• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Jumat, 19 Desember 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Tahukah Anda

Begini Cara Menaklukkan Hati Mertua

Oleh Laras Setiani
6 tahun lalu
in Tahukah Anda
Waktu Baca: 4 menit baca
A A
0
ilustrasi.foto: salamadian

ilustrasi.foto: salamadian

0
BAGIKAN

KONFLIK menantu vs mertua menjadi salah satu dinamika yang kerap terjadi dalam kehidupan berumah tangga. Studi yang dilakukan oleh Ayu Kinanti & Fabiola Hendrati dari Fakultas Psikologi Universitas Merdeka Malang (2013) menunjukkan, 60% menantu perempuan mengalami ketegangan hubungan dengan ibu mertua akibat kurangnya komunikasi.

Sementara itu sebuah studi untuk masyarakat Inggris menunjukkan, 40 % menantu perempuan mengalami konflik dengan ibu mertua. Konflik tersebut banyak bermula dari kecemburuan kedua belah pihak. Harapan mertua terhadap menantu yang tidak menjadi kenyataan juga potensial menjadi sumber konflik.

BACA JUGA: Tips Menghadapi Mertua

Oleh karena itu, harus ada usaha yang sungguh-sungguh untuk mewujudkan hubungan yang harmonis antara menantu dan mertua. Salah satu cara membahagiakan hari mertua adalah dengan mengerti bahasa cintanya. Dikutip dari postingan pak Cahyadi Takariawan dalam Blognya, beliau membagikan tentang bagaimana pak Cahyadi dan istrinya itu berusaha untuk menaklukkan hati ibu pak cahyadi, alias ibu mertua istrinya, menggunakan bahasa cinta sang ibu mertua.

ArtikelTerkait

5 Pertanyaan di Hari Kiamat

5 Hal yang Harus Selalu Kamu Jadikan Rahasia dalam Hidup

7 Karakter Mulia Pecinta Kucing: Rezekinya Mengalir dari Arah Tak Terduga

Kenapa Ada Orang yang Sering Bangun Pukul 3 Pagi?

mari simak kisah pak Cahyadi berikut ini,

Intinya, sebagai anak kandung, saya sangat mengerti sifat dan karakter ibu saya. Nah inilah yang harus saya sampaikan kepada istri, agar ia mengerti bagaimana berinteraksi dengan ibu saya. Ini penting, agar terbangun hubungan yang harmonis antara ibu saya dengan istri saya. Kalau sampai hubungan mereka tidak harmonis, saya akan dibuat pusing oleh mereka berdua. Keluarga saya menjadi tidak nyaman jika istri saya tidak aku dengan ibu saya.

Saya harus membantu istri saya untuk memahami ibu saya, di saat yang sama saya harus membantu ibu saya mengerti istri saya. Posisi ini harus dipahami dengan baik oleh para suami. Ingat, konflik yang paling banyak terjadi dalam kaitan menantu vs mertua adalah antara menantu perempuan dengan ibu mertuanya.

Di antara yang saya pahami dari sifat ibu kandung saya adalah sebagai berikut. Pertama, beliau terbiasa berbicara secara vulgar kepada orang lain. Apa yang beliau suka, atau yang beliau tidak suka, akan diungkapkan apa adanya, tanpa basa basi. Kedua, beliau sangat menghargai orang yang rajin bekerja, dan tidak suka melihat orang menganggur.

Ketiga, bahasa cinta beliau adalah pelayanan atau act of service. Beliau sendiri sangat senang melayani ayah kandung saya. Luar biasa cara ibu saya dalam melayani ayah saya. Ini kami lihat secara nyata. Keempat, walau suka bicara vulgar apa adanya, namun intonasi suara beliau tidak tinggi. Maka beliau tidak suka orang yang berbicata dengan intonasi tinggi (bahasa Jawanya : bengok-bengok)

Nah, hal-hal ini saya sampaikan secara baik-baik kepada istri saya, agar ia mengerti bagaimana cara berinteraksi yang menyenangkan ibu saya. Alhamdulillah istri saya bisa mengerti dan berusaha untuk menyesuaikan diri.

