• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Senin, 22 Desember 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Ibrah Nasihat

Amarah, Baiknya Dipendam atau Diekspresikan?

Oleh Eppi Permana Sari
9 tahun lalu
in Nasihat
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
Foto: Serambi Indonesia

Foto: Serambi Indonesia

608
BAGIKAN

SEBAGIAN besar orang menganggap kemarahan adalah negatif dan destruktif. Padahal marah adalah emosi normal dan bisa menjadi positif bila dikelola dengan baik.

“Emosi marah dapat dirasakan ketika ada hal yang membuat diri tak nyaman, sehingga tubuh merespons dengan peningkatan detak jantung, napas yang lebih cepat, dan ketegangan otot. Kadang disertai rasa panas yang menjalar di dalam tubuh sebagai akibat kerja hormon di dalam tubuh,” kata Azri Augustin Suciati, M.Psi, Psikolog, psikolog di RSJ Ghrasia, Yogyakarta.

Banyak hal yang memicu munculnya rasa marah. Antara lain karena merasa tertekan, terhina, terhambat, dibatasi, dicegah, frustrasi atau merasa diperlakukan berbeda. Kondisi fisik yang sedang sakit, cemas atau lelah kadang juga memunculkan rasa marah.

Walau semua orang mengalami rasa marah, namun ada saatnya orang lebih gampang marah. Menurut Azri, yang menyelesaikan magister profesi psikologi bidang klinis di Fakultas Psikologi UGM ini, ada beberapa faktor yang dapat menjadi penyebab seseorang mudah marah.

ArtikelTerkait

Sunnah Keluar Rumah, oleh: Ustadz Dr. Khalid Basalamah, Lc., MA.

Akibat Menyebarkan Kejelekan terhadap Seorang Mukmin

3 Sungai Sebagai Pembersih Dosa di Dunia

Siapa yang Allah Beri Hidayah untuk Berdoa

Pertama, persepsi atau cara pandang seseorang terhadap lingkungan. “Ketika seseorang melihat lingkungan sebagai sesuatu yang berbahaya atau tidak menyenangkan baginya, maka terdapat kecenderungan ia jadi mudah mengekspresikan rasa marah,” jelasnya.

Kedua, faktor kepribadian. Berkaitan dengan pola asuh orangtua, dalam hal ini pola asuh otoriter, yang membentuk anak menjadi pribadi yang penuh kemarahan. “Ini disebabkan ketiadaan kesempatan anak untuk dapat mengungkapkan perasaan atau pemikirannya, sehingga anak tumbuh dengan perasaan frustrasi,” terang Azri.

Ketiga, faktor tekanan atau stres yang tinggi. Seseorang yang tengah berada dalam situasi yang menekan, cenderung akan mudah merasakan emosi marah atau sedih.

Ekspresi Kemarahan

Emosi dapat menjadi faktor pendorong seseorang untuk bertindak. “Misalnya seseorang yang sedih akan menangis. Orang yang merasa gembira mungkin akan menyanyi,” contoh Azri. Begitupun saat marah, akan ada reaksi atau perilaku yang dimunculkan. Kadang yang muncul adalah perilaku destruktif, semisal membanting pintu atau barang, berkata-kata kasar, memukul dan sebagainya. Hingga kemudian emosi marah dianggap sebagai emosi yang negatif. Padahal tidak selalu demikian.

Emosi memang perlu disalurkan dan dikelola, sehingga tidak berlebihan saat mengekpresikannya dengan tindakan. Bila emosi marah terus dipendam dan ditumpuk dalam diri seseorang, suatu saat dia tak lagi kuat menahannya. Pada saat itulah mungkin dia akan meluapkannya secara tidak terkendali hingga membahayakan dirinya sendiri dan orang di sekitarnya.

Azri juga mengungkapkan, banyak orang yang tidak mau menyadari dan mengakui bahwa dirinya sedang marah, sehingga menolak emosi itu. “Nah, kondisi ini justru dapat menjadi masalah. Karena saat kita marah, respons fisiologis otomatis bekerja ketika kita menolak rasa marah. Detak jantung justru semakin meningkat, otot semakin tegang dan sebagainya, hingga memicu respons tidak baik di dalam tubuh,” papar Azri.

 

Belajar mengelola dan mengekspresikan emosi marah adalah kemampuan yang mesti dimiliki agar marah tak selalu berakibat negatif. Ada beberapa cara yang bisa digunakan.

Pertama, melakukan relaksasi, yaitu proses mengolah napas. Tarik napas panjang, lalu embuskan perlahan. Lakukan terus hingga ketenangan mulai dirasakan dan detak jatung jadi lebih teratur. “Relaksasi dapat membantu kita menurunkan ketegangan sehingga mampu berpikir jernih,” imbuh Azri.

