• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Jumat, 24 Maret 2023
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Tahukah Anda

Islam dan Barat Perlu Memahami Batas-batas Toleransi

Oleh Ari Cahya Pujianto
2 tahun lalu
in Tahukah Anda
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Kampanye Lawan Sikap anti-Muslim, Fakta Muslim Prancis, Fakta Muslim Prancis

Foto: Freepik

0
BAGIKAN

Oleh: Dr. Adian Husaini
Ketua Dewan Dakwah Islamiyah

KASUS pelecahan terhadap Nabi Muhammad saw di negara-negara Barat berulang kali terjadi. Dan umat Islam pun senantiasa memberikan respon yang sangat serius. Peristiwa-peristiwa itu menunjukkan adanya perbedaan worldview (pandangan hidup) yang mendasar antara peradaban Islam dan peradaban Barat.

Karena itu, untuk mewujudkan tatanan kehidupan yang damai, diperlukan adanya saling memahami batas-batas toleransi antara Islam dan Barat. Perbedaan pandangan dalam berbagai bidang adalah bagian dari kehidupan umat manusia itu sendiri, yang tidak mungkin dihindarkan.

Antara Islam dan Barat modern memiliki perbedaan pandangan yang mendasar terhadap Tuhan, manusia, tujuan hidup, agama, kenabian, kitab suci, dan sebagainya. Barat, misalnya, menganggap bahwa Tuhan tidak boleh mengatur seluruh aspek kehidupan manusia.

ArtikelTerkait

3 Jenis Munafik

Maksud Perkataan Nabi bahwa Paceklik Bisa Terjadi di Musim Hujan

Ketahuilah, Ini 6 Penyakit Hati yang Sulit Disembuhkan

4 Manfaat Memelihara Kucing yang Luar Biasa

Manusia merasa berhak mengatur hidupnya sendiri. Barat memandang bahwa manusia boleh saja berganti-ganti agama, sesuai kehendaknya. Sebab, itu termasuk hak asasi manusia. Hal itu berbeda dengan pandangan hidup kaum Muslimin.

BACA JUGA: Siapa Sulaiman Al Qanuni, Sultan Muslim yang Tak Boleh Dilupakan Prancis?

Istilah batas toleransi (The limit of tolerance) itu dia ambil dari Prof. Wan Mohd Nor Wan Daud, pendiri Center for Advanced Studies on Islam, Science, and Civilizations Universitu Teknologi Malaysia (CASIS-UTM). Perlu dicatat, bahwa setiap agama atau peradaban memiliki batas-batas toleransi yang sepatutnya dipahami oleh agama atau peradaban lain. Karena itu diperlukan kajian dan dialog untuk memperkecil benturan antar agama atau peradaban.

Tentang paham kebebasan (freedom), misalnya. Ada perbedaan yang sangat mendasar antara peradaban Barat dan Islam. Di Barat, freedom dianggap prinsip terpenting. Sampai-sampai menghina Tuhan dan Nabi pun tidak dilarang, karena itu dianggap sebagai dari kebebasan.

Sebagai contoh, di Barat dibiarkan saja berkembangnya ajaran Gereja Setan (Satanic Church) atau kelompok Kristen Telanjang (Nudic Christian). Hal seperti itu tidak bisa dibiarkan terjadi di Indonesia atau negeri muslim lainnya.

Contoh lain, adalah kasus film The Last Temptation of Christ, Novel The Da Vinci Code, yang dianggap melecehkan Yesus dan otoritas agama Kristen, dan sebagainya. Itu menunjukkan, bahwa ada kebebasan di Barat dalam soal ekspresi keagamaan. Bagi negara-negara Barat, agama dianggap bukan hal penting. Karena itulah, Leopold Weiss (Muhammad Asad) menulis dalam bukunya, Islam at the Cross Roads, bahwa peradaban Barat modern memiliki sifat: irreligious in its very essence.

Tetapi, faktanya, di Barat pun ada batas-batas kebebasan. Tidak bebas tanpa batas. Mereka juga tidak bebas melecehkan seseorang atau etnis tertentu. Bahkan, di beberapa negara ada larangan homophobia dan rasisme. Jadi, sekali lagi, kebebasan itu pasti ada batasnya.

Nah, dalam kasus pembuatan kartun Nabi Muhammad saw, Barat harusnya memahami batas-batas toleransi Islam. Pelecehan Nabi Muhammad saw adalah kejahatan besar dalam Islam. Dalam kitab ash-Shaarimul Masluul alaa Syaatimir Rasuul, Syaikhul Islam Ibnu Taymiyah menyebutkan, bahwa semua mazhab dalam Islam sepakat, siapa yang menghina Nabi Muhammad saw, maka ia dikenai pidana hikuman mati.

Sosok Nabi Muhammad saw menempati tempat paling istimewa dalam hati seorang muslim. Beliau adalah manusia terpenting dan termulia dalam kehidupan. Tidak ada manusia di muka bumi ini yang namanya disebut 24 jam tanpa henti, kecuali Nabi Muhammad saw. Tidak ada manusia yang cara makan, cara tidur, cara masuk kamar mandi, cara duduk, cara tertawa, dan cara memimpinnya dijadikan contoh, kecuali Nabi Muhammad saw.

BACA JUGA: Krisis Adab Guru dan Murid

Jadi, sosok Nabi Muhammad saw senantiasa hadir dalam setiap desah nafas dan derap langkah kehidupan muslim. Sejak bangun tidur, masuk kamar mandi, bercermin, berpakaian, makan, keluar rumah, naik kendaraan, bekerja, belajar, mengajar, sampai memimpin negara, ada panduan hidup dari Sang Nabi, utusan Allah yang terakhir. Inilah kedudukan yang sangat khusus dari Nabi Muhammad saw dalam diri dan kehidupan kaum muslimin.

