• Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
Kamis, 25 Februari 2021
No Result
View All Result
NEWSLETTER
Islampos
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
No Result
View All Result
Islampos
No Result
View All Result

Anaknya Nggak Mau Diam

Redaktur Eva F Hasan
4 tahun ago
in Note
Reading Time: 2min read
0
Diam

Foto: News on Heart.org

”BOLEHKAH saya curhat tentang mendidik anak, Bunda?” tanya seorang teman.

Saya jawab, “Silahkan, mudah-mudahan saya bisa membantu.”

“Saya memiliki anak laki-laki usia 19 bulan, aktif banget, Bunda. Kalau lagi diajak jalan-jalan di luar pasti tetangga pada ngomong gini, ‘Pantesan, ibunya langsing, anaknya nggak mau diam.’ Maklumlah Bunda, anak cowok kebanyakan memang gitu,” ujar teman saya itu.

“Saya sangat bersyukur dianugerahi buah hati oleh Allah. Tapi yang jadi masalah adalah kurangnya kesabaran saya dalam mendidik dan merawat anak saya. Kadang di saat capek, ada saja tingkah lakunya yang memancing emosi saya, seperti numpahin air di ruang tamu, pegangin anti nyamuk yang lagi nyala. Dan kegiatan lain yang membuat saya emosi.”

“Kalau sudah begitu, saya bentak atau saya marah, tapi saya antimemukul atau mencubit, dan bentuk fisik lainnya. Saya merasa jadi ibu yang nggak baik. Dalam hati saya sebenarnya saya nggak mau membentak anak saya, tapi rasa capek mengalahkan rasa iba saya terhadapnya. Saya ingin jadi ibu yang sabar, yang tidak menyakitinya dengan kata-kata saya.”

Saya tersenyum kemudian menanggapinya, “Pertama saya ralat kata-kata, ‘Anak gak mau diam’. Mari kita ubah dengan ‘Anak senang bergerak.’ Anak usia 19 bulan memang harus banyak bergerak, melihat, meraba, mendengar, mencium.

Ia bergerak untuk mendapat pengetahuan, ia lakukan semua hal, ia mau mencoba segala sesuatu. Ia lihat atau amati suatu benda kemudian ia pegang untuk merasakannya. Ia sedang melakukan uji coba. Ia sedang meneliti. Melalui itu semua ia belajar. Jika kita hambat, maka ia akan berhenti jadi peneliti. Menghambat dengan apa? Memarahi, memelototi, berteriak, mengata-ngatai dan hal-hal negatif lainnya.

“Ketika ia menumpahkan air kenapa kita harus marah? Ibu yang cerdas melihat air tumpah akan bicara, ‘Wah ada air yang tumpah, sekarang airnya pindah ya, dari gelas pindah ke lantai, coba lihat gelasnya kosong, tadi gelasnya berisi air. Perhatikan lantainya, air menggenang di lantai. Lantainya basah oleh air. Nah, agar lantainya tidak licin, kita harus keringkan lantainya, ayo kita ambil lapnya. Sekarang mama lap lantainya, alhamdulillah lantainya sudah kering, airnya berpindah dari lantai ke lap. Sekarang yang basah lapnya’.”

Dari air yang tumpah saja anak mendapat pengetahuan. Pengetahuan tentang volume, kosong dan isi. Pengetahuan sains tentang perpindahan benda cair. Pengetahuan bahasanya bertambah dengan adanya penambahan kosakata baru. Mengenal lawan kata basah kering. Melalui itu semua anak belajar.

Kita menjadi marah, tidak sabar karena kita belum menjadi ibu yang cerdas. Mendidik anak tanpa ilmu membuat kita jadi ibu yang serba tidak tahu. Alasan capek membuat kita berubah jadi ibu yang mengerikan. Seharusnya kita memahami, menjadi kita pasti capek.

Namun jika dilalui dengan penuh keikhlasan dan menikmati tugas yang Allah berikan. Capek kita akan berbuah kebahagiaan. Maka masihkah harus marah pada bayi kita? []

Tags: Anak
Eva F Hasan

Eva F Hasan

Related Posts

Dua Menutup Pintu

Dua Menutup Pintu

22 Februari 2021
Namanya Utang ya Utang Juga

Namanya Utang ya Utang Juga

16 Februari 2021
Uban Ini Gara-gara Kamu …

Setelah 40 Tahun

14 Februari 2021
Seperti Kalian Berinteraksi dengan HP-HP Kalian Sekarang Ini

Seperti Kalian Berinteraksi dengan HP-HP Kalian Sekarang Ini

13 Februari 2021
Buka Lagi
Selanjutnya
Peringatan Bagi Mereka yang Melupakan Shalat Malam

Peringatan Bagi Mereka yang Melupakan Shalat Malam

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisements

Terbaru

Guru
Pena Wanita

Saat Kau Kesulitan Mengamalkan Ilmu

Redaktur Dini Koswarini
2 jam ago
Pilihlah Ibadah Paket Hemat!
Kisah Nabi

4 Keistimewaan Nabi Adam

Redaktur Eneng Susanti
2 jam ago
shalat jumatnya tunarungu
Islam 4 Beginner

Sembilan Amalan Sunnah Sebelum Shalat Jumat

Redaktur Ari Cahya Pujianto
2 jam ago
Sebelum Diangkat Menjadi Rasul, Apa Keyakinan Nabi Muhammad?
Sirah

Orang Quraisy Belum Pernah Melihat Rasulullah Berdusta

Redaktur Yudi
2 jam ago

On Facebook

Navigasi

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

About Us

Membuka, menginspirasi, free to share

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Ramadan
    • Tanya Jawab Ramadhan
    • Tsaqofah Ramadhan
    • Video Ramadhan
    • Fiqh Ramadan
    • Kesehatan Ramadhan
    • Kultum Ramadhan
  • Muslimbiz
  • Muslimtrip
  • Beginner
  • Keluarga
  • Sirah
  • Syiar
  • Muslimah
  • Dari Anda
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Add Islampos to your Homescreen!

Add