• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Selasa, 16 Desember 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Al-Quran Miracle of Quran

Inilah Perumpamaan Dunia dalam Al-Quran

Oleh Haura Nurbani
2 tahun lalu
in Miracle of Quran
Waktu Baca: 5 menit baca
A A
0
Pencinta dunia, bangsa rum

Foto: Pexels

0
BAGIKAN

TENTANG dunia ini, Allah berfirman dalam Surah Al-Kahfi (18) ayat 45:

وَاضْرِبْ لَهُمْ مَّثَلَ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا كَمَاۤءٍ اَنْزَلْنٰهُ مِنَ السَّمَاۤءِ فَاخْتَلَطَ بِهٖ نَبَاتُ الْاَرْضِ فَاَصْبَحَ هَشِيْمًا تَذْرُوْهُ الرِّيٰحُ ۗوَكَانَ اللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ مُّقْتَدِرًا

Dan buatkanlah untuk mereka (manusia) perumpamaan kehidupan dunia ini, ibarat air (hujan) yang kami turunkan dari langit sehingga menyuburkan tumbuh-tumbuhan di bumi, kemudian (tumbuh-tumbuhan itu menjadi kering yang diterbangkan oleh angin. Dan Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.

Sebagaimana disebutkan sebelumnya bahwa Surah Al-Kahfi adalah Makiyyah yang turun waktu Nabi ﷺ masih berada di Mekkah. Berilah perumpamaan kepada orang yang beriman dan orang-orang Quraisy tentang kehidupan dunia jika dibandingkan dengan kehidupan akhirat.

ArtikelTerkait

Kenapa Kita Harus Paksakan Diri untuk Membaca Al-Quran

Adab Membaca Al-Quran

Pernah Bulan Terbelah, Benarkah?

Ayat Quran yang Pertama Turun dan yang Terakhir, Apa?

Agar mereka bisa membandingkan untuk apakah sebenarnya kehidupan dunia ini? Kehidupan yang ketika hati orang-orang musyrikin terikat dengan dunia membuat mereka lalai terhadap kehidupan akhirat dan lupa untuk beribadah kepada Allah.

Pada ayat ini, Allah menjelaskan bahwa perumpamaannya adalah seperti air yang diturunkan dari langit. Maka, air tersebut bercampur dengan tumbuhan di bumi. Lalu, tumbuhan tersebut menjadi kering, hancur, dan mudah tertiup oleh angin seakan-akan tidak ada nilainya sama sekali. Sesungguhnya Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.

BACA JUGA: Mengapa Tidak Ada yang Bisa Mengubah Isi Al-Quran?

Allah mengibaratkan kehidupan dunia ini seperti air. Ada khilaf di antara para ulama tentang penafsiran ini menjadi dua pendapat.

Pendapat pertama, menurut Al-Qurthubi dalam tafsirnya dengan menukil sebagian pendapat ulama mengatakan bahwa kehidupan dunia diumpamakan dengan air karena beberapa sebab, di antaranya:

Satu, air memiliki sifat tidak tetap, begitu juga dengan dunia. Dunia tidak akan tetap. Kondisinya selalu berubah-ubah. Seperti halnya air laut yang terkadang berubah menjadi uap, lalu membentuk awan, lalu turun menjadi air hujan. Tidak hanya itu, ketika jatuh ke tanah, maka dia menjadi air tanah yang entah diambil oleh orang atau dengan segala kemungkinan lainnya. Artinya, kondisinya selalu berubah-ubah.

Dua, air akan menghilang atau mengering. Suatu saat air akan habis dan kering. Entah akibat dari terjadinya musim kemarau atau karena digunakan untuk banyak kebutuhan manusia atau meresap ke tanah. Sama halnya dengan kehidupan dunia. Kondisi dunia dan manusia tidak pernah tetap. Dimulai dari kecil, lalu beranjak menuju masa muda, lalu tua, dan kemudian meninggal dunia, dan itulah kondisi manusia. Semuanya akan sirna, begitu juga dengan harta yang dimiliki manusia.

Harta dan Dunia
Foto: Umar Faqih Saefullah | Islampos

Tiga, apabila seseorang menceburkan diri ke dalam air, dia pasti akan berbasahan. Artinya, jika dia berinteraksi langsung dengan air, pasti akan basah. Tidaklah mungkin seseorang yang berinteraksi dengan air, tetapi tidak mengalami kebasahan. Ini sangat mustahil. Maka, seperti itulah perumpamaannya. Ketika seseorang berinteraksi dan tenggelam dengan dunia, pasti dia akan kecipratan dan basah dengan dunianya tersebut.

Empat, air bermanfaat pada kadar tertentu. Apabila berlebihan maka akan mengakibatkan suatu bencana. Seperti yang dirasakan oleh sebagian orang pada beberapa waktu yang lalu ketika terjadi banjir. Ketika air itu terlalu banyak, maka akan mendatangkan masalah. Dunia pun demikian. Ketika seseorang mengambilnya secukupnya, maka itu adalah sebuah kebaikan. Namun, jika berlebihan maka akan membinasakan karena bisa membuatnya lalai dengan akhirat dan menghabiskan waktunya untuk urusan dunianya. Bayangkan, jika dia mempunyai 10 rumah. Banyak sekali yang harus diurus sehingga waktunya untuk akhirat semakin sedikit dan berkurang karena segala waktunya habis untuk dunia. Maka, air menjadi bermanfaat jika seseorang mengambil secukupnya. Begitu juga dunia akan menjadi bermanfaat jika seseorang mengambilnya dengan secukupnya. Namun, jika berlebihan maka akan membawa bencana.

Pendapat kedua, merupakan pendapat mayoritas ulama. Mereka mengatakan bahwa kehidupan dunia tidak diibaratkan dengan sekadar air, tetapi diibaratkan dengan kondisi air yang turun ke bumi, lalu menumbuhkan tetumbuhan dan akhirnya hancurlah pertumbuhan tersebut. Hal ini sebagai firman Allah di atas:

كَمَاۤءٍ اَنْزَلْنٰهُ مِنَ السَّمَاۤءِ فَاخْتَلَطَ بِهٖ نَبَاتُ الْاَرْضِ

Ibarat air (hujan) yang Kami turunkan dari langit sehingga menyuburkan tumbuh-tumbuhan di bumi kemudian (tumbuhan-tumbuhan) itu menjadi kering yang diterbangkan oleh angin.

Ayat ini menjelaskan tentang kondisi tumbuhan yang hijau, lalu menjadi kering dan sirna. Dimulai dari air yang turun ke bumi, lalu bercampur dengan tumbuhan yang hijau, hingga akhirnya daun tersebut mengering dan menghilang. Maksudnya, perumpamaan dunia ini seperti tumbuhan yang indah lagi hijau, tetapi cepat berubah menjadi kering dan (kotor) tidak bernilai.

Perumpamaan itu menggambarkan sebuah perubahan dari kondisi baik menjadi buruk dengan begitu cepat. Artinya, hendaknya manusia janganlah terpedaya dengan dunia ini karena dunia ini sangat cepat berubah seperti halnya daun yang hijau nan indah, tetapi tiba-tiba mengering.

Ayat ini melanjutkan:

فَاخْتَلَطَ بِهٖ نَبَاتُ الْاَرْضِ

Sehingga menyuburkan tumbuh-tumbuhan di bumi.

Pada ayat ini juga ada dua pendapat di kalangan ahli tafsir.

Pendapat pertama, tumbuhan yang bercampur dengan air. Begitulah kenyataannya bahwa jika ada tumbuhan yang kering, lalu sering disiram dengan air, maka akan menjadi segar kembali. Artinya, air itu benar-benar mengalir kepada sel-sel tumbuhan tersebut sehingga menjadi tumbuhan yang segar.

Pendapat kedua, tumbuhan tersebut menjadi banyak sehingga bercampur baur. Ada rerumputan yang saling silang dan pohon-pohon saling bercampur baur. Semuanya itu dikarenakan pengaruh hujan. Diawali dari tanah yang tandus, lalu Allah menurunkan hujan, kemudian menumbuhkan pepohonan dan tumbuh-tumbuhan yang hijau, rimbun, dan saling bercampur satu dengan yang lainnya sehingga indah dipandang mata.

Inilah dua pendapat dari para ulama dan kedua maknanya pun sama-sama benar.

