• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Kamis, 23 Maret 2023
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Tahukah Anda

Begini Cara Menaklukkan Hati Mertua

Oleh Laras Setiani
3 tahun lalu
in Tahukah Anda
Waktu Baca: 4 menit baca
A A
0
ilustrasi.foto: salamadian

ilustrasi.foto: salamadian

0
BAGIKAN

KONFLIK menantu vs mertua menjadi salah satu dinamika yang kerap terjadi dalam kehidupan berumah tangga. Studi yang dilakukan oleh Ayu Kinanti & Fabiola Hendrati dari Fakultas Psikologi Universitas Merdeka Malang (2013) menunjukkan, 60% menantu perempuan mengalami ketegangan hubungan dengan ibu mertua akibat kurangnya komunikasi.

Sementara itu sebuah studi untuk masyarakat Inggris menunjukkan, 40 % menantu perempuan mengalami konflik dengan ibu mertua. Konflik tersebut banyak bermula dari kecemburuan kedua belah pihak. Harapan mertua terhadap menantu yang tidak menjadi kenyataan juga potensial menjadi sumber konflik.

BACA JUGA: Tips Menghadapi Mertua

Oleh karena itu, harus ada usaha yang sungguh-sungguh untuk mewujudkan hubungan yang harmonis antara menantu dan mertua. Salah satu cara membahagiakan hari mertua adalah dengan mengerti bahasa cintanya. Dikutip dari postingan pak Cahyadi Takariawan dalam Blognya, beliau membagikan tentang bagaimana pak Cahyadi dan istrinya itu berusaha untuk menaklukkan hati ibu pak cahyadi, alias ibu mertua istrinya, menggunakan bahasa cinta sang ibu mertua.

ArtikelTerkait

Maksud Perkataan Nabi bahwa Paceklik Bisa Terjadi di Musim Hujan

Ketahuilah, Ini 6 Penyakit Hati yang Sulit Disembuhkan

4 Manfaat Memelihara Kucing yang Luar Biasa

Sebab Buah Zaitun Diberkahi

mari simak kisah pak Cahyadi berikut ini,

Intinya, sebagai anak kandung, saya sangat mengerti sifat dan karakter ibu saya. Nah inilah yang harus saya sampaikan kepada istri, agar ia mengerti bagaimana berinteraksi dengan ibu saya. Ini penting, agar terbangun hubungan yang harmonis antara ibu saya dengan istri saya. Kalau sampai hubungan mereka tidak harmonis, saya akan dibuat pusing oleh mereka berdua. Keluarga saya menjadi tidak nyaman jika istri saya tidak aku dengan ibu saya.

Saya harus membantu istri saya untuk memahami ibu saya, di saat yang sama saya harus membantu ibu saya mengerti istri saya. Posisi ini harus dipahami dengan baik oleh para suami. Ingat, konflik yang paling banyak terjadi dalam kaitan menantu vs mertua adalah antara menantu perempuan dengan ibu mertuanya.

Di antara yang saya pahami dari sifat ibu kandung saya adalah sebagai berikut. Pertama, beliau terbiasa berbicara secara vulgar kepada orang lain. Apa yang beliau suka, atau yang beliau tidak suka, akan diungkapkan apa adanya, tanpa basa basi. Kedua, beliau sangat menghargai orang yang rajin bekerja, dan tidak suka melihat orang menganggur.

Ketiga, bahasa cinta beliau adalah pelayanan atau act of service. Beliau sendiri sangat senang melayani ayah kandung saya. Luar biasa cara ibu saya dalam melayani ayah saya. Ini kami lihat secara nyata. Keempat, walau suka bicara vulgar apa adanya, namun intonasi suara beliau tidak tinggi. Maka beliau tidak suka orang yang berbicata dengan intonasi tinggi (bahasa Jawanya : bengok-bengok)

Nah, hal-hal ini saya sampaikan secara baik-baik kepada istri saya, agar ia mengerti bagaimana cara berinteraksi yang menyenangkan ibu saya. Alhamdulillah istri saya bisa mengerti dan berusaha untuk menyesuaikan diri.

