• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Rabu, 25 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar

Gaya Hidup Muslim Sejati

Oleh Yudi
3 tahun lalu
in Syi'ar
Waktu Baca: 4 menit baca
A A
0
Amalan Lancar Segala Urusan, cita-cita tertinggi seorang muslim, materi keimanan, Akhlak yang Baik, loyalitas, cara mendekatkan diri kepada Allah, gaya hidup, gila, malas

Foto ilustrasi: Freepik

0
BAGIKAN

Oleh: Herini Ridianah, S.Pd
Pemerhati sosial dan pendidikan
heriniridianah@gmail.com

“NO Gadget, No Life!” Ungkapan tersebut cukup menggambarkan zaman saat ini. Betapa gadget atau gawai telah menjadi pencuri waktu semua usia, karena sudah menjadi gaya hidup. Generasi tua maupun muda menghabiskan banyak waktunya dengan bersocial media.

Kebergantungan terhadap gawai begitu tinggi. Ibaratnya, hidup nggak akan seru tanpa kuota internet yang menggebu. Menjalani hari tanpa internet ibarat makan sayur tanpa garam. Hambar!

Karenanya, gaya hidup mayoritas muslim pun telah ikut terseret arus perkembangan era digital. Banjir informasi pun tak terbendung memenuhi ruang-ruang social media, seperti facebook, instagram, twitter, dsb.

ArtikelTerkait

Orang yang Mudah Didatangi Rezeki

Apa Hukum Shalat tapi Tidak Paham Arti Bacaannya?

Kenapa Sekarang Banyak Pedagang yang Berbohong saat Berjualan?

Allah Melihat Akhir Hidup Seseorang

Informasi benar dan salah berebut tempat hingga membuat banyak orang terjebak informasi bohong (hoaks) tanpa tabayun. Bagi muslim yang imannya lemah, mereka terbawa arus gaya hidup barat yang hedonis, serba permissif (serba boleh) hingga menggerus nilai-nilai ketakwaan.

Menurut KBBI, gaya hidup diartikan cara mengekspresikan diri melalui aktivitas, minat dan opini khususnya yang berkaitan dengan citra diri. Dengan kata lain, gaya hidup adalah cara seseorang memenuhi kebutuhan jasmani dan nalurinya berdasarkan pemikiran yang ia anggap benar.

Sungguh miris! Di tengah modernisasi zaman, justru gaya hidup muslim sudah makin tak terbedakan dengan gaya hidup non muslim. Gaya bicara, cara makan dan jenis makanannya, cara berpakaian, cara menghabiskan waktu, usaha, hobi tak lagi mencerminkan gaya hidup muslim sejati.

Gaya Hidup Muslim Sejati

Amalan Lancar Segala Urusan, cita-cita tertinggi seorang muslim, materi keimanan, Akhlak yang Baik, loyalitas, cara mendekatkan diri kepada Allah, Gaya Hidup
Foto ilustrasi: Freepik

BACA JUGA: Rumah yang Menjadi Sumber Adab bagi Kaum Muslimin

Banyak muslim yang melakukan aktivitas kesehariannya tanpa menghiraukan adab dalam islam. Sebagai contoh: ketika mereka berbicara secara lisan dan tulisan banyak yang secara sadar menyalahi adab berbicara islami.

Saat ini akan sangat mudah ditemui bullying (perundungan) secara verbal di berbagai tempat, mulai dari lingkungan rumah, sekolah, tempat kerja hingga media online. Dikenal juga dengan sebutan budaya shaming, yaitu kebiasaan memberikan komentar negatif dengan maksud merendahkan lawan bicara.

Hal tersebut saat ini dianggap lumrah terjadi di kehidupan sehari-hari dengan dibalut candaan. Alih-alih minta maaf, yang terjadi justru korban bullying yang merasa sakit hati malah disalahkan dan dianggap baper (terbawa perasaan).

Padahal, kebiasaan tersebut sangat dibenci islam. Bahkan islam memerintahkan kita untuk senantiasa menjaga lisan kita agar tidak menyakiti orang lain.

Saat seorang muslim berbicara maka harus bernafaskan takwa dalam lisannya. Sebagaimana hadits Rasul SAW yaitu: “Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berbicara yang baik atau diam!” (HR.Bukhari)

Begitupun saat mereka makan. Saat sudah tersedia makanan di hadapan, hal pertama yang dilakukan langsung ambil handphone, ambil foto, posting status.

Kalau perlu bahkan menyengajakan diri sesering mungkin wisata kuliner mencari tempat makan yang instagramable agar viral statusnya dan jika beruntung akan mendulang rupiah.

Ketika mengadakan jamuan makan di pesta pernikahan seolah merasa lebih mulia dengan standing party atau makan sambil berdiri. Aturan makan halal-thoyyib pun tak lagi diperhatikan. Padahal islam mengajarkan untuk makan sambil duduk, diawali bismillah, makan sekadarnya, dan diakhiri alhamdulillah.

Ada juga yang mengadakan tantangan atau challenge hingga makan berlebihan. Padahal Rasul SAW. mengingatkan “Tidak ada bejana yang diisi oleh manusia yang lebih buruk dari perutnya, cukuplah baginya memakan beberapa suapan sekedar dapat menegakkan tulang punggungnya (memberikan tenaga), maka jika tidak mau, maka ia dapat memenuhi perutnya dengan sepertiga makanan, sepertiga minuman dan sepertiga lagi untuk bernafasnya.” (HR. Ahad, Ibnu Majah)

Cara generasi muslim menghabiskan waktu pun telah tergerus gaya hidup yang lalai. Mereka sanggup berlama-lama menatap gawai, tapi enggan membaca Al-Qur’an.

Mereka terbiasa menonton film drama korea, india, hingga sinetron yang mengumbar aurat dan memuat nilai-nilai yang bertentangan dengan islam. Namun, bermimpi melahirkan generasi penghafal Al-Qur’an. Sungguh jauh api dari panggang!.

Lebih parah lagi, saat arus pornografi telah merebak di dunia nyata dan maya seperti sekarang. Banyak terjadi penyimpangan naluri mencintai. Virus Seks bebas, LGBT telah meruntuhkan sendi-sendi ketakwaan kaum muslim.

Sungguh sangat memprihatinkan! Bagai fenomena gunung es, kasus-kasus kejahatan seksual, perilaku homoseksual (liwath) bahkan telah menjadi gaya hidup (lifestyle) generasi muslim di kota-kota besar hingga ke pelosok desa, dari usia muda hingga tua. Astaghfirullah! padahal hal tersebut jelas perbuatan yang dilaknat Allah SWT dan RasulNya.

Pun dengan cara seorang muslim zaman now memiliki sesuatu, mulai dari materi, barang hingga pekerjaan makin banyak yang tak menghiraukan tuntunan halal haram dalam islam. Banyak muslim yang mementingkan gaya hidup mewah meski harus bergelimang dosa riba yang berat.

Misalnya rumah kredit, kendaraan kredit, kebutuhan sehari-hari pun kredit dengan berhutang ke bank ribawi. Sampai-sampai ada istilah : “Hari gini, kalau nggak berutang, sampai kapanpun nggak akan punya rumah dan segalanya!”

Maka, sangat sulit menemukan seorang muslim saat ini yang tak terjebak hutang ribawi. Bahkan negeri kita yang mayoritas muslim pun telah terbiasa membangun negerinya dengan bersendikan hutang ribawi kepada renternir dunia. Astaghfirullah!

Gaya Hidup Muslim Sejati

Gaya Hidup
Foto: Islampos

BACA JUGA: Pentingnya Mengajarkan Adab kepada Anak

Sungguh, gaya hidup muslim zaman now mayoritas telah jauh dari gaya hidup muslim sejati sebagaimana yang dicontohkan orang-orang bertakwa terdahulu. Salahsatu penyebabnya adalah wabah penyakit wahn yang ditawarkan sistem sekuler saat ini.

Wahn adalah penyakit cinta dunia dan takut mati. Sebagaimana sabda Rasul SAW: “Hampir tiba masanya kalian diperebutkan seperti sekumpulan pemangsa yang memperebutkan makanannya.” Maka seseorang bertanya: ”Apakah karena sedikitnya jumlah kita?” ”Bahkan kalian banyak, namun kalian seperti buih mengapung. Dan Allah telah mencabut rasa gentar dari dada musuh kalian terhadap kalian. Dan Allah telah menanamkan dalam hati kalian penyakit Al-Wahn.”

Seseorang bertanya: ”Ya Rasulullah, apakah Al-Wahn itu?” Nabi shollallahu ’alaih wa sallam bersabda: ”Cinta dunia dan takut akan kematian.” (HR Abu Dawud 3745)

Maka, menjadi PR bersama bagi kita untuk kembali pada gaya hidup muslim sejati yang berlandaskan ketakwaan. Sebagai contoh, sudah saatnya kita kembali pada pola hidup sehat Rasululullah dengan mengonsumsi makanan yang halal dan thoyyib.

Semua dilakukan bukan karena memenuhi gaya hidup tapi semata karena tanggung jawab atau manifestasi ketakwaan kita kepada Allah SWT. Saat pagi hari mengkonsumsi madu dan kurma misalnya, ucapkan “Ya Allah, aku niatkan makan makanan ini karenaMu, maka berkahilah makanan ini agar menyehatkan bagi tubuhku. Aamiin”. Jika itu dilakukan maka selain tubuh yang sehat, maka insyaAllah juga berbuah pahala.

Begitupun saat kita menjadikan gaya hidup kita cerminan ketakwaan kita pada Allah SWT, maka kebiasaan kita berpakaian, cara kita melakukan rutinitas aktivitas sehari-hari, apa yang kita dengar, apa yang kita tonton, apa yang kita ucapkan, semuanya kan bernilai pahala di hadapanNya. Tentu saja akan menjadi amal kebaikan sebagai bekal ke surgaNya. Semoga kita sanggup menghiasi diri kita dengan gaya hidup islam. InsyaAllah! []

 

Tags: gaya hidupgaya hidup muslimHidup
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

5 Adab Tertawa bagi Seorang Muslim

Next Post

Diminta Lepas Jilbab, Dosen di India Pilih Berhenti Kerja

Yudi

Yudi

Terkait Posts

Penyebab Datangnya Rezeki, Hukum Arisan, Nafkah yang Haram

Orang yang Mudah Didatangi Rezeki

24 Juni 2025
Waktu Shalat, Manfaat Shalawat bagi Hati,, Jumlah Rakaat Shalat Witir, Hukum Pura-pura Menangis dalam Shalat, Sholat, Keutamaan Shalat Qobliyah Shubuh, Cara Ruqyah Diri Sendiri, Shalat Dhuha, Hal yang Dilarang ketika Shalat, Shalat Witir, Pura-pura Menangis ketika Shalat, Shalat Dhuha

Apa Hukum Shalat tapi Tidak Paham Arti Bacaannya?

24 Juni 2025
kebijakan, pedagang

Kenapa Sekarang Banyak Pedagang yang Berbohong saat Berjualan?

24 Juni 2025
Rukhshoh, Istiqomah, Mudik, Akhir Hidup

Allah Melihat Akhir Hidup Seseorang

22 Juni 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Penyebab Datangnya Rezeki, Hukum Arisan, Nafkah yang Haram

Orang yang Mudah Didatangi Rezeki

Oleh Haura Nurbani
24 Juni 2025
0

Keutamaan Berbakti kepada Orangtua, Anak

Berapa Usia Anak dari Bapak Ini?

Oleh Haura Nurbani
24 Juni 2025
0

Syirik, Bahaya Vape untuk Kesehatan, Rokok, Kentut

Suami Suka Kentut Depan Istri, Istri Ga Suka, Bagaimana Hukumnya?

Oleh Saad Saefullah
24 Juni 2025
0

JISc

Banyak Diterima di UI, JISc Ungguli SMA Negeri Meski Terapkan 3 Kurikulum

Oleh Saad Saefullah
24 Juni 2025
0

fakta menarik tentang indonesia, fakta kopi indonesia, kopi

Inilah Negara yang Pertama Kali Temukan Kopi Sebelum Menyebar ke Seluruh Dunia

Oleh Yudi
24 Juni 2025
0

Terpopuler

5 Negara Paling Aman, Jika Terjadi Perang Dunia, Ternyata Ada Indonesia!

Oleh Haura Nurbani
23 Juni 2025
0
Alasan kenapa Hidup di Indonesia Itu Enak Banget

Berikut ini lima  negara yang dianggap paling aman jika terjadi perang dunia — dan ya, Indonesia termasuk di dalamnya!

Lihat LebihDetails

11 Adab Jima yang Harus Diketahui Pasangan Suami Istri

Oleh Saad Saefullah
18 Juni 2023
0
Adab Jima

ISLAM telah mengajarkan kita segala sesuatu, bagaimana kita makan, memakai pakaian. Apakah disana ada sunah yang menjelaskan bagi orang Islam...

Lihat LebihDetails

Jangan Dianggap Sepele, Ini 10 Dampak Perang Dunia Ketiga Jika Pecah

Oleh Yudi
23 Juni 2025
0
perang dunia, perang, kiamat

Seperti yang terjadi setelah Perang Dunia I dengan flu Spanyol, perang besar sering diikuti oleh pandemi mematikan.

Lihat LebihDetails

8 Ciri Orang Suka Berbohong dari Fisiknya

Oleh Yudi
20 Juni 2025
0
berbohong

Orang yang berbohong sering butuh waktu lebih lama untuk merespons, karena mereka “menyusun” cerita.

Lihat LebihDetails

Apa Ciri-Ciri Ginjal yang “Kotor” atau Tidak Sehat?

Oleh Saad Saefullah
23 Juni 2025
0
Bahaya Jantung ketika Sudah Kotor Lebaran, Ginjal, ginjal

Dalam istilah medis, ini bisa merujuk pada gangguan fungsi ginjal atau penyakit ginjal kronis.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.