Di awal-awal kami hidup berumah tangga, saat saya mengajak istri silaturahim ke rumah orangtua saya, berbagai hal sudah saya sampaikan untuk ia lakukan. Kami tinggal di lereng gunung Merapi, Yogyakarta, sedangkan orangtua saya tinggal di lereng gunung Lawu, Karanganyar. Perjalanan sekitar empat jam dengan naik bus umum kami tempuh, sambil ‘mengkondisikan’ istri saya sebelum ketemu orangtua saya.

Saya bilang begini kepada istri saya.

”Pertama, kamu jangan tersinggung jika ibu saya biasa berkomentar vulgar. Misalnya kita membawa oleh-oleh gudeg khas Jogja saat silaturahim, maka bersiaplah jika ibuku akan berkomentar secara vulgar tentang penilaian beliau terhadap gudeg yang kita bawa”.

Benar saja, setelah sampai di rumah orangtua, gudeg kami sampaikan, dan langsung dicicipi oleh ibu. Secara spontan ibu saya berkomentar, ”Gak enak. Gudeg apaan ini?” saya sama sekali tidak terkejut oleh pernyataan vulgar ini. Namun istri saya masih kaget, walau sudah saya beri tahu kebiasaan ibu. Coba kalau tidak saya beri tahu terlebih dahulu, mungkin istri saya akan sangat tersinggung oleh penilaian tersebut. Bahkan mungkin dianggap sebagai penghinaan.

”Kedua, kalau kamu berbicara dengan ibuku, gunakan suara yang lembut dan nada rendah. Jangan pernah menggunakan nada tinggi, karena ibuku berdarah Kraton. Kakekku adalah abdi dalem Kraton Solo, wajar jika ibu sangat menjaga tata krama Kraton dalam berbicara”.

Alhamdulillah, istri saya berusaha menyesuaikan diri dengan hal ini. Saya merasa penting untuk menyampaikan hal ini kepada istri saya, mengingat istri saya berdarah Ponorogo yang secara kultur berbeda dengan Kraton Solo. Maka istri saya sangat ingat dengan pesan saya dalam bahasa Jawa, ”Ojo bengok-bengok”. Istri saya selalu bertutur pelan kepada ibu saya.

”Ketiga, ibu saya itu sangat senang dengan pelayanan. Itu bahasa cinta beliau. Maka kalau nanti di rumah ibu, jangan hanya diam menganggur. Lakukan sesuatu, seperti membersihkan dapur, mencuci gelas dan piring kotor, membuatkan teh panas untuk ayah dan ibu, dan lain-lain”.

Nah, di sisi inilah yang membuat ibu saya sangat senang dengan menantu yang satu ini. Ibu saya melihat, setiap kali ke rumah, istri saya selalu aktif ‘bekerja’ melakukan sesuatu. Ibu tidak senang melihat orang nganggur tidak mau melakukan aktivitas kerumahtanggaan. Maka begitu melihat istri saya adalah menantu yang ‘rajin’, ibu saya langsung jatuh hati.

Faktor inilah yang melelehkan hati ibu. Sangat leleh, oleh sifat ‘rajin’ yang ditunjukkan oleh istri saya. Tak segan istri saya membersihkan dapur yang kotor, gelas piring kotor langsung dicuci, menyapu lantai yang kotor, dan lain sebagainya. Ibu saya sangat senang menyaksikan menantu yang tidak canggung dan tidak sungkan ‘bekerja’ merapikan rumah mertua.

BACA JUGA: Apakah Menantu Wajib Nafkahi Mertua?

Ibu saya tidak terlalu suka dengan hadiah, karena memang bukan itu bahasa cintanya. Maka kalaupun kami datang ke rumah ibu tanpa membawa hadiah, itu tidak menjadi masalah bagi beliau. Oleh karenanya membawa oleh-oleh bagi kami bukan keharusan, hanya kepatutan saja. Dan ketika oleh-oleh tersebut tidak diapresiasi secara positif oleh ibu, maka kami tidak sakit hati.

