• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Senin, 22 Desember 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar Sirah

Barang Siapa yang Ingin Ibunya Berkabung Tanpa Henti, Silakan Hadang Umar di Balik Bukit Ini

Oleh Saad Saefullah
6 tahun lalu
in Sirah
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Foto: Pinterest

Foto: Pinterest

2
BAGIKAN

SEPERTI sahabat yang lainnya, Umar bin Khattab pun sudah bersiap untuk melaksanakan perintah hijrah ke Madinah. Maka iapun bersiap dan bersegera hijrah bersama dua orang sahabatnya.

Tidak seperti yang lain yang hijrah secara sembunyi-sembunyi, Umar melakukan thawaf tujuh kali, lalu naik ke atas Ka’bah. ”Wahai Quraisy,” katanya. ”Hari ini putera Al Khaththab akan berhijrah. Barangsiapa yang ingin isterinya menjanda, anaknya menjadi yatim, atau ibunya berkabung tanpa henti, silakan hadang ’Umar di balik bukit ini!”

BACA JUGA: Umar bin Khattab Membeli Dosa dari Seorang Nenek

Ibnu Ishaq [1] meriwayatkan dari Umar bin Khathabradhiallahu ‘anhu , ia berkata, “Ketika kami hendak berhijrah ke Madinah, aku, ‘Ayyasy bin Rabi’ah dan Hisyam bin al ‘Aash bin Wa’il sepakat bertemu di Tanadhib (serumpun pepohonan) di daerah subur Bani Ghaffar di atas salah satu lembah Mekkah. Kami mengatakan, ‘Barang siapa yang tidak disana pada pagi harinya, berarti ia tertahan; maka hendaklah dua temannya berangkat hijrah.’

ArtikelTerkait

7 Fakta Sosok Nabi Musa AS: Nabi Penyelamat Bani Israil

Bagaimana Cara Kerja Pembayaran QRIS dan Bagaimana Sejarahnya?

Abu Bakar: Cinta Sejati pada Rasulullah ﷺ yang Mengalahkan Segalanya

Fatimah Tidak Izinkan Abu Bakar Masuk ke Dalam Rumah, tanpa Izin Suami

Ketika pagi hari, aku dan ‘Ayyasy datang ke sana, ternyata Hisyam tertahan tidak bisa berangkat. Dia disiksa sehingga kembali seperti dulu lagi.

Umar dan Ayyasy akhirnya sampai di Madinah, lalu singgah di perkampungan Bani ‘Amr bin ‘Auf di daerah Quba.

Sementara Abu Jahl dan Harits bin Hisyam menyusul ‘Ayyasy bin Rabi’ah sampai ke Madinah. Karena ‘Ayyasy ialah sepupu mereka dan juga saudara seibu.

Setelah berjumpa dengan ‘Ayyasy, mereka berkata, “Wahai Ayyasy, demi Allah! Ibumu sudah bernadzar tidak akan menyisir rambutnya sampai ia bisa melihatmu.”

Mendengar penuturan ini ‘Ayyasy merasa kasihan terhadap ibunya. Akhirnya ia kembali lagi ke Mekkah bersama Abu Jahl dan Harits bin Hisyam. Umar bin Khathab sudah berusaha mencegahnya agar tidak kembali ke Mekkah, sebab kawatir orang-orang ini akan mencelakakannya. Akan tetapi ‘Ayyasy tetap bersikukuh kembali ke Mekkah.

Ternyata dugaan Umar bin Khathab radhiallahu ‘anhu benar. Sebelum sampai di Mekkah, mereka menyerang ‘Ayyasy dan mengikatnya, lalu membawanya masuk Mekkah dalam keadaan terikat.

Umar radhiallahu ‘anhu berkata, “Dulu kami berpandangan, Allah tidak akan menerima perbuatan, keadilan dan taubat orang yang terkena fitnah. Yaitu orang yang telah mengenal Allah kemudian kembali kepada kekufuran karena musibah yang menimpa mereka.

Mereka mengatakan hal itu untuk diri mereka.

Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah sampai di Madinah, Allah Subhanahu wa Ta’ala menurunkan sebuah ayat tentang perkataan kami dan perkataan mereka untuk diri mereka, yaitu (yang artinya), ‘Katakanlah, ‘Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan kembalilah kamu kepada Rabbmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang adzab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi). Dan ikutilah sebaik-baik apa yang telah diturunkan kepadamu dari Rabbmu sebelum datang adzab kepadamu dengan tiba-tiba, sedang kamu tidak menyadarinya’, (Q.S Az-Zumar/39 ayat 53-55).

“Lalu aku menulis firman Allah tersebut dalam sebuah lembaran dengan tanganku, dan aku kirimkan kepada Hisyam bin al ‘Aash.”

