• Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
Rabu, 3 Maret 2021
No Result
View All Result
NEWSLETTER
Islampos
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
No Result
View All Result
Islampos
No Result
View All Result

Jadikan Ibu Sebagai Ratu

Redaktur Eppi Permana Sari
4 tahun ago
in Renungan
Reading Time: 2min read
0
Jadikan Ibu Sebagai Ratu

Foto hanya ilustrasi. Sumber foto: Google Image

BANYAK kita temukan kisah-kisah tentang anak yang durhaka. Baik itu kisah yang memang benar-benar nyata, maupun kisah yang memang legenda dan fiktif belaka. Dari kisah itu diharapkan seorang anak bisa berbakti dan mengabdi kepada kedua orang tua mereka terutama di usia senja.

Tapi sahabat, kali ini kita akan menyimak kisah bakti seorang anak terhadap ibunya. Kisah yang sangat mengharukan dan menggetarkan nurani bagi siapa yang mendengarkannya.

Kisah ini terjadi di pengadilan Saudi di wilayah Kasim. Berdirilah Hizan al Fuhaili dengan air mata yang bercucuran sehingga membasahi jenggotnya. Kenapa lelaki itu menangis? Ternyata ia sedang berselisih dengan saudara kandungnya.

Lalu apa yang membuatnya berseteru dengan saudara kandungnya? Mengenai harta warisankah? Atau tanah warisan yang diperebutkan?

Jawabannya adalah bukan!

Ia kalah terhadap saudaranya terkait pemeliharaan ibunya yang sudah tua renta. Seumur hidupnya, ibunya yang renta itu hidup bersamanya dan Hizanlah yang selalu menjaga dan merawatnya. Tatkala ibunya sudah lanjut usia, datanglah adiknya yang tinggal di kota lain, untuk mengambil ibunya agar sudi tinggal bersamanya, dengan alasan fasilitas kesehatan dan lain-lain di kota jauh lebih lengkap daripada di desa.

Namun Hizan menolak dengan alasan selama ini ia mampu untuk menjaga ibunya. Perseteruan tidak berhenti sampai di sini, hingga akhirnya berlanjut ke pengadilan. Sidang demi sidang dijalani, hingga sang hakim pun meminta agar sang ibu dihadirkan di majlis.

Kedua bersaudara itu membopong ibunya yang sudah tua renta yang beratnya tidak sampai 40 kg. Sang hakim bertanya kepada ibu tersebut, siapa yang lebih berhak tinggal bersamanya. Sang ibu memahami pertanyaan sang hakim, ia pun menjawab, sambil menunjuk Hizan,”Ini mata kananku,”kemudian menunjuk ke adik Hisan sambil berkata,”Ini mata kiriku.”
Sang hakim berpikir sejenak kemudian memutuskan hak kepada adik Hizan berdasar kemaslahatan bagi sang ibu.

Betapa mulia air mata yang dikucurkan Hizan. Air mata penyesalan karena tidak bisa memelihara ibunya tatkala ibunya menginjak lanjut usia.

Dan betapa terhormat dan agungnya sang ibu. Yang diperebutkan oleh anak-anaknya sehingga seperti itu. Andai kata kita bisa memahami bagaimana sang ibu mendidik kedua putranya hingga ia menjadi ratu bak mutiara termahal bagi anak-anaknya.

Sahabat, ini adalah pelajaran berharga dan mahal bagi kita tentang nilai bakti kita kepada kedua orang tua, dimana durhaka sudah menjadi budaya. Ketika seorang anak dengan tanpa beban menitipkan orang tua mereka yang sudah renta di panti jompo.

Ketika seorang anak dengan berharap orang tuanya meninggal karena ingin harta warisan. Ketika anak merasa terbebani dan menggerutu sepanjang hari hanya karena mengurus ibunya yang dahulu juga mengurusnya di waktu kecilnya.

Tidak ada kata terlambat, sekarang saatnya kita datangi orang tua kita dan baktikan hidup kita untuk orang tua kita.[]

 

Loading...

Sumber: Ummi

Tags: birul walidainibu
Eppi Permana Sari

Eppi Permana Sari

Related Posts

Wabah dan Depresi Massal

Wolak Walik

1 Maret 2021

Tidak Usah Mengeluh karena Rezeki yang Sedikit

28 Februari 2021
Akhlak Nabi ﷺ terhadap Munafik

Tentang Benar dan Salah

26 Februari 2021
Dari Tanah kembali ke Tanah

Pesan Kematian

22 Februari 2021
Buka Lagi
Selanjutnya
Yuk, Donasi Ramadhan di IslamposAid, Berbagi Baju Lebaran untuk Anak Yatim

Laporan Keseluruhan Donasi Ramadhan IslamposAid Ke-1

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisements

Terbaru

Alasan Mengapa Alquran Adalah Pedoman Hidup
Tanya Jawab

Bolehkah Mengambil Mushaf Alquran dengan Tangan Kiri?

Redaktur Yudi
10 menit ago
Kemana Perginya Keakraban itu?
Tahukah Anda

Kecanduan Pornografi, Bagaimana Mengatasinya?

Redaktur Ari Cahya Pujianto
40 menit ago
Dapat THR, Apakah Wajib Dikeluarkan Zakatnya?
Ekonomi

Hukum Jual Beli dengan Sistem Uang Hangus

Redaktur Sodikin
1 jam ago
Sebenarnya, Bukan Cantik yang Membuat Cinta, tapi …
Usul Usil

Pak Syukur dan Bu Sabar

Redaktur Ari Cahya Pujianto
2 jam ago

On Facebook

Navigasi

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

About Us

Membuka, menginspirasi, free to share

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Ramadan
    • Tanya Jawab Ramadhan
    • Tsaqofah Ramadhan
    • Video Ramadhan
    • Fiqh Ramadan
    • Kesehatan Ramadhan
    • Kultum Ramadhan
  • Muslimbiz
  • Muslimtrip
  • Beginner
  • Keluarga
  • Sirah
  • Syiar
  • Muslimah
  • Dari Anda
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Add Islampos to your Homescreen!

Add