Demikianlah kisah menaklukkan hati mertua. Alhamdulillah dengan cara itu, istri saya termasuk menantu yang sangat disayangi ibu. Bahkan sering dipuji ibu di hadapan menantu yang lain. Istri saya tidak pernah konflik dengan ibu saya, sampai akhir hayat ibu saya. Oleh karena itu, taklukkan hati mertua dengan menggunakan bahasa cintanya. Jangan malas untuk melakukan tindakan yang menunjukkan bakti serta penghormatan kepada mertua. Sekali lagi sesuai bahasa cinta mertua. []

Tags: menaklukkanmenaklukkan hatimertua
ShareSendShareTweetShareScan
ADVERTISEMENT
Previous Post

Hubungan Intim, Bukan Hanya Istri yang Wajib Melayani

Next Post

Batalkan Puasa Qadha karena Berhubungan, Bolehkah?

Laras Setiani

Laras Setiani

Terkait Posts

Sakaratul Maut, amal, Penghalang Rezeki, Arwah, Shalat Malam, renungan ramadhan, PMO, Keutamaan Pemimpin yang Adil, Shalat Malam, Orang yang Dibenci oleh Allah SWT, Kesabaran, Ulil Amri, Ibnu Abbas, Hari Kiamat

5 Pertanyaan di Hari Kiamat

13 Juli 2025
Ngabuburit, Prinsip Kebahagiaan, Muslim yang Bersyukur, Ikhlas, Target, Rahasia

5 Hal yang Harus Selalu Kamu Jadikan Rahasia dalam Hidup

10 Juli 2025
Tanda Kucing Sayang sama Kamu, Kucing

7 Karakter Mulia Pecinta Kucing: Rezekinya Mengalir dari Arah Tak Terduga

9 Juli 2025
Manfaat Tidur di Awal Malam, Bahaya Tidur Sore untuk Kesehatan, Penyebab Tidur Tidak Teratur, Ketindihan, Tidur di Awal Malam, Cara Mengatasi Insomnia, Adab Tidur, Bangun

Kenapa Ada Orang yang Sering Bangun Pukul 3 Pagi?

8 Juli 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Oleh Dini Koswarini
14 Juli 2025
0

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999! 1 mertua

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999!

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Terpopuler

12 Ayat Al-Quran tentang Istiqamah, Dapat Memotivasi Kita

Oleh Sufyan Jawas
31 Oktober 2021
0
Hadist Nabi Tentang Ikhlas

ayat Al-Quran Tentang Istiqamah

Lihat LebihDetails

Macam-Macam Mutlaq Muqayyad Beserta Contohnya

Oleh Dini Koswarini
30 November 2023
0
Akibat Zina, Jenis Mutlaq Muqayyad, Sumber Dosa, Aliran Sesat dalam Islam

Pembagian ketentuan mutlaq muqayyad dan contohnya antara lain dalam poin-poin ini.

Lihat LebihDetails

MasyaAllah, Inilah 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan beserta Artinya

Oleh Haura Nurbani
24 Agustus 2023
0
Hukum Mengubur Ari-ari Bayi, Fakta Bayi Baru Lahir, ASI, ciri bayi cerdas, nama, Nama Anak Perempuan, Hukum Bayi Tabung dalam Islam, Doa ketika Melahirkan

Nama Sahabiyat adalah nama wanita-wanita agung yang dikaitkan dengan Nabi Muhammad dalam menyebarkan Islam bersamanya.

Lihat LebihDetails

85 Motto Hidup dari Kutipan Ayat Alquran

Oleh Eneng Susanti
17 Januari 2023
0
motto hidup ayat Alquran, cara menjadikan Al-Qur'an sebagai penyembuh

SAHABAT mulia Islampos, ada banyak pelajaran dan hikmah yang bisa dipetik dari Alquran. Banyak pula kutipan ayat Alquran yang bisa...

Lihat LebihDetails

Jawab 20 Pertanyaan tentang Islam Ini, dari yang Paling Mudah sampai yang Agak Sulit

Oleh Dini Koswarini
2 Mei 2025
0
Teka Teki Fiqih, Pertanyaan, Pertanyaan tentang Islam

Berikut 20 soal pilihan ganda bertema Islami, disusun dari tingkat mudah hingga sulit, lengkap dengan jawabannya,

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.