• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Selasa, 16 Desember 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Wacana

Adab dalam Perbedaan

Oleh Eva F Hasan
9 tahun lalu
in Wacana
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Foto: Fanpage Mohammad Fauzil Adhim

Foto: Fanpage Mohammad Fauzil Adhim

886
BAGIKAN

Oleh: Muhammad Faudzil Adzim

MALAM ini saya gelisah. Anganku melayang, lalu mengais-ngais kenangan, menemukan beberapa di antaranya.

Sabtu kemarin aku menyampaikan kepada adik-adik yang memiliki semangat dakwah. Mereka datang dari berbagai latar belakang suku maupun asal organisasi keislaman yang dilibati oleh orangtua mereka.

Tetapi aqidah mereka sama, syahadat mereka sama, dan pegangan sucinya sama. Airmataku jatuh ketika itu, melihat anak-anak muda yang cerdas. Aku bersemangat dan sekaligus takut. Anak-anak muda yang cerdas penuh semangat akan dapat menegakkan kehormatan Islam ini di muka bumi. Tetapi semua itu akan runtuh, bahkan tanpa perlu dirobohkan pun tak akan sanggup tegak dan kokoh jika ‘ashabiyah (fanatisme kelompok) menghunjam ke dada mereka.

ArtikelTerkait

O Ternyata Ini 3 Arti Istilah “Nggak Ada Obat”!

Damaskus Jatuh, Basyar Al-Assad Dilaporkan Kabur; Akhir 50 Tahun Kekuasaan Keluarga Assad?

Ga Bisa Baca Hadist

Gendong Ala Drakor

‘Ashabiyah itu wujudnya beragam; bisa menyeru kepada suku, ras, kelompok harakah ataupun Ormas (organisasi kemasyarakatan). Yang menyamakan adalah, ‘ashabiyah itu melumpuhkan dakwah, meskipun tampaknya penuh semangat. Jika dakwah itu menyeru kepada Allah Ta’ala semata, maka ‘ashabiyah justru menyeru kepada kelompok, meskipun seolah mengajak menuju Allah Ta’ala.

Tak perlu jauh-jauh untuk berbeda. Tetapi bukankah kita dapat duduk bersama, ta’awun (saling menolong) dalam kebaikan, meluruskan kesalahan apabila kita mendapati kesalahan pada saudara kita dengan tetap berhati-hati tidak gegabah menyalahkan apa yang kita belum memahami ilmunya, dan tabayyun untuk hal yang belum jelas?

Kita sangat menghajatkan diri untuk mati dalam keadaan sungguh-sungguh sebagai muslim dan jalan untuk itu adalah berpegang pada tali Allah Ta’ala yang sangat kokoh serta tidak berpecah belah. Tali Allah itu adalah Al-Qur’an. Tak mungkin kita bersatu jika kita tidak berpegang pada Al-Qur’an. Maka jika benar engkau membela agama ini, tengoklah apakah engkau sungguh berpegang pada Al-Qur’an.

Adapun yang telah berpegangan pada Al-Qur’an, pegangan itu akan lemah jika kita berpecah-belah. Yang dipegangi kuat, tetapi kita yang tidak memegangi dengan kuat.

Renungilah sejenak, Kawan. Renungi firman Allah Tabaraka wa Ta’ala ini:
ﻳَٰٓﺄَﻳُّﻬَﺎ ٱﻟَّﺬِﻳﻦَ ءَاﻣَﻨُﻮا۟ ٱﺗَّﻘُﻮا۟ ٱﻟﻠَّﻪَ ﺣَﻖَّ ﺗُﻘَﺎﺗِﻪِۦ ﻭَﻻَ ﺗَﻤُﻮﺗُﻦَّ ﺇِﻻَّ ﻭَﺃَﻧﺘُﻢ ﻣُّﺴْﻠِﻤُﻮﻥَ

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.” (QS. Ali Imran, 3: 102).
Kemudian tengoklah pesan Allah ‘Azza wa Jalla berikutnya:

