• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Rabu, 18 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Dari Anda Renungan

Filosofi Ibu Jari

Oleh Mila
8 tahun lalu
in Renungan
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Ilustrasi. Foto: Islampos

Ilustrasi. Foto: Islampos

0
BAGIKAN

Oleh: M. Ammar Naufal, S.Pd
Mahasiswa Program Pascasarjana Mathematics Education, Universitas Teknologi Malaysia

 

PERNAHKAH kita mengalami kejadian ketika ibu jari kita mengalami sakit? Karena ibu jari kita terluka, tergores, teriris dan lain sebagainya? Mungkin sebagian besar kita tentu pernah mengalaminya. Tapi tahukah Anda filosofi dibalik ibu jari tersebut? Mungkin sebagian besar kita belum tahu mengenai hal tersebut. Nah, berikut akan diulas apa sebenarnya filosofi dari ibu jari.

Suatu ketika ada seseorang yang tidak sengaja ibu jarinya teriris sehingga terluka. Akibatnya dia kesulitan melakukan aktivitas biasanya. Bayangkan yang biasanya dia bisa melakukan aktivitas seperti memaku, membuka atau mengambil uang dari dompet, menulis, memencet tombol dan aktivitas lain yang jika sekiranya ibu jari tidak turut andil membantu jari lainnya, maka tentu perkerjaan itu sangatlah sulit untuk dilakukan. Bagaimana pendapat para penulis lain berkaitan dengan filosofi ibu jari?

ArtikelTerkait

Kenapa Kamu Teh Malas Baca Quran?

Jangan Terlalu Memuji Seorang Tokoh, Apalagi Sambil Menjatuhkan Tokoh yang Lainnya

Kenapa Sih Maen HP Pas Shalat Jumat?

Kenapa Shalat Shubuh Terasa Berat bagi Orang Munafik?

Frans (2015) menyatakan bahwa ibu jari atau yang biasa kita sebut jempol merupakan simbol pemimpin atau pejabat. Ibu jari merupakan yang utama dan induk dari keempat jari lainnya. Kenapa ini identik dengan simbol pemimpin atau pejabat? Karena ibu jari biasanya identik dengan persetujuan, kebagusan, dan sifat baik. Bukankah pemimpin biasanya menjadi tokoh sentral untuk urusan setuju dan tidak setuju pada sebuah keputusan? Pimpinan juga merupakan patron, dimana apa yang biasanya dianggap baik oleh pemimpin, juga diikuti oleh rakyatnya? Coba angkat jempol untuk menyatakan rasa setuju, maka keempat jari yang lain pasti menunduk. (Kompasiana.com)

Fachrul Razi, M.I.P (2014) juga menuturkan bahwa pemimpin yang bijak adalah orang yang merasa tidak pernah segan dalam memberikan apresiasi, pujian atau sanjungan terhadap orang lain, baik bawahannya, relasi mitranya ataupun lawannya sekaligus. Jiwa sportifitas dan objektifitas menunjukkan bahwa kita berjiwa besar dan cerdas dalam memberikan penghargaan buat orang lain yang telah melaksanakan tugas dengan baik, meskipun dalam wujud satu langkah kecil.

Sikap bijak kita melalui simbol ibu jari akan memberikan feedback positif bagi kita maupun orang lain yang kita berikan apresiasi (appreciate) atau sanjungan. Ibu jari dapat juga diartikan sebagai penghargaan (achievement) orang lain secara ikhlas dan terpuji. Ada nilai kebenaran dalam diri kita. Dan ada pertanggung jawaban (responsibility) baik vertikal maupun universal. Pemimpin yang bijak adalah pemimpin yang melalui tahapan kesuksesan yang bermanfaat, artinya sukses yang bermanfaat di sini adalah bermanfaat bagi diri dia sendiri, orang lain dan lingkungannya.

Para penulis di atas mengaitkan pekerjaan ibu jari sebagai pemimpin terhadap jari lainnya. Senantiasa membantu jari lainnya dalam menjalankan pekerjaannya. Juga merupakan sebuah simbol persetujuan terhadap sesuatu, begitupun sebaliknya.

Pernahkan Anda melihat fenomena dunia saat ini yang telah banyak mengeksploitasi para wanita ke dunia hiburan atau pekerjaan? Pernahkah Anda mendengar penuturan seorang anggota parlemen Israel, Ayelet Shaked, yang mengatakan bahwa untuk menghancurkan Palestina maka bunuhlah atau hancurkan para wanita atau Ibunya? Mengapa dia memberikan perhatian khusus kepada para wanita atau Ibu? Jawabannya adalah karena peran seorang Ibu sangat sentral dalam pembangunan pilar kehidupan, peradaban, pemimpin dan ideologi.

Itulah mengapa ketika Ibu jari kita terluka maka fungsi kerja-kerja jari tidak maksimal. Ketika para ibu telah dieksploitasi, diberikan pekerjaan sekunder berlebih maka pernanan utama ibu sebagai penolong dan pendidik anak dalam keluarga akan terabaikan, akibatnya anak-anak mereka tidak sedikit yang rusak bahkan menjadi benalu dalam kehidupan.

Untuk membangun sebuah generasi yang kuat, maka perhatikanlah sesosok wanita atau ibu. Kita sering mendengar sesosok Imam Asy Syafi’i, Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Ahmad, Syaikh bin Baz, Syaikh As Sudais (Imam Masjidil Haram) yang pernah didoakan oleh ibunya agar menjadi seorang Imam Masjid Al Haram ketika semasa kecilnya, dan masih banyak tokoh-tokoh besar lainnya. Mereka semua terlahir menjadi orang kuat dan berpengaruh disebabkan atas Taufiq Allah melalui peranan ibu mereka.

Di sekolah, kadang kita melihat ada anak yang pandai dan ada yang tak pandai dalam mata pelajaran. Terkadang guru memberikan punishment ke anak yang tak pandai lagi nakal tersebut. Padahal menurut Prof. Azlan (2015) menyatakan bahwa kemungkinan terbesar penyebab anak menjadi nakal atau tak pandai dalam kelas disebabkan keluarganya yang berantakan. Guru perlu menyelidiki sebab anak itu nakal dan tak pandai. Bersilaturahim ke rumah anak tersebut, mencari data dan penyebabnya.

Advertisements

Oleh karena itu, mari menjadi ibu yang melakukan peranan primer sebelum sekunder agar kelak terlahir generasi yang unggul untuk agama dan bangsa.

Sebagai orang yang telah atau sementara merasakan peranan ibu, perlulah kita doakan ibu kita agar senantiasa diberikan kebaikan, kesehatan, umur yang berkah, pahala yang berlipat serta doakan agar dosanya diampuni dan dipertemukan di dalam Syurga-Nya kelak. Kebahagiaan ibu adalah bukan hanya tatkala melihat anak-anaknya sukses di kehidupan dunianya, tetapi yang paling utama adalah anaknya itu bisa menyelamatkannya dari api neraka dengan senantiasa mendoakannya.

Inilah bentuk bakti kita kepada mereka, semoga Allah selalu menjaga orang tua kita dan membebaskannya dari kepenatan hidup di dunia dan siksa neraka. Amiin. []

Sumber:

– Frans, E. S. 2015. Filosofi Lima Jari Tangan. http://www.kompasiana.com/franselkasaputra/filosofi-lima-jari-tangan_550e4c1aa33311b02dba803a

– Fachrul, R. M.I.P. 2014. Filosofi Kepemimpinan Sejati dari 5 Jari Tangan. http://thefilosofi.blogspot.my/2014/06/filosofi-kepemimpinan-sejati-dari-5.html

– Azlan Z. 2015. Desain dan Implementasi Kurikulum

 

Tags: filosofiIbu Jaritangan
Share307SendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Ternyata Saya Sudah Tua

Next Post

Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua Tembak Mobil PT Freeport, Satu Terluka

Mila

Mila

Terkait Posts

Keutamaan Pembaca Quran, Orang yang Dirindukan Surga, Surat Al-BAqarah, Adab Membaca Al-Quran, Quran

Kenapa Kamu Teh Malas Baca Quran?

16 Juni 2025
tokoh

Jangan Terlalu Memuji Seorang Tokoh, Apalagi Sambil Menjatuhkan Tokoh yang Lainnya

14 Juni 2025
maen HP

Kenapa Sih Maen HP Pas Shalat Jumat?

13 Juni 2025
Itikaf, Ciri Malam Lailatul aQadar,, Munafik

Kenapa Shalat Shubuh Terasa Berat bagi Orang Munafik?

12 Juni 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Kosovo

Kosovo, Negeri Eropa yang Penduduknya Nyaris 100% Muslim!

Oleh Haura Nurbani
18 Juni 2025
0

Ciri Penghuni Surga dan Neraka

Berapa Idealnya Tabungan Minimal yang Harus Dimiliki di Zaman Sekarang?

Oleh Saad Saefullah
18 Juni 2025
0

kunci rezeki, rezeki yang halal, REZEKI,

Benarkah Rezeki Seret Karena Sering Menunda Shalat?

Oleh Yudi
18 Juni 2025
0

Penyebab Badan Cepat Lelah, 30 Tahun, Hiptertensi

Gejala-gejala Hiptertensi yang Sering Diabaikan

Oleh Dini Koswarini
18 Juni 2025
0

perang dunia, perang, kiamat

Apakah Perang Dunia Ketiga Tanda Kiamat Sudah Dekat?

Oleh Yudi
18 Juni 2025
0

Terpopuler

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Kenapa Lelaki Jadi Lebih Cepat Gemuk setelah Menikah?

Oleh Dini Koswarini
13 Juni 2025
0
Penyebab Kanker Prostat, Bau Badan, Ciri-ciri Orang yang Tidak Mau Bayar Utang, Kentut, Gemuk

Berikut beberapa penyebab utama lelaki menjadi gemuk setelah menikah!

Lihat LebihDetails

Apakah Perang Dunia Ketiga Tanda Kiamat Sudah Dekat?

Oleh Yudi
18 Juni 2025
0
perang dunia, perang, kiamat

Selain itu, Rasulullah juga menyebutkan “Malhamah Kubra”, yaitu perang besar yang terjadi antara kaum Muslim dan musuh-musuhnya di akhir zaman.

Lihat LebihDetails

Apa Itu Iron Dome Israel?

Oleh Saad Saefullah
17 Juni 2025
0
Iron Dome

Iron Dome bertugas melindungi wilayah sipil dari serangan roket jarak pendek.

Lihat LebihDetails

Iran di Udara, Pejuang Palestina di Darat

Oleh Saad Saefullah
18 Juni 2025
0
Foto: Freepik

Tanda-tanda kewalahan dari penjajah Israel semakin nyata. Sejak serangan rudal hipersonik Iran pertama diluncurkan, Amerika dan Inggris langsung turun tangan.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.