• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Kamis, 15 Mei 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar Sirah

Kaum Quraisy yang Berkunjung ke Abu Thalib

Oleh Haura Nurbani
1 tahun lalu
in Sirah
Waktu Baca: 4 menit baca
A A
0
Abu Bakar, Abu Thalib

Foto: Unsplash

0
BAGIKAN

RASULULLAH ﷺ keluar dari tempat pemboikotan dan melakukan aktivitasnya seperti biasa, sementara kaum Quraisy masih tetap melakukan intimidasi terhadap kaum Muslimin dan menghadang jalan Allah meskipun sudah tidak lagi melakukan pemboikotan. Di sisi lain, Abu Thalib masih tetap melindungi keponakannya, tetapi usianya sudah melebihi 80 tahun.

Berbagai penderitaan dan peristiwa yang begitu besar dan sering berganti sejak beberapa tahun, khususnya pada saat terjadinya pengempungan dan pemboikotan terhadap kediamannya, telah membuat persendiannya lemah dan tulang rusuknya pun patah.

Beberapa bulan setelah keluar dari pemboikotan itu, Abu Thalib dirundung sakit yang agak payah dan kondisi ini membuat orang-orang musyrik cemas seandainya nama besar mereka cacat di mata bangsa Arab andai mereka hanya datang saat kematiannya karena tidak menyukai keponakannya.

BACA JUGA: Ciri Kenabian Rasulullah Terungkap saat Dibawa Abu Thalib Berdagang ke Negeri Syam

ArtikelTerkait

Inilah Kisah Perang Badar antara Kaum Muslim dan Kaum Quraisy

Kejahatan-kejahatan Musailamah Al-Kadzdzab, Apa Saja?

Sering Tidak Dianggap, Padahal Inilah Jasa-jasa Besar Muawiyah bin Abi Sufyan untuk Islam

Kenapa pada Saat Nabi Muhammad ﷺ Lahir Disebut Tahun Gajah?

Untuk itulah mereka sekali lagi mengadakan perundingan dengan Nabi ﷺ di sisi Abu Thalib dan berani memberikan sebagian dari hal yang sebelumnya tidak sudi mereka berikan.

Mereka melakukan kunjungan kepada Abu Thalib, yang merupakan terakhir kalinya.

Umar bin Abdul Azis, Malaikat Jibril, shalat, Nabi Ayyub, Rasulullah, Imam Ahmad, Abu Jahal, Abu Thalib
Foto: Pixabay

Menurut Ibnu Ishaq dan sejarahwan lainnya, “Ketika Abu Thalib sakit parah dan hal itu sampai kepada kaum Quraisy, sebagian mereka berkata kepada sebagian orang lain, ‘Sesungguhnya Hamzah dan Umar telah masuk Islam, sedangkan tentang Muhammad ini telah tersiar di kalangan seluruh kabilah Arab. Oleh karena itu, lebih baik kalian pergi menjenguk Abu Thalib agar dia mencegah keponakannya dan menitipkan pemberian kita kepadanya. Demi Allah! kita tidak akan merasa aman bila kelak dia mengalahkan kita.’”

Dalam lafal riwayat yang lain disebutkan bahwa kaum Quraisy berkata, “Sesungguhnya kita khawatir bila orang tua ini (Abu Thalib) meninggal nantinya, lalu ada sesuatu yang diserahkannya kepada Muhammad sehingga, lantaran hal itu, bangsa Arab mencerca kita dengan mengatakan mereka telah menelantarkannya, tetapi ketika pamannya meninggal mereka memperebutkannya.”

Mereka, yang terdiri dari para pemuka kaumnya, akhirnya menemui Abu Thalib dan berbicara dengannya. Di antara tokoh kaum musyrik tersebut adalah Utbah bin Rabi’ah, Syaibah bin Ra’biah, Abu Jahal bin Hisyam, Umayyah bin khalaf, dan Abu Sufyan bin Harb.

Pertemuan ini dilakukan di hadapan para tokoh dan mereka yang berjumlah sekitar 25 orang berkata: “Wahai, Abu Thalib, seperti yang telah engkau ketahui, Engkau adalah bagian dari kami dan engkau tentu sudah tahu mengapa kami datang kepadamu saat ini. Kami cuma khawatir terhadap keadaan dirimu. Engkau juga sudah tahu apa yang terjadi antara kami dan keponakanmu. Untuk itu, desaklah dia agar mau menerima sesuatu dari kami dan kami juga akan menerima sesuatu darinya. Hal ini bertujuan agar tidak terjadi saling mencampuri urusan masing-masing; dia tidak mencampuri urusan kami, demikian juga dengan kami. Bujuklah dia agar membiarkan kami menjalankan agama kami seperti halnya kami juga akan membiarkannya menjalankan agamanya.”

Abu Thalib mengirimkan utusan untuk meminta Rasulullah ﷺ datang. Beliau pun datang ke rumah, lalu pamannya berkata, “Wahai keponakanku! Mereka itu adalah pemuka-pemuka kaum. Mereka berkumpul karenamu untuk memberimu sesuatu dan mengambil sesuatu pula darimu.”

Kemudian Abu Thalib memberitahukan kepadanya apa yang telah diucapkan dan disodorkan oleh mereka kepadanya, yakni bahwa masing-masing pihak tidak boleh saling mencampuri urusan.

Rasulullah ﷺ berkata kepada mereka, “Bagaimana pendapat kalian bila aku katakan kepada kalian satu kalimat yang bila kalian ucapkan niscaya kalian akan dapat menguasai bangsa Arab dan orang-orang asing akan tunduk kepada kalian?”

Dalam lafal riwayat yang lain disebutkan bahwa beliau berbicara kepada Abu Thalib, “Aku menginginkan mereka untuk mengucapkan satu kalimat yang dapat membuat bangsa Arab tunduk dan orang-orang asing akan mempersembahkan upeti kepada mereka.”

Dalam lafal riwayat yang lainnya lagi disebutkan bahwa beliau berkata, “Wahai pamanku, mengapa tidak engkau ajak saja mereka kepada hal yang lebih baik buat mereka?”

Abu Thalib berkata, “Mengajak kepada apa?”

Beliau bersabda, “Ajak mereka agar mengucapkan satu kalimat yang dapat membuat bangsa Arab tunduk kepada dan orang-orang asing pun takluk.”

Adapun dalam lafal yang diriwayatkan Ibnu Ishaq disebutkan “Satu kalimat saja yang kalian berikan niscaya kalian akan bisa menguasai bangsa Arab dan orang-orang asing akan tunduk kepada kalian.”

Tugas Gubernur, Fakta Ali bin Abi Thalib, Umar bin Khattab, Nabi Sulaiman, Abdurrahman bin Auf, Abu Thalib, Khalid bin Walid, Salman Al-Farisi, Abu Qilabah, Uwais Al-Qarni, Abdul Muthalib, Abul Hasan, Abdullah bin Masud, Nabi dan Para Sahabat, Abu Lahab, Kisah Nabi Adam, Kisah Nabi Musa, Abu Bakar, Hasan Al-Bashri, Imam Ahmad, Rasulullah, Nabi, Abu Thalib
Foto: Pixabay

Tatkala beliau mengucapkan kalimat tersebut, mereka berdiri tertegun, linglung, dan tidak tahu bagaimana dapat menolak satu kalimat yang penuh manfaat sampai sedemikian ini? Kemudian, Abu Jahal menanggapi, “Apa itu? Bila kamu sebutkan, sungguh aku akan memberikanmu 10 kali lipatnya.” Beliau berkata, “Ucapkanlah laa ilahaillallah dan kalian tinggalkan sesembahan selain Dia.”

Mendengar kalimat tersebut, mereka kebingungan lantas berseru, “Wahai Muhammad, apakah kamu ingin menjadikan tuhan-tuhan yang banyak menjadi satu saja? Agamamu itu benar-benar aneh. ”

Kemudian, mereka saling berargumen, “Demi Allah, sesungguhnya orang ini tidak memberikan apa yang kalian inginkan. Pergilah dan teruslah dalam agama nenek moyang kalian hingga Allah memutuskan antara kalian dan dirinya.” Setelah itu, mereka pun bubar.

BACA JUGA: Saat Sang Kakek Memilih Abu Thalib Jadi Pengasuh Muhammad ﷺ

Allah menurunkan ayat berkenaan dengan itu, yaitu firmannya dalam Surah Shad (38) ayat 1-7:

صۤ ۗوَالْقُرْاٰنِ ذِى الذِّكْرِۗ (1) بَلِ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا فِيْ عِزَّةٍ وَّشِقَاقٍ (2) كَمْ اَهْلَكْنَا مِنْ قَبْلِهِمْ مِّنْ قَرْنٍ فَنَادَوْا وَّلَاتَ حِيْنَ مَنَاصٍ (3) وَعَجِبُوْٓا اَنْ جَاۤءَهُمْ مُّنْذِرٌ مِّنْهُمْ ۖوَقَالَ الْكٰفِرُوْنَ هٰذَا سٰحِرٌ كَذَّابٌۚ (4) اَجَعَلَ الْاٰلِهَةَ اِلٰهًا وَّاحِدًا ۖاِنَّ هٰذَا لَشَيْءٌ عُجَابٌ (5) وَانْطَلَقَ الْمَلَاُ مِنْهُمْ اَنِ امْشُوْا وَاصْبِرُوْا عَلٰٓى اٰلِهَتِكُمْ ۖاِنَّ هٰذَا لَشَيْءٌ يُّرَادُ ۖ (6) مَا سَمِعْنَا بِهٰذَا فِى الْمِلَّةِ الْاٰخِرَةِ ۖاِنْ هٰذَآ اِلَّا اخْتِلَاقٌۚ (7)

Shad, Demi Al-Quran yang mempunyai keagungan.(1) Sebenarnya orang-orang kafir itu (berada) dalam kesombongan dan permusuhan yang sengit.(2) Betapa banyaknya umat sebelum mereka yang telah kami binasakan, kalau mereka meminta tolong padahal (waktu itu) bukanlah saat untuk lari melepaskan diri. (3) Dan mereka heran karena mereka kedatangan seorang pemberi peringatan (Rasul) dari kalangan mereka; dan orang-orang kafir berkata, “ini adalah seorang ahli sihir yang banyak berdusta.” (4) Mengapa ia menjadikan tuhan-tuhan itu Tuhan yang Esa, sesungguhnya ini benar-benar suatu hal yang sangat mengherankan. (5) Dan pergilah pemimpin-pemimpin mereka (seraya berkata), Pergilah kamu dan tetaplah (menyembah) ilah-ilahmu,sesungguhnya ini benar-benar sesuatu hal yang dikehendaki. (6) Kami tidak pernah mendengar hal ini dalam agama yang terakhir; ini (mengesakan Allah), tidak lain hanyalah (dusta) yang diada-adakan.[]

SUMBER: SIRAH RASULULLAH | PUSAT STUDI QURAN

Tags: Abu Thalibkaum quraisy
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Hasan al-Bashri dan Akibat Shalawat pada Nabi

Next Post

Kepada Para Konten Kreator

Haura Nurbani

Haura Nurbani

Terkait Posts

Nabi Musa, Qabil dan Habil, Nabi Adam, Akhir Zaman, Perang Badar

Inilah Kisah Perang Badar antara Kaum Muslim dan Kaum Quraisy

8 Mei 2025
Musailamah Al-Kadzdzab

Kejahatan-kejahatan Musailamah Al-Kadzdzab, Apa Saja?

16 April 2025
Damaskus

Sering Tidak Dianggap, Padahal Inilah Jasa-jasa Besar Muawiyah bin Abi Sufyan untuk Islam

3 April 2025
Raja Abrahah, Tahun Gajah

Kenapa pada Saat Nabi Muhammad ﷺ Lahir Disebut Tahun Gajah?

1 April 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

anak, kelaparan, pejabat

Mengapa Masih Ada Anak Kelaparan, Sementara Pejabat Hidup Mewah?

Oleh Yudi
15 Mei 2025
0

mata, mata kuning

Penyebab Mata Bisa Berwarna Kuning, Hati-hati Kondisi Penyakit Ini

Oleh Yudi
15 Mei 2025
0

Akibat Terlalu Sering Minum Minuman yang Manis, Karbohidrat

Jenis-jenis Karbohidrat yang Lebih Berbahaya daripada Gula

Oleh Dini Koswarini
15 Mei 2025
0

Bahaya Jantung ketika Sudah Kotor Lebaran, Ginjal

Tanda-tanda Ginjal Bermasalah, yang Bisa Kenali Mulai dari Kepala hingga Kaki

Oleh Haura Nurbani
15 Mei 2025
0

Pisang

Siapa Saja Orang yang Tidak Dianjurkan Makan Pisang?

Oleh Saad Saefullah
14 Mei 2025
0

Terpopuler

Adakah Penduduk Indonesia yang Masih Mendapatkan Gaji hanya 2 Juta / Bulan?

Oleh Saad Saefullah
14 Mei 2025
0
Uang Istri, sedekah, gaji

Jumlah pasti penduduk Indonesia yang berpenghasilan sekitar Rp2 juta per bulan tidak tersedia secara langsung.

Lihat LebihDetails

Jenis-jenis Karbohidrat yang Lebih Berbahaya daripada Gula

Oleh Dini Koswarini
15 Mei 2025
0
Akibat Terlalu Sering Minum Minuman yang Manis, Karbohidrat

Berikut ini adalah jenis-jenis karbohidrat yang bisa lebih berbahaya daripada gula biasa, terutama jika dikonsumsi secara berlebihan dan tanpa kontrol.

Lihat LebihDetails

Lelaki Harus Shalat Shubuh di Masjid, Ini Alasannya

Oleh Saad Saefullah
24 Januari 2017
0
Foto: The Atlantic

Ada banyak pahala yang akan ia raih.

Lihat LebihDetails

Tanda-tanda Ginjal Bermasalah, yang Bisa Kenali Mulai dari Kepala hingga Kaki

Oleh Haura Nurbani
15 Mei 2025
0
Bahaya Jantung ketika Sudah Kotor Lebaran, Ginjal

Menyadari gejala ini sejak dini penting untuk mencegah kerusakan ginjal yang lebih parah.

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.