• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Senin, 23 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Dari Anda Renungan

Cinta dan Harta

Oleh Eva F Hasan
8 tahun lalu
in Renungan
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Foto: Setipe.com

Foto: Setipe.com

0
BAGIKAN

Oleh: Rahmat Saputra

HIDUP di dunia hanya sementara. Setiap manusia yang hidup akan digantikan pada generasi setelahnya. Dalam menjalani kehidupan yang sebentar ini, pasti manusia membutuhkan harta. Dimana terkumpul di dalamnya kebutuhan untuk menyambung hidup dan mendapatkan rumah untuk ditinggali.

Jika mau dibandingkan, kebutuhan manusia terhadap harta, dengan kebutuhan manusia terhadap ilmu Allah hampir seimbang. Bahkan posisinya lebih tinggi dari pada kebutuhan harta. Karena harta sejatinya hanya menghidupkan badan/tubuh, sedangkan ilmu Allah adalah asupan gizi pada ruhiyah, ruh dari jasad. Tanpa ruh, jasad tak berguna.

Jika ruhnya baik dan sehat, maka jasadpun akan sehat dan baik. Namun jika ruhnya sakit, tubuhpun akan sakit pula. Lebih spesifik lagi bahwa yang mengendalikan ruh, baik atau buruknya adalah hati. Disitulah barometer seorang dikatakan baik atau buruk.

ArtikelTerkait

Setelah Allah dan Rasul-Nya… Ibu

Hey, Kenapa Kamu Ga Mau Bayar Utang?

Kenapa Kamu Teh Malas Baca Quran?

Jangan Terlalu Memuji Seorang Tokoh, Apalagi Sambil Menjatuhkan Tokoh yang Lainnya

Memang ada anjuran kita mencari harta sebagai jembatan untuk keberlangsungan hidup.

وَابْتَغِ فِيمَا آتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الْآخِرَةَ ۖ وَلَا تَنْسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا ۖ

“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari (kenikmatan) duniawi ,” (Al Qashash : 77).

Bahkan Rosullullah menilai seseorang itu baik, tatkala makan dari hasil keringatnya sendiri.

Dari Miqdad r.a, dari Nabi ﷺ.  “Tidaklah seseorang memakan makanan pun yang lebih baik daripada ia makan dari pekerjaan tangannya. Dan bahwa Nabiyallah Daud A.S. makan dari pekerjaan tangannya.”

Dari Abu Hurairah, dari Rasulullah ﷺ. bahwa Nabi Daud AS tidak makan kecuali dari pekerjaan tanganya.

Dari Abi Ubaid Budah Abdurarahman, budak Abdurrahman bin Auf, bahwasanya ia mendengar Abu Hurairah R.A. berkata, Rasulullah ﷺ . bersabda, “Salah seorang dari kalian lebih baik mengantar sesuatu barang di atas punggungnya (menjadi kuli) itu lebih baik daripada ia meminta kepada seseorang, lalu ia memberinya atau tidak memberinya.”

Namun, ada rambu-rambu di mana seorang harus memperhatikan batasan dalam mencari harta. Jika melewati rambu itu, maka bisa dipastikan fitnah syahwat akan mulai menguasai. Islam tidak melarang seorang yang mencari harta banyak. Islam hanya memberi batasan, jangan sampai berambisi kepada dunia. Semua pikirannya untuk dunia. Setiap langkahnya hanya untuk dunia dan dunia. Mengumpulkan harta hingga lupa bahwa ada kewajiban-kewajiban yang seharusnya ditunaikan. Ada harta orang lain di dalam harta yang selama ini dicari. Yaitu harta yang harus di sedekahkan kepada yang membutuhkan.

Harta adalah fitnah terbesar pada zaman ini. Banyak orang ingin memburunya hingga menghalalkan segala cara. Semua batasan diterjang, sudah kebal dengan perintah dan larangan Allah, hanya agar mendapatkan harta. Padahal hakekatnya harta yang dipakai sehari-hari hanya tiga. Sebagamana rosulullah mengingatkan,

“Seorang hamba berkata, ‘Hartaku, hartaku.’ Sesungguhnya harta ia miliki ada tiga: Apa yang ia makan sehinggalah habis, apa yang ia pakaikan sehingga usang, atau apa yang ia sedekahkan hingga ia kumpulkan (untuk akhiratnya). Adapun selain itu, akan pergi dan ia tinggalkan untuk manusia.” (HR Muslim no.2959).

Kenapa para salafushalih yang memiliki kelebihan harta tidak begitu cinta terhadap harta, walaupun sebenarnya dunia seolah terbuka untuk mereka? Sebabnya adalah dunia diletakkan ditangan, sedangkan akherat di hati mereka. Dunia dilepas begitu mudah sebab hanya ada pada genggaman. Sedangkan akherat susah, bahkan tak mungkin akan dilepas, karena telah menyatu didalam hati.

Maka wajar saja saat melihat manusia yang memiliki banyak harta namun pelit untuk membelanjakannya di jalan Allah. Karena sejatinya dunia telah berada dalam hati mereka. Sehingga saat akan melepaskannya, sangat berat, bahkan sebagian mereka tidak akan mungkin menshadaqohkan harta hasil jerih payah mereka kepada orang lain.

Ini juga yang menjadi sebab kenapa Qorun diadzab oleh Allah. Padahal sebelum kaya ia termasuk hamba yang shalih. Namun saat ia diingatkan oleh Nabi Musa agar selalu bersyukur, dan sadar bahwa kekayaan itu atas karunia Allah, Qorun mengatakan bahwa semua hartanya adalah dari hasil jerih usahanya sendiri.

