• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Minggu, 24 September 2023
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Ramadhan

Hikmah Puasa dan Lebaran

Oleh Dini Koswarini
2 tahun lalu
in Ramadhan
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Makanan Kesukaan Nabi, Apa Kabar Ramadhan, Amalan di Akhir Ramadhan,, Nasihat

Foto: Freepik

0
BAGIKAN

Hikmah Puasa dan Lebaran 1 hikmah puasa idul fitriOleh: Eeng Nurhaeni
Pengasuh Pondok Pesantren Al-Bayan, Rangkasbitung, Banten Selatan
[email protected]

PADA dasarnya manusia diciptakan Tuhan sebagai makhluk yang baik dan jujur. Dilengkapi dengan struktur otak dan komponen diri agar mampu berjalan di atas rel-rel yang membawanya pada kesuksesan dan kemuliaan, baik di dunia maupun di akhirat.

Dengan potensi yang ada dalam dirinya manusia terus meningkatkan diri menuju derajat yang lebih tinggi. Dunia ini diibaratkan sebagai “ladang amal” yang dalam terminologi agama adalah tempat menyemai benih-benih terbaik yang kelak dapat dipetik buahnya di akhirat nanti.

Selama sebulan penuh kita telah melaksanakan ibadah puasa, sebagai instrumen pelatihan rohani untuk meningkatkan kualitas pemberdayaan diri. Puasa sebagai media yang dapat melatih kemampuan diri hingga mencapai suatu manajemen hati (qalbu) yang terkelola dengan baik.

ArtikelTerkait

Keutamaan Puasa 6 Hari di Bulan Syawal

Ini Niat Puasa Syawal

Yang Dimakan Ali bin Abi Thalib dan Keluarganya di Hari Raya Idul Fitri

Hadist-Hadist tentang Bulan Syawal, yang Dhaif dan yang Shahih

Kesadaran manusia di era milenial ini – berikut dampak positif dan negatifnya – telah mengarahkan mereka kepada suatu petunjuk, betapa pentingnya memiliki hati dan qolbu yang termenej dengan baik.

Oleh karena itu, titik sentralnya bukan semata-mata pada sistem yang berjalan, melainkan pada pribadi-pribadi manusia yang hatinya terarah dan terkendali dengan baik. Figur manusia bertakwa yang sudah menaklukkan ego-ego pribadinya, yang terus akan menyinari dunia dan seisinya, hingga dapat mewarnai sistem apapun yang sedang berlaku di sekelilingnya.

Ornamen terpenting dalam jagat rohani manusia, menurut kiai dan intelektual NU, Said Aqil Siroj adalah “dlamir” dan “qolbu”. Pengertian dlamir erat kaitannya dengan etika atau moral yang mendorong dan memotivasi manusia untuk berjalan sesuai dengan koridor hukum-hukum alam yang berlaku.

Dengan dlamir itu manusia akan menempatkan diri sesuai dengan etika yang berlaku dalam masyarakat setempat, serta mampu menyesuaikan diri di tengah aturan dan undang-undang yang berlaku, baik dari sisi budaya, adat, maupun kehidupan beragama. Di sisi lain, peranan qolbu sebagai eye of heart atau “bashirah”, yang lebih bernuansa filosofis dan metafisik.

Bashirah ini dapat diartikan sebagai penglihatan jernih yang identik dengan fitrah manusia. Melalui fitrah yang baik, batin manusia akan sanggup menerawang untuk membedakan mana yang maslahat dan mana yang mafsadah.

Boleh dibilang sebagai alat pendeteksi dalam organ otak manusia (korteks prefrontal) yang terus mengalami peningkatan, hingga mampu membedakan mana yang baik dan buruk, bahkan sanggup membedakan mana yang baik dan yang terbaik.

Setelah bashirah dan penglihatan mampu membedakan kebaikan dan keburukan, maka dlamir bersifat memandu sikap dan perbuatan manusia agar berjalan di atas rel-rel kebaikan, serta menjauhi hal-hal buruk yang dapat mencelakakan hidup manusia.

Melalui pelatihan rohani dengan melaksanakan puasa Ramadan dan diakhiri dengan suasana penyucian diri (Idul Fitri), hendaknya kesadaran kita semakin meningkat pada suatu potensi yang dapat memandu batin dan rohani, hingga dengan sendirinya segala sesuatu yang bersifat materi dan jasmani dapat terkontrol dan terkendali dengan sebaik-baiknya.

Degradasi Moral

Disiplin diri yang sudah terkontrol oleh manajemen hati dan qolbu, adalah tolok ukur yang dapat menyelamatkan Indonesia dari degradasi moral yang akhir-akhir ini menyebabkan banyak elit dan petinggi politik terjerembab oleh karena ulah perbuatannya sendiri.

Ketahuilah, bahwa hal ini bukan perkara syariah atau hukum-hukum fiqih dalam ajaran agama saja, melainkan perkara sunnatullah, yang apabila berdusta dan bersifat korup, meskipun Anda berdalih untuk pembangunan pesantren, masjid, umroh atau percetakan kitab suci.

Jika Anda tidak sanggup menjaga diri untuk hidup jujur dan bersahaja, maka hukum alam itu niscaya akan menyerimpung batin Anda sendiri. Terlepas apakah Anda petinggi politik, pengusaha, tokoh agama maupun tukang kredit atau debt collector.