Di awal-awal kami hidup berumah tangga, saat saya mengajak istri silaturahim ke rumah orangtua saya, berbagai hal sudah saya sampaikan untuk ia lakukan. Kami tinggal di lereng gunung Merapi, Yogyakarta, sedangkan orangtua saya tinggal di lereng gunung Lawu, Karanganyar. Perjalanan sekitar empat jam dengan naik bus umum kami tempuh, sambil ‘mengkondisikan’ istri saya sebelum ketemu orangtua saya.

Saya bilang begini kepada istri saya.

”Pertama, kamu jangan tersinggung jika ibu saya biasa berkomentar vulgar. Misalnya kita membawa oleh-oleh gudeg khas Jogja saat silaturahim, maka bersiaplah jika ibuku akan berkomentar secara vulgar tentang penilaian beliau terhadap gudeg yang kita bawa”.

Benar saja, setelah sampai di rumah orangtua, gudeg kami sampaikan, dan langsung dicicipi oleh ibu. Secara spontan ibu saya berkomentar, ”Gak enak. Gudeg apaan ini?” saya sama sekali tidak terkejut oleh pernyataan vulgar ini. Namun istri saya masih kaget, walau sudah saya beri tahu kebiasaan ibu. Coba kalau tidak saya beri tahu terlebih dahulu, mungkin istri saya akan sangat tersinggung oleh penilaian tersebut. Bahkan mungkin dianggap sebagai penghinaan.

”Kedua, kalau kamu berbicara dengan ibuku, gunakan suara yang lembut dan nada rendah. Jangan pernah menggunakan nada tinggi, karena ibuku berdarah Kraton. Kakekku adalah abdi dalem Kraton Solo, wajar jika ibu sangat menjaga tata krama Kraton dalam berbicara”.

Alhamdulillah, istri saya berusaha menyesuaikan diri dengan hal ini. Saya merasa penting untuk menyampaikan hal ini kepada istri saya, mengingat istri saya berdarah Ponorogo yang secara kultur berbeda dengan Kraton Solo. Maka istri saya sangat ingat dengan pesan saya dalam bahasa Jawa, ”Ojo bengok-bengok”. Istri saya selalu bertutur pelan kepada ibu saya.

”Ketiga, ibu saya itu sangat senang dengan pelayanan. Itu bahasa cinta beliau. Maka kalau nanti di rumah ibu, jangan hanya diam menganggur. Lakukan sesuatu, seperti membersihkan dapur, mencuci gelas dan piring kotor, membuatkan teh panas untuk ayah dan ibu, dan lain-lain”.

Nah, di sisi inilah yang membuat ibu saya sangat senang dengan menantu yang satu ini. Ibu saya melihat, setiap kali ke rumah, istri saya selalu aktif ‘bekerja’ melakukan sesuatu. Ibu tidak senang melihat orang nganggur tidak mau melakukan aktivitas kerumahtanggaan. Maka begitu melihat istri saya adalah menantu yang ‘rajin’, ibu saya langsung jatuh hati.

Faktor inilah yang melelehkan hati ibu. Sangat leleh, oleh sifat ‘rajin’ yang ditunjukkan oleh istri saya. Tak segan istri saya membersihkan dapur yang kotor, gelas piring kotor langsung dicuci, menyapu lantai yang kotor, dan lain sebagainya. Ibu saya sangat senang menyaksikan menantu yang tidak canggung dan tidak sungkan ‘bekerja’ merapikan rumah mertua.

BACA JUGA: Apakah Menantu Wajib Nafkahi Mertua?

Ibu saya tidak terlalu suka dengan hadiah, karena memang bukan itu bahasa cintanya. Maka kalaupun kami datang ke rumah ibu tanpa membawa hadiah, itu tidak menjadi masalah bagi beliau. Oleh karenanya membawa oleh-oleh bagi kami bukan keharusan, hanya kepatutan saja. Dan ketika oleh-oleh tersebut tidak diapresiasi secara positif oleh ibu, maka kami tidak sakit hati.

