• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Sabtu, 13 Desember 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar Sirah

Kisah Taubatnya Al-Fudhail bin Iyadh, Mantan Rampok yang Jadi Cendikiawan Muslim

Oleh Eneng Susanti
5 tahun lalu
in Sirah
Waktu Baca: 4 menit baca
A A
0
nama asli Abu Bakar, sahabat nabi menurut kisah tentang etika, kisah hikmah, jumlah sahabat nabi, dakwah nabi, mualaf

Ilustrasi. Foto: SoraNews24

0
BAGIKAN

AL-FUDHAIL bin ‘Iyadh terkenal di dunia Islam karena kesalehan dan ibadahnya. Namun, jauh sebelum dia menjadi sosok saleh, Al-Fudhail pernah jadi seorang perampok yang termasnsyur. Lantas, bagaimana kisahnya?

Dia kerap mencari korban di malam hari dalam perjalanan dari Abu Ward ke Sarakhas (Sirjis). Jangankan bertemu muka, siapapun pengelana jalur itu bila mendengar nama Al-Fudhail disebut saja pasti sudah merinding ketakutan.

Suatu malam, Al-Fudhail memanjat tembok rumah seseorang. Saat ia memanjatnya, ia mendengar suara orang membaca ayat Alquran.

Saat itu, Al-Fudhail berbicara dalam diri sendiri, “Ya Tuhanku, waktunya memang telah tiba.”

ArtikelTerkait

7 Fakta Sosok Nabi Musa AS: Nabi Penyelamat Bani Israil

Bagaimana Cara Kerja Pembayaran QRIS dan Bagaimana Sejarahnya?

Abu Bakar: Cinta Sejati pada Rasulullah ﷺ yang Mengalahkan Segalanya

Fatimah Tidak Izinkan Abu Bakar Masuk ke Dalam Rumah, tanpa Izin Suami

Dia kembali dari tempat dia datang dan mendapati sebuah rombingan sedang mencari perlindungan. Mereka sibuk berdiskusi serius.

Al-Fudhail mendengar salah satu dari mereka berkata, “Mari kita lanjutkan perjalanan kita sekarang.”

Yang lain menjawab, “Tidak, tidak sampai pagi, karena Al-Fudhail mengintai di jalan di suatu tempat di luar sana, hanya menunggu untuk merampok kita.”

Mendengar seluruh percakapan itu, Al-Fudayl berpikir dalam hati, “Aku berkeliling di malam hari untuk berbuat dosa, sementara sekelompok Muslim tetap di sini karena mereka takut. Sungguh aku merasa bahwa Allah telah membawaku ke sini hanya untuk mereka sehingga aku dapat merubah karakterku. Ya Allah, aku sungguh bertaubat kepada-Mu!”

BACA JUGA: Kisah Ulama dan Burung Kakak Tua

Sementara dalam riwayat lain disebutkan bahwa pada suatu malam, sejumlah pedagang ingin melewati lembah pada jalur menuju Sirjis yang menjadi jalur operasi Al-Fudayl.

Maka, mereka berunding terlebih dahulu dalam kemah sebelum meneruskan perjalanan. Seorang di antara mereka berkata, “Sungguh, Fudhail bin Iyadh dan gerombolannya biasa melancarkan aksinya di daerah ini. Kita harus berbuat apa?”

Seorang yang lebih alim dari ketiganya menjawab, “Siapkanlah panah-panah kita. Kita akan memanah ke arah mereka bersembunyi. Jika anak panah kita tepat mengenai sasaran, hendaknya kita melanjutkan perjalanan. Bila tidak begitu, sebaiknya kita kembali saja.”

“Akan tetapi,” lanjut dia, “Kita tidak sekadar memanah. Lebih dahulu kita membacakan ayat-ayat Alquran. Semoga Allah menolong kita.”

Masing-masing pria itu menggumamkan beberapa Kalamullah sebelum menjalankan rencana itu. Sementara, tak jauh di sana Fudhail bin Iyadh dan kawan-kawannya sudah bersemangat untuk menggempur kafilah dagang tersebut. Para penjahat itu berniat langsung menyergap begitu mereka mendekati lembah yang gelap.

