• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Selasa, 23 Desember 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Uncategorized

Ibu Kaya VS Ibu Miskin

Oleh Aldi Rahadian
7 tahun lalu
in Uncategorized
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Orang-orang Lemah dan Miskin

Ilustrasi. Sumber: Osher Shalom

1
BAGIKAN

islampos.com—ROBERT T. Kiyosaki bercerita dalam bukunya tentang berbedanya ayah kaya dan ayah miskin (Rich Dad and  Poor Dad). Jika pembelajaran tentang kekayaan yang dia peroleh dari ayahnya, maka pengalaman saya sedikit berbeda dengan beliau.  Saya mendapatkan itu dari Ibu saya. Tiga kebijakan tentang ekonomi dari ibu saya.

  1. Efisiensi terhadap segala hal
  2. Produktifkan setiap asset
  3. Semua bisa jadi uang

Efisiensi terhadap segala hal

Penggunaan energi listrik rumah – TV, lampu dan alat-alat elektronik lainnya selalu diperingatkan kalau tidak dibutuhkan, matikan. Dan peringatan itu selalu saja diingatkan tanpa jenuh-jenuhnya. Begitupun untuk makanan dan pakaian. Makan dan berpakaianlah sesuai kebutuhan tidak perlu mewah tetapi cukup. Meski kita memiliki uang lebih, jangan sampai diboroskan dengan membeli sesuatu yang belum jelas manfaatnya.  Efisienkan segala hal di dalam rumah karena efisien awal dari kekayaan.

Produktifkan setiap asset

ArtikelTerkait

Hukum Kencing sambil Berdiri, Bolehkah?

Orang-Orang yang Dibenci oleh Allah SWT

Penjajah Kuasa Menghentikan Rezeki Rakyat Gaza?

Gen Z Wajib Tahu, Ini 10 Cara Mudah Cari Penghasilan di Zaman Modern

Jika memiliki uang berlebih, gunakan untuk sesuatu yang produktif dan punya nilai guna manfaat meski dengan hanya berjualan sesuatu a la kadarnya, tapi konsisten. Ibu saya untuk membiayai seluruh anaknya hingga mencapai perguruan tinggi dengan membuka warung kecil.  Memang, warung hanyalah salah satu usaha yang dimiliki selain 3 rumah kos-kosan dan pemberian kredit terhadap orang-orang yang sudah dikenalnya. Tanah kosong yang dimiliki ibu saya dijadikan bercocok tanam dan beternak meski hanya untuk sekadar memenuhi kebutuhan keluarga saja. Baginya, jika ada asset tidak produktif adalah kerugian besar. Empat puluh tahun lebih dia terus konsisten dengan usahanya. Saat ini ibu saya sudah renta tertelan usia tapi ketiga anaknya melanjutkan jejak sang Ibu terus berkembang dengan berwirausaha.

BACA JUGA: Kekayaan yang Tidak Pernah Habis

Semua bisa jadi uang

Di usia rentanya, ibu saya selalu memberikan contoh bagaimana caranya mendapatkan uang. Kadang dengan cara berjualan nasi uduk dan lontong sayur di depan rumah—dan hampir semua bahan baku diperoleh dari kebun dan ternak sendiri. Hingga jam 8 pagi ibu saya bisa mengantongi keuntungan bersih hingga Rp. 25 000 (dua puluh lima ribu rupiah) plus 6 anggota keluarga sudah mendapatkan sarapan gratis. Kadang ada tetangga yang jual rambutan dan ibu saya dengan sigap mengikat dan menyimpannya depan rumah, menunggu orang lewat dan sampai sore hanya dengan modal Rp. 50.000, ibu saya bisa mengantongi keuntungan bersih Rp. 30. 000 rupiah. Dan masih banyak contoh kecil lain, mulai dari sampah hingga emas, ibu saya selalu mengajarkan mengelolanya dengan baik dan semua bisa jadi uang. Semua dilokoni dengan santai dan tidak menyita waktu. Baginya memberikan pembelajaran pada anak cucu itu lebih utama.

Sedangkan dalam menjalankan bisnis ibu saya selalu berpesan 3 hal:

  1. Setiti – Waspada
  2. Teliti – Teliti
  3. Ati-ati– Hati-hati

Kata-kata ini sedari kecil hingga usia saya menginjak dewasa tidak bosan-bosannya terus diucapkan ketika saya akan melakukan banyak hal. Jiwa muda saya kadang terlalu menggebu-gebu jika mengambil sebuah keputusan dan mengambil sebuah langkah dalam berwirausaha. Pesan Ibu saya, itulah yang mengerem saya untuk berpikir dua kali dalam mengambil tindakan.

Semua pesan dari ibu saya hanya pesan sederhana tapi saya punya tekad besar untuk merubah kehidupan saya, mengubah banyak hal selagi saya bisa dan punya kesempatan.

Sementara Ibu teman saya sedari kecil, beda lagi. Saya mengalami pertumbuhan yang sama dengan anaknya, tapi hingga kini tidak mengalami banyak perubahan. Ibu saya bilang, dia tidak pernah menabung untuk anak-anaknya dan jika memiliki uang lebih pasti diboroskan untuk kenikmatan mereka, meski sesaat.

BACA JUGA:

Ibu miskin cenderung tidak efisien terhadap pola konsumsinya dan kalau bisa malah dia melakukan pinjaman untuk membeli hal-hal yang tidak produktif. Banyak dari kita rela melakukan pinjaman terhadap bank atau pun saudara hanya untuk membeli sesuatu yang konsumtif. Padahal awal dari kemiskinan adalah pola hidup konsumtif. Mereka melakukan pembelian dengan tanpa pikir panjang tapi dalam beberapa hitungan bulan berubah pikiran untuk menjualnya kemballi dengan harga jauh lebih murah daripada harga beli.

Ibu miskin tidak pernah mau berpikir memberikan nilai tambah terhadap barang yang dimilikinya. Seandainya punya singkong, ia  lebih memilih untuk menjualnya dalam bentuk singkong, tidak berpikir untuk memberikan nilai tambah yang akan menaikan harga jual. Padahal singkong, dengan sedikit kreativitas, bisa jadi kripik atau jajanan lainnya yang punya nilai jual lebih tinggi.

Ngomong-ngomong tentang ibu miskin, sebenarnya kasusnya hampir sama dengan ibu pertiwi. Hutan gunung sawah lautan simpanan kekayaan tapi tidak dikelola dengan nilai tambah yang maksimal. Meski ibu pertiwi kaya, tapi nasibnya tetap miskin. [Rosadi Alibasa/islampos]

Tags: ilmukayaMiskin
ShareSendShareTweetShareScan
ADVERTISEMENT
Previous Post

Anak Masih Kecil Repot, Makin Besar Tambah Repot!

Next Post

Bersikap Jujur, Jauhi Dusta

Aldi Rahadian

Aldi Rahadian

Terkait Posts

Tata Cara Mandi Wajib, Waktu yang Tidak Tepat untuk Mandi, Manfaat Mandi Pagi, Manfaat Mandi Sebelum Subuh, Hukum Kencing sambil Berdiri, Handuk, Ciri Air Pipis yang Tidak Sehat, kamar mandi

Hukum Kencing sambil Berdiri, Bolehkah?

7 Mei 2025
Sakaratul Maut, amal, Penghalang Rezeki, Arwah, Shalat Malam, renungan ramadhan, PMO, Keutamaan Pemimpin yang Adil, Shalat Malam, Orang yang Dibenci oleh Allah SWT, Kesabaran, Ulil Amri, Ibnu Abbas, Hari Kiamat

Orang-Orang yang Dibenci oleh Allah SWT

5 Mei 2025
Palestina, Pelajaran dari Gaza

Penjajah Kuasa Menghentikan Rezeki Rakyat Gaza?

21 April 2025
penghasilan

Gen Z Wajib Tahu, Ini 10 Cara Mudah Cari Penghasilan di Zaman Modern

17 April 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Oleh Dini Koswarini
14 Juli 2025
0

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999! 1

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999!

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Terpopuler

85 Motto Hidup dari Kutipan Ayat Alquran

Oleh Eneng Susanti
17 Januari 2023
0
motto hidup ayat Alquran, cara menjadikan Al-Qur'an sebagai penyembuh

SAHABAT mulia Islampos, ada banyak pelajaran dan hikmah yang bisa dipetik dari Alquran. Banyak pula kutipan ayat Alquran yang bisa...

Lihat LebihDetails

Bait-bait syair Imam Syafi’i yang Menyentuh dan Menggetarkan Jiwa

Oleh Dini Koswarini
26 Oktober 2022
0
Penilaian Manusia, Muhasabah, Imam Syafi'i, ujian, akad

Inilah Bait-bait syair Imam Syafi’i rahimahullah yang bisa kita jadikan sebagai keteladanan di saat kondisi seperti sekarang ini.

Lihat LebihDetails

Berikut Ayat-ayat Al-Quran tentang Bekerja, Semoga dapat Memotivasi Kita

Oleh Sufyan Jawas
25 September 2021
0
peran guru kerja keras Kunci Kesuksesan, Ayat-ayat Al-Quran tentang Bekerja, Etika Bekerja, Rekan Kerja Sombong dan Pendengki, Hadis Nabi tentang Keharusan Bekerja Keras

Tidak heran makanya jika ada ayat-ayat Al-Quran tentang bekerja, saking pentingnya bekerja ini untuk seorang lelaki Muslim dewasa.

Lihat LebihDetails

MasyaAllah, Inilah 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan beserta Artinya

Oleh Haura Nurbani
24 Agustus 2023
0
Hukum Mengubur Ari-ari Bayi, Fakta Bayi Baru Lahir, ASI, ciri bayi cerdas, nama, Nama Anak Perempuan, Hukum Bayi Tabung dalam Islam, Doa ketika Melahirkan

Nama Sahabiyat adalah nama wanita-wanita agung yang dikaitkan dengan Nabi Muhammad dalam menyebarkan Islam bersamanya.

Lihat LebihDetails

Ini 8 Ayat Al-Quran tentang Perintah Bekerja Keras

Oleh Sufyan Jawas
26 Oktober 2021
0
hadist-hadist tentang kesombongan

Banyak sekali kita jumpai ayat Al-Quran tentang perintah bekerja keras. Bekerja keras merupakan sebuah keharusan yang dimiliki oleh setiap orang

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.