• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Minggu, 14 Desember 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar Sirah

Halimah; Menyusui Rasulullah, Membawa Berkah

Oleh Eva F Hasan
8 tahun lalu
in Sirah
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Foto: Abu Umar/Islampos

Foto: Abu Umar/Islampos

612
BAGIKAN

DIKISAHKAN beberapa abad yang lalu, ketika Rasulullah SAW baru merasakan dunia ini, bangsa Arab pada masa itu mempunyai tradisi yang relatif sudah maju. Salah satunya ialah mereka mencari wanita-wanita yang bisa menyusui anak-anaknya. Hal ini dilakukan bertujuan untuk menjauhkan anak-anak mereka dari penyakit yang bisa menjalar di daerah yang sudah maju, agar tubuh bayi menjadi kuat, otot-otonya kekar dan agar keluarga yang menyusui bisa melatih bahasa Arab.

Tradisi tersebut juga berlaku bagi Rasulullah SAW. Abdul Muthallib, kakek dari Rasulullah mencari para wanita yang bisa menyusui beliau. Dia meminta kepada seorang wanita dari Bani Sa’ad bin Bakar agar menyususi beliau, Halimah binti Abu Dzu’aib, dengan didampingi suaminya Al Harits bin Abdul Uzza yang berjulukan Abu Kabsyah dari kabilah yang sama.

Dalam suatu riwayat dikatakan bahwa Halimah As-Sa’diyah bisa merasakan berkah yang dibawa oleh Rasulullah, sehingga mengundang decak kekaguman. Hal ini sebagaimana yang dikatakan oleh Ibnu Ishaq yang mengisahkan bahwa Halimah pernah keluar dari negerinya bersama suami dan anak yang disusuinya, serta bersama wanita dari Bani Sa’ad bin Bakar. Tujuan mereka adalah mencari anak yang bisa disusui.

Peristiwa itu terjadi pada masa paceklik, di mana kekayaan tidak banyak yang tersisa. Begitu pun dengan hewan-hewan peliharaan, seperti keledai dan domba, air susunya tidak keluar walau setetes pun. Sehingga, setiap malam keluarga Halimah tidak bisa tidur, karena harus meninabobokan anaknya yang terus menangis karena kelaparan. Air susu yang dimilikinya pun tidak bisa diharapkan. Meski demikian, ia tetap mengharapkan uluran tangan dan jalan keluar.

ArtikelTerkait

7 Fakta Sosok Nabi Musa AS: Nabi Penyelamat Bani Israil

Bagaimana Cara Kerja Pembayaran QRIS dan Bagaimana Sejarahnya?

Abu Bakar: Cinta Sejati pada Rasulullah ﷺ yang Mengalahkan Segalanya

Fatimah Tidak Izinkan Abu Bakar Masuk ke Dalam Rumah, tanpa Izin Suami

Setelah Halimah as-Sa’diyah bersama dengan suami dan anaknya serta para wanita lainnya tiba di Mekkah, mereka pun langsung mencari bayi yang bisa disusui. Setiap wanita dari rombongannya yang ditawari menyusui Rasulullah, menolaknya. Mereka semua berkata, “Dia adalah anak yatim.” Tidak mengherankan jika hal itu terjadi, karena mereka memang mengharapkan imbalan yang cukup memadai dari bapak bayi yang hendak disusui.

Beberapa lama berlalu, akhirnya para wanita dari Bani Sa’ad bin Bakar telah menemukan bayi yang akan mereka susui, dan mereka memutuskan untuk kembali ke tempat tinggalnya. Namun, Halimah belum menemukan bayi yang hendak disusui. Dan ia tidak mau pulang tanpa membawa bayi yang akan disusui. Oleh sebab itu, ia memutuskan untuk kembali menemui bayi yatim itu (Rasulullah) dan siap membawanya. Suaminya lalu berkata, “Jangan lakukan itu!” Halimah pun berkata, “Mudah-mudahan Allah memberkahi kita dengan mengambil anak itu.”

Halimah segera menghampiri hewan tunggangannya, keledai betina berwarna putih. Dan tatkala putting susunya disodorkan kepada Rasulullah yang ketika itu masih bayi, ia bisa menyedot air susu sesukanya dan meminumnya hingga kenyang. Anak kandung Halimah pun juga bisa menyedot air susu sepuasnya hingga kenyang, setelah itu keduanya tertidur pulas. Padahal, sebelum itu mereka tidak pernah bisa tidur sedikit pun karena mengurus bayinya.

Kemudian suami Halimah menghampiri untanya yang sudah tua, ternyata air susu yang tadinya tidak bisa keluar kini menjadi penuh, maka mereka pun memerahnya. Mereka pun akhirnya bisa minum air susu unta itu, hingga mereka benar-benar kenyang. Halimah berkata bahwa, “Malam itu adalah malam yang terasa indah bagi kami.”

Esok harinya suami Halimah berkata kepadanya, “Demi Allah, tahukah engkau wahai Halimah, engkau telah mengambil satu jiwa yang penuh berkah.” Halimah pun berkata, “Demi Allah, aku pun berharap yang demikian itu.”

Kemudian, Halimah dan suaminya bersiap-siap untuk pergi dengan menunggangi keledainya. Semua orang terheran melihat keledai milik Halimah. Karena ketika berangkat keledai itu sangatlah kurus dan lemah, namun kini keledai itu berubah menjadi perkasa. Keledai tersebut mampu menempuh jarak yang sangat jauh, namun tidak terlihat rasa lelah. Sedangkan, yang lainnya hampir-hampir tertinggal olehnya.

