• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Selasa, 24 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Tahukah Anda

3 Golongan Jomblo

Oleh Laras Setiani
5 tahun lalu
in Tahukah Anda
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
3 Golongan Jomblo 1
0
BAGIKAN

PALING tidak, ada tiga golongan jomblo yang belum menikah di zaman now, yaitu (1) belum siap menikah (2) belum mampu menikah (3) belum bisa menikah.

Kategori pertama, jomblo yang belum siap menikah, bisa jadi karena faktor usia yang masih sangat muda dan belum cukup memiliki kematangan jiwa untuk menjalani kehidupan pernikahan.

BACA JUGA: Aku Bangga Jadi Cewek Jomblo

Bisa pula karena masih sangat asyik menikmati masa belajar di bangku sekolah dan kuliah, sehingga belum “sempat” berpikir untuk menikah. Sebagian yang lain karena masih memiliki sejumlah kekhawatiran atau ketakutan tertentu akan kehidupan pernikahan.

ArtikelTerkait

5 Negara Paling Aman, Jika Terjadi Perang Dunia, Ternyata Ada Indonesia!

Jangan Dianggap Sepele, Ini 10 Dampak Perang Dunia Ketiga Jika Pecah

Sejarah Jahatnya Kelompok Zionis, Asal Mula Gerakan Nasionalis Yahudi

Apa Itu Fi’il Mudhori?

Mereka harus mempersiapkan diri dengan baik, secara mental spiritual, amal dan juga material, agar bisa menyambut kehidupan pernikahan dengan sepenuh kesiapan. Pernikahan adalah hal yang belum disunnahkan bagi mereka.

Yang harus mereka lakukan adalah menjaga kesucian dan kebaikan diri, agar tidak terjerumus ke dalam tindakan yang merusak diri sendiri maupun orang lain. Gejolak pubertas di masa remaja harus bisa diatasi dengan ibadah dan berbagai kegiatan positif, agar selalu berada dalam koridor kebaikan.

Kelompok kedua adalah jomblo yang sudah siap menikah, akan tetapi masuk kategori belum mampu menikah. Secara usia biologis maupun psikologis, mereka sudah dewasa dan matang.

Namun secara finansial, belum memiliki kemampuan untuk menghidupi diri sendiri, apalagi menghidupi keluarganya nanti. Kemampuan atau kesanggupan inilah yang disebut oleh para ulama sebagai “ba-ah”, sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah SAW:

“Wahai para pemuda, barangsiapa yang memiliki kemampuan (ba-ah), maka menikahlah, karena itu lebih akan menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan. Barangsiapa yang belum mampu, maka berpuasalah karena puasa itu adalah pengekang syahwatnya yang menggelora.” (HR Bukhari no. 5065 dan Muslim no. 1400)

Hukum menikah adalah sunnah bagi yang membutuhkannya dan sudah mampu memberi nafkah. Sedangkan bagi yang butuh untuk menikah, namun belum mempunyai kesanggupan menafkahi, disunnahkan untuk tidak menikah saat itu.

Syaikh Musthofa Al Bugho dalam kitab beliau “Al Fiqhu Al Manhaji ‘ala Madzhabi Al Imam As Syafi’i” menyatakan, kelompok orang seperti ini sebaiknya menjaga kesucian diri dengan menyibukkan diri dalam ibadah dan puasa. Dengan menyibukkan diri seperti itu akan membuatnya terjaga dari melakukan keburukan, hingga Allah memberikan padanya kecukupan.

Allah Ta’ala telah berfirman:

“Dan orang-orang yang tidak mampu kawin hendaklah menjaga kesucian (diri)nya, sehingga Allah memampukan mereka dengan karunia-Nya.” QS. An Nur: 33.

Syaikh Musthofa Al Bugho menyatakan bahwa jika belum memiliki ba-ah, maka meninggalkan untuk menikah pada saat itu adalah sunnah. Kelompok kedua ini harus berusaha untuk memampukan diri secara finansial terlebih dahulu, karena hidup berumah tangga dituntut untuk memiliki kemandirian.

Bagi laki-laki, tidak hanya menafkahi diri sendiri, setelah menikah ia harus mampu menafkahi keluarganya. Jika tidak memiliki kemampuan menafkahi, dikhawatirkan akan menzhalimi istri dan anak-anaknya.

BACA JUGA: Karena Merasa Hina Jadi Jomblo, Dia Pacaran

Para ulama menjelaskan, yang dimaksud dengan kemampuan atau kesanggupan atau ba-ah adalah kemampuan untuk melakukan hubungan seksual, namun disertai dengan kemampuan memenuhi nafkah terlebih dahulu.

Sedangkan Imam Nawawi rahimahullah dalam kitab Syarah Shahih Muslim memberikan penjelasan, bahwa pengertian ba-ah  adalah jima’ (hubungan intim), inilah makna ba-ah secara bahasa. Namun yang dimaksud adalah mampu untuk berjima’ disertai dengan kemampuan memberi nafkah terlebih dahulu.

“Siapa yang tidak mampu berjima’ lantaran belum mampu dari segi nafkah, hendaklah ia rajin berpuasa untuk mengekang syahwatnya yang menggelora. Gejolak syahwatnya bisa ditahan dengan rajin berpuasa sunnah. Itulah maksud hadits di atas, yang ditujukan kepada para pemuda yang syahwatnya sudah menggelora namun belum mampu untuk memberi nafkah, demikian penjelasan Imam Nawawi.

Untuk jomblo kelompok kedua ini hendaknya mereka berusaha dengan bersungguh-sungguh untuk memampukan diri. Ada sangat banyak peluang usaha dan kerja yang bisa dilakukan guna memiliki kesanggupan finansial. Yang penting memiliki etos kerja dan disiplin tinggi dalam membangun usaha dan bekerja.

Dengan niat ikhlas untuk mencari ridha Allah, insyaallah akan dimudahkan pintu-pintu rejeki bagi para pemuda yang ingin menjaga kebaikan diri dengan menikah.

Sedangkan kategori ketiga adalah jomblo yang belum bisa menikah. Mereka ini sudah siap menikah, sudah memiliki ba-ah, namun ada kondisi tertentu yang membuatnya belum bisa menikah. Misalnya, belum ada perempuan yang mau menikah dengan dirinya, atau belum ada laki-laki yang melamat dan mau menikah dengan dirinya.

Mungkin juga karena alasan-alasan lain, seperti sedang mengikuti sebuah program oendidikan tertentu yang dipersyaratkan untuk tidak menikah selama masa pendidikan tersebut.

Untuk para jomblo di kelompok ketiga ini, hendaknya mereka bisa menjaga kesucian diri dan berusaha untuk mendapatkan jodoh dengan cara yang baik dan benar. Di antara usaha mendapatkan jodoh adalah usaha ruhaniyah atau spiritual, dengan doa, pengharapan kepada Allah, dan tawakal kepadaNya.

BACA JUGA: Menjomblo, Pacaran atau Menikah, Pilih Mana?

Sedangkan usaha lahiriyah adalah dengan melakukan tindakan nyata, baik secara langsung ataupun tidak langsung. Bisa dilakukan oleh dirinya sendiri, bisa pula oleh orang lain, seperti orangtua, teman, saudara, atau biro jodoh yang terpercaya.

Selain itu, hendaklah mereka bersabar dalam masa penantian. Kesabaran para jomblo dalam menanti datangnyajodoh dari Allah akan berbuah indah. Percayalah, Allah tengah menyiapkan diri kalian dan diri calon pasangan kalian secara lebih baik, dan akan dipertemukan pada waktu yang paling baik. Allah lebih mengetahui kapan waktu yang terbaik bagi kalian untuk berjodoh, dan dengan siapa kalian akan berjodoh. []

Sumber: Pakcah

Tags: Golonganjomblo
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Puasa Daud, Ini Dia Keistimewaannya

Next Post

Memelihara Shalat Dhuha, Mewakili 360 Sedekah dalam Sehari

Laras Setiani

Laras Setiani

Terkait Posts

Alasan kenapa Hidup di Indonesia Itu Enak Banget

5 Negara Paling Aman, Jika Terjadi Perang Dunia, Ternyata Ada Indonesia!

23 Juni 2025
perang dunia, perang, kiamat

Jangan Dianggap Sepele, Ini 10 Dampak Perang Dunia Ketiga Jika Pecah

23 Juni 2025
israel, palestina, zionis

Sejarah Jahatnya Kelompok Zionis, Asal Mula Gerakan Nasionalis Yahudi

22 Juni 2025
Melipatgandakan Pahala Kebaikan, penghafal Al-Quran, Fi'il Mudhori

Apa Itu Fi’il Mudhori?

21 Juni 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Bahaya Jantung ketika Sudah Kotor Lebaran, Ginjal, ginjal

Apa Ciri-Ciri Ginjal yang “Kotor” atau Tidak Sehat?

Oleh Saad Saefullah
23 Juni 2025
0

Alasan kenapa Hidup di Indonesia Itu Enak Banget

5 Negara Paling Aman, Jika Terjadi Perang Dunia, Ternyata Ada Indonesia!

Oleh Haura Nurbani
23 Juni 2025
0

Donasi

Laporan Donasi Islampos: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp4.475.004!

Oleh Saad Saefullah
23 Juni 2025
0

Dosa Suami kepada Istri, Keutamaan Asiyah,. Ciri Istri yang Toksik, haid

14 Hari Masih Haid, Apa yang Harus Dilakukan Wanita, dan Apakah Harus Lakukan Shalat?

Oleh Dini Koswarini
23 Juni 2025
0

suami, istri, reproduksi, aib, cerai, perceraian, cemburu, fitnah, mahram, kekasih, pernikahan, hubungan intim,

Pentingnya Istri Tidak Malu untuk Memuaskan Suami karena Termasuk Ibadah

Oleh Yudi
23 Juni 2025
0

Terpopuler

8 Ciri Orang Suka Berbohong dari Fisiknya

Oleh Yudi
20 Juni 2025
0
berbohong

Orang yang berbohong sering butuh waktu lebih lama untuk merespons, karena mereka “menyusun” cerita.

Lihat LebihDetails

Kisah 7 Negara Kaya Raya yang Kini Jadi Miskin

Oleh Yudi
21 Juni 2025
0
kekayaan, terkaya, berpikir positif, negara

Venezuela pernah menjadi salah satu negara terkaya di Amerika Selatan, terutama karena cadangan minyak bumi yang sangat besar.

Lihat LebihDetails

Ternyata, Ini Waktu yang Tepat untuk Ngopi di Pagi Hari!

Oleh Dini Koswarini
23 Juni 2025
0
Ngopi

Pagi hari itu ngopi. Karena, pagi hari selalu menyimpan cerita tersendiri. Ia datang membawa harapan, semangat baru, dan kesempatan untuk...

Lihat LebihDetails

Ciri-ciri Tubuh yang Tidak Sehat Dilihat dari Berat Badan?

Oleh Haura Nurbani
23 Juni 2025
0
Ciri Tubuh yang Tidak Sehat

Berikut ini adalah ciri-ciri tubuh yang tidak sehat jika dilihat dari kondisi berat badan, baik kelebihan maupun kekurangannya.

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.