BACA JUGA: Kisah Harut dan Marut dalam Al-Quran

Firman Allah:

فَاَصْبَحَ هَشِيْمًا تَذْرُوْهُ الرِّيٰحُ ۗ

Kemudian (tumbuh-tumbuhan) itu menjadi kering yang diterbangkan oleh angin.

هَشِيْمً memiliki arti kering dan mufattat memiliki arti hancur. Maka, tumbuhan yang kering dan daun yang hancur, lalu ditiup angin disebut dengan هَشِيْمً. Akhirnya, menjadi kotoran yang tidak bernilai dan seakan-akan tidak pernah ada.

Sehingga menjadi seakan-akan tidak pernah ada.

Bisa jadi seseorang pernah melihat tumbuhan yang hijau dan subur nan indah dipandang. Namun, setelah itu, dia melihatnya rusak, hancur, dan mudah tertiup angin. Allah menjelaskan perumpamaan dunia seperti itu.

Menurut Al-Alusi dalam kitabnya Ruhul Ma’aniy menjelaskan arti kata فَ di dalam lafaz فَاَصْبَحَ Beliau mengatakan bahwa alfaau laisat fasiihiyyah artinya menunjukkan perubahannya yang sangat cepat—tanpa jeda yang lama. Dari daun yang hijau dan indah lalu berubah menjadi kering dan hancur. Subhanallah, perubahan ini tidaklah lama. Demikian juga dengan kehidupan dunia. Maka dari itu, Allah menyebutkan di dalam Al-Quran pada ayat yang lain, yakni dalam Surah Thaha (20) ayat 131:

زَهْرَةَ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا ەۙ لِنَفْتِنَهُمْ فِيْهِ ۗ

(sebagai) bunga kehidupan dunia agar Kami uji mereka dengan (kesenangan) itu.

Allah mengumpamakan dunia ini dengan bunga mawar. Bunga dengan bentuk yang indah, sejuk dipandang mata, memiliki aroma yang harum dan wangi, bahkan berwarna-warni; ada merah, ada putih, ada jingga, ada kuning, dan ada juga yang ungu.

Namun, ketika bunga itu dipetik dari batangnya, maka tidak lama kemudian dia akan layu dan itu terjadi dengan cepat sekali. Demikianlah hakikat kehidupan dunia yang, menurut kita, lama tetapi pada hakikatnya berlalu dengan sangat cepat jika dibandingkan dengan alam barzakh yang mungkin lamanya hingga ribuan tahun, atau jika dibandingkan dengan akhirat, di sana ada surga dan neraka, yang abadi tidak ada penghujungnya. Karenanya, hakikat kehidupan dunia hanyalah sementara. Maka dari itu, janganlah kita terpedaya.

Dunia dan akhirat harus diletakkan secara berbeda, Pencinta dunia
Foto: Pexels

Contoh yang lain adalah seperti apa yang kita rasakan saat ini. Tanpa kita sadari, tiba-tiba kita berada pada usia 40 tahun. Yang dahulu pada masa muda terlihat gagah, tiba-tiba rambut mulai memutih, mata mulai rabun, pendengaran berkurang, tangan bergetar dan bergerak sendiri tidak terkontrol, dan tertimpa berbagai macam penyakit.

وَكَانَ اللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ مُّقْتَدِرًا

Dan Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.

Maksudnya, Allah adalah Mahakuasa dalam menciptakan sesuatu dan mengakhirinya. Dimulai dari tumbuhan yang hijau, kemudian Allah memberikan sebab-sebab yang membuatnya berubah menjadi kering, hingga akhirnya hancur lebur. Allah Mahakuasa untuk mengatur sesuatu dari awal sampai akhir. Tidaklah yang dimaksud Allah menciptakan pohon yang hijau, lalu tidak bisa menguning dan rusak, tidak demikian!

BACA JUGA: Qarun dalam Al-Quran

Bahkan, Allah menciptakan pohon tersebut dengan kondisi berwarna hijau dan Allah membuat sebab-sebab yang menjadikan daun yang berwarna hijau tersebut berubah menjadi kuning dan rusak. Allah telah menciptakan manusia, bukan berarti Allah menciptakannya kemudian selesai begitu saja, tidaklah demikian. Namun, Allah menciptakannya, lalu membuatnya menjadi dewasa, lalu membuatnya menjadi sempurna, lalu menjadi tua, hingga akhirnya meninggal dunia. Allah mengatur semuanya. Dan itulah di antara bukti Allah Mahakuasa yang menjadikan sesuatu dari yang tidak ada menjadi ada, tumbuh, kemudian sempurna, kemudian berkurang dan terus berkurang, sampai akhirnya meninggal dunia.

فَاَصْبَحَ هَشِيْمًا تَذْرُوْهُ الرِّيٰحُ

Kemudian (tumbuh-tumbuhan) itu menjadi kering yang diterbangkan oleh angin.

Dunia yang menjadi kering dan hancur memiliki dua penafsiran. Pertama, adalah harta dan kedua adalah manusia itu sendiri. Seseorang yang memiliki rumah mewah, kendaraan mewah, maka suatu saat akan rusak dan sirna. Meskipun berusia ratusan tahun, suatu saat akan tetap hancur. Meskipun dia mempunyai istana yang kuat hingga ribuan tahun, dia pun tidak akan kuat untuk tinggal di istana tersebut.[]

SUMBER: TAFSIR AT TAYSIR SURAH AL-KAHFI | PUSAT STUDI QURAN

Tags: DuniaPusat Studi Quran
ShareSendShareTweetShareScan
ADVERTISEMENT
Previous Post

Hukum Mengusap Wajah dengan Tangan setelah Berdoa

Next Post

Hukum Qadha Puasa pada Hari Jumat

Haura Nurbani

Haura Nurbani

Terkait Posts

Cara Membentengi Diri, Janji Allah dalam Al-Quran, Sebab Al-Quran Diturunkan secara Bertahap,Tafsir. Qiroat, Hukum Muslim yang Tak Bisa Baca Al-Quran, Al-Quran

Kenapa Kita Harus Paksakan Diri untuk Membaca Al-Quran

9 Mei 2025
Keutamaan Pembaca Quran, Orang yang Dirindukan Surga, Surat Al-BAqarah, Adab Membaca Al-Quran, Quran,

Adab Membaca Al-Quran

25 April 2025
Bukti Asal-Usul Bulan, Bulan Terbelah

Pernah Bulan Terbelah, Benarkah?

13 April 2025
Surah Al-Baqarah, Rasulullah, Lukmanul Hakim, Ayat Quran

Ayat Quran yang Pertama Turun dan yang Terakhir, Apa?

28 Desember 2024
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Oleh Dini Koswarini
14 Juli 2025
0

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999! 1 Dunia

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999!

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Terpopuler

85 Motto Hidup dari Kutipan Ayat Alquran

Oleh Eneng Susanti
17 Januari 2023
0
motto hidup ayat Alquran, cara menjadikan Al-Qur'an sebagai penyembuh

SAHABAT mulia Islampos, ada banyak pelajaran dan hikmah yang bisa dipetik dari Alquran. Banyak pula kutipan ayat Alquran yang bisa...

Lihat LebihDetails

Berikut 7 Hadist tentang Muamalah

Oleh Sufyan Jawas
25 Oktober 2021
0
Hadist tentang muamalah

Dikutip dari halaman Swm, berikut hadist-hadist tentang muamalah.

Lihat LebihDetails

12 Ayat Al-Quran tentang Istiqamah, Dapat Memotivasi Kita

Oleh Sufyan Jawas
31 Oktober 2021
0
Hadist Nabi Tentang Ikhlas

ayat Al-Quran Tentang Istiqamah

Lihat LebihDetails

21 Sifat Manusia Menurut Al Quran

Oleh Laras Setiani
17 Oktober 2019
0
ilustrasi.foto: kiblat

Dan apabila manusia itu ditimpa kemudharatan, dia memohon (pertolongan) kepada Tuhannya dengan kembali kepada-Nya; kemudian apabila Tuhan memberikan nikmat-Nya kepadanya...

Lihat LebihDetails

MasyaAllah, Inilah 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan beserta Artinya

Oleh Haura Nurbani
24 Agustus 2023
0
Hukum Mengubur Ari-ari Bayi, Fakta Bayi Baru Lahir, ASI, ciri bayi cerdas, nama, Nama Anak Perempuan, Hukum Bayi Tabung dalam Islam, Doa ketika Melahirkan

Nama Sahabiyat adalah nama wanita-wanita agung yang dikaitkan dengan Nabi Muhammad dalam menyebarkan Islam bersamanya.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.