Umar berkata, “Hisyam berkata, ’Ketika kiriman Umar itu sampai kepadaku, aku membacanya di Dziy Thuwa,[2] akan tetapi aku kesulitan memahaminya, sampai aku mengatakan, ‘Wahai Allah, pahamkanlah aku tentangnya.’ Lalu Allah pun memberikan pemahaman ke dalam dadaku, bahwa ayat ini tentang kami, ucapan kami, tentang diri kami, dan juga pendapat yang diarahkan kepada kami’. Aku kemudian menghampiri untaku. Aku naiki dan segera menyusul Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.“ [3]

BACA JUGA: Doa Umar bin Khattab ketika Dilanda Kekeringan

Dalam hadits shahih, diriwayatkan bahwasanya Rasulullah SAW berdoa setelah rukuk,

اللَّهُمَّ أَنْجِ الْوَلِيدَ بْنَ الْوَلِيدِ وَسَلَمَةَ بْنَ هِشَامٍ وَعَيَّاشَ بْنَ أَبِي رَبِيعَةَ …

“Wahai Allah! Selamatkanlah Al-Walid bin Al-Walid, Salamah bin Hisyam dan ‘Ayyasy bin Abi Rabi’ah.”[4]

Dalam riwayat lain terdapat tambahan,

… اللَّهُمَّ أَنْجِ الْمُسْتَضْعَفِينَ مِنْ الْمُؤْمِنِينَ …

“… Wahai Allah! Selamatkanlah kaum mukminin yang lemah…”.[5]

Demikian, Allah Subhanahu wa Ta’ala menyelamatkan tiga sahabat ini dan kaum mukmin lainnya. []
________________________________________

[1] Ibnu Hisyam, 2/129-131, dengan sanad hasan. Atsar ini dishahihkan oleh Ibnu Hajar dalam al-Ishabah, 3/604. Atsar ini berasal dari riwayat Ibnu Sakn dengan sanad Ibnu Ishaq. Atsar yang shahih tentang kisah hijrah ‘Umar bin Khaththabradhiallahu ‘anhu ini bertentangan dengan hadits lemah yang sangat terkenal di tengah kaum muslimin yang menjelaskan bahwa ‘Umar hijrah terang-terangan dan mengatakan kepada kaum musyrikin yang ingin melihat istrinya janda, maka hendaklah dia menghadang ‘Umar di sebelah lembah ini. Lihat as-Siratun-Nabawiyah fi Dhau`il Mashadiril-Ashliyyah, hlm. 261.

[2] Nama sebuah lembah di Mekkah.

[3] Sirah Ibnu Hisyam, 1/474, dengan sanad hasan li dzatihi Lihat As-Siratun-Nabawiyatush-Shahihah, 1/206.

[4] HR. Bukhari, al-Fath (17/87-88, no. 4560).

[5] HR. Bukhari, al-Fath (12/65, no. 2932).

Tags: umar bin khattab
Share2SendShareTweetShareScan
ADVERTISEMENT
Previous Post

Keajaiban Sosial di Zaman Umar bin Abdul Aziz

Next Post

Aku Pernah Jadi Pelayan Rasulullah selama 10 Tahun

Saad Saefullah

Saad Saefullah

Lelaki. Tidak terkenal. Menyukai kisah-kisah Nabi dan Para Sahabat.

Terkait Posts

pasukan nabi isa, pemuda, nabi ibrahim, nabi musa

7 Fakta Sosok Nabi Musa AS: Nabi Penyelamat Bani Israil

7 Juli 2025
QRIS

Bagaimana Cara Kerja Pembayaran QRIS dan Bagaimana Sejarahnya?

30 Juni 2025
Ibnu Abbas, Bani Israil, Abu Bakar

Abu Bakar: Cinta Sejati pada Rasulullah ﷺ yang Mengalahkan Segalanya

27 Juni 2025
Penjagaan Allah terhadap Nabi, Abu Bakar

Fatimah Tidak Izinkan Abu Bakar Masuk ke Dalam Rumah, tanpa Izin Suami

12 Juni 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Oleh Dini Koswarini
14 Juli 2025
0

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999! 1 hijrah

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999!

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Terpopuler

85 Motto Hidup dari Kutipan Ayat Alquran

Oleh Eneng Susanti
17 Januari 2023
0
motto hidup ayat Alquran, cara menjadikan Al-Qur'an sebagai penyembuh

SAHABAT mulia Islampos, ada banyak pelajaran dan hikmah yang bisa dipetik dari Alquran. Banyak pula kutipan ayat Alquran yang bisa...

Lihat LebihDetails

MasyaAllah, Inilah 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan beserta Artinya

Oleh Haura Nurbani
24 Agustus 2023
0
Hukum Mengubur Ari-ari Bayi, Fakta Bayi Baru Lahir, ASI, ciri bayi cerdas, nama, Nama Anak Perempuan, Hukum Bayi Tabung dalam Islam, Doa ketika Melahirkan

Nama Sahabiyat adalah nama wanita-wanita agung yang dikaitkan dengan Nabi Muhammad dalam menyebarkan Islam bersamanya.

Lihat LebihDetails

12 Ayat Al-Quran tentang Istiqamah, Dapat Memotivasi Kita

Oleh Sufyan Jawas
31 Oktober 2021
0
Hadist Nabi Tentang Ikhlas

ayat Al-Quran Tentang Istiqamah

Lihat LebihDetails

Berikut 7 Ayat Al-Quran tentang Masjid

Oleh Sufyan Jawas
1 November 2021
0
Ayat Al-quran tentang masjid

Saking pentingnya dalam kehidupan seorang Muslim, ada beberapa ayat Al-Quran tentang masjid. 

Lihat LebihDetails

Bait-bait syair Imam Syafi’i yang Menyentuh dan Menggetarkan Jiwa

Oleh Dini Koswarini
26 Oktober 2022
0
Penilaian Manusia, Muhasabah, Imam Syafi'i, ujian, akad

Inilah Bait-bait syair Imam Syafi’i rahimahullah yang bisa kita jadikan sebagai keteladanan di saat kondisi seperti sekarang ini.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.