Oleh: Virta herfianti
Mahasiswi STEI SEBI
KETIKA Allah hadirkan manusia di muka bumi, dalam perjalanan kehidupan kita selama di dunia sebenarnya kita sedang mengemban Amanah, tugas-tugas, kewajiban yang harus kita penuhi, jaga dan pelihara dengan sebaik-baiknya.
Amanah yang pertama, yakni Amanah kita terhadap Allah SWT, yakni sesuatu yang harus dipelihara dan dijaga oleh manusia, yang berupa mengikuti segala perintahNya dan menjauhi segala laranganNya.
Selanjutnya Amanah terhadap diri kita sendiri, yakni berusaha melakukan hal-hal yang lebih baik dan lebih bermanfaat bagi diri untuk kepentingan agama dan dunia, tidak melakukan hal-hal yang membahayakan diri baik untuk kepentingan akhirat maupun dunia, serta berusaha menjaga dan memelihara kesehatan diri kita.
BACA JUGA: Langit dan Bumi Menolak Amanah
Dan yang terakhir adalah Amanah kita terhadap manusia lain, yakni menyeru kepada kebajikan dan mencegah kepada kemungkaran.dalam hal ini Allah memerintahkan kita untuk berdakwah.
Tugas dakwah adalah kewajiban bagi setiap muslim,baik laki-laki maupun perempuan. Setiap individu umat islam di anggap sebagai penyambung tugas Rasulullah SAW yaitu untuk menyampaikan dakwah kepada sesama.
“Kalian adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.” (QS: Ali Imron 110)
Di dalam ayat tersebut terkandung dua hal; pertama, mulianya umat Islam adalah dengan dakwah. Kedua, tegak dan eksisnya umat Islam adalah dengan menjalankan konsep amar ma’ruf nahi munkar.
Apapun profesi yang sedang kita jalani, dakwah adalah prioritas yang tak boleh kita tinggalkan. Tak memandang jabatan, gelar, ataupun tingkatan pendidikan ketika kita melihat kemungkaran maka tugas kita adalah mencegahnya. Seperti yang dikatakan dalam hadits berikut ini:
Dari Abu Sa’id Al Khudri radhiyallahu ‘anhu dia berkata, “Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Barang siapa di antara kalian yang melihat kemungkaran, hendaklah dia merubahnya dengan tangannya. Apabila tidak mampu maka hendaknya dengan lisannya. Dan apabila tidak mampu lagi maka dengan hatinya, sesungguhnya itulah selemah-lemah iman.’.” (HR. Muslim)
BACA JUGA: Orang Beriman Menyikapi Ghibah dan Menjaga Amanah
Di dalam Al-qur’an dinyatakan bahwa ketika Allah memberi kita amanah, Ia mempercayakan kita bahwa kita adalah makhluk yang siap dan mampu untuk menjalankannya, padahal Amanah yang Allah berikan sangatlah berat, bahkan ketika bumi, langit hingga gunung ditawari amanah tersebut mereka enggan untuk memikul amanah itu karena takut tak bisa memenuhinya.
Namun di situlah keistimewaan manusia, Allah ciptakan manusia dengan sempurna. Dengan akal yang dimana karenanya kita dapat membedakan sesuatu yang haq dan yang batil, juga Allah ciptakan manusia degan indera yang sempurna yang dimana karenanya kita dapat mengerjakan apa-apa yang ia perintahkan dengan indera yang kita punya, dan Allah anugerahkan kita dengan kelebihan- kelebihan yang berbeda-beda, dengannya kita dapat berdakwah dengan cara kita masing-masing. Dakwah tak harus di mesjid, melainkan dimanapun kita berada, tugas kita adalah saling mengingatkan kepada sesama.
Jika kita kembali melihat perjuangan Nabi Muhammad SAW dalam berdakwah beliau dilempari kotoran, ditebari duri ketika berjalan, hingga di caci maki hingga di ludahi. Namun itu sama sekali tak menggentarkan langkah beliau dalam berdakwah, dalam menyeru kepada kebajikan, dan mencegah kepada kemungkaran, karena beliau yakin bahwasannya syurga Allah tak bisa di dapati dengan jalan yang mulus-mulus saja.
Banyak orang yang memilih enggan untuk berada pada jalan dakwah, padahal didalamnya begitu banyak keberkahan. jalan dakwah adalah jalan yang sangat panjang, penuh lika-liku yang menyesakkan namun Allah menyiapkan hadiah yang begitu indah pada akhirnya.
Semoga kita menjadi salah satu hamba pilihan Allah SWT yang tak lupa atas amanah- amanah yang telah Allah embankan kepada kita, agar kita dapat meninggalkan dunia ini dengan keadaan khusnul khatimah karena telah selesai mengerjakan apa-apa yang ia perintahkan dengan sebaik-baiknya, Aamiin Allahuma aamiin. []
Kirim RENUNGAN Anda lewat imel ke: redaksi@islampos.com, paling banyak dua (2) halaman MS Word. Sertakan biodata singkat dan foto diri. Isi dari OPINI di luar tanggung jawab redaksi Islampos.