• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Senin, 11 Agustus 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Tsaqofah Ekonomi

Bercermin pada Manajemen Bisnis Rasulullah SAW

Oleh Ari Cahya Pujianto
4 tahun lalu
in Ekonomi
Waktu Baca: 6 menit baca
A A
0
yusuf, Fakta Nabi Ilyasa, Abu Ubaidah bin Jarrah, umar bin khattab

Foto: Pinterest

0
BAGIKAN

Oleh: Virta herfianti
Mahasiswi STEI SEBI, Depok.
virtaherfianti99@gmail.com>

ISLAM yang memiliki sifat universal yang juga sudah mengatur sedemikian rupa tentang manajemen. Salah satunya adalah manajemen bisnis yang sesuai dengan prinsip-prinsip islam. Manajemen bisnis islam atau yang biasanya juga dikenal dengan manajemen bisnis syariah.

Secara sederhana maksudnya adalah suatu upaya dalam mengelola bisnis yang menggunakan prinsip dasar islam dan bertujuan untuk mencari ridha Allah SWT.

Manajemen bisnis syariah hadir sebagai solusi dalam kepentingan untuk mengelola bisnis namun tetap sesuai dengan prinsip islam yg tidak bertentangan dengan syariat islam, khusunya untuk para pembisnis yang beragama islam, manajemen bisnis syariah haruslah menjadi acuannya. Islam adalah agama yang Rahmatan lil alamin, rahmat bagi semseta. Segala aspek dari politik, budaya hingga ekonomi dan muamalah sudah diatur dengan sedemikian rupa. Namun tetap yang menjadi pedomannya adalah Al-qur’an dan Hadits.

ArtikelTerkait

5 Negara Ini Berikan Gaji kepada Warganya yang Menganggur

7 Cara Mengatur Keuangan agar Gaji Tidak Habis Sebelum Akhir Bulan

10 Kebiasaan Buruk yang Bisa Bikin Dompet Cepat Kosong!

Strategi Efektif Mengelola Kas untuk Pertumbuhan Bisnis yang Berkelanjutan

Bisnis atau muamalah sudah ada sejak zaman Rasulullah SAW. Bahkan ketika zaman tersebut, Nabi Muhammad Saw juga berperan sebagai seorang pedagang. yang dalam penerapannya patut kita contoh, karena beliau adalah teladan bagi umat islam. Berdasarkan kisahnya Rasulullah Saw sudah berdagang sejak beliau masih kecil.

BACA JUGA: Pandangan Islam tentang Bisnis MLM

Pada umur 8 tahun, beliau mulai mengenal konsep perdagangan. Awal ceritanya bermula ketika beliau berusia di umur tersebut beliau sudah menjadi anak yatim piatu, sepeninggal ayahnya yang bernama Abdullah ketika beliau lahir, dan sepeninggal ibunya yang bernama Aminah ketika beliau berusia 6 tahun.

Memasuki usia tersebut Rasulullah Saw mulai berusaha mencari rezeki dengan menggembalakan kambing. Rasulullah Saw pernah bertutur tentang dirinya, “Aku dulu menggembalakan kambing penduduk Makkah dengan upah bebearapa qirath.“

Kemudian ketika beliau berusia 12 tahun, Nabi Muhammad mulai berlajar berdagang bersama Pamannya Abu Thalib ke negeri Syam untuk berdagang.

Perjalanan bisnis pertama beliau adalah Syiria, Jordan, dan Lebanon. beliau cukup cerdas untuk menangkap bahwa peluang bisnis yang berkembang dengan pesat disana adalah perdagangan. Sebab tanah Makkah secara geologis cukup keras sehingga sulit untuk bercocok tanam.

Maka, peluang menjadi pengusaha lebih besar daripada menjadi petani, kejelian inilah yang menjadikan beliau menekuni bidang perdagangan. Sepanjang perjalanan beliau memperlajari banyak hal yang berhubungan dengan perdagangan. Beliau mempelajari berbagai bentuk transaksi jual beli, cara memasarkan dan menawarkan barang dagangan, serta bagaimana menjaga hubungan yang baik oleh pelanggan.[ Buku Rahasia bisnis Rasulullah]

Sebenarnya tak heran jika dalam diri Nabi Muhammad bergelora jiwa bisnis, sebab latar belakang keluarga beliau sendiri sebenarnya adalah pebisnis. Bukan sekedar pebisnis biasa, namun pebisnis yang kuat juga sukses.

