• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Senin, 4 Juli 2022
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Tidak ada Hasil
View All Result
Home Ramadhan Tsaqofah Ramadhan

Hakikat Ikhlas

Oleh Rifki M Firdaus
5 tahun lalu
in Tsaqofah Ramadhan
Waktu Baca: 1 menit baca
A A
0
Ilustrasi: Liputan7

Ilustrasi: Liputan7

45
BAGIKAN
Share on FacebookShare on Twitter

KETAHUILAH bahwa setiap sesuatu bisa ternoda oleh yang lain. Jika sesuatu itu bersih dan terhindar dari kotoran, maka itu dinamakan khalish (yang bersih). Pekerjaan membersihkan disebut ikhlash.

Allah berfirman: “(berupa) susu yang bersih antara tahi dan darah, yang mudah ditelan bagi orang yang meminumnya.” (an-Nahl: 66)

Lawan ikhlas adalah syirik. Siapa yang tidak ikhlas adalah musyrik, hanya saja syirik itu ada beberapa tingkatan. Ikhlas dan lawannya senantiasa datang kepada hati. Jadi tempatnya adalah hati dan hal itu hanya berkenaan dengan tujuan dan niat.

Disebutkan bahwa hakikat niat itu mengacu kepada respon berbagai hal yang membangkitkan. Bila faktor pembangkitnya hanya satu maka perbuatan itu disebut ikhlash dalam kaitannya dengan apa yang diniatkan.

ArtikelTerkait

2 Ayat Alquran tentang Keutamaan Bulan Ramadhan

Perhatikan, Ini Batas Qadha Puasa Ramadhan

Inilah Khasiat Anggur dalam Thibbun Nabawi dan Dunia Medis Modern

Ini 7 Obat Herbal dalam Pengobatan Tradisional Islam

Siapa yang bershadaqah dengan tujuan riya’ (pamrih kepada manusia) semata-mata maka dia (secara bahasa) disebut sebagai orang yang mukhlish. Siapa yang tujuannya semata-mata untuk mendekatkan diri kepada Allah maka dia juga disebut orang yang mukhlish.

Tetapi sudah menjadi tradisi bahwa istilah ikhlash itu khusus berkenaan dengan tujuan semata-mata mencari taqarrub kepada Allah dan pelakunya disebut mukhlish, sebagaimana istilah ilhad berarti kecenderungan tetapi sudah menjadi tradisi istilah ini ditanami sebagai penyimpangan dari kebenaran. Siapa yang pembangkitnya semata-mata riya’ (pamrih kepada manusia) maka dia terancam kehancuran.

Mari kita belajar untuk ikhlas. Karena amal tanpa ikhlas adalah sia-sia.[]

Sumber: Intisari Ihya ‘Ulumuddin al-Ghazali Mensucikan Jiwa/ Disusun Oleh: Sa’id Hawa/ Penerbit:Robbani Press

Tags: hakikatIkhlas
ShareSendShareTweet
Advertisements



ADVERTISEMENT
Previous Post

Pembalasan Singa yang Terluka

Next Post

Tak Ikhlas saat Shalat, Apa Dampaknya?

Rifki M Firdaus

Rifki M Firdaus

Terkait Posts

niat puasa Ramadhan, keutamaan bulan Ramadhan,

2 Ayat Alquran tentang Keutamaan Bulan Ramadhan

22 Maret 2022
Batas Qadha Puasa Ramadhan

Perhatikan, Ini Batas Qadha Puasa Ramadhan

21 Januari 2022
khasiat anggur, anggur makanan kesukaan nabi

Inilah Khasiat Anggur dalam Thibbun Nabawi dan Dunia Medis Modern

26 September 2021
obat herbal

Ini 7 Obat Herbal dalam Pengobatan Tradisional Islam

4 Juni 2021
Please login to join discussion
Facebook Twitter Youtube Pinterest

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist