JERMAN–Azan dikumandangkan dari menara Masjid Merkez Turki-Islam untuk Urusan Agama (DITIB) atau Masjid Pusat Duisburg, Jerman, untuk pertama kalinya dalam 12 tahun terakhir sejak masjid itu didirikan pada 2008 silam. Hal ini tak lepas dari kondisi wabah corona di Jerman.Â
Panggilan untuk shalat itu dikumandangkan di sana sebagai bagian dari solidaritas umat beragama atas pandemi virus corona. Ini merupakan inisiatif dari ketua asosiasi negara DITIB NRW, Hülya Ceylan.
BACA JUGA:Â Ini 7 Negara Paling Sehat di Dunia 2019 yang Terdampak Virus Corona
Dia mengatakan, dirinya telah menerima tawaran dari gereja-gereja tetangga untuk secara terbuka menyerukan doa.
“Di seluruh Jerman, gereja-gereja mulai membunyikan lonceng pada pukul 19.00. Hal ini dilakukan sebagai bentuk solidaritas dengan umat karena tempat ibadah kini ditutup akibat wabah corona yang melanda Jerman,” katanya.
Menurut dia, pihak gereja di lingkungan wilayah Duisburg sempat ditanya soal kesedian mengenai keinginan untuk ikut dalam kampanye solidaritas kaum beragama atas pandemi corona.
“Kami menyatakan bahwa kami juga ingin ikut mendukung komunitas Muslim secara spiritual melalui panggilan untuk berdoa. Jadi, panggilan azan ini bertujuan untuk berdoa sebagai tanda solidaritas,” kata Ceylan menegaskan.
BACA JUGA:Â Kasus Corona di AS Tertinggi di Dunia, Trump: Kemungkinan Puncak Kematian 2 Minggu Lagi
Selama krisis corona, panggilan untuk shalat akan didengar di depan umum di Masjid Pusat Duisburg. Tujuannya untuk menunjukkan solidaritas bersama komunitas Muslim.
“Kami berada dalam keadaan darurat,” kata Ceylan, yang menyatakan bahwa mereka ingin meningkatkan moral, kekuatan dan memberikan kenyamanan kepada masyarakat Muslim.
“Banyak Muslim mengucapkan terima kasih atas perasaan spiritual ini di masa-masa sulit seperti itu,” lanjutnya.
Masjid di Duisburg adalah yang pertama bergabung dengan gerakan solidaritas, tetapi yang lain juga bergabung, kata Ceylan. Sebuah masjid di Hannover rupanya juga mulai menyerukan azan juga.
Sebelumnya, azan tidak diperbolehkan berkumandang di Jerman, sehingga hanya dapat didengarkan di dalam ruangan tertutup saja. []
SUMBER: DAILY SABAH