Di sini kita hanya menjabarkan menfaat pengendalian diri berkat puasa sebulan penuh, yang dimaknai bukan semata-mata berdasarkan syar’i, tetapi harus meningkat ke wilayah “hakikat” yang lebih mengena sasaran untuk perubahan watak dan karakteristik manusia secara umum.

Jadi, bukan semata-mata bersifat wadak untuk sekadar “menggugurkan kewajiban”. Juga bukan menyangkut perkara wajib, haram dan makruh, tetapi harus dipahami secara holistik dan mendalam, mengapa Tuhan menekankan pentingnya puasa kepada umat Islam beserta umat-umat penganut agama lainnya.

Oleh karena itu, ketika kita bicara mengenai hakikat, kita akan mencapai pemahaman tentang efek dari puasa Ramadlan selama sebulan penuh. Apa efek yang ditimbulkannya bagi perubahan watak dan karakteristik masyarakat kita, terlebih di masa-masa pandemi Corona yang belum berakhir hingga saat ini.

Pribadi-pribadi Unggul

Dalam literatur tentang puasa Ramadlan, kita mengenal istilah dlamir ijtima’i dan dlamir dini. Dapat diartikan secara luas bahwa hakikat ibadah puasa sebagai pelatihan rohani, terkandung aspek yang bukan menyangkut perkara agama saja, melainkan juga perkara kemaslahatan umat, menjaga diri, yang paralel dengan menjaga alam dan lingkungan sekitar.

Tetapi, jika puasa itu hanya dipahami sebatas hukum-hukum syar’i yang tidak berdampak pada perubahan mental dan tingkah-laku, tidak menutup kemungkinan akan muncul kembali koruptor-koruptor baru yang akan mengulang-ulang sejarah yang sama.

Melalui puasa Ramadlan, dan dalam suasana Idul Fitri kali ini, hendaknya kita terus berupaya untuk menggali hakikat diri, bercermin dan berbenah diri, hingga Tuhan menganugerahkan pribadi-pribadi yang memiliki integritas moral yang tinggi.

Dengan kesanggupan muhasabah dan berkaca diri, niscaya negeri ini akan melahirkan peradaban baru yang mencerahkan (madinah al-fadhilah), tempat berkumpulnya manusia-manusia yang mampu bersaing secara sehat dan manusiawi, serta bernaungnya pribadi-pribadi unggul yang berkarakter. Insya Allah. []

Tags: Hikmah Puasa dan Lebaran
ShareSendShareTweetShare
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Tips Simpan Pisang agar Lebih Tahan Lama

Next Post

7 Tradisi Lebaran Unik dari Mancanegara

Dini Koswarini

Dini Koswarini

Terkait Posts

syarat qadha puasa, Amalan Pelebur Dosa di Bulan Ramadhan, Ketentuan Qadha Puasa, Tata Cara Puasa Senin dan Kamis, Qadha Puasa Ramadhan

Keutamaan Puasa 6 Hari di Bulan Syawal

21 April 2023
Batas Qadha Puasa Ramadhan, Pola Makan Sehat, Keistimewaan Puasa Daud, Rasulullah Makan Sebelum Lapar, Niat Puasa Syawal, Jenis Puasa Sunnah, kolombus, Akibat Memakan Makanan Haram, Akibat Makan Makanan Haram, Cara Cek Makanan Halal

Ini Niat Puasa Syawal

21 April 2023
susu, Barang yang Tak Boleh Ditolak Jika Diberi, ali bin abi thalib

Yang Dimakan Ali bin Abi Thalib dan Keluarganya di Hari Raya Idul Fitri

21 April 2023
sahabat sejati Tips Hidup Sehat Cara Nabi, Ayat-ayat Al-Quran dan Hadist tentang Jujur, adab makan, Keutamaan Mencintai Saudara karena Allah, Sunnah Puasa Ramadhan, solusi untuk ikhlas, Kriteria saat memilih teman, Tata Cara Makan Nabi, Pola Makan Sehat, Urutan Tata Cara Berbuka Puasa, Syarat agar Puasa Diterima Allah, Jawab Azan atau Buka Puasa, Hukum Menelan Sisa Makanan di Mulut, Keutamaan Puasa Ramadhan, Hadist tentang Bulan Syawal, Cara Singkirkan Emosi Negatif

Hadist-Hadist tentang Bulan Syawal, yang Dhaif dan yang Shahih

20 April 2023
Please login to join discussion

Terbaru

AI

AI dalam Timbangan Agama dan Budaya Indonesia

Oleh Saad Saefullah
24 September 2023
0

Esensi AI menjelma alat penggunaan tidak menjadikannya penggerus kebudayaan.

anies, pilpres

Anies Baswedan Tanggapi soal Kemungkinan Pilpres Dua Poros

Oleh Yudi
24 September 2023
0

"Kayak dulu saja ketika di Jakarta, nomornya nomor 3, enak nomor 3 tapi random ya, lotere. Tapi nanti kita lihat...

kaesang

Begini Kata Pakar soal Kaesang Gabung PSI Jelang Pemilu 2024

Oleh Yudi
24 September 2023
0

Sementara itu, Kepala Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS, Arya Fernandes, menyebut Kaesang menyadari bahwa PSI membutuhkan vote getter.

gibran

Politkus NasDem Sebut Gibran Berpotensi Merapat ke Ganjar Jika…

Oleh Yudi
24 September 2023
0

Bestari mengatakan jika Gibran menjadi cawapres Ganjar, maka Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan membawa PAN dan Golkar kembali.

Terpopuler

Tidak ada konter tersedia
Facebook Twitter Youtube Pinterest

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.