Barat harusnya paham akan hal ini, sehingga memahami batas-batas toleransi. Karena itulah, saya pernah menulis artikel sebelumnya, dengan judul: Kebodohan Macron, Menyatukan Umat Islam. Dalam soal kecintaan kepada Nabi Muhammad saw, kaum muslimin tidak lagi mengenal perbedaan mazhab, kelompok, suku bangsa, dan negara.

Tetapi, kaum muslimin pun perlu memahami peradaban Barat. Sebagai ummatud dawah yang mengemban amanah risalah ke seluruh umat manusia kaum muslim perlu memperhatikan kondisi dan situasi yang berkembang, agar dakwah kepada masyarakat Barat berlangsung dengan baik.

Sukses dakwah di Nusantara perlu dikaji dengan serius untuk bisa diterapkan di negara-negara Barat. Para dai yang datang ke Nusantara ini mendakwahkan Islam dengan cara-cara penuh hikmah, sehingga sukses mengubah negeri Nusantara menjadi negeri muslim terbesar di dunia.

BACA JUGA: Melonjak, Nama Arab-Muslim Warnai Demografi Prancis

Di tengah merosotnya peran agama dalam kehidupan pribadi dan masyarakat Barat, saat ini, Islam berpeluang besar memberikan solusi atas problem kejiwaan dan kemasyarakatan yang dialami masyarakat Barat. Islam memiliki konsep-konsep unggul yang sudah teruji dalam sejarah.

Karena itu, kaum muslimin di mana saja, terutama yang hidup di negara-negara Barat, dituntut untuk mewujudkan nilai-nilai Islam dalam pribadi dan kehidupan masyarakat muslim. Di sinilah kaum muslimin dituntut untuk menjadi contoh kehidupan, khususnya dalam masalah akhlak mulia.

Dengan kata lain, umat Islam dituntut untuk menjadi contoh dan pemimpin peradaban. Peluangnya besar sekali saat ini. Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kalian (umat Islam) sebagai umat yang adil dan pilihan, agar kamu menjadi saksi atas umat manusia, dan Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas kalian. (QS al-Baqarah: 143).

Semoga kita menjadi bagian dari umat Islam yang berjuang untuk mewujudkan amanah mulia dan berat itu. Aamiin.  []

Jakarta, 2 November 2020

Tags: baratbatas toleransiemmanuele macronIslamkarikatur nabipresiden prancis
ShareSendShareTweetShare
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Dialah Wanita Periwayat 2.210 Hadis Nabi

Next Post

Terbukti Ilmiah, Ini Manfaat Bekam, Pengobatan yang Dianjurkan Nabi

Ari Cahya Pujianto

Ari Cahya Pujianto

Hanya Pemuda Akhir Zaman yang Berharap Ridha dan Ampunan Allah Swt

Terkait Posts

Jenis Munafik

3 Jenis Munafik

24 Maret 2023
lingkungan Tafsir Surat An-Naba, Hikmah saat Hujan turun, Paceklik

Maksud Perkataan Nabi bahwa Paceklik Bisa Terjadi di Musim Hujan

22 Maret 2023
Foto: Unsplash

Ketahuilah, Ini 6 Penyakit Hati yang Sulit Disembuhkan

17 Maret 2023
Manfaat memelihara kucing

4 Manfaat Memelihara Kucing yang Luar Biasa

17 Maret 2023
Please login to join discussion

Terbaru

Jenis Munafik

3 Jenis Munafik

Oleh Dini Koswarini
24 Maret 2023
0

Berhati-hatilah akan nifak. Ada tiga jenis munafik yang harus diwaspadai oleh seorang Muslim.

Batal Puasa karena Bekerja di Panas Terik

Hukum Orang yang Batal Puasa karena Bekerja di Panas Terik

Oleh Amang Dede
24 Maret 2023
0

Apa hukum orang yang batal puasa karena bekerja di panas terik?

Waktu Utama Membaca Surat Al-Ikhlas, Adab Berhubungan Suami Istri, Puasa Batal

Bercumbu dengan Istri di Siang Hari Ramadhan Sampai Keluar (Mani), Apakah Puasa Batal?

Oleh Amang Dede
24 Maret 2023
0

Apakah ini termasuk dosa? Kalau memang ya, apa tebusannya? Dan bagaimana apakah batal puasa?

Foto: Unsplash

Yuk, Nulis Bareng dan Punya Buku Karya di Islampos!

Oleh Amang Dede
24 Maret 2023
0

Yuk nulis bareng di Islampos. Dibimbing sampai punya karya lho!

Terpopuler

Onani Tidak Keluar Mani, Bagaimana Hukum Puasa Saya?

Oleh Amang Dede
5 Juni 2017
0
Foto: Amber Freda

Boleh jadi, mani akan keluar setelah beberapa lama Anda berupaya menahannya.

Lihat Lebih

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ï·º di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Amang Dede
30 September 2020
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ï·²), Muhammad (ï·´), Basmalah (ï·½), Jalla Jalaluhu (ï·»)...

Lihat Lebih

Siksa Kubur Dihentikan di Bulan Ramadhan, Benarkah?

Oleh Eppi Permana Sari
20 Maret 2019
0
Bulan Haram

Ramdaha adalah bulan penuh ampunan,maka benarkah siksa kubur dihentikan di bulan ramadhan?

Lihat Lebih
Facebook Twitter Youtube Pinterest

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

Update Contents
Islampos We would like to show you notifications for the latest news and updates.
Dismiss
Allow Notifications