• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Senin, 16 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Tsaqofah Sejarah

Inilah Wanita Muslim yang Pernah Memimpin Pemerintahan dalam Sejarah Islam

Oleh Eneng Susanti
6 tahun lalu
in Sejarah
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
mualaf personil girlband yang mantap berhijab

Ilustrasi. Foto: HIJABERS

49
BAGIKAN

BANYAK orang beranggapan Islam membatasi gerak langkah wanita untuk mengekspresikan diri. Tak banyak yang menyadari bahwa sesungguhnya Islam meninggikan harkat dan derajat kaum hawa lewat syariat yang diterapkan dalam ajarannya. 

Islam tidak membatasi wanita untuk berekspresi dan berkarya bahkan untuk berkontribusi bagi bangsa. Kendati posisi pemimpin dalam Islam galib dijabat kaum Adam, sejarah mencatat wanita muslim pun pernah memegang amanah kepemimpinan.

BACA JUGA: Muslimah, Jadilah Wanita Muda

Dikutip dari Muslim Heritage, berikut ini beberapa wanita yang berprestasi di tampu kepemimpinan dalam sejarah Islam:

ArtikelTerkait

Kejahatan-kejahatan Hajjaj bin Yusuf

Tragedi Kereta Api Bintaro: Luka Mendalam dalam Sejarah Transportasi Indonesia

Berapa Jarak Waktu yang Disebutkan oleh Rasulullah dengan Penaklukan Konstantinopel oleh Al-Fatih?

Abdulmejid II, Khalifah Terakhir dalam Islam

Sitt al-Mulk

Dalam peradaban Muslim, tidak ada wanita yang memegang kekuasaan dengan gelar khalifah atau imam. Kendati demikian, ternyata ada wanita yang menjadi Sultana dan Malikas (ratu).

Sitt al-Mulk, Puteri Fatimiyah di Mesir, adalah salah satunya. Cerdas dan teliti dengan tidak melanggar aturan dan persyaratan apa pun yang mengatur politik Islam, Ia menjalankan hampir semua tugas khalifah. Ia mengatur segala urusan kekaisaran dengan efektif sebagai Bupati selama dua tahun (1021-1023) dan mendapatkan gelar ‘Naib as-Sultan’ (Wakil Sultan).

Sitt al-Mulk adalah kakak perempuan Khalifah Al-Hakim. Setelah kematian ayahnya, Al-Aziz, Ia memaksa Al-Hakim agar turun dari jabatannya dan akhirnya Sitt al-Mulk menjadi Bupati sebagai penerus Al-Zahir. Ia menghapuskan banyak aturan aneh yang Al-Hakim terapkan pada masa pemerintahannya. Ia juga mengurangi ketegangan Kekaisaran Bizantium atas kendali Aleppo. Tetapi sebelum negosiasi selesai, Ia meninggal pada 5 Februari 1023 pada usia 52.

Shajarat al-Durr

Ratu lain yang menyandang gelar Sultana adalah Shajarat al-Durr. Ia mendapat kekuasaannya di Kairo pada 1250 Masehi. Bahkan, Ia membawa kemenangan bagi kaum Muslim selama Perang Salib dan menangkap Raja Prancis, Louis IX.

Shajarat al-Durr (yang namanya berarti dalam bahasa Arab ‘untaian mutiara’), memiliki nama kerajaan al-Malikah Ismat ad-Din Umm-Khalil Shajarat al-Durr. Ia menjadi Sultana Mesir pada 2 Mei 1250. Kepemimpinannya menandai berakhirnya pemerintahan Ayyubiyah dan dimulainya era Mamluk.

Shajarat al-Durr adalah seorang janda dari Sultan Ayyubiyah as-Salih Ayyub yang berperan penting setelah kematiannya selama Perang Salib Ketujuh melawan Mesir (1249-1250). Dalam perjalanan hidup dan karier politiknya, Shajarat al-Durr, memainkan banyak peran dan berpengaruh besar dalam sistem pemerintahannya. Ia adalah seorang pemimpin militer, seorang ibu, sekaligus seorang sultana yang sukses besar hingga kekuasaannya jatuh pada tahun 1257. Shajarat al-Durr meninggal di Kairo pada tahun 1257.

Sultana Raziya

Di ujung lain dunia Muslim pada masa yang hampir bersamaan dengan Shajarat al-Durr, seorang wanita lainnya juga memegang kekuasaan. kali ini di India. Razia (atau Raziyya) Sultana dari Delhi mengambil alih kekuasaan di Delhi selama empat tahun (1236-1240 M). Ia adalah satu-satunya wanita yang pernah duduk di atas takhta Delhi. Nenek moyang Razia adalah Muslim keturunan Turki yang datang ke India pada abad ke-11.

Razia dipilih menjadi sultan oleh ayahnya. Sang ayah lebih memilihnya, daripada saudara laki-lakinya, untuk menjadi penggantinya. Setelah kematian ayahnya, Razia dibujuk untuk turun dari tahta demi saudara tirinya Ruknuddin. Tetapi, Ia menentangnya dan orang-orang pun meminta Razia agar menjadi Sultana pada tahun 1236.

Amina dari Zaria

Di Afrika, beberapa Muslim perempuan unggul di berbagai bidang. Salah satunya adalah Ratu Amina dari Zaria. Ia adalah putri tertua Bakwa Turunku yang mendirikan Kerajaan Zazzau pada 1536. Amina berkuasa antara 1588 dan 1589. Amina pada umumnya dikenal karena eksploitasi militernya yang sengit. Ia memiliki kualitas khusus untuk strategi militernya yang brilian, khususnya keterampilan teknik dalam mendirikan kamp-kamp yang bertembok kuat.

