperti Ini Sandal Rasulullah ﷺ

Redaktur Eneng Susanti
6 jam ago
Foto: Freepik
Ramadhan

Jangan Rebahan Terus di Bulan Ramadhan

Redaktur Dini Koswarini
6 jam ago
Foto: Pexels
Ibrah

Ujian Kemiskinan Itu Berat, namun Ujian Kekayaan Jauh Lebih Berat

Redaktur Ari Cahya Pujianto
7 jam ago
ADVERTISEMENT

On Facebook

Navigasi

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

About Us

Membuka, menginspirasi, free to share

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Ramadan
    • Tanya Jawab Ramadhan
    • Tsaqofah Ramadhan
    • Video Ramadhan
    • Fiqh Ramadan
    • Kesehatan Ramadhan
    • Kultum Ramadhan
  • Muslimbiz
  • Muslimtrip
  • Beginner
  • Keluarga
  • Sirah
  • Syiar
  • Muslimah
  • Dari Anda
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Share via
  • Bagikan Yuk :
  • Twitter
  • Pinterest
  • LinkedIn
  • Digg
  • Email
  • Buffer
  • Pocket
  • Gmail
  • Comments
  • Subscribe
  • Facebook Messenger
  • LiveJournal
  • Bagikan Yuk :
We would like to show you notifications for the latest news and updates.
Dismiss
Allow Notifications
Send this to a friend