• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Rabu, 22 Maret 2023
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Ibrah

Larangan Tertawa Terbahak-bahak, Ngeri! Simak 5 Kisah ini

Oleh Riris Fitriyah
2 tahun lalu
in Ibrah
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Larangan Tertawa Terbahak-bahak

Foto: Unsplash

0
BAGIKAN

LARANGAN tertawa terbahak-bahak, cukup tersenyum.

Aisyah ra berkata, “Saya tidak pernah melihat Rasulullah SAW tertawa terbahak-bahak, hingga tampak langit-langit mulutnya, tetapi beliau hanya sekadar tersenyum simpul. Hadits riwayat Al-Bukhari dan Muslim.

Larangan Tertawa Terbahak-bahak, Kisah: Al Hasan Al Bashri

Diriwayatkan bahwa Al Hasan Al Bashri pernah bertemu seorang pemuda yang sedang tertawa terbahak-bahak.
Iya berkata kepadanya, “Hai anak muda, apakah kamu yakin bisa melewati shirath (jembatan diatas neraka)?” “Tidak,” jawabnya.

“Apakah kamu sudah tahu pasti akan masuk surga atau neraka?” “Tidak,” jawabnya. “Lalu kenapa kamu tertawa seperti itu?” Setelah mendapat nasihat dari Al-Hasan Al-Bashri, pemuda ini tidak pernah lagi tertawa terbahak-bahak.

Demikianlah nasihat yang disampaikan oleh ulama dulu. Nasihat yang mereka berikan langsung mengenal sampai ke lubuk hati, karena mereka mengamalkan ilmu yang mereka miliki sehingga pengalaman ilmunya bermanfaat bagi orang lain.

ArtikelTerkait

Malaikat Maut yang Bersahabat dengan Nabi Yaqub dan Kabarkan Kematian

Saudaraku, Berhentilah Mengeluh!

Keajaiban Sedekah, Tolak 70 Macam Bencana, yang Paling Ringan adalah Penyakit Kusta dan Sopak

Orang Shalih, Tidak Suka Ketenaran

BACA JUGA: Allah Tertawa Terhadap 2 Orang Ini

Berbeda dengan ulama zaman sekarang yang tidak mengamalkan ilmunya. Karena itu, nasihat yang disampaikan nya pun tidak dapat bermanfaat bagi orang lain.

Larangan Tertawa Terbahak-bahak, Kisah: Ibnu Abbas RA

Ibnu Abbas RA berkata, “Barang siapa berbuat dosa, sementara ia masih bisa tertawa terbahak-bahak, iya akan masuk ke neraka dalam keadaan menangis tersedu-sedu.”

Orang yang di dunia nya banyak tertawa adalah orang yang di akhiratnya banyak menangis. Sementara orang yang sering menangis di dunia maka ia adalah orang yang akan banyak tertawa di surga.

Larangan Tertawa Terbahak-bahak
Foto: Unsplash

Larangan Tertawa Terbahak-bahak, Kisah: Ibrahim Al-Nakha’i

Ibrahim Al-Nakha’i berkata, “Ada orang yang berbicara agar dapat membuat orang di sekelilingnya tertawa terbahak-bahak. Allah SWT akan memberkahi orang seperti itu, sehingga murkanya akan menimpa semua orang yang ada di sekelilingnya. Ada juga orang yang berbicara dengan kalimat yang diridhoi oleh Allah SWT, sehingga ia akan mendapatkan rahmat dan rahmat itu akan meliputi semua orang yang ada di sekelilingnya.”

Larangan Tertawa Terbahak-bahak, Kisah: Abdullah Ibnu Amr Ibnu Al Ash

Abdullah Ibnu Amr Ibnu Al Ash berkata, “Seandainya kalian mengetahui apa yang aku ketahui, kalian akan sujud hingga tulang rusuknya patah dan kalian akan menjerit sehingga suaranya habis. Karena itu menangislah kepada Allah SWT jika kalian tidak mampu menangis sendiri menangislah bersama orang-orang yang menangis.”

BACA JUGA: Begini Adab Nabi ketika Tertawa dan Berbicara

Larangan Tertawa Terbahak-bahak, Kisah: Abdullah Ibnu Muhammad Al-Abid

Abdullah Ibnu Muhammad Al-Abid. Ia berpesan, “Siapa meninggalkan perkataan yang tidak berguna, maka ia akan diberikan hikmah. Siapa meninggalkan makanan yang berlebihan maka ia akan diberikan kesempatan untuk merasakan manusia beribadah. Siapa meninggalkan senda gurau, maka ia akan diberikan keanggunan.

Siapa meninggalkan tertawa, maka ia akan tampak berwibawa. Siapa meninggalkan kecintaan, maka ia akan diberikan mahabbah, yakni Jika ia tidak mengharapkan harta orang lain. Siapa tidak suka memata matai, maka ia akan diberikan pemahaman untuk perbaikan agamanya. Siapa Tidak menduga-duga tentang sifat Allah SWT, maka ia akan diberikan keselamatan dari keraguan dan kemunafikan.”

Tertawanya orang beriman berasal dari kelalaian terhadap urusan akhirat. Seandainya ia tidak lalai terhadap masalah akhirat, maka ia tidak akan sempat tertawa.

Larangan Tertawa Terbahak-bahak
Foto: Unsplash

Larangan Tertawa Terbahak-bahak, Kisah: Abu Dzar RA

Abu Dzar RA berkomentar mengenai firman Allah SWT, “Maka hendaklah mereka tertawa sedikit.” (QS: At-Taubah: 82).
Menurutnya, kehidupan dunia itu tidak ada harganya sama sekali. Karena itu hendaknya kamu tertawa sepuas-puasnya. Tetapi jangan menyesal jika nanti kamu harus berjumpa dengan Allah SWT dalam keadaan menangis tersedu-sedu sebagai balasan dari tertawamu saat di dunia.