Kedua, melakukan aktivitas fisik. Energi kemarahan yang meluap bisa disalurkan pada aktivitas fisik, seperti berolahraga, mencuci, membersihkan rumah, dan sebagainya. Otot menjadi rileks dan hormon endorfin meningkat sehingga muncul rasa lega.

Langkah-langkah ini sejalan dengan anjuran Rasulullah untuk segera berganti posisi ketika marah. Bila sedang berdiri, maka duduklah atau berbaring. Atau segera berwudhu untuk meredakan marah. Yang penting ada aktivitas lain untuk mengalihkan kemarahan yang meluap.

Setelah melakukan langkah-langkah ini, luapan emosi marah akan meredan walau tentu masih ada, tapi sudah bisa dikelola dengan baik. Logika kembali berjalan sehingga kita bisa berpikir lebih bijak. Pada saat inilah kita memutuskan bagaimana menghadapi orang atau sumber kemarahan lainnya. Kalaupun harus menghadapi si pemicu amarah secara langsung, kata-kata yang kita keluarkan akan lebih terarah. []

 

Sumber: Ummi

Tags: Marah
Share608SendShareTweetShareScan
ADVERTISEMENT
Previous Post

Nikah Cuma Nambah Masalah, Benarkah?

Next Post

Korban banjir bandang dirawat di RSU Tidar

Eppi Permana Sari

Eppi Permana Sari

Terkait Posts

Pahala, Sunnah Keluar Rumah

Sunnah Keluar Rumah, oleh: Ustadz Dr. Khalid Basalamah, Lc., MA.

21 Juni 2025
Adab Bertetangga, percaya diri, tetangga, Akibat Berbuat Benar, Tetangga, kejelekan

Akibat Menyebarkan Kejelekan terhadap Seorang Mukmin

15 Juni 2025
Wudhu Dulu Sebelum Mandi Junub, nasihat ibnul qayyim, Macam Cemburu, Cara Membersihkan Najis, Dosa

3 Sungai Sebagai Pembersih Dosa di Dunia

10 Juni 2025
Waktu Terbaik Shalat Dhuha, Muslim yang Bersyukur,Doa Minta Kaya, Manfaat Mendoakan Orang Lain, Doa, Keutamaan Doa, Penyebab Doa Tidak Terkabul, Doa Sapu Jagat, Doa

Siapa yang Allah Beri Hidayah untuk Berdoa

6 Mei 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Oleh Dini Koswarini
14 Juli 2025
0

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999! 1 amarah

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999!

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Terpopuler

85 Motto Hidup dari Kutipan Ayat Alquran

Oleh Eneng Susanti
17 Januari 2023
0
motto hidup ayat Alquran, cara menjadikan Al-Qur'an sebagai penyembuh

SAHABAT mulia Islampos, ada banyak pelajaran dan hikmah yang bisa dipetik dari Alquran. Banyak pula kutipan ayat Alquran yang bisa...

Lihat LebihDetails

MasyaAllah, Inilah 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan beserta Artinya

Oleh Haura Nurbani
24 Agustus 2023
0
Hukum Mengubur Ari-ari Bayi, Fakta Bayi Baru Lahir, ASI, ciri bayi cerdas, nama, Nama Anak Perempuan, Hukum Bayi Tabung dalam Islam, Doa ketika Melahirkan

Nama Sahabiyat adalah nama wanita-wanita agung yang dikaitkan dengan Nabi Muhammad dalam menyebarkan Islam bersamanya.

Lihat LebihDetails

Bait-bait syair Imam Syafi’i yang Menyentuh dan Menggetarkan Jiwa

Oleh Dini Koswarini
26 Oktober 2022
0
Penilaian Manusia, Muhasabah, Imam Syafi'i, ujian, akad

Inilah Bait-bait syair Imam Syafi’i rahimahullah yang bisa kita jadikan sebagai keteladanan di saat kondisi seperti sekarang ini.

Lihat LebihDetails

12 Ayat Al-Quran tentang Istiqamah, Dapat Memotivasi Kita

Oleh Sufyan Jawas
31 Oktober 2021
0
Hadist Nabi Tentang Ikhlas

ayat Al-Quran Tentang Istiqamah

Lihat LebihDetails

Berikut Ayat-ayat Al-Quran tentang Bekerja, Semoga dapat Memotivasi Kita

Oleh Sufyan Jawas
25 September 2021
0
peran guru kerja keras Kunci Kesuksesan, Ayat-ayat Al-Quran tentang Bekerja, Etika Bekerja, Rekan Kerja Sombong dan Pendengki, Hadis Nabi tentang Keharusan Bekerja Keras

Tidak heran makanya jika ada ayat-ayat Al-Quran tentang bekerja, saking pentingnya bekerja ini untuk seorang lelaki Muslim dewasa.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.