Demikianlah kisah menaklukkan hati mertua. Alhamdulillah dengan cara itu, istri saya termasuk menantu yang sangat disayangi ibu. Bahkan sering dipuji ibu di hadapan menantu yang lain. Istri saya tidak pernah konflik dengan ibu saya, sampai akhir hayat ibu saya. Oleh karena itu, taklukkan hati mertua dengan menggunakan bahasa cintanya. Jangan malas untuk melakukan tindakan yang menunjukkan bakti serta penghormatan kepada mertua. Sekali lagi sesuai bahasa cinta mertua. []

Tags: menaklukkanmenaklukkan hatimertua
ShareSendShareTweetShare
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Hubungan Intim, Bukan Hanya Istri yang Wajib Melayani

Next Post

Batalkan Puasa Qadha karena Berhubungan, Bolehkah?

Laras Setiani

Laras Setiani

Terkait Posts

lingkungan Tafsir Surat An-Naba, Hikmah saat Hujan turun, Paceklik

Maksud Perkataan Nabi bahwa Paceklik Bisa Terjadi di Musim Hujan

22 Maret 2023
Foto: Unsplash

Ketahuilah, Ini 6 Penyakit Hati yang Sulit Disembuhkan

17 Maret 2023
Manfaat memelihara kucing

4 Manfaat Memelihara Kucing yang Luar Biasa

17 Maret 2023
Foto: Unsplash

Sebab Buah Zaitun Diberkahi

16 Maret 2023
Please login to join discussion

Terbaru

aming

Akui Tengah Perbaiki Diri, Aming Merasa Tidak Perlu Diumbar

Oleh Yudi
23 Maret 2023
0

Memutuskan untuk hijrah, Aming mengaku belum merasakan adanya perubahan yang cukup berarti.

buka puasa

Muda-mudi Bukan Mahram di Aceh Utara Dilarang Buka Puasa Bersama Semeja

Oleh Yudi
23 Maret 2023
0

Larangan buka puasa bersama itu tertuang dalam seruan bersama dikeluarkan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Aceh Utara.

buka bersama

Jokowi Tiadakan Buka Puasa Bersama Pejabat-Pegawai Pemerintah

Oleh Yudi
23 Maret 2023
0

Sehubungan dengan hal tersebut, pelaksanaan buka puasa bersama pada bulan suci Ramadan 1444 Hijriah agar ditiadakan.

Pohon kurma Keutamaan Puasa Asyura, Manfaat Puasa Senin Kamis, Target Amalan Harian Ramadhan, Keistimewaan Ramadhan, Qadha Puasa, Keutamaan Ramadhan, Manfaat Buah Kurma, Manfaat Kurma buat Ibu Hamil, Manfaat Puasa, Hukum Berpuasa Sunnah Seminggu sebelum Ramadhan, Urutan Tata Cara Berbuka Puasa

5 Urutan Tata Cara Berbuka Puasa Sesuai Tuntunan Rasulullah ﷺ

Oleh Haura Nurbani
23 Maret 2023
0

Inilah urutan tata cara berbuka puasa sesuai anjuran Rasulullah ﷺ.

Terpopuler

Puasa Tidak Diterima Jika Belum Maaf-maafan Sebelum Ramadhan?

Oleh Eppi Permana Sari
2 Mei 2017
1
Puasa Tidak Diterima Jika Belum Maaf-maafan Sebelum Ramadhan? 1 mertua

Akan tetapi, mengatakan bahwa bermaaf-maafan adalah syarat agar puasa diterima tidaklah benar.

Lihat Lebih

Siksa Kubur Dihentikan di Bulan Ramadhan, Benarkah?

Oleh Eppi Permana Sari
20 Maret 2019
0
Bulan Haram

Ramdaha adalah bulan penuh ampunan,maka benarkah siksa kubur dihentikan di bulan ramadhan?

Lihat Lebih

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Amang Dede
30 September 2020
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat Lebih
Facebook Twitter Youtube Pinterest

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

Update Contents
Islampos We would like to show you notifications for the latest news and updates.
Dismiss
Allow Notifications