• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Rabu, 6 Agustus 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Wacana

Juara yang Tak Dirindukan

Oleh Mila
7 tahun lalu
in Wacana
Waktu Baca: 5 menit baca
A A
0
Foto: Twitter/@iaaforg

Foto: Twitter/@iaaforg

1
BAGIKAN

Oleh: Fitrah Ilhami

VIDEO itu berada di posisi paling atas timeline, saat aku baru saja membuka akun fb.

‘Start di Line 8, Finish Nomor Satu’.

Begitu capture yang ditulis oleh si pengunggah video. Awalnya aku agak malas mengklik video tersebut karena mood lagi buruk setelah mengetahui Timnas Indonesia U-19 kalah adu pinalti melawan Malaysia, di Semifinal AFF U-19.

ArtikelTerkait

O Ternyata Ini 3 Arti Istilah “Nggak Ada Obat”!

Damaskus Jatuh, Basyar Al-Assad Dilaporkan Kabur; Akhir 50 Tahun Kekuasaan Keluarga Assad?

Ga Bisa Baca Hadist

Gendong Ala Drakor

“Ah, selalu Malaysia jadi mimpi buruk Timnas Garuda!” Aku menggerutu. “Di Final Piala AFF 2010 kalah sama Malaysia. Sea Games 2011, kalah lagi sama Malaysia.”

Tapi karena rasa penasaran, akhirnya ku-klik juga video tersebut.

Ternyata video itu menayangkan hasil dari Kejuaraan Dunia Lari 100 meter U-20, di Finlandia. Yang menarik, satu dari delapan peserta lomba, berasal dari Indonesia. Pemuda itu mengenakan kostum lari warna putih dan celana merah. Di dadanya tertulis; M. Zohri.

BACA JUGA: Tinggi Badan Kurang? Coba 4 Olahraga Ini

M. Zohri berada di line nomor 8. Paling ujung, sebelah kanan. Setahuku, dalam olahraga sprint, line 8 bukanlah line favorit juara. Bisa dibilang, itu adalah lintasan bagi peserta non-unggulan. Sisi tengah-lah yang menjadi lintasan peserta favorit juara. Usain Bolt, pelari tercepat dari Jamaika, selalu ditempatkan di line tengah saat berlomba.

Apa keuntungannya?

Peserta yang berada di lintasan tengah, akan bisa melirik lawan kanan-kirinya. Jadi dia bisa mengukur seberapa cepat lawan berlari. Pun, bidikan kamera, biasanya akan tertuju pada pelari di lintasan tengah. Peserta favorit gitu, loh. Dan di perlombaan yang diikuti M. Zohri itu, lintasan tengah diisi oleh duo sprinter asal Amerika Serikat; Anthony Schwartz dan Eric Harrison. Dua pelari inilah unggulannya.

Maka, ketika letusan pistol berbunyi tanda lomba dimulai, tak ada yang menyangka bahwa M. Zohri, melesat di sisi paling kanan lintasan. Berlari sejajar dengan peserta unggulan. Bahkan dua komentator baru menyebut nama M. Zohri saat seluruh peserta hampir menyentuh garis finish.

Hingga … Saat garis finish berhasil dilewati para sprinter dengan waktu hampir bersamaan, kudengar salah satu komentator berucap dengan nada ragu,

“I think Zohri take the first place.”

Seluruh peserta menatap layar di sisi stadion, menanti pengumuman. Nafas mereka tersengal. Satu-dua terlihat memegangi lutut.

Sampai, sekitar sepuluh detik kemudian, layar pengumuman menempatkan nama M. Zohri di urutan teratas. Seketika M. Zohri berlari dengan senyum merekah. Sampai pada satu titik, di tengah lintasan itu dia bersujud syukur. Kamera wartawan mengabadikan momen saat Zohri meletakkan kening di tanah. Selebrasi yang sangat jarang terlihat di kejuaraan atletik.

“Oh, surprise! Zohri is the new world champions.” Komentator laki-laki berteriak semangat.

Komentator satu lagi, perempuan, menimpali tak kalah semangat, “Incredible! Him start in line eight.”

Kamera lalu berganti menyuting Anthony Schwartz dan Eric Harrison. Nampak jelas dari mimik wajah duo pelari asal Negeri Paman Sam, bahwa mereka tak percaya hal ini terjadi. Pelari unggulan dikalahkan oleh pelari di lintasan paling ujung. Mereka geleng-geleng kepala. Seperti mimpi saja, tak menyangka mereka hanya mampu menempati juara kedua dan ketiga saja.

Setelah itu, di layar handphone, kulihat Anthony Schwartz dan Eric Harrison berlari di sisi lapangan dan mengambil bendera Amerika Serikat yang diberikan oleh crew, masing-masing satu. Kemudian mereka berfoto dengan membentangkan bendera tersebut. Sedangkan sang juara, M. Zohri, berlari ke arah penonton, sendirian, dia terlihat kebingungan berlari di sisi –yang nanti aku tahu bahwa ternyata dia bingung mencari bendera merah putih untuk dibentangkan di punggungnya–. Tak ada yang memberinya sang saka merah putih. Sampai saat wartawan memanggilnya untuk berfoto bersama juara kedua dan ketiga, M. Zohri tak memegang bendera tanah airnya. Pemuda hitam manis itu akhirnya berfoto di tengah. Tanpa bendera. Diapit oleh dua pelari yang membentangkan bendera Amerika Serikat.

BACA JUGA: Balap Lari Paling Romantis

Entah, mengapa tak ada bendera Indonesia yang disiapkan panitia untuk selebrasi kemenangan M. Zohri? Tapi besar kemungkinan, panitia tidak menduga bahwa kejuaraan ini akan dimenangkan oleh pelari asal Indonesia.

Aku menatap layar handphone sambil tersenyum.

“Mirip seperti yang dialami Rio Haryanto,” aku bergumam.

Ya, hal serupa pernah dialami Rio Haryanto. Mantan pembalap F1 asal Solo itu pernah berkisah: Dulu, saat race GP3 seri kedua di Turki tahun 2010, secara mengejutkan Rio Haryanto menjadi juara. Sebagaimana adat perayaan juara, panitia akan mengibarkan bendera negara dan memutar lagu kebangsaan asal pembalap yang finish di posisi pertama.

Anehnya, saat Rio Haryanto sudah naik podium, bendera Indonesia belum terpasang. Lagu Indonesia pun tak berkumandang. Lama sekali Rio menunggu prosesi perayaan kemenangannya.

Usut punya usut, ternyata panitia lomba tidak menyiapkan bendera Indonesia, juga tidak punya file lagu Indonesia Raya. Mereka tidak mengira ada pembalap Indonesia yang akan menjuarai balapan. Akhirnya, setelah lama dalam kebingungan, panitia terpaksa meminjam bendera pembalap asal Polandia (Putih-Merah), lalu membaliknya menjadi bendera Indonesia (Merah-Putih). Sedangkan untuk urusan lagu kebangsaan, panitia langsung download lagu Indonesia Raya lewat Youtube saat itu juga.

Beginilah rasanya jadi ‘Juara yang Tak Dirindukan’.

Kembali kutatap layar. Setelah beberapa lama, akhirnya M. Zohri mendapatkan sang saka merah putih. Entah dari mana. Lalu dengan wajah penuh kebahagiaan, M. Zohri berlari kembali menuju tengah lintasan dan mengangkat tinggi-tinggi bendera tersebut. Tak ada tepuk tangan meriah yang ia terima dari penonton. Tapi pemuda 18 tahun asal Lombok, NTB, itu nampak tak peduli. Terus berlari mengelilingi stadion Tampere, Finlandia, sambil mengibarkan Merah Putih.

“Ah, jadi penasaran sama pahlawan satu ini.”

Segera kubuka Google, memasukkan kata ‘M. Zohri Pelari’ di kolom search. Klik.

BACA JUGA: Indonesia Raih Juara International Schools Arabic Debating Championship 2018 di Qatar

Aku tak bisa menahan rasa haru kala mendapati bahwa M. Zohri adalah anak yatim piatu. Ibunya meninggal saat ia masih SD, dan Ayahnya meninggal dunia setahun lalu, persis ketika ia sedang melakukan pemusatan latihan untuk menghadapai salah satu kejuaraan. Dengan berat hati, M. Zohri izin mengundurkan diri dari kejuaraan demi melihat jasad sang Ayah untuk terakhir kali.

 

Dan seketika aku terhenyak melihat tempat tinggal M. Zohri di Lombok. Hunian itu lebih pantas dikatakan gubuk daripada rumah. Lantainya hanya tanah, sedangkan dindingnya terbuat dari anyaman bambu. Nampak dinding itu berlubang di sana-sini. Bahkan di beberapa sisi dinding ditutup pakai koran bekas. Atapnya banyak yang bolong. Aku tak bisa membayangkan bagaimana bila hujan lebat menghantam rumah tersebut? Kita juga akan miris melihat tempat tidurnya. Cuma dipan beralaskan tikar, tanpa kasur empuk. Kalau ada barang yang dianggap mewah, mungkin hanya lemari tak berpintu yang teronggok di sisi rumah. Berisi beberapa pakaian milik M. Zohri. Benar-benar memprihatinkan.

Di sana, di stadion Tampere, Finlandia, M. Zohri berlari dengan wajah kebingungan, mencari bendera merah putih untuk ia kibarkan tinggi-tinggi. Membuktikan pada dunia, bahwa negara ini ada. Negara ini layak diperhitungkan.

BACA JUGA: Tik Tok di Kalangan Anak-anak dan Remaja, Mengapa?

Sedangkan kami di sini, terpisah sepuluh ribu kilometer jarak darinya, belum juga berhenti saling sikut, saling olok, lantaran berbeda pandangan politik.

