• Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
Jumat, 5 Maret 2021
No Result
View All Result
NEWSLETTER
Islampos
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
No Result
View All Result
Islampos
No Result
View All Result

Cinta Pertama Sang Syuhada

Redaktur Eva F Hasan
4 tahun ago
in Note
Reading Time: 2min read
0
Cinta Pertama Sang Syuhada

Foto: Pixabay

Oleh: Muhammad Pizaro
Jurnalis Kemanusiaan

KISAH cinta Sayyid Quthb adalah catatan yang penuh haru sekaligus membanggakan. Ribuan pena dan limpahan kertas tampaknya tak cukup melukiskan arti cinta sejati baginya. Air mata dan bahagia bercampur mengiringi kisah penuh makna dari jejak juangnya. Meski dirinya harus mengalami dua kali jatuh cinta dan dua kali patah hati.

Hingga akhirnya, Allah menutup usianya dengan kisah bahagia (happy ending). Sebuah akhir hidup yang diidam-idamkan oleh setiap muslim dan mukmin sejati. Pergi menuju surga dan meminang bidadari yang sudah disiapkan untuknya, In syaa Allah.

Adalah Dr. Shalah Al Khalidy, seorang akademisi, yang sedikit banyak telah melukiskan penggalan kisah itu lewat bukunya, Biografi Sayyid Quthb, “Sang Syahid” yang Melegenda (Pro U Media, 2016).

Kisah Cinta Pertama

Kisah cinta pertama Sayyid Quthb dimulai saat dirinya masih tinggal di kampung. Gadis incarannya kala itu masih tergolong saudara jauh pria kelahiran Asyut, Mesir ini. Tepatnya, keponakan dari istri pamannya.

Sayyid Quthb muda memang pria yang memiliki pribadian menawan. Ia demikian santun jika menghadapi lawan jenis. Ia tahu benar bagaimana menghormati seorang wanita. Tak ayal, sang gadis pujaan Sayyid Quthb menaruh hati terhadap keberaniannya.

Sayyid Quthb bujang adalah remaja yang berani membela kehormatan perempuan kampung di sekolahnya. Ia juga berani menghadapi para murid lelaki yang mencoba mengganggu mereka.

Tak ayal, pesona anak muda yang kelak menjadi ulama dan sastrawan ini, mampu menaklukan hati tambatan cintanya. Sang gadis kerap mendatangi rumah Sayyid Quthb bersama teman-temannya. Ia beralasan ingin bersua dengan adik perempuan Sayyid Quthb yang masih kecil.

Beribu alasan boleh diucapkannya, berlimpah kilah boleh dilafalkannya, namun insting Sayyid Quthb mampu menangkap sinyal sesungguhnya. Tujuan gadis itu, bagi Sayyid Quthb, adalah dirinya. Ya, pria soleh yang dari kecil tidak pernah lepas mendengar suara tilawah ibunya.

Menariknya, Sayyid Quthb tidak melihat kecantikan gadis itu dari fisiknya. Karena kecantikan hakiki yang mampu menarik hati Sayyid Quthb justru karena sifat dan akhlaknya. Ya, cinta yang diyakini Sayyid Quthb tak akan membuatnya bertepuk sebelah tangan.

Namun apa daya, Sayyid Quthb tidak sempat mengajaknya serius untuk menjadi pendamping halalnya. Ia harus pergi meninggalkan kampung halamannya dan merantau ke Kairo untuk menuntut ilmu. Ya, seorang pria pecinta ilmu yang telah mematok cita-cita menjadi ulama.

Hal pertama yang ia lakukan begitu sampai Kairo adalah bertanya kabar gadis pertama yang singgah di hatinya itu. Namun keinginan hanya tinggal harapan. Kesibukannya menuntut ilmu membuatnya harus kehilangan sang pujaan.

Tiga tahun sejak beliau harus menjauhkan raganya dari gadis pujaan ke Kairo untuk menuntut ilmu agama, gadis tersebut ternyata memilih menyerahkan cintanya kepada orang lain. Rasa iba dan sedih membuncah dalam diri sang paduka. Duka, getir, dan lara tiba-tiba menyesaki jiwa mahasiswa Universitas Darul Ulum, Kairo itu. Cinta pertama memang indah, namun sakitnya menusuk ulu hati hingga menganga.

Loading...

Al Khalidy sampai menggambarkan akibat kegagalan itu membuat air mata menetes dari kedua pelupuk mata Sayyid Quthb. []

Bersambung

Tags: Cinta SyuhadaPizaro
Eva F Hasan

Eva F Hasan

Related Posts

Renegade

Renegade

4 Maret 2021
Ketika Realita Tak Sesuai Ekspektasi

First Chance

3 Maret 2021
Tiba-tiba Pusing 7 Keliling

Tiba-tiba Pusing 7 Keliling

1 Maret 2021
Bapak Saya Meninggal 2 Tahun Lalu …

Karena Miskin

28 Februari 2021
Buka Lagi
Selanjutnya
Agar Tidak Mudah Jatuh dalam Perbuatan Buruk

Agar Tidak Mudah Jatuh dalam Perbuatan Buruk

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisements

Terbaru

Peneliti: Makan Teratur Bisa Cegah Demensia di Usia Tua
Kesehatan

10 Cara Sederhana Perbaiki Menu

Redaktur Sodikin
32 menit ago
Jin dan Manusia, Siapa yang Paling Lemah?
Uncategorized

2 Sifat Setan yang Mendekam di Hati Manusia

Redaktur Laras Setiani
1 jam ago
Menyapih Anak Menurut Tuntunan Islam, Ini 5 Hal yang Perlu Dilakukan
Parenting

Menyapih Anak Menurut Tuntunan Islam, Ini 5 Hal yang Perlu Dilakukan

Redaktur Eneng Susanti
2 jam ago
Bolehkah Hanya Istri yang Mencari Nafkah?
Syi'ar

Bolehkah Hanya Istri yang Mencari Nafkah?

Redaktur Yudi
2 jam ago

On Facebook

Navigasi

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

About Us

Membuka, menginspirasi, free to share

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Ramadan
    • Tanya Jawab Ramadhan
    • Tsaqofah Ramadhan
    • Video Ramadhan
    • Fiqh Ramadan
    • Kesehatan Ramadhan
    • Kultum Ramadhan
  • Muslimbiz
  • Muslimtrip
  • Beginner
  • Keluarga
  • Sirah
  • Syiar
  • Muslimah
  • Dari Anda
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Add Islampos to your Homescreen!

Add