Table of Contents
SEBERAPA sering kamu tertidur dengan lampu masih menyala? Kamu mungkin pernah tertidur saat menonton TV, lupa mematikan lampu karena terlalu lelah, atau tertidur saat masih membuka laptop.
Apa pun alasannya, kamu tidak sendiri, karena diperkirakan hampir setengah dari semua orang dewasa tidur dengan lampu menyala.
Tidur dengan lampu menyala adalah kebiasaan buruk yang harus segera kamu hentikan.
Berikut adalah lima alasan mengapa kamu tidak boleh tidur dengan lampu menyala.
1 Akibat tidur dengan lampu menyala menyebabkan ketidakseimbangan hormon.
Pada malam hari, kelenjar pineal (epiphysis cerebri)—kelenjar endokrin di otak kamu—menghasilkan hormon yang disebut melatonin. Melatonin penting karena mengatur serta menyinkronkan ritme sirkadian tubuh kamu , yang lebih dikenal sebagai siklus tidur-bangun normal kamu.
BACA JUGA:Â Cara Jaga Gairah Istri di Tempat Tidur, Begini Pak Suami!
Hormon ini juga bertanggung jawab untuk fungsi vital tubuh lainnya seperti mengatur tekanan darah, reproduksi, dan mencegah peradangan.
Namun, penelitian menunjukkan bahwa tidur dengan lampu menyala mengganggu produksi melatonin tubuh.
Joshua Gooley dari Brigham and Women’s Hospital dan Harvard Medical School mempelajari 116 sukarelawan, berusia 18 hingga 30 tahun, dan memaparkan mereka pada cahaya ruangan dan cahaya redup selama delapan jam sebelum tidur selama lima hari berturut-turut.
Hasil penelitian itu menunjukkan bahwa paparan sinar jelas mempersingkat produksi melatonin rata-rata 90 menit. Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa paparan cahaya sementara memotong melatonin lebih dari 50 persen.
2 Akibat tidur dengan lampu menyala meningkatkan tekanan darah.
Karena melatonin juga mengatur tekanan darah kamu, penurunan melatonin yang disebabkan oleh paparan cahaya yang tidak perlu saat tidur dapat meningkatkan tekanan darah, lho.
BACA JUGA:Â Kenapa Kita Tidur? Ini Dalil dan Penjelasan Ilmiahnya
Penelitian yang dilakukan oleh Chronobiology International menetapkan bahwa orang yang terpapar cahaya berlebihan di malam hari memiliki tekanan darah yang jauh lebih tinggi daripada orang yang tidur dalam kegelapan.
3 Akibat tidur dengan lampu menyala memicu migrain.
Apakah kamu suka menggunakan gadget sebelum tidur atau menonton TV di tempat tidur? Jika demikian, kamu harus segera menghentikannya. Barang elektronik seperti smartphone, laptop, tablet, dan televisi memancarkan cahaya biru yang bisa memicu migrain.
Cahaya biru menyebabkan stres oksidatif, yang secara sederhana berarti kemampuan tubuh Anda untuk membuang racun sangat terhambat. Selain itu, juga menyebabkan migrain, ketegangan mata, dan dalam skenario terburuk, bahkan kebutaan.
Hal lain yang dapat memperburuk migrain adalah kurang tidur. Seperti yang disebutkan sebelumnya, terlalu banyak terpapar cahaya di malam hari mengganggu siklus tidur-bangun alami kamu, yang membuat kamu bangun lebih awal dari yang kamu inginkan, sehingga menyebabkan sakit kepala parah.
4 Akibat tidur dengan lampu menyala meningkatkan kemungkinan insomnia.
Dari semua yang telah disebutkan, tidak diragukan lagi bahwa tidur dengan lampu menyala berdampak buruk bagi kesehatan kamu. Seiring waktu, masalah yang muncul akibat paparan cahaya di malam hari dapat berubah menjadi gangguan tidur seperti insomnia.
Begini caranya. Ketika tubuh kamu memiliki melatonin rendah, kualitas tidurmu akan terganggu. Kamu tidak akan merasa cukup istirahat karena terbangun di tengah malam, tidak hanya sekali tetapi berkali-kali. Kurang istirahat menyebabkan kamu terkena migrain begitu bangun di pagi hari. Cepat atau lambat, pola seperti ini akan berkembang menjadi insomnia.
BACA JUGA:Â 34 Perbuatan Sepele Ini Bisa Bikin Faqir dan Sengsara, Salah 1-nya Tidur dalam Keadaan Telanjang!
5 Akibat tidur dengan lampu menyala mengarah pada depresi.
Ketika kamu tidak tidur cukup lama, bukan hanya kondisi fisik kamu yang menderita, tetapi juga kondisi mental. Beberapa penelitian telah membuktikan korelasi langsung antara insomnia dan depresi, dan bagian terburuknya adalah seringkali hal itu merupakan lingkaran setan.
Ketika kamu mengalami insomnia, kamu merasa tidak enak badan secara emosional, sehingga kamu jadi depresi. Pada gilirannya, depresi ini membuat kamu lebih sulit untuk tertidur dan memperburuk insomnia yang sudah ada. []
SUMBER: WELLCARE GLOBAL