JAKARTA—Senior Vice President ACT Syuhelmaidi Syukur mengatakan, konflik di Ghouta Timur telah berlangsung selama lebih dari seminggu, terhitung sejak Ahad (18/2) bahkan telah mengalami penggepungan selama lima tahun.
“Pengepungan selama lima tahun ini membuat bantuan kemanusiaan Internasional sulit mengakses Ghouta Timur,” ujarnya kepada Islampos.com di Kantor Aksi Cepat Tanggap Menara 165 Jalan Simatupang, Jakarta Selatan, Senin (26/2).
Ia juga mengungkapkan, hal itu ditambah dengan kondisi konflik yang makin intens seminggu belakangan ini, akses masuk pun semakin dibatasi.
“PBB telah menekan pihak-pihak terkait untuk segera melakukan gencatan senjata membuka akses terhadap bantuan kemanusiaan internasional, mengingat seriusnya dampak perang,” ungkapnya.
Syuhel menyakini, jika dapat membantu urusan saudara diluar sana (Suriah red), maka Allah akan membantu permasalahan ditanah air Indonesia. Poin penting inilah yang menjadi alasan ingin bekerja keras bersama masyarakat memberikan bantuan kepada saudara yang tertimpa konflik di suriah
Seperti diketahui, Ghouta/ Ghuthah, Damaskus, merupakan tempat yang menjadi saksi bisu kebiadaban Rezim Syiah Assad menggunakan senjata kimia yang membunuh 2000 ribu lebih penduduk Syria (Suriah). []
Reporter: Rhio