Sejarah mencatat, empat orang putra Abdul Manaf (kakek-kakeknya) adalah pemegang izin kunjungan dan jaminan kemanan para penguasa dari negara-negara tetangga seperti Syiria, Irak, Yaman dan Ethiopia. Mereka dapat membawa kafilah-kafilah bisnisnya ke berbagai negara tersebut secara aman dan lancar.

Sejarah kontemporer kaum Quraisy saat itu juga sedang dalam momentum yang sangat bagus. Nabi Muhammad dilahirkan pada masa kaum Quraisy mencapai kejayaan pada masa perdagangan. Sejak kecil beliau di rawat oleh kakenya Abdul Muthalib yang juga pebisnis.

Setelah kakenya meninggal;, beliau kemudian tinggal bersama oamannya Abu Thalib yang berkecimpung dalam perdagangan pula. Lengkapah sudah daya dukung internal dan eksternal yang dimiliki Nabi Muhammad saat itu. Bersatunya dua faktor ini kemudian membuat nama beliau harum dalam bidang perdagangan di kemudian hari. [Sumber : E-book rahasia bisnis Rasulullah]

BACA JUGA: Ini 7 Sikap yang Wajib Dimiliki agar Sukses dalam Bisnis Rumahan

Keahlian bisnis Rasulullah mulai diuji ketika beliau berusia 17-20 tahun. Beliau harus bersaing dengan pemain-pemain bisnis senior tingkat regional. Disinilah ketangguhan dan keseriusan beliau mulai di uji. Mitra-mitra kerja Nabi Muhammad mengakui bahwa beliau adalah orang yang jujur dan profesional.

Beliau cukup matang dan lurus dalam perhitungan-perhitungannya. Hal inilah yang juga menumbuhkan kepercayaan ibunda Khadijah yang saat itu menyandang sebagai wanita konglomerat terkenal di Makkah, untuk menjalin kerjasama bisnis.

Ibunda Khadijah pada masa itu merupakan saudagar kaya dan membutuhkan seorang manajer untuk memimpin ekspansi bisnisnya. Khadijah berani menawarkan nilai gaji dua ekor unta bagi siapa saja yang sanggup menjadi manajernya. Pada saat itu pula lah Abu Thalib, paman Rasulullah langsung mempromosikan keponakannya, yang dimana beliau sudah melihat bakat berbisnis keponakanya itu.

Dengan kecerdikan beliau dalam bernegosisasi, beliau berhasil mempromosikan Nabi Muhammad sebagai manajer bisnis dan mendapatkan gaji dua kali lipat dibanding gaji awal yang ditawarkan Khadijah.

Khadijah membawakan barang dagangan yang lebih baik dari apa yang dibawakan kepada orang lain. Dalam perjalanan dagang ini, Rasulullah Saw ditemani Maisarah, seorang kepercayaan Khadijah, beliau berangkat ke Syam bersama Maisarah untuk meniagakan harta Siti Khadijah.

Dalam perjalanan ini, Nabi berhasil membawa keuntungan yang berlipat ganda sehingga kepercayaan Khadijah bertambah terhadapnya. Semua sifat dan perilaku itu, dilaporkan Maisarah terhadap Khadijah, Khadijah tertarik pada kejujurannya dan ia pun terkejut atas keberkahan yang diperolehnya. [Buku Sirah Nabawiyah, Dr. Muhammad Sa’id Ramadhan AL-Buthy]

Karena sifat kejujurannya itulah akhirnya kekaguman Siti Khadijah muncu terhadap Rasulullah yang tak lama akhirnya mereka melangsungkan pernikahan. Pernikahan dua insan mulia ini pula yang menjadi teladan bagi kita semua, terutama umat muslim.

Ketika mereka telah berstatus sebagai suami istri Siti Khadijah sangat mendukung Dakwah Rasulullah Saw, salah satunya rala menyerahkan seluruh hartanya demi keperntingan dakwah Rasulullah Saw.

Tak hanya Siti Khadijah yang kagum atas sifat kejujuran beliau. Dalam suatu kisah beliau pernah menjual sebuah beberapa ekor unta, setelah terjual dan pembelinya pergi beliau teringat bahwa diantara untanya ada yang cacat. Beliau segera menyusul pembeli untanya dan mengembalikan uangnya. Karena itu, tak mengherankan jika penduduk Makkah memberinya gelar “Al-Amin” yang berarti “ orang yang sangat terpercaya. [Mokh Saifudin Bakhri, Abdussalam, 2012]

Dalam berdagang, beliau sangat menjaga mutu barang dagangan yang hendak dijualnya. Jangan sampai barang yang akan beliau jual terdapat rusak atau cacat, jika hal itu terjadi beliau langsung seger mengembalikan uang si pembeli tersebut, sesuai dengan kisah singkat di atas.

BACA JUGA: Jujur Berbisnis Bikin Rugi?

Selain memperhatikan kualitas dagangannya, beliau juga memperhatikan takaran atau timbangan dari barang yang akan di jualnya. Beliau sangat menjaga ketepatan alat takaran atau menimbang barang dagangannya. Jangan sampai takaran atau timban berkurang, kalau takaran atau timbangan berkurang, tentu saja pembeli akan merasaa kecewa.

Dan beliau tak menginginkan hal seperti itu terjadi. Hal tersebut membuat kedatangan beliau menjadi kedatangan yang dinantikan oleh para penduduk sekitar. Mereka enggan membeli suatu barang dari pedagang selain Nabi Muhammad Saw, karena sifat beliau dalam berdagang selalu membuat para pembeli merasa puas dan tidak merasa dirugikan. Hal inilah yang harus diterapkan oleh pedangang muslim.

Salah satu prinsip dalam bermuamalah adalah harus berlandaskan suka sama suka. Pembeli harus puas atas barang yang telah ia beli, penjual hatrus puas atas menerima imbalan dari harga yang telah disepakati oleh kedua belah pihak.

Rasulullah SAW adalah teladan bagi seluruh umat muslim di muka bumi. Apapun yang beliau lakukan, termasuk dalam hal berbisnis adalah mutiara hikmah, sebuah keteladanan bagi manusia. Bukan karena beliau sudah berbisnis sejak usia muda, namun juga karena beliau senantiasa menerapkan nilai-nilai keluhuran dalam berdagang.

Tak semua bisa mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Jika banyak orang yang hanya menjadikan bisnis sebagai sarana mencari keuntungan di duniawi sematra, maka Nabi Muhammad Saw. Menjadikannya sarana untuk menanami ladang akhirat.

Beliau memberikan keteladanan bahwa bisnis adalah sebuah transaksi yang tak hanya bernilai ekonomis, namun juga bernilai kemanusiaan. Diantara nilai-nilai yang beliau tanamkan dalam bisnisnya adalah sesuai dengan empat sifat utama yang beliau miliki[ E-Book Rahasia bisnis Rasulullah], yaitu :

1. Shiddiq, artinya benar.

Beliau adalah pedagang yang jujur. Beliau tak pernah mneyembunyikan barang yang cacat dalam dagangannya. Beliau juga tak segan mengemukakan kelemahan dari produk yang ditawarkannya.

Hal inilah yang membuat semua orang senang pada cara bisbis beliau dan tak ragu untuk mengajak beliau berkerja sama maupun bermitra.

2. Amanah, artinya terpercaya.

Beliau menjaga kepercayaan dalam berdagang. Tidak hanya kepercayaan dari pemilik barang, namun juga pelanggan dan orang-orang terkait bisnis tersebut.

3. Fathanah, artinya cerdas.

Beliau mempunyai strategi yang cerdik dalam berdagang. Beliau mencari cara yang tepat dalam menghasilkan keuntungan, namun tidak dengan menipu orang lain. Beliau tak pernah lupa menganalisis peluang-peluang yang datang dari sebuah tempat atau sekelompok masyarakat, sambil mengenali budaya masyarakat itu.

4. Tabligh, artinya menyampaikan.

Beliau memiliki kemampuan public speaking dan negosiasi yang baik. Beliau ahli dalam membangun komunikasi, meyakinkan pembeli dan membangun reputasi bisnis yang baik. Komunikasi seperti ini amatlah penting dalam semua lini kehidupan termasuk juga dalam perekenomian.

BACA JUGA: 4 Kelemahan Wanita dalam Berbisnis

Itulah empat sifat dasar yang dimiliki Rasululullah SAW, juga sifat yang tak hanya berlaku dalam berdagang, namun di setiap beliau menjalani segala aktivitas. Hal tersebutlah yang menjadikan beliau menjadi manusia yang paling sempurna, dan menjadi teladan bagi kita semua.

Juga seharusnya di zaman yang modern seperti sekarang ini, di saat semua teknologi semakin berkembang pesat, seorang pembisnis harus bisa memanajemen bisnisnya lebih baik lagi karena didukung dengan berbagai fasilitas yang tetunya lebih memadai dari zaman Rasulullah.

Tak sedikit kita temukan bahwa justru pada zaman modern seperti ini, kecurangan ada dimana-mana, dari penjual yang tidak jujur dalam menakar timbangan, mencampur bahan berbahaya di produknya, hingga membuat produk palsu yang berbahaya, begitu mirisnya.

Semoga setelah membaca kisah dari artikel ini, khusunya sebagai seorang pembisnis muslim, kita dapat bercermin terhadap manajemen Bisnis Rasulullah Saw tersebut, aamiin allahuma aamin. []

Tags: bisnisbisnis rasulullah
ShareSendShareTweetShareScan
ADVERTISEMENT
Previous Post

Apa Amalan untuk Menghapus Dosa dan Membuat Hati Tenang?

Next Post

Orang Beriman Tidak akan Mengumpat dan Mencela

Ari Cahya Pujianto

Ari Cahya Pujianto

Hanya Pemuda Akhir Zaman yang Berharap Ridha dan Ampunan Allah Swt

Terkait Posts

gaji, menganggur

5 Negara Ini Berikan Gaji kepada Warganya yang Menganggur

7 Januari 2025
riba, gaji, uang

7 Cara Mengatur Keuangan agar Gaji Tidak Habis Sebelum Akhir Bulan

3 Januari 2025
Kebiasaan Buruk yang Bisa Bikin Dompet Cepat Kosong, Uang

10 Kebiasaan Buruk yang Bisa Bikin Dompet Cepat Kosong!

5 Desember 2024
Bisnis

Strategi Efektif Mengelola Kas untuk Pertumbuhan Bisnis yang Berkelanjutan

7 September 2024
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Oleh Dini Koswarini
14 Juli 2025
0

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999! 1

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999!

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Terpopuler

85 Motto Hidup dari Kutipan Ayat Alquran

Oleh Eneng Susanti
17 Januari 2023
0
motto hidup ayat Alquran, cara menjadikan Al-Qur'an sebagai penyembuh

SAHABAT mulia Islampos, ada banyak pelajaran dan hikmah yang bisa dipetik dari Alquran. Banyak pula kutipan ayat Alquran yang bisa...

Lihat LebihDetails

4 Ayat Alquran tentang Keindahan Alam Semesta

Oleh Eneng Susanti
10 Oktober 2024
0
Ayat Alquran yang jadi bacaan doa sebelum tidur, Ayat Alquran tentang Keindahan Alam, ayat yang mengingatkan tentang akhirat, ayat alquran tentang bersyukur

Ayat Alquran tentang Keindahan Alam

Lihat LebihDetails

Syair yang Membuat Imam Ahmad Menangis

Oleh Saad Saefullah
26 Juli 2019
0
Foto: ABC

Wahai Tuhanku, inilah seorang hamba yang kembali, siapalah yang sanggup menerimanya?

Lihat LebihDetails

12 Ayat Al-Quran tentang Istiqamah, Dapat Memotivasi Kita

Oleh Sufyan Jawas
31 Oktober 2021
0
Hadist Nabi Tentang Ikhlas

ayat Al-Quran Tentang Istiqamah

Lihat LebihDetails

5 Perbedaan Abu Jahal dan Abu Lahab

Oleh Haura Nurbani
14 November 2024
0
Perbedaan Abu Jahal dan Abu Lahab

Meski mereka sama-sama menentang Islam, ada beberapa perbedaan Abu Jahal dan Abu Lahab.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.