Amina dari Zaria, Ratu Zazzua, provinsi Nigeria yang sekarang dikenal sebagai Zaria, lahir sekitar tahun 1533 pada masa pemerintahan Sarkin (raja) Zazzau Nohir.

BACA JUGA: Inilah 3 Dokter Wanita Pada Zaman Rasulullah

Zazzua adalah salah satu dari sejumlah negara kota Hausa yang mendominasi perdagangan trans-Sahara setelah runtuhnya kekaisaran Songhai ke barat. Kekayaannya dikarenakan perdagangannya terutama barang-barang kulit, kain, kola, garam, kuda, dan logam impor. Ratu Bakwa wafat sekitar tahun 1566 dan pemerintahan Zazzua diserahkan kepada adiknya, Karama.

Pada saat pemerintahan Karama, Amina muncul sebagai prajurit kavaleri Zazzua yang terkemuka. Prestasi militernya membawa kekayaan dan kekuatan yang besar. Karena prestasinya itulah, ketika Karama meninggal, Amina menjadi ratu Zazzua.

Ia mempopulerkan benteng tembok kota tanah yang menjadi karakteristik negara-kota Hausa sejak saat itu. Ia memerintahkan pembangunan tembok pertahanan di setiap kamp militer yang Ia dirikan. Beberapa kota yang tumbuh di dalam tembok pelindung dikenal sebagai “ganuwar Amina” atau dinding Amina.

Harem di Ottoman

Harem adalah pusat administrasi pemerintahan yang dijalankan oleh perempuan saja. Mereka merupakan kelaurga serta saudara perempuan Sultan. Harem memainkan peran penting dalam pemerintahan Kekaisaran Ottoman pada abad ke 16 dan 17.  []

SUMBER: MUSLIM HERITAGE

Tags: pemimpinSejarah Islamwanita muslim
Share49SendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Palestina Yakini Konferensi Manama Justru Membuat Rakyat Palestina Menderita

Next Post

Palestina Mengaku Tidak Dilibatkan Dalam Konferensi Manama

Eneng Susanti

Eneng Susanti

Terkait Posts

Damaskus, Hajjaj bin Yusuf

Kejahatan-kejahatan Hajjaj bin Yusuf

15 Juni 2025
kereta bintaro, kereta

Tragedi Kereta Api Bintaro: Luka Mendalam dalam Sejarah Transportasi Indonesia

31 Mei 2025
Konstantinopel, Khaibar

Berapa Jarak Waktu yang Disebutkan oleh Rasulullah dengan Penaklukan Konstantinopel oleh Al-Fatih?

14 Mei 2025
Abdulmejid II

Abdulmejid II, Khalifah Terakhir dalam Islam

24 April 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Penyebab Suami Selingkuh, Ciri Lelaki Pengumbar Janji, Marriage

A Happy Marriage Needs A Very Hard Work

Oleh Haura Nurbani
16 Juni 2025
0

Yahudi, Iran

Menyerang Iran: Analisis Sejarah, Karakter, dan Daya Tempur

Oleh Saad Saefullah
16 Juni 2025
0

Kencing Batu, Poligami

Apa Ciri-ciri Suami yang Ingin Poligami tapi Tidak Mampu namun Selalu Ngomong ke Sana ke Mari?

Oleh Saad Saefullah
15 Juni 2025
0

Ciri Kiamat Besar, Hari Kiamat, Akhir Zaman, Tanda Kiamat

Tanda-tanda Kiamat yang Disebutkan oleh Rasulullah namun Belum Terjadi

Oleh Saad Saefullah
15 Juni 2025
0

Damaskus, Hajjaj bin Yusuf

Kejahatan-kejahatan Hajjaj bin Yusuf

Oleh Dini Koswarini
15 Juni 2025
0

Terpopuler

7 Kalimat yang Jangan Diucapkan Sembarangan oleh Suami kepada Istri!

Oleh Yudi
12 Juni 2025
0
hak dan kewajiban suami istri, NAFKAH, talak, rumah tangga, suami, aurat

Mengurus anak, rumah, dan mendukung suami secara emosional adalah kontribusi besar yang tak bisa diukur dengan uang.

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ï·º di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ï·º, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ï·²), Muhammad (ï·´), Basmalah (ï·½), Jalla Jalaluhu (ï·»)...

Lihat LebihDetails

Besarnya Pahala Istri yang Selalu Siap Melayani Suami di Ranjang

Oleh Yudi
14 Juni 2025
0
sleep paralysis, jima, suami, istri

Kesiapan istri untuk memenuhi kebutuhan suami secara lahir dan batin adalah salah satu pilar utama keharmonisan rumah tangga.

Lihat LebihDetails

5 Pekerjaan Haram yang Jarang Disadari

Oleh Yudi
13 Juni 2025
0
hati, jin, api, murtad, pekerjaan

Bekerja di bank konvensional atau lembaga keuangan yang berbasis bunga (riba) juga termasuk dalam pekerjaan yang haram menurut banyak ulama.

Lihat LebihDetails

85 Motto Hidup dari Kutipan Ayat Alquran

Oleh Eneng Susanti
17 Januari 2023
0
motto hidup ayat Alquran, cara menjadikan Al-Qur'an sebagai penyembuh

SAHABAT mulia Islampos, ada banyak pelajaran dan hikmah yang bisa dipetik dari Alquran. Banyak pula kutipan ayat Alquran yang bisa...

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.