Akhirnya, mereka pun tiba di tempat tinggalnya di daerah Bani Sa’ad bin Bakar. Halimah tidak pernah melihat sepetak tanah pun miliknya yang lebih subur saat itu. Domba-dombanya pun terlihat sangat kenyang dan air susunya juga berisi penuh, sehingga ia bisa memerah dan meminumnya.

Sementara setiap orang yang memerah air susu hewannya sama sekali tidak mengeluarkan air susu walau setetes pun dan kelenjar susunya juga kempes. Sehingga, mereka berkata dengan nada tinggi kepada pengembalanya, “Celakalah kalian! Lepaskanlah hewan gembalaan kalian seperti yang dilakukan oleh gembala putri Abu Dzu’aib.” Namun, tetap saja domba-domba mereka pulang ke rumah dalam keadaan lapar dan tidak setetes pun mengeluarkan air susu. Sedangkan, domba-domba Halimah pada saat itu selalu pulang dalam keadaan kenyang dan kelenjar susunya berisi penuh.

Halimah dan keluarganya senantiasa mendapatkan tambahan berkah dan kebaikan dari Allah selama dua tahun menyusui anak susuannya (Rasulullah SAW). Rasulullah tumbuh dengan baik, tidak seperti bayi-bayi yang lain. Bahkan, sebelum usia dua tahun pun tumbuh pesat.

Subhanallah, ketika masih bayi pun Rasulullah SAW telah memberikan keberkahan bagi orang-orang yang berada di sekelilingnya. Ini terbukti bahwa Rasulullah benarlah makhluk pilihan Allah, yang sangat dimuliakan oleh-Nya. Dan sudah sepatutnya, kita sebagai hamba yang mengaku cinta kepada Rasulullah, bukan hanya mengucapnya dari lisan, tapi implementasikan atau terapkanlah dalam kehidupan sehari-hari dengan mengikuti sunnahnya. []

Sumber: Sirah Nabawiyah Sejarah Hidup Nabi Muhammad SAW/Karya: Syaikh Shafiyyurrahman Al-Mubarakfuri/Penerbit: Ummul Qura

Tags: HalimahSirah Nabi
Share612SendShareTweetShareScan
ADVERTISEMENT
Previous Post

Jodoh yang Seimbang, Seperti Apa?

Next Post

Kasih Sayang, Mengantarkan ke Surga

Eva F Hasan

Eva F Hasan

Terkait Posts

pasukan nabi isa, pemuda, nabi ibrahim, nabi musa

7 Fakta Sosok Nabi Musa AS: Nabi Penyelamat Bani Israil

7 Juli 2025
QRIS

Bagaimana Cara Kerja Pembayaran QRIS dan Bagaimana Sejarahnya?

30 Juni 2025
Ibnu Abbas, Bani Israil, Abu Bakar

Abu Bakar: Cinta Sejati pada Rasulullah ﷺ yang Mengalahkan Segalanya

27 Juni 2025
Penjagaan Allah terhadap Nabi, Abu Bakar

Fatimah Tidak Izinkan Abu Bakar Masuk ke Dalam Rumah, tanpa Izin Suami

12 Juni 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Oleh Dini Koswarini
14 Juli 2025
0

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999! 1 Halimah

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999!

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Terpopuler

MasyaAllah, Inilah 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan beserta Artinya

Oleh Haura Nurbani
24 Agustus 2023
0
Hukum Mengubur Ari-ari Bayi, Fakta Bayi Baru Lahir, ASI, ciri bayi cerdas, nama, Nama Anak Perempuan, Hukum Bayi Tabung dalam Islam, Doa ketika Melahirkan

Nama Sahabiyat adalah nama wanita-wanita agung yang dikaitkan dengan Nabi Muhammad dalam menyebarkan Islam bersamanya.

Lihat LebihDetails

12 Ayat Al-Quran tentang Istiqamah, Dapat Memotivasi Kita

Oleh Sufyan Jawas
31 Oktober 2021
0
Hadist Nabi Tentang Ikhlas

ayat Al-Quran Tentang Istiqamah

Lihat LebihDetails

Jawab 20 Pertanyaan tentang Islam Ini, dari yang Paling Mudah sampai yang Agak Sulit

Oleh Dini Koswarini
2 Mei 2025
0
Teka Teki Fiqih, Pertanyaan, Pertanyaan tentang Islam

Berikut 20 soal pilihan ganda bertema Islami, disusun dari tingkat mudah hingga sulit, lengkap dengan jawabannya,

Lihat LebihDetails

15 Siksaan bagi Orang yang Meninggalkan Shalat

Oleh Dini Koswarini
4 November 2024
0
Istighfar, Siksaan bagi Orang yang Meninggalkan Shalat, Futur

Ada beberapa siksaan bagi orang yang meninggalkan shalat. Apa saja? 

Lihat LebihDetails

Bait-bait syair Imam Syafi’i yang Menyentuh dan Menggetarkan Jiwa

Oleh Dini Koswarini
26 Oktober 2022
0
Penilaian Manusia, Muhasabah, Imam Syafi'i, ujian, akad

Inilah Bait-bait syair Imam Syafi’i rahimahullah yang bisa kita jadikan sebagai keteladanan di saat kondisi seperti sekarang ini.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.