ﻭَٱﻋْﺘَﺼِﻤُﻮا۟ ﺑِﺤَﺒْﻞِ ٱﻟﻠَّﻪِ ﺟَﻤِﻴﻌًﺎ ﻭَﻻَ ﺗَﻔَﺮَّﻗُﻮا۟ ۚ ﻭَٱﺫْﻛُﺮُﻭا۟ ﻧِﻌْﻤَﺖَ ٱﻟﻠَّﻪِ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﺇِﺫْ ﻛُﻨﺘُﻢْ ﺃَﻋْﺪَآءً ﻓَﺄَﻟَّﻒَ ﺑَﻴْﻦَ ﻗُﻠُﻮﺑِﻜُﻢْ ﻓَﺄَﺻْﺒَﺤْﺘُﻢ ﺑِﻨِﻌْﻤَﺘِﻪِۦٓ ﺇِﺧْﻮَٰﻧًﺎ ﻭَﻛُﻨﺘُﻢْ ﻋَﻠَﻰٰ ﺷَﻔَﺎ ﺣُﻔْﺮَﺓٍ ﻣِّﻦَ ٱﻟﻨَّﺎﺭِ ﻓَﺄَﻧﻘَﺬَﻛُﻢ ﻣِّﻨْﻬَﺎ ۗ ﻛَﺬَٰﻟِﻚَ ﻳُﺒَﻴِّﻦُ ٱﻟﻠَّﻪُ ﻟَﻜُﻢْ ءَاﻳَٰﺘِﻪِۦ ﻟَﻌَﻠَّﻜُﻢْ ﺗَﻬْﺘَﺪُﻭﻥَ

“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.” (QS. Ali Imran, 3: 103).

Tidakkah engkau lihat jalan agar Allah Ta’ala berikan petunjuk kepada kita? Berpeganglah pada tali Allah dan jangan berpecah-belah.

Tiap tahun kami yang biasa tiap Selasa berkumpul bersama di garasi, meniatkan diri melakukan perjalanan di bulan Syawal, berkunjung ke beberapa orang yang telah memiliki jasa sangat besar bagi dakwah ini, untuk menimba ilmu, memohon do’a dan nasehat serta berusaha memahami. Orang-orang mulia itu beragam latar-belakangnya dan beragam kiprahnya. Banyak yang berbeda, tetapi diri yang sangat miskin ilmu inilah yang paling banyak kekurangannya.

Kami datang ke KH. Maimoen Zubair di Sarang, KHR. Syamsul ‘Arifin di Banyuanyar Pamekasan, Ustadz ‘Abdullah Hadhrami di Malang, Ustadz Athian Ali Dai maupun KH. Miftah Faridl di Bandung serta berbagai tokoh lainnya. Ada yang tak kesampaian karena perjalanan ternyata kadang lebih lambat dibandingkan perhitungan semula sehingga tidak sempat bertamu berombongan kepada Ustadz Yazid Abdul Qadir Jawaz maupun Buya Yahya. Tetapi serangkaian perjalanan itu memberi pelajaran kepada kami tentang perlunya mendengar dari sumber pertama, keharusan untuk senantiasa menghajatkan nasehat seraya terus belajar.

Banyak pelajaran kami petik. Dari KH. Nawawi Abdul Jalil dari Pondok Pesantren Sidogiri, Pasuruan kami banyak belajar tentang kesederhanaan, ketegasan dan keteguhan dalam bersikap. Beliau juga sangat menjaga diri. Konon termasuk hal yang sulit adalah meminta perkenan beliau untuk foto bersama. Maka terkejutlah saya ketika akhirnya dipanggil untuk berfoto bersama beliau karena rupanya rekan-rekan sudah siap di sisi kiri kanan beliau. Dan betapa beliau memang tampak kesederhanaannya dalam urusan ini. Sangat berhati-hati.

Kita tidak akan bisa menjadi Ummat terbaik, kecuali hanya jika memenuhi syaratnya, yakni menegakkan amru bil ma’ruf, menunaikan nahyu ‘anil munkar dan beriman kepada Allah Ta’ala. Amru bil ma’ruf; menyeru kepada yang ma’ruf dengan cara yang ma’ruf pula. Bukan dengan cara yang munkar.

Di masa lalu, kita mendapati banyak ulama yang memiliki perbedaan sangat tajam, bahkan antara guru dan murid. Tetapi banyaknya perbedaan tak menjadikan Imam Syafi’i kehilangan adab kepada Imam Malik selaku guru. Bahkan beliau amat sangat luhur adab dan akhlaknya.

Tetapi… Yang mengaku mengikuti Imam Syafi’i belum tentu mengenal Imam Syafi’i. Bahkan boleh jadi ada yang sangat asing dengan sikap dan pendirian Imam Syafi’i, meskipun merasa benar-benar mengikuti pendapat Imam Syafi’i. Atau jangan-jangan bahkan tak pernah lagi menyebutkan nama guru Imam Ahmad bin Hanbal ini ketika berpendapat?

Malam ini…, gelisah jiwaku mendengar sahabat yang penuh semangat dalam dakwah, Ustadz Felix Yanuar Siauw mendapat ujian dakwah. Saya mengenalnya, cukup dekat, termasuk bagaimana beliau amat terbuka terhadap nasehat. Terlebih jika hujjahnya kuat. Beliau bersahabat dengan Ustadz Musthofa Umar dari Pekanbaru, Ustadz Mu’inuddinillah Basri, Ustadz ‘Abdullah Hadhrami dan para Ustadz lainnya yang bukan HTI. Beliau sangat akrab, terlebih dengan Ustadz Salim A. Fillah.
Ada perbedaan? Banyak. Inilah yang dapat kita diskusikan dengan hangat diselingi canda tanpa dusta sembari menyeruput kopi bersama.

Tidakkah ini yang seharusnya kita perbuat? Berpegang-teguhlah pada tali Allah dan jangan berpecah-belah. Jika saudaramu keliru, ingatkan dan nasehati. Jika tak paham, ajarkan ilmunya. []

Sumber: Akun Facebook Penulis dengan ditambahkan judul oleh redaksi.

Tags: NotePerbedaan
Share886SendShareTweetShareScan
ADVERTISEMENT
Previous Post

Serikat Pekerja di Sukabumi Rayakan May Day dengan Zikir dan Doa Bersama

Next Post

Dibuka Ketua MUI, Islamic Book Fair Jakarta Siap Manjakan Pengunjung

Eva F Hasan

Eva F Hasan

Terkait Posts

Nggak Ada Obat, Potongan Rambut Laki-laki yang Tidak Diperbolehkan dalam Islam

O Ternyata Ini 3 Arti Istilah “Nggak Ada Obat”!

13 Desember 2024
Damaskus

Damaskus Jatuh, Basyar Al-Assad Dilaporkan Kabur; Akhir 50 Tahun Kekuasaan Keluarga Assad?

8 Desember 2024
Kitab Taurat, Hadist, Bani Israil, Zabur

Ga Bisa Baca Hadist

10 Agustus 2024
Sikap Suami yang Harus Disyukuri Istri, , Nikah, Tips yang Harus Dikuasai Istri Agar Suami Betah di Rumah, Sifat Istri yang Mendatangkan Rezeki bagi Suami, Drakor, Istri

Gendong Ala Drakor

10 Agustus 2024
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Oleh Dini Koswarini
14 Juli 2025
0

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999! 1 Perbedaan

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999!

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Terpopuler

MasyaAllah, Inilah 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan beserta Artinya

Oleh Haura Nurbani
24 Agustus 2023
0
Hukum Mengubur Ari-ari Bayi, Fakta Bayi Baru Lahir, ASI, ciri bayi cerdas, nama, Nama Anak Perempuan, Hukum Bayi Tabung dalam Islam, Doa ketika Melahirkan

Nama Sahabiyat adalah nama wanita-wanita agung yang dikaitkan dengan Nabi Muhammad dalam menyebarkan Islam bersamanya.

Lihat LebihDetails

85 Motto Hidup dari Kutipan Ayat Alquran

Oleh Eneng Susanti
17 Januari 2023
0
motto hidup ayat Alquran, cara menjadikan Al-Qur'an sebagai penyembuh

SAHABAT mulia Islampos, ada banyak pelajaran dan hikmah yang bisa dipetik dari Alquran. Banyak pula kutipan ayat Alquran yang bisa...

Lihat LebihDetails

12 Ayat Al-Quran tentang Istiqamah, Dapat Memotivasi Kita

Oleh Sufyan Jawas
31 Oktober 2021
0
Hadist Nabi Tentang Ikhlas

ayat Al-Quran Tentang Istiqamah

Lihat LebihDetails

Berikut 7 Hadist tentang Muamalah

Oleh Sufyan Jawas
25 Oktober 2021
0
Hadist tentang muamalah

Dikutip dari halaman Swm, berikut hadist-hadist tentang muamalah.

Lihat LebihDetails

21 Sifat Manusia Menurut Al Quran

Oleh Laras Setiani
17 Oktober 2019
0
ilustrasi.foto: kiblat

Dan apabila manusia itu ditimpa kemudharatan, dia memohon (pertolongan) kepada Tuhannya dengan kembali kepada-Nya; kemudian apabila Tuhan memberikan nikmat-Nya kepadanya...

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.