Tiga pedagang dalam kafilah itu pun bersiap. Orang yang pertama melepaskan anak panahnya setelah membaca Alquran surah al-Hadid ayat 16.

“Belum tibakah waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk secara khusyuk mengingat Allah dan mematuhi kebenaran yang telah diwahyukan (kepada mereka), dan janganlah mereka (berlaku) seperti orang-orang yang telah menerima kitab sebelum itu, kemudian mereka melalui masa yang panjang sehingga hati mereka menjadi keras. Dan banyak di antara mereka menjadi orang-orang fasik.”

Fudhail bin Iyadh ternyata mendengar ayat tersebut dibacakan. Tiba-tiba, tubuhnya terasa bergetar hebat. Ia pun merintih, berteriak keras, bahkan kemudian jatuh pingsan. Para anak buahnya mengira, bosnya itu terkena tembakan panah. Akan tetapi, tak ada satu pun luka di tubuh Fudhail bin Iyadh.

“Aku telah terkena anak panah Allah!” seru Fudhail sebelum tak sadarkan diri.

Para pengikutnya membangunkan Fudhail bin Iyadh. Ia pun kembali sadar meskipun tubuhnya kini basah oleh keringat.

Sementara itu, pedagang berikutnya mulai melepaskan anak panah kedua ke arah Fudhail sembari membaca surah adz-Dzariyat ayat 50. Artinya, “Maka segeralah kembali kepada (menaati) Allah. Sungguh, aku seorang pemberi peringatan yang jelas dari Allah untukmu.”

Fudhail pun mendengar ayat ini dibacakan. Kini, ia berteriak lebih keras, “Wahai kalian semua! Aku terkena anak panah Allah!”

Orang terakhir dari kafilah itu meluncurkan panahnya sembar mengucapkan surah az-Zumar ayat 54. Terjemahannya, “Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi).”

Lantunan ayat ini semakin membuat Fudhail gelagapan. Ia pun menyuruh seluruh anak buahnya untuk pergi meninggalkannya.

“Kalian semua, pulanglah! Sungguh, rasa takutku kepada Allah telah merasuk dalam jiwaku. Aku akan meninggalkan semua kejahatan yang selama ini kulakukan!”

BACA JUGA: Kisah Taubat Wanita Cantik Penggoda Ulama

Fudhail sendiri langsung melangkahkan kakinya ke arah Makkah. Belum sampai di sana, ia berkemah di suatu daerah dekat Narawan.

Yang Fudhail tak ketahui, Sultan Harun al-Rasyid di istananya sedang bermimpi dalam tidurnya. Suatu suara gaib menyeru kepadanya dalam keadaan tak sadar itu, “Sungguh, Fudhail bin Iyadh takut kepada Allah dan memilih mengabdikan diri kepada-Nya. Sambutlah ia di negerimu!”

Sultan al-Rasyid keesokan paginya menyuruh beberapa orang untuk menemukan Fudhail bin Iyadh. Setelah beberapa waktu, orang-orang suruhan itu dapat membawa Fudhail ke istana di Baghdad.

“Wahai Fudhail,” kata Sultan, “Aku melihat dalam mimpiku, suatu suara menyeru kepadaku tentang keadaanmu. Aku diseru agar menyambutmu datang.”

Fudhail terkesima. Ia lantas menyeru ke arah langit, “Ya Rabb, Dengan kemurahan dan keagungan-Mu, Engkau telah mencintai seorang hamba yang berdosa, yang telah menjauh dari-Mu selama 40 tahun!”

Fudhail kemudian diterima Sultan Harun al-Rasyid dengan sambutan yang baik. Ia pun kini telah berubah total. Taubat nasuha yang dilakukannya telah membuatnya kembali ke jalan cahaya. Sejak saat itu, ia mencurahkan seluruh waktu hidupnya untuk belajar dan ibadah.

