• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Rabu, 6 Juli 2022
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Tidak ada Hasil
View All Result
Home Ramadhan Kultum Ramadhan

Bolehkah Walimah Saat Ramadhan?

Oleh Ari Cahya Pujianto
4 tahun lalu
in Kultum Ramadhan
Waktu Baca: 1 menit baca
A A
0
Menikah Saat Pandemi

Foto: Abu Umar/Islampos

1
BAGIKAN
Share on FacebookShare on Twitter

TIDAK ada larangan untuk melakukan walimah atau pernikahan di bulan tertentu. Ini berbeda dengan adat sebagian masyarakat, mereka menetapkan aturan mengenai larangan menikah atau hajatan di bulan tertentu, atas inisiatif pribadi mereka.

Seperti di beberapa kota, mereka anggap bulan Muharram (suro) adalah bulan pantangan untuk melakukan hajatan.

Aturan ini mereka buat-buat sendiri. Untuk bisa dilakukan dengan tertib, mereka ciptakan suasana ancaman, bahwa siapa yang nekad melakukan hajatan akan kualat. Padahal Allah sama sekali tidak pernah mentaqdirkannya.

Walimah di bulan ramadhan dibolehkan, sebagaimana menikah di bulan ramadhan juga dibolehkan.

ArtikelTerkait

6 Kerugian Umat Islam di Bulan Ramadhan

3 Sifat yang Bisa Jerumuskan Seseorang ke Neraka

Langkah ke Depan Alumni Ramadhan

Ciri Orang Munafik

Adakan di Malam Hari
Inti dari walimah nikah adalah acara makan-makan untuk merayakan kegembiraan karena adanya pernikahan.

“Walimah adalah semua makanan yang dibuat untuk pesta pernikahan atau lainnya,” (Lisanul Arab, 2/4919).

Mengingat inti dari walimah adalah acara makan-makan, maka unsur makanan tidak boleh tidak hadir. Karena itu, walimah harus digelar ketika para tamu undangan tidak sedang puasa. Dan itu dilakukan di malam hari.

Atau setidaknya dilakukan ketika waktu buka bersama. Sehingga manfaatnya ganda, disamping perayaan walimah, juga memberi berbuka orang yang berpuasa.

Dari Zaid bin Khalid al-Juhani radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Siapa yang memberi hidangan berbuka bagi orang yang puasa, maka dicatat untuknya mendapat pahala seperti pahalanya. Tanpa mengurangi pahala yang berpuasa sedikitpun,” (HR. Ahmad 17033, Ibn Majah 1818 dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth). Allahu a’lam. []

SUMBER: KONSULTASI SYARIAH

ShareSendShareTweet
Advertisements



ADVERTISEMENT
Previous Post

5 Perkara untuk Umat Nabi Muhammad SAW di Bulan Ramadhan

Next Post

Di Aksi Kamisan, Pemuda Muhammadiyah Sampaikan Doa Ini

Ari Cahya Pujianto

Ari Cahya Pujianto

Hanya Pemuda Akhir Zaman yang Berharap Ridha dan Ampunan Allah Swt

Terkait Posts

Tata Cara Puasa Senin dan Kamis

6 Kerugian Umat Islam di Bulan Ramadhan

18 Februari 2021
neraka, dajjal

3 Sifat yang Bisa Jerumuskan Seseorang ke Neraka

22 Mei 2020
khutbah. surga

Langkah ke Depan Alumni Ramadhan

20 Mei 2020
asmaul husna

Ciri Orang Munafik

17 Mei 2020
Please login to join discussion
Facebook Twitter Youtube Pinterest

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist