• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Rabu, 11 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Al-Quran Miracle of Quran

Sejarah Pencetakan Al Qur’an dari Masa ke Masa

Oleh Eneng Susanti
2 tahun lalu
in Miracle of Quran
Waktu Baca: 4 menit baca
A A
0
pencetakan Al Qur;an, mushaf Alquran pada masa Nabi Muhammad , kata maaf dalam Al-Qur'an doa 7 pemuda kahfi, Al Quran,

Ilustrasi. Foto: Unsplash

0
BAGIKAN

SAHABAT mulia Islampos, pada masa Rasulullah, Al Qur’an ditulis di atas pelepah kurma, batu, dan media lainnya. Baru pada masa khulafaur rasyidin lah, Al Qur’an dikumpulkan dan dibukukan menjadi sebuah mushaf. Lantas, bagaimana dengan sejarah pencetakan Al Qur’an di atas kertas hingga masa sekarang?

Berikut sejarah pencetakan Al Qur’an dari masa ke masa:

Cetakan Italia

Al Qur’an dengan bahasa Arab lengkap pertama kali dicetak di Venesia, Italia, sekira tahun 1537–1538 dengan the moveable type (jenis mesin cetak yang ditemukan Johannes Gutenberg) oleh Paganino dan Alessandro Paganini (ayah dan anak, keduanya ahli pencetakan dan penerbitan).

BACA JUGA: Ternyata Ini Ayat Terakhir Alquran

Cetakan Hanburg

Pencetakan al-Qur’an berikutnya adalah pada tahun 1694 di Hamburg oleh Abraham Hinckelmann (1652-1695), seorang Kepala Pastur yang mendapat pendidikan istimewa di Oriental Studies di Wittenberg dari 1668-1672. Pendidikan ini yang membawanya pada kegiatan mengumpulkan manuskrip-manuskrip al-Qur’an hingga kemudian berhasil menerbitkan teks al-Qur’an dengan judul Alcoranus s. Lex Islamitica Muhammadis, filii Abdallae pseudoprophetae. Cetakan ini tidak menyertakan terjemahan, hanya dilengkapi kata pengantar berbahasa Latin. Cetakan ini merupakan cetakan al-Qur’an pertama yang dilengkapi dengan tanda baca, tanda huruf dan penomoran ayat.

ArtikelTerkait

Kenapa Kita Harus Paksakan Diri untuk Membaca Al-Quran

Adab Membaca Al-Quran

Pernah Bulan Terbelah, Benarkah?

Ayat Quran yang Pertama Turun dan yang Terakhir, Apa?

Pencetakan ini diikuti oleh pendeta Ludovico Maracci empat tahun kemudian (1698) di Padua dengan diberi judul Alcorani Textus Universus. Cetakan edisi ini dilengkapi dengan terjemahan bahasa Latin dan komentar-komentar Maracci yang berisi penolakannya terhadap Islam. Pada tahun 1721, terjemahan latin versi Marracci ini diterbitkan lagi dalam edisi yang lebih kecil (handy Octavo edition) oleh ahli teolog Protestan, Christian Reineccius di Leipzig.

Cetakan St. Petersburg

Lama berselang, pada tahun 1787 baru muncul lagi cetakan al-Qur’an di St. Petersburg di bawah instruksi Ratu Rusia, Tsarina Catherine II (w. 1796). Pencetakan ini dalam rangka sikap toleransi keagamaan Ratu Tsarina pada keturunan Muslim Turki agar mudah mengakses kitab suci mereka, karena pada masa ini Rusia yang menguasai sejumlah wilayah Turki setelah terjadinya perang Rusia-Turki (1768-1774). Al-Quran cetakan ini di-tahqiq oleh sarjana-sarjana Islam dan disertai kutipan-kutipan keterangan dari kitab tafsir. Kemudian edisi ini dicetak lagi pada tahun 1789, 1790, 1793, 1796 dan 1798. Pada tahun 1905 al-Qur’an dicetak lagi di sini dengan format yang lebih bagus, menggunakan khat Kufi (dikatakan hampir mirip dengan al-Qur’an yang dimiliki khalifah Usman) untuk dipresentasikan pada para pejabat.

Tidak hanya itu, sebagai jaminan, pada tahun 1786/1787 di St. Petersbug didirikan seni cetak Tatar dan Turki dan sebagai penanggung jawabnya, ditunjuklah Sarjana domestik, Mullah Osman Ismail. Salah satu produk yang pertama kali dicetak adalah al-Qur’an.

BACA JUGA: Berapa Jumlah Ayat Alquran Sebenarnya? Benarkah Ada 6.666?

Cetakan Maula Ottoman/Usmani

Kebijakan Ratu Chaterine II menunjuk Mullah Osman Ismail sebagai penanggung jawab percetakan merupakan benih awal pencetakan al-Qur’an yang ditangani oleh umat Islam sendiri. Sebelumnya, kekaisaran Ottoman melarang orang-orang Islam untuk mencetak al-Qur’an hingga tahun 1726 ketika percetakan resmi didirikan.pada tahun 1726. Kekaisaran Ottoman sendiri baru mencetak al-Qur’an pada pertengahan kedua abad ke-19 di Mesir dan Istanbul bersamaan dengan pencetakan al-Qur’an di India. Pada masa ini juga mulai dicetak beberapa kitab tafsir seperti al-Baydawi dan al-Jalalyn. Cetakan ini sudah mulai dibuat untuk mengaji dan tidak hanya dibuat manuskrip.

Cetakan Leipzig

Leipzig juga mencatatkan namanya dalam perjalanan pencetakan al-Qur’an. tepatnya pada tahun 1834, al-Qur’an dicetak dan diterjemahkan oleh orientalis Jerman, Gustav Flugel (1802-1870) dengan judul Corani texn Arabicus. Tahun ini merupakan peristiwa penting dalam kajian Islam di Eropa, karena edisi Flugel ini dianggap yang paling baik dari sebelum-sebelumnya, cetakan ini pun kemudian banyak dijadikan rujukan oleh sarjana-sarjana Barat hinga abad 20. Selain itu, cetakan ini juga banyak yang sudah menyebar secara luas di dunia Islam setelah Perang Dunia I, meski orang-orang Islam menilai adanya ketidak sesuaian dengan al-Qur’an yang digunakan umat Islam pada umumnya, terutama pada penomoran surat. Edisi ini dicetak lagi pada tahun 1841, 1855, 1867, 1870, 1881 dan 1893. Beberapa tahun kemudian, Flugel juga menerbitkan concordance of the Qur’an (indeks al-Qur’an) yang merupakan kontribusi yang sangat besar bagi kajian keislaman.

Cetakan Mesir

Pencetakan al-Qur’an di Mesir dilaksanakan pada tahun 1923 dan diterbitkan pada 10 Juli 1924 M. (7 Dzul Hijjah 1342 H.) di Kairo. Cetakan Mesir ini merupakan agenda dari pemerintahan yang kemudian menunjuk Muhammad b. ‘Ali al-Husayni al-Haddad sebagai ketua panitia. Edisi ini dicetak lagi kemudian pada tahun 1936 yang populer dengan edisi Faruq yang ketika itu menjadi Raja. Pencetakan ini juga difokuskan pada keseragaman qira’at, yaitu Hafsh yang diriwayatkan dari ‘Ashim. Edisi ini kemudian menyebar luas di dunia Islam dan sedikit demi sedikit menggantikan edisi Flugel di kalangan akademisi. Adapun Arab Saudi mulai mencetak al-Qur’an pada tahun 1970-an. Hasil cetakannya kemudian disebar luaskan ke seluruh dunia. Cetakan Mesir dan Arab Saudi ini telah berhasil melakukan standarisasi final bagi al-Qur’an.

BACA JUGA: Bagaimana Mushaf Alquran pada Masa Nabi Muhammad ﷺ?

Cetakan Indonesia

Di Indonesia,, mushaf al-Qur’an cetakan tertua berasal dari Palembang, yaitu produk cetak batu Haji Muhammad Azhari bin Kemas Haji Abdullah yang selesai dicetak pada 21 Ramadlan 1264 H. (21 Agustus 1848 M.). cetakan ini sekaligus menjadi cetakan al-Qur’an tertua di Asia Tenggara. Tinggalan yang sampai saat ini hanya ada pada koleksi Abd Azim Amin. Azhari juga memproduksi cetakan al-Qur’an lagi enam tahun kemudian (1270/1854) yang sekarang dimungkinkan ada dalam koleksi Perpustakaan Nasional RI.

Ada juga yang mengatakan bahwa yang mencetak adalah Ibrahim bin Husain di toko percetakan milik Muhammad Azhari di Palembang. Versi lain mengatakan berbeda, pencetakan al-Qur’an di Indonesia dimulai sekitar tahun 1950 oleh penerbit Salim Nabhan dari Surabaya (berdiri pada tahun 1904) dan Afif dari Cirebon. Sebelum mencetak al-Qur’an penerbit Salim adalah pemasok buku-buku berbahasa Arab

Advertisements

Rekaman perjalanan pencetakan al-Qur’an di atas menunjukkan bahwa penyebaran al-Qur’an di masa itu sudah semakin luas dan persinggungannya dengan banyak orang dan budaya, tidak hanya Islam, juga semakin intens. Sungguh perjalanan yang tidak sederhana. []

SUMBER: TAFSIR ALQURAN

Tags: AlquranPencetakan Alquran
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Rukun Islam dalam Shalat, Ada Semua

Next Post

Hari Kiamat, Bumi dan Seluruh Alam Hancur Melayang-layang

Eneng Susanti

Eneng Susanti

Terkait Posts

Cara Membentengi Diri, Janji Allah dalam Al-Quran, Sebab Al-Quran Diturunkan secara Bertahap,Tafsir. Qiroat, Hukum Muslim yang Tak Bisa Baca Al-Quran, Al-Quran

Kenapa Kita Harus Paksakan Diri untuk Membaca Al-Quran

9 Mei 2025
Keutamaan Pembaca Quran, Orang yang Dirindukan Surga, Surat Al-BAqarah, Adab Membaca Al-Quran

Adab Membaca Al-Quran

25 April 2025
Bukti Asal-Usul Bulan, Bulan Terbelah

Pernah Bulan Terbelah, Benarkah?

13 April 2025
Surah Al-Baqarah, Rasulullah, Lukmanul Hakim, Ayat Quran

Ayat Quran yang Pertama Turun dan yang Terakhir, Apa?

28 Desember 2024
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Rasulullah, Nabi Muhammad

Air Mata Rasulullah ﷺ: Ketika Allah Memanggil Anak-anaknya

Oleh Dini Koswarini
11 Juni 2025
0

Ciri Diabetes, Tubuh Penuh Gula, Asam Lambung

Kenapa Asam Lambung Lebih Sering Kambuh di Malam Hari?

Oleh Dini Koswarini
11 Juni 2025
0

Penyebab Siksa Kubur, Aib, Ciri Orang yang Culas

Ciri-ciri Orang yang Culas

Oleh Yudi
11 Juni 2025
0

Hukum Gelatin pada Cangkang Kapsul, Haid, Hukum Istri Gunakan Pil Pencegah Kehamilan tanpa Izin Suami, Haidh

Haidh Tidak Teratur karena Pil Anti Hamil

Oleh Dini Koswarini
11 Juni 2025
0

Kitab Taurat, Hadist, Bani Israil, Zabur

Bagaimana Nasib Lembaran-Lembaran Suci (Kitab) Ibrahim, dan Zabur Daud ‘Alaihima Assalam?

Oleh Dini Koswarini
11 Juni 2025
0

Terpopuler

Kapan Rasulullah Baca Surat al-Ikhlas dan al-Kafirun dalam Shalat?

Oleh Irah
24 Mei 2022
0
Adab Membaca Al-Quran, Keutamaan Surat Al Kahfi, Surat Al Mulk, waqaf, Penghilang Stres dalam Islam, Tafsir Quran, Buya Hamka, Murajaah Al-Quran, Tips Mudah Menghafal Alquran, Cara Memuliakan Al-Quran, Adab Membaca Al-Quran, Khasiat Basmallah, Keutamaan Surat Al-Fath, Manfaat Membaca Surat Yasin, Kesulitan-kesulitan saat Menghafal Al-Quran, Keutamaan Membaca Al-Quran, Manfaat Baca Quran untuk Kesehatan, Langkah Memuliakan Al-Quran, Jumlah Ayat Alquran, Keutamaan Membaca Quran, Akhlaq Muslim terhadap Al Quran, Hukum Membacakan Al-Quran dengan Suara Merdu, Makna Kata Kami dalam Al-Quran, Ayat Terakhir Alquran, Sahabat Nabi Penghafal Al-Quran, Nabi, Hukum Bacaan Quran untuk Orang Lain

Lantas kapan Rasulullah biasa membaca surat al ikhlas dan al kafirun?

Lihat LebihDetails

Kenapa Lapar Terus padahal Sudah Makan? Apakah Ini Gejala Penyakit?

Oleh Haura Nurbani
10 Juni 2025
0
Itikaf, Lapar

Rasa lapar yang terus-menerus meskipun sudah makan bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari gaya hidup, pola makan, hingga kondisi...

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

Ini 10 Jenis Sholat yang Tidak Diterima Allah

Oleh Saad Saefullah
8 Maret 2022
0
keutamaan sujud

Salah satunya adalah lelaki yang shalat sendirian tanpa membaca sesuatu.

Lihat LebihDetails

Kenapa Kita Harus Berusaha Sekuat Tenaga Mendapatkan Rezeki Halal di Zaman Ini

Oleh Dini Koswarini
11 Juni 2025
0
Cara Mengendalikan Sifat Boros, Renungan tentang Rezeki, Keuangan Keluarga, Rezeki Halal

Di zaman yang penuh fitnah dan godaan ini, mencari rezeki halal bukan hanya kewajiban, tapi juga perjuangan.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.