Sejak meninggalkan dunia kemaksiatan, Fudhail bin Iyadh menekuni berbagai ilmu agama, terutama hadis. Ia berguru dari banyak ulama pada masanya. Di antaranya adalah Sufyan ats-Tsauri, al-A’masy, Manshur bin Mu’tamir, dan Hisyam bin Hassan. Selain itu, ada pula nama-nama lainnya, semisal Sulaiman at-Taimy, ‘Auf al-‘Araby, ‘Atha’ bin as-Saaib, serta Shafwan bin Salim.

Pada akhirnya, ia dikenal sebagai pakar ilmu hadis dan memiliki banyak sanad. Beberapa tokoh yang di kemudian hari menjadi ulama besar tercatat pernah berguru kepadanya. Sebut saja, Imam Syafi’i, Ibnu al-Mubarok, al-Humaidy, dan Yahya bin al Qaththan. Kemudian, Abdrurrahman bin Mahdi, Qutaybah bin Sa’id, serta Bisyr al Hafy. []

SUMBER: THE ISLAMIC STORIES | REPUBLIKA

Tags: Fudhail bin Iyadhkisah ulama
ShareSendShareTweetShareScan
ADVERTISEMENT
Previous Post

Struktur Tubuh Burung Buktikan Keagungan Allah dalam Mencipta

Next Post

Santapan Hati di Pagi Hari

Eneng Susanti

Eneng Susanti

Terkait Posts

pasukan nabi isa, pemuda, nabi ibrahim, nabi musa

7 Fakta Sosok Nabi Musa AS: Nabi Penyelamat Bani Israil

7 Juli 2025
QRIS

Bagaimana Cara Kerja Pembayaran QRIS dan Bagaimana Sejarahnya?

30 Juni 2025
Ibnu Abbas, Bani Israil, Abu Bakar

Abu Bakar: Cinta Sejati pada Rasulullah ﷺ yang Mengalahkan Segalanya

27 Juni 2025
Penjagaan Allah terhadap Nabi, Abu Bakar

Fatimah Tidak Izinkan Abu Bakar Masuk ke Dalam Rumah, tanpa Izin Suami

12 Juni 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Oleh Dini Koswarini
14 Juli 2025
0

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999! 1 Al Fudhail bin Iyadh

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999!

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Terpopuler

12 Ayat Al-Quran tentang Istiqamah, Dapat Memotivasi Kita

Oleh Sufyan Jawas
31 Oktober 2021
0
Hadist Nabi Tentang Ikhlas

ayat Al-Quran Tentang Istiqamah

Lihat LebihDetails

MasyaAllah, Inilah 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan beserta Artinya

Oleh Haura Nurbani
24 Agustus 2023
0
Hukum Mengubur Ari-ari Bayi, Fakta Bayi Baru Lahir, ASI, ciri bayi cerdas, nama, Nama Anak Perempuan, Hukum Bayi Tabung dalam Islam, Doa ketika Melahirkan

Nama Sahabiyat adalah nama wanita-wanita agung yang dikaitkan dengan Nabi Muhammad dalam menyebarkan Islam bersamanya.

Lihat LebihDetails

Berikut 7 Ayat Al-Quran tentang Masjid

Oleh Sufyan Jawas
1 November 2021
0
Ayat Al-quran tentang masjid

Saking pentingnya dalam kehidupan seorang Muslim, ada beberapa ayat Al-Quran tentang masjid. 

Lihat LebihDetails

85 Motto Hidup dari Kutipan Ayat Alquran

Oleh Eneng Susanti
17 Januari 2023
0
motto hidup ayat Alquran, cara menjadikan Al-Qur'an sebagai penyembuh

SAHABAT mulia Islampos, ada banyak pelajaran dan hikmah yang bisa dipetik dari Alquran. Banyak pula kutipan ayat Alquran yang bisa...

Lihat LebihDetails

Bait-bait syair Imam Syafi’i yang Menyentuh dan Menggetarkan Jiwa

Oleh Dini Koswarini
26 Oktober 2022
0
Penilaian Manusia, Muhasabah, Imam Syafi'i, ujian, akad

Inilah Bait-bait syair Imam Syafi’i rahimahullah yang bisa kita jadikan sebagai keteladanan di saat kondisi seperti sekarang ini.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.