• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Jumat, 11 Juli 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Dari Anda Renungan

Demi Anak?

Oleh Irah
8 tahun lalu
in Renungan
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
foto: home yesup logo

foto: home yesup logo

1
BAGIKAN

Oleh: Amalia Sinta

BILA seorang ayah ditanya: mengapa ia bekerja sedemikian keras? Pasti jawabannya adalah Demi Anak.

Tapi ia lupa, bahwa anak tidak butuh begitu banyak harta, namun butuh banyak perhatian dan keterlibatan nyata ayahnya.

Agar si anak perempuan mendapat figur lelaki yang melindungi dan mencintainya, sehingga kelak ia tak mudah terjebak bujuk rayu pemuda yang membawa cinta palsu.

ArtikelTerkait

Paksakan Bangun Shalat Malam

Uang Memang Bisa Beli … tapi Tidak Bisa Beli ….

Kepada Orang-orang yang Terlena

Jangan Penuhi Hidupmu dengan Keluhan

Agar anak lelakinya mendapat contoh nyata bagaimana bersikap. Agar tak melambai, terbawa arus LGBT atau pornografi karena penasaran mendera namun tak ada tempat bertanya.

Bila seorang ibu rumah tangga ditanya: mengapa ia mau seharian berada di rumah? Pasti jawabannya adalah Demi Anak.

Tapi ia lupa, bahwa anak butuh ditemani bermain dengan terlibat langsung. Bukan hanya disediakan sekotak besar mainan, buku-buku yang tidak dibacakan, apalagi gadget tercanggih agar duduk diam. Sang ibu sibuk memasak, mencuci, dan terus saja membereskan rumah.

Dan dari sejak bangun tidur hingga malam tiba, si anak selalu merasa sendiri, kesepian tak berujung. Makin sedih hatinya, saat ia merengek ingin mencuri sedikit perhatian, malah cubitan yang harus ia rasakan. Sakit di kulit mungkin tak bikin melilit. Tapi torehan luka hati akan ia bawa hingga nanti.

Bila seorang ibu yang berbisnis dari rumah ditanya: mengapa ia juga sibuk mencari uang? Pasti jawabannya adalah Demi Anak.

Tapi ia lupa, bahwa anaknya sering telat makan, mandi, ataupun terlalu lama nonton TV, karena ibunya sibuk membalas pesan konsumen yang tiada henti. Bisnisnya makin berkembang namun tak juga punya asisten untuk membantunya.

Sang ibu senang karena banyak pemasukan. Tapi sang anak sedih, karena hatinya merasa semakin jauh dari pelukan ibunya.

Ia tak bisa paham mengapa benda kecil bernama handphone itu selalu dipegang oleh ibunya, sungguh terasa lebih penting daripada dirinya, seorang anak yang katanya sangat dicintai sang ibu. Entah kapan terakhir ia dibelai dengan lembut, dicium tanpa terburu-buru.

Bila seorang ibu yang bekerja di luar rumah ditanya: mengapa ia begitu semangat mengejar karir mengukir prestasi tinggi? Pasti jawabannya adalah Demi Anak.

Tapi ia lupa, bahwa anak harus jadi prioritas, walaupun hatinya sedang cemas karena situasi kantor yang memanas.

Saat lelah mendera karena setumpuk deadline, setelah menembus macetnya jalanan kota, ia mendapati anaknya di rumah rewel tak jelas apa maunya. Ia mencoba bersabar, namun tangisnya tak jua mereda. Emosi tak bisa terbendung lagi.

Sang anak yang merindukan belaian, malah mendapat ancaman agar lekas bungkam. Dan esoknya dia harus terima dalam diam, bahwa ia akan menunggu berjam-jam lamanya hanya untuk melihat ibunya hadir lagi di rumah.

Dear orangtua yang baik!

Lihatlah kaki anak kita yang masih begitu kecil.

Ia takkan sanggup mengimbangi.

Saat kita berlari mengejar dunia.

Ia akan tertatih bahkan terluka.

Saat ini cukuplah bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Bukan untuk mengejar gaya hidup.

Yang tak kan pernah ada ujungnya itu.

Sungguh…

Tak perlulah bekerja hingga lembur malam, Ayah.

Tak perlulah keadaaan rumah harus selalu bersih rapi sempurna, Ibu.

Tak perlulah mengejar posisi tinggi dulu di kantor dan di bisnis, Bunda.

Karena bila terlalu sibuk dan fokus bekerja.

Kita tak punya waktu dan tenaga lagi untuk mereka.

Padahal mereka sedang masanya bereksplorasi dan berekspresi.

Maka kita akan bereaksi dengan amarah dan emosi tinggi.

Dear ayah ibu yang baik!

Anak-anak sangat membutuhkan kehadiran kita.

Yang nyata, terlibat dalam permainannya.

Yang nyata, bertanya perasaan hati tentang kejadian yang ia alami.

Yang nyata, memberikan belaian, pelukan dan ciuman yang menentramkan hatinya.

Saat ini, di lima tahun pertamanya.

Adalah saat tepat untuk kita membentuk karakternya.

Menanamkan nilai spiritual yang kita yakini kebenarannya.

Mengajarkannya nilai tentang kesopanan, disiplin, welas asih dan toleransi.

Saat untuk memantau perkembangan fisik dan mental anak.

Agar tak sampai gagal tumbuh.

Rasanya sia-sia belaka.

Bila uang yang kita kumpulkan selama ini.

Hanya habis untuk biaya terapi karena kegagalan tumbuh kembang anak.

Nanti, saat anak kita sudah lepas masa balita.

Saat kita sudah berhasil menanamkan segala hal baik dalam hatinya.

Bolehlah kau kembali menghidupkan hasrat untuk berkerja keras.

Mengumpulkan pundi emas.

Mengejar cita-cita yang masih tergantung bebas.

Demi anak.

Demi harta paling berharga bernama anak.

Saat ini hadirlah di setiap tawa, tangis dan sejuta rasa dalam hatinya.

Sehingga bila kelak ia telah tumbuh besar dalam bahagia.

Namamu lah yang akan ia sebut sebagai pahlawan hidupnya.

Karena sungguh…

Engkaulah, Sang Orangtua hebat yang mampu seimbangkan antara bekerja dan keluarga. []

Tags: Anakdemi anakip renungan
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Studi: Berpuasa Bikin Awