• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Kamis, 11 Desember 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar Inspirasi

Kisah Muwaffaq, Diterima Pahala Hajinya Meski Tidak Pergi Haji

Oleh Yudi
5 tahun lalu
in Inspirasi
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
haji, kiblat, ka'bah

Foto: Unsplash

0
BAGIKAN

DIKISAHKAN Abdullah ibn al-Mubarak, seorang sufi besar, menunaikan ibadah haji. Setelah menjalankan seluruh ritual haji, ia tertidur. Dalam tidurnya, ia melihat dua malaikat turun dari langit.

Malaikat yang satu bertanya, “Berapa banyak orang yang berhaji tahun ini?”

“Enam ratus ribu,” jawab malaikat yang satunya lagi.

“Berapa banyak yang diterima?” tanya malaikat yang pertama.

ArtikelTerkait

10 Tips Naik Gunung Tanpa Meninggalkan Shalat 5 Waktu

Apa Saja Keuntungan Menikah di KUA?

10 Tips Aman Mendaki Gunung untuk Pemula dan Pendaki Berpengalaman

7 Faktor yang Membuat Anak Membenci Ayahnya

“Tidak seorang pun yang diterima kecuali seorang tukang sol sepatu di kota Damaskus. Namanya adalah Muwaffaq. Ia tidak dapat berhaji, tetapi hajinya diterima. Berkat ia pula semua orang yang berhaji pada tahun ini diterima hajinya oleh Allah SWT.” jawab malaikat kedua mantap.

BACA JUGA: Amalan Ini Datangkan Pahala Seperti Haji dan Umrah, Mengapa Selalu Kita Tinggalkan?

Abdullah ibn al-Mubarak terjaga dari tidurnya. Ia merasa bahwa mimpinya sangat aneh. Bahwa mimpi itu mengandung isyarat yang penuh hikmah. Saat itu juga, ia berangkat ke Damaskus untuk menemui Muwaffaq, seseorang yang dipuja-puja dalani mimpinya.

Singkat cerita, ia pun sampai di Damaskus. Setelah dicari ke sana kemari, ketemulah rumah Muwaffaq. Ia lalu mengetuk pintu rumah itu. Tak lama kemudian, keluarlah seorang laki-laki.

“Siapa nama Anda?” tanya Abdullah ibn al-Mubarak.

“Muwaffaq,” Jawab orang itu.

“Kebaikan apa yang Anda lakukan sehingga mencapai derajat yang dernikian tinggi?” Tanya Abdullah penuh rasa heran.

“Maksud Anda?” Abdullah menceritakan isi mimpinya seusai menunaikan ibadah haji.

Muwaffaq menarik nafas panjang dan mengenang kembali kisahnya beberapa bulan yang lalu. Sebenarnya, sudah lama sekali saya ingin menunaikan ibadah haji. Tetapi selalu terhalang karena kondisi keuangan saya yang tidak memungkinkan.

Saya mengumpulkan dirham demi dirrham hingga terkumpul 300 dirham dari hasil saya membuat dan menambal sepatu. Lalu saya berniat menunaikan ibadah haji tahun ini.

“Suatu ketika, anakku mendatangiku sambil menangis. Aku tanyakan kepadanya kenapa ia menangis. Ia bercerita bahwa tadi ia bermain ke rumah tetangga.

Saat itu, mereka sedang makan, tetapi anakku tidak diajak makan, sehingga ia menangis. Tentu saja hatiku masygul. Segera kudatangi rumah tetanggaku itu. Ternyata, ia seorang janda dengan beberapa anak.

‘Kenapa engkau berlaku zalim terhadap anakku, wahai Ibu?’

‘Apa yang Anda katakan, saya tidak mengerti?’ jawab si ibu kebingungan.

‘Tadi anakku datang ke sini. Engkau enak-enakan makan, tetapi anakku tidak engkau ajak, sehingga dia menangis. Engkau taruh di mana hatimu?’

‘Ya ampun, Tuan! Bukan maksud saya ingin menzalimi anak Anda. Tetapi, baiklah saya akan ceritakan sejujurnya. Sesungguhnya saya dan anak-anak saya yang yatim ini sudah tidak makan selama tiga hari.

Karena tidak tahan, saya keluar untuk mencari makan. Di tengah jalan, saya menemukan seekor bangkai keledai. Kupungut bangkai itu dan kumasak.