Lantas Allah pun mengadzab dengan menenggelamkan seluruh harta termasuk Qorun dan seluruh pembantunya. Ia lupa, bahwa semua itu adalah pemberian Allah. Dan itu semua hanyalah titipan, yang suatu saat akan diambil oleh pemiliknya.

Tidak bisa dipungkiri dan memang fitrah bahwa manusia mencintai perhiasan dunia, salah satunya harta. Tapi kecintaan yang berlebihan akan membawa seseorang dimana dia akan tenggelam kedasar lautan yang jauh dari cahaya Allah. Tidak akan bisa mendapatkan cahaya itu kecuali mengurangi takaran cinta terhadap harta.

Hati ibarat gelas kosong. Jika dia dipenuhi dengan air kecintaan dunia, maka tidak ada sedikitpun air kecintaan kepada Sang Penguasa. Air selainnya akan tumpah dan tidak bisa masuk gelas karena terpenuhi oleh air cinta terhadap dunia.

Begitu juga dengan kita. Tidak akan bisa seseorang yang cinta terhadap dunia dengan berlebihan, namun disisi lain ia mengaku cinta kepada Allah. Itu adalah hal yang mustahil. Karena orang yang telah cinta dunia secara berlebihan, ia akan mudah dikendalikan oleh Syaitan. Hatinya telah penuh cinta kepada dunia. Tanpa sadar, cinta kepada Allah telah bergeser. Dan mudah tunduk terhadap rayuan syetan.

“Setan hanya dapat mempengaruhi dan membahayakan manusia yang berhati kosong dari keterkaitan dan cinta pada Allah. Orang seperti itu tidak punya pelindung dari pengaruh setan. Maka dengan mudah mereka tunduk pada setan seperti tunduknya seseorang pada temannya.” (QS. An-Nahl: 100)

Maka, jadikan dunia hanya digenggaman, dan akherat selalu di hati. Agar hati tidak condong terhadap harta dan dunia.

Wallahu a’lam.

Tags: cintaip renunganRenungan
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

“Pak, Mohon Izinkan Anak Saya Bolos Sekolah!”

Next Post

Ingin Mental Makin Sehat? Menikah!

Eva F Hasan

Eva F Hasan

Terkait Posts

Tips agar Menantu Disayang Mertua, Ibu

Setelah Allah dan Rasul-Nya… Ibu

20 Juni 2025
Dosa Suami terhadap Istri, Kuisioner Test Kejujuran,, Utang

Hey, Kenapa Kamu Ga Mau Bayar Utang?

20 Juni 2025
Keutamaan Pembaca Quran, Orang yang Dirindukan Surga, Surat Al-BAqarah, Adab Membaca Al-Quran, Quran

Kenapa Kamu Teh Malas Baca Quran?

16 Juni 2025
tokoh

Jangan Terlalu Memuji Seorang Tokoh, Apalagi Sambil Menjatuhkan Tokoh yang Lainnya

14 Juni 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Donasi

Laporan Donasi Islampos: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp4.475.004!

Oleh Saad Saefullah
23 Juni 2025
0

Dosa Suami kepada Istri, Keutamaan Asiyah,. Ciri Istri yang Toksik, haid

14 Hari Masih Haid, Apa yang Harus Dilakukan Wanita, dan Apakah Harus Lakukan Shalat?

Oleh Dini Koswarini
23 Juni 2025
0

suami, istri, reproduksi, aib, cerai, perceraian, cemburu, fitnah, mahram, kekasih, pernikahan, hubungan intim,

Pentingnya Istri Tidak Malu untuk Memuaskan Suami karena Termasuk Ibadah

Oleh Yudi
23 Juni 2025
0

Ciri Tubuh yang Tidak Sehat

Ciri-ciri Tubuh yang Tidak Sehat Dilihat dari Berat Badan?

Oleh Haura Nurbani
23 Juni 2025
0

jantung, anggur

9 Manfaat Biji Anggur yang Menakjubkan Tapi Jarang Diketahui

Oleh Yudi
23 Juni 2025
0

Terpopuler

8 Ciri Orang Suka Berbohong dari Fisiknya

Oleh Yudi
20 Juni 2025
0
berbohong

Orang yang berbohong sering butuh waktu lebih lama untuk merespons, karena mereka “menyusun” cerita.

Lihat LebihDetails

Kisah 7 Negara Kaya Raya yang Kini Jadi Miskin

Oleh Yudi
21 Juni 2025
0
kekayaan, terkaya, berpikir positif, negara

Venezuela pernah menjadi salah satu negara terkaya di Amerika Selatan, terutama karena cadangan minyak bumi yang sangat besar.

Lihat LebihDetails

Setelah Dinikahi Baru Ketahuan Hamil, Apa Hukumnya? Apa yang Harus Dilakukan oleh Suami?

Oleh Dini Koswarini
2 Desember 2024
0
Hukum Jadi Mualaf demi Menikah,,Nikah Misyar, Hukum Akad Nikah dengan 2 Orang Wanita dalam 1 Hari, Hukum Menikah di Bulan Muharram,Hamil

Bagaimana jika sebuah pernikahan dilakukan tetapi ternyata sang wanitanya hamil? Apa yang harus dilakukan seorang suami?

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Kenapa Aku Harus Baik pada Istriku?

Oleh Saad Saefullah
22 Juni 2025
0
Sikap Suami yang Harus Disyukuri Istri, , Nikah, Tips yang Harus Dikuasai Istri Agar Suami Betah di Rumah, Sifat Istri yang Mendatangkan Rezeki bagi Suami, Drakor, Istri

Nabi ﷺ menegaskan bahwa akhlak terbaik seorang laki-laki terlihat dari bagaimana ia memperlakukan istrinya?

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.