• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Rabu, 6 Juli 2022
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Tidak ada Hasil
View All Result
Home Dari Anda Renungan

Belajar kepada Uwais Al-Karni

Oleh Rifki M Firdaus
4 tahun lalu
in Renungan
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
kesederhanaan para istri nabi, ilustrasi hajar istri nabi Ibrahim

Ilustrasi. Foto: Flickr

1
BAGIKAN
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh: Eri
Pemerhati Masyarakat

APA arti ibu bagimu?

Mungkin sering mendengar pertanyaan ini. Jika ditanyakan kepada orang yang berbeda akan berbeda pula jawaban yang kita dengar. Ada berjuta-juta kata yang indah menggambarkan sosok ibu di mata kita. Mengungkapkan rasa sayang teruntuk ibu seorang.

Tidak pungkiri apapun jawaban yang terungkap bahwasanya ibu adalah sosok perempuan yang terpenting sepanjang hidup kita. Mungkin ini salah satu alasan tercetus satu hari khusus sebagai Hari Ibu. Namun, di Hari Ibu, biasanya kita memanfaatkan momen rasa kasih sayang kepada ibu tercinta. Mengungkapan rasa syukur yang telah menjaga dan menyayangi kita hingga menjadi diri kita sekarang.

ArtikelTerkait

Semangat 45 Masyayikh!

Share Gambar Penuh Dosa?

Bila ini Ramadhan Terakhir

Inilah 5 Pondasi untuk Menemukan Tujuan Hidup yang Sejati menurut Al Ghazali

Tetapi apakah cukup untuk membalas semua pengorbanan yang ibu lakukan untuk kita? Lalu bagaimana cara kita membalasnya? Mungkin kita bisa mencontoh sikap teladan sahabat yang berbakti kepada ibunya. Pemuda dari Yaman itu bernama Uwais Al Qarni yang berpenyakit sopak, tubuhnya belang-belang. Walaupun cacat, ia adalah pemuda yang saleh dan sangat berbakti kepada ibunya.

Ibunya adalah seorang wanita tua yang lumpuh. Uwais senantiasa merawat dan memenuhi semua permintaan Ibunya. Suatu hari, ibunya meminta kepada Uwais agar ibunya dapat mengerjakan haji. Namun, Uwais sangat miskin dan perjalanan ke Makkah sangat jauh sedangkan orang-orang biasanya menggunakan unta dan membawa perbekalan.

Untuk mengatasi permasalahannya Uwais membeli seekor anak lembu dan setiap hari Uwais menggendong anak lembu tersebut sampai ke atas bukit. Melihat itu orang-orang mengatakan “Uwais gila”. Pada saat musim haji tiba, Uwais menggendong ibunya berjalan kaki dari Yaman ke Mekkah! Subhanallah, alangkah besar cinta Uwais pada ibunya

Uwais berjalan tegap menggendong ibunya tawaf di Ka’bah. Ibunya terharu dan bercucuran air mata telah melihat Baitullah. Di hadapan Ka’bah, ibu dan anak itu berdoa. “Ya Allah, ampuni semua dosa ibu,” kata Uwais. “Bagaimana dengan dosamu?” tanya ibunya heran. Uwais menjawab, “Dengan terampunnya dosa Ibu, maka Ibu akan masuk surga. Cukuplah ridho dari Ibu yang akan membawa aku ke surga.”

Subhanallah, itulah keinganan Uwais yang tulus dan penuh cinta. Allah SWT pun memberikan karunianya, Uwais seketika itu juga disembuhkan dari penyakit sopaknya. Hanya tertinggal bulatan putih ditengkuknya.

Tahukah kalian apa hikmah dari bulatan disisakan di tengkuk? itulah tanda untuk Umar bin Khattab dan Ali bin Abi Thalib, dua sahabat utama Rasulullah SAW untuk mengenali Uwais. Sesudah itu Nabi saw memandang kepada Ali ra dan Umar ra seraya berkata, “suatu ketika apabila kalian bertemu dengan dia, mintalah doa dan istighfarnya, dia adalah penghuni langit, bukan orang bumi.”

Kisah Uwais Al Qarni ini patut diambil faedah dan pelajaran. Terutama ia punya amalan mulia yaitu bakti pada ibunya. Jadi, tidak sepatut kita menunjukan rasa terima kasih kepada orang tua terutama ibu dalam satu hari khusus melainkan setiap saat baik dalam tindakan maupun lisan. Serta dikala orang tua kita sudah memasuki usia senja seharusnya kita menjaga dan merawat dengan ikhlas. Allah yang Maha Bijaksana telah mewajibkan setiap anak untuk berbakti kepada orang tuanya. Bahkan perintah untuk berbuat baik kepada orang tua dalam Al Qur’an digandengkan dengan perintah untuk bertauhid.

Allah SWT berfirman:

وَقَضٰى رَبُّكَ اَ لَّا تَعْبُدُوْۤا اِلَّاۤ اِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسَانًا ۗ اِمَّا يَـبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ اَحَدُهُمَاۤ اَوْ كِلٰهُمَا فَلَا تَقُلْ لَّهُمَاۤ اُفٍّ وَّلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيْمًا

“Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan ah dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik.” (QS. Al-Isra’ 17: Ayat 23). Wallahu a’lam bis shawab. []

Tags: BaktiibuUwais Al Qarni
ShareSendShareTweet
Advertisements



ADVERTISEMENT
Previous Post

Sebelum Masuk Islam, Wanita Ini Pernah Merobek Dada dan Memakan Hati Paman Rasulullah

Next Post

BPJS Kesehatan ‘Ancam’ Cabut Hak Warga Bikin SIM dan Paspor

Rifki M Firdaus

Rifki M Firdaus

Terkait Posts

Masyayikh

Semangat 45 Masyayikh!

3 Juli 2022
Dakwah, Gus Baha, Gadget, Cara Menghemat Kuota Internet, Nada Dering Hanphone, Share Gambar Penuh Dosa

Share Gambar Penuh Dosa?

28 Mei 2022
Al-Quran tentang Asmaul Husna, Allah SWT Suka dengan Hal Ganjil, Ramadhan terakhir

Bila ini Ramadhan Terakhir

31 Maret 2022
Pondasi untuk menemukan tujuan hidup

Inilah 5 Pondasi untuk Menemukan Tujuan Hidup yang Sejati menurut Al Ghazali

24 Maret 2022
Please login to join discussion
Facebook Twitter Youtube Pinterest

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

Go to mobile version