SUKABUMI–Ketua KPPS TPS 15 RW 06, Kelurahan Limusnunggal, Kota Sukabumi, Jawa Barat, Tedi Supriadi (44), meninggal dunia setelah sempat mengeluh kelelahan usai menjalankan tugasnya.
Sebelum dibawa ke rumah sakit, Tedi sempat dirawat di rumahnya. Karena kondisinya terus memburuk ia pun dibawa ke rumah sakit oleh keluarganya. Dua hari mendapat penanganan medis, ia meninggal dunia.
BACA JUGA: Ratusan Petugas KPPS Wafat, Politisi PDIP: Ini Ulah Teman-teman di MK
“Setelah pemungutan suara, dia ikutin proses sampai penghitungan. Langsung sakit, awalnya dirawat di rumah saja sampai akhirnya dibawa ke rumah sakit,” kata Tati Setiawati (41) istri almarhum di rumah duka, Sabtu (27/4/2019).
Tati mengaku suaminya baru menjabat sebagai Ketua KPPS tahun ini. Ayah satu anak itu juga sempat mengaku kapok dengan pekerjaan tersebut.
“Katanya kecapean, ngeluh terlalu banyak kegiatan yang menguras tenaga,” ucap Tati.
Menurut Tati, suaminya tidak memiliki riwayat sakit serius. Hanya saja selesai menjalankan tugasnya sang suami sempat mengeluh sesak nafas.
“Memang punya riwayat sakit darah tinggi, selesai kerja dia mengaku sesak nafas,” ujarnya.
Sementara itu dikonfirmasi terpisah, Ketua KPU Kota Sukabumi Sri Utami menyebut ada dua petugas KPPS dan satu petugas Pamsung meninggal dunia sepanjang pelaksanaan Pemilu 2019.
BACA JUGA: Beri Pekerjaan dan Beasiswa kepada Anak Petugas KPPS yang Wafat, Ini Alasan Wali Kota Risma
“Ada dua anggota KPPS dan satu petugas Pamsung. Mereka meninggal dunia karena kelelahan,” tutur Sri.
Berkaitan hal itu, KPU akan memperjuangkan santuan para mereka yang meninggal dunia.
“Kita akan upayakan mendapatkan santunan. Terutama atas jasa mereka sebagai pejuang demokrasi. Alhamdulillah dari KPU Kota Sukabumi pun sudah ada santunan. Namun akan kita perjuangkan di tingkat atas,” ujar Sri. []
SUMBER: DETIK