Tuan pasti tahu, bagi saya yang dalam kondisi darurat, memakan bangkai tidak haram. Akan tetapi anak Anda yang tidak dihimpit darurat, haram hukumnya memakan bangkai itu. Dengan terpaksa, saya tidak mengajak anak Anda untuk makan bersama,’ jelas si ibu.

BACA JUGA: 10 Amalan Ini Balasannya Setara dengan Pahala Naik Haji

Sungguh terenyuh hatiku melihat nasibnya yang malang, pahit, dan penuh penderitaan. Segera aku pulang ke rumah. Uang 300 dirham yang awalnya akan kugunakan untuk berhaji, segera kusumbangkan kepada tetanggaku yang dililit kemiskinan itu.

Aku berkata kepadanya, ‘Belanjakan uang ini untukmu dan putra-putramu.’

Begitulah Tuan, kisahku dengan tetanggaku yang miskin itu, sehingga aku tidak jadi naik haji.”

Berkat kebaikan yang diperbuatnya, Allah menaikkan derajat orang itu ke tingkat yang sangat tinggi. Bahkan, amal haji semua orang yang awalnya tidak diterima, menjadi diterima lantaran perbuatannya itu. []

Sumber: Shalat Bersama Rasulullah / Penulis: Maulana Muhammad Zakariya al Kandahlawi / Penerbit: PT Wacana Gelora Cipta,2013

Tags: Al-Manshur bin Abi Amir Al-Hajib.hajiKisah MuwaffaqPahalapahala berhajipahala haji
ShareSendShareTweetShareScan
ADVERTISEMENT
Previous Post

Apakah Doa Bisa Mengubah Qadha dan Qadar?

Next Post

Dia yang Memberi, Dia yang Mengambil

Yudi

Yudi

Terkait Posts

gunung, naik gunung, shalat

10 Tips Naik Gunung Tanpa Meninggalkan Shalat 5 Waktu

8 Juli 2025
menikah, KUA

Apa Saja Keuntungan Menikah di KUA?

6 Juli 2025
gunung, mendaki gunung

10 Tips Aman Mendaki Gunung untuk Pemula dan Pendaki Berpengalaman

2 Juli 2025
rasa benci, anak, ayah

7 Faktor yang Membuat Anak Membenci Ayahnya

30 Juni 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Oleh Dini Koswarini
14 Juli 2025
0

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999! 1

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999!

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Terpopuler

“Allah Ciptakan Alam Semesta dalam 6 Masa,” Berapa Masa Itu?

Oleh Rika
10 Februari 2017
0
Foto: Oase Muslim

Sesungguhnya masa di situ merupakan interval waktu yang tidak bisa diukur.

Lihat LebihDetails

85 Motto Hidup dari Kutipan Ayat Alquran

Oleh Eneng Susanti
17 Januari 2023
0
motto hidup ayat Alquran, cara menjadikan Al-Qur'an sebagai penyembuh

SAHABAT mulia Islampos, ada banyak pelajaran dan hikmah yang bisa dipetik dari Alquran. Banyak pula kutipan ayat Alquran yang bisa...

Lihat LebihDetails

Berikut 7 Ayat Al-Quran tentang Masjid

Oleh Sufyan Jawas
1 November 2021
0
Ayat Al-quran tentang masjid

Saking pentingnya dalam kehidupan seorang Muslim, ada beberapa ayat Al-Quran tentang masjid. 

Lihat LebihDetails

Iman, Seperti Pohon yang Baik

Oleh Dini Koswarini
13 Mei 2024
0
takdir, bacaan Istighfar, Keutamaan Sabar dan Shalat, Doa Nabi Musa, Takdir, Ramadhan, doa ramadhan, Doa Ramadhan, Doa Setelah Tahajjud, Syafaat Nabi, Amalan yang Mendapatkan Doa Malaikat, Doa Tawakal,Iman, Pohon, Didoakan Keburukan oleh Orang Lain

Akar pohon ini teguh di dalam tanah, sementara cabangnya (bagian atasnya) ada di langit.

Lihat LebihDetails

21 Sifat Manusia Menurut Al Quran

Oleh Laras Setiani
17 Oktober 2019
0
ilustrasi.foto: kiblat

Dan apabila manusia itu ditimpa kemudharatan, dia memohon (pertolongan) kepada Tuhannya dengan kembali kepada-Nya; kemudian apabila Tuhan memberikan nikmat-Nya kepadanya...

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.