Sebagaimana firman-nya, “Dan banyak-banyaklah menangis, sebagai pembalasan dari apa yang selalu mereka kerjakan.” (QS: At-Taubah: 82)

BACA JUGA: Hati-hati, Tertawa Berlebihan Bisa Picu Kematian

Sementara itu, Abu Dzar menyampaikan sebuah hadis yang menyatakan bahwa Rasululah pernah bersabda: “Jauhilah olehmu banyak tertawa karena banyak tertawa itu akan mematikan hati dan memudarkan cahaya wajah (Kewibawaan).” (HR al-Baihaqi)

Larangan Tertawa Terbahak-bahak, Kisah: Syekh Imam Nawawi

Syekh Imam Nawawi mengutip pesan yang disampaikan Umar bin Khattab yang berbunyi: “Siapa yang banyak tertawa, maka akan berkurang kewibaannya.” Dengan demikian, orang-orang tidak akan segan pada orang yang banyak tertawa dan tidak pula memuliakannya.

Selain itu, Syekh Nawawi juga memberikan nasihat agar umat Islam menghidari banyak bercanda. Beliau kemudian mengutip sebuah hadis Rasulullah, “Bercanda itu merupakan rayuan setan dan tipu muslihat hawa nafsu.”

Pesan Syekh Nawawi tersebut mengingatkan agar masyarakat di era digital ini tidak bercanda yang berlebihan, termasuk di media sosial dan di media televisi. Apalagi, bercanda dengan menyinggung masalah agama.

Telah banyak kasus candaan yang justru membawa permusuhan dan melahirkan kebencian. Karena itu, kasus-kasus tersebut sudah sepatutunya dijadikan ibrah atau pelajaran buat umat Islam agar lebih berhati-hati dalam bercanda.

Syekh Nawawi menjelaskan, sahabat nabi Umar bin Abul Aziz juga pernah berpesan agar umat Islam tidak banyak bercanda. “Hindarilah banyak bercanda karena itu merupakan kebodohan yang dapat menyebabkan dendam”. []

Sumber : Buku: Nasihat Langit untuk Maslahat di Bumi, Oleh: Syekh Abdul Hamid Al-Anquri (Ulama Abad ke-8)

Tags: Terbahak-bahakTertawa
ShareSendShareTweetShare
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Bangun Rumah Tangga Harmonis dalam Islam dengan 3 Cara Ini

Next Post

4 Perkara yang Dapat Mengangkat Derajat Seseorang, Kamu Wajib Tahu Ini!

Riris Fitriyah

Riris Fitriyah

Terkait Posts

malaikat maut

Malaikat Maut yang Bersahabat dengan Nabi Yaqub dan Kabarkan Kematian

20 Maret 2023
Sifat Sombong, Meluruskan Makna Sabar, Hukum Melihat Aurat, ujian, ilmu, Penyebab Lemah Iman, mengeluh,

Saudaraku, Berhentilah Mengeluh!

19 Maret 2023
Keajaiban Sedekah,

Keajaiban Sedekah, Tolak 70 Macam Bencana, yang Paling Ringan adalah Penyakit Kusta dan Sopak

19 Maret 2023
hijab, Orang Shalih

Orang Shalih, Tidak Suka Ketenaran

16 Maret 2023
Please login to join discussion

Terbaru

Anak Yatim

Jelang Ramadhan, Balai Asuh Yatim dan Dhuafa (BAYD) Hunian Purwakarta Santuni 15 Anak Yatim

Oleh Amang Dede
21 Maret 2023
0

Para anak yatim juga tampak senang mendapatkan santunan ini. "Alhamdulillah, senang banget," ujar salah satu dari mereka.

Waktu Gangguan Jin

6 Waktu Gangguan Jin

Oleh Haura Nurbani
21 Maret 2023
0

Seorang mukmin harus mempunyai "senjata" khusus dalam menghadapi  mereka. Seorang mukmin juga harus mengetahui waktu gangguan jin. 

Ramadhan

Tarbiah Ramadhan: Rebutlah kelebihan yang dijanjikan!

Oleh Amang Dede
21 Maret 2023
0

Justeru, betapa Ramadan ini menjadi bukti, betapa pengasih dan penyayangnya Allah Subhanahuwataala kepada kita semua.

Ramadhan

Nikmatnya Bersedekah di Ramadhan, Bulan yang Penuh Berkah

Oleh Amang Dede
21 Maret 2023
0

Salah satu yang juga ditunggu oleh umat Islam adalah keberkahan bersedekah di bulan yang berkah ini, bulan suci Ramadhan.

Terpopuler

Puasa Tidak Diterima Jika Belum Maaf-maafan Sebelum Ramadhan?

Oleh Eppi Permana Sari
2 Mei 2017
1
Puasa Tidak Diterima Jika Belum Maaf-maafan Sebelum Ramadhan? 1 Larangan Tertawa Terbahak-bahak

Akan tetapi, mengatakan bahwa bermaaf-maafan adalah syarat agar puasa diterima tidaklah benar.

Lihat Lebih

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Amang Dede
30 September 2020
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat Lebih

Berpuasa Sunnah Seminggu sebelum Ramadan, Bolehkah?

Oleh Eva F Hasan
2 Maret 2023
0
Foto: Sahabat Penaku

BANYAK di antara kita yang tidak sempat memperbanyak puasa di bulan sya’ban ini. Sehingga ia menyempatkan berpuasa seminggu sebelum Ramadhan....

Lihat Lebih
Facebook Twitter Youtube Pinterest

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

Update Contents
Islampos We would like to show you notifications for the latest news and updates.
Dismiss
Allow Notifications