Di sana, dengan usia yang masih belia, 18 tahun, M. Zohri telah mampu mengharumkan nama bangsa. Benar-benar mengharumkan nama bangsa dalam makna sebenarnya.

Sedangkan kami di sini, yang lahir jauh lebih awal darinya, masih sibuk mainan tik-tok, bergaya aneh sambil diiringi lagu, “Emang lagi manjah, lagi pengen dimanjah, pengen berduaan dengan dirimu sajaaa… Emang lagi syantik, tapi bukan sok syantik. Syantik-Syantik gini hanya untuk dirimuuuu…!!!” []

Surabaya, 13 Juli 2018

NB:
Terimakasih M. Zohri. Prestasimu bagai air dingin, mengalir, membasahi kerongkongan yang lama dalam kehausan. Ada doa kami di setiap jengkal larimu. Maka, teruslah berprestasi. Demi kami. Demi negeri tercinta ini.

Tags: juara dunia atletikm zohriNote
ShareSendShareTweetShareScan
ADVERTISEMENT
Previous Post

Perlu Diingat, Ini Keberkahan Hari Jum’at (1)

Next Post

Perlu Diingat, Ini Keberkahan Hari Jum’at (2-Habis)

Mila

Mila

Terkait Posts

Nggak Ada Obat, Potongan Rambut Laki-laki yang Tidak Diperbolehkan dalam Islam

O Ternyata Ini 3 Arti Istilah “Nggak Ada Obat”!

13 Desember 2024
Damaskus

Damaskus Jatuh, Basyar Al-Assad Dilaporkan Kabur; Akhir 50 Tahun Kekuasaan Keluarga Assad?

8 Desember 2024
Kitab Taurat, Hadist, Bani Israil, Zabur

Ga Bisa Baca Hadist

10 Agustus 2024
Sikap Suami yang Harus Disyukuri Istri, , Nikah, Tips yang Harus Dikuasai Istri Agar Suami Betah di Rumah, Sifat Istri yang Mendatangkan Rezeki bagi Suami, Drakor, Istri

Gendong Ala Drakor

10 Agustus 2024
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Oleh Dini Koswarini
14 Juli 2025
0

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999! 1 m zohri, juara dunia atletik

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999!

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Terpopuler

Kata-kata Bijak tentang Tahajjud, Bermunajat kepada Allah di Gelapnya Malam

Oleh Saad Saefullah
20 November 2020
0
Kiat Bangun Tahajjud

MESKI tidak wajib, shalat tahajjud merupakan shalat sunnah yang sangat utama. Banyak sekali dalil-dalil, baik dari alquran maupun hadis, yang...

Lihat LebihDetails

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0
Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

Padahal, mengungkit dosa masa lalu seseorang yang sudah bertaubat adalah perbuatan yang dilarang dalam Islam dan sangat dibenci Allah.

Lihat LebihDetails

4 Ayat Alquran tentang Keindahan Alam Semesta

Oleh Eneng Susanti
10 Oktober 2024
0
Ayat Alquran yang jadi bacaan doa sebelum tidur, Ayat Alquran tentang Keindahan Alam, ayat yang mengingatkan tentang akhirat, ayat alquran tentang bersyukur

Ayat Alquran tentang Keindahan Alam

Lihat LebihDetails

85 Motto Hidup dari Kutipan Ayat Alquran

Oleh Eneng Susanti
17 Januari 2023
0
motto hidup ayat Alquran, cara menjadikan Al-Qur'an sebagai penyembuh

SAHABAT mulia Islampos, ada banyak pelajaran dan hikmah yang bisa dipetik dari Alquran. Banyak pula kutipan ayat Alquran yang bisa...

Lihat LebihDetails

6 Hadist Nabi tentang Akhlak Mulia

Oleh Dini Koswarini
10 Agustus 2021
0
Keturunan Syarif dan Syarifah Akhlak Mulia Menasihati Diri Sendiri, Meraih Kasih Ilahi dengan Saling Mengasihi, Cara Dakwah Mujadalah Billati Hiya Ahsan, Perlakuan Istimewa Malaikat pada Orang Beriman, Keimanan, Hak dan Kewajiban Seorang Muslim, Tawadhu, Waktu Mengucapkan Subhanallah, Apa Kabar?, Arti Ana Uhibuka Fillah, adab penting dalam Islam, Cara Obati Hati yang Sakit, Ikhlas, Adab Berbicara dalam Islam, Perkara yang Disukai dan Dibenci Allah, Rezeki yang Sering Dilupakan Manusia, Kecerdasan Orang Bertakwa, Amalan Ringan Berpahala Besar, Amalan Ringan Berpahala Besar, Muslim Terbaik, Orang yang Dicintai oleh Allah, Syafaat Nabi, Majelis Ilmu, Perkara Iman, Jenis Orang Muslim di Bulan Ramadhan, Nikmat, Akibat Berbuat Benar, Ibadah

Akhlak mulia yang melekat pada seseorang menjadikan ia menjalankan segala kegiatan dengan sempurna. Pada akhirnya, ia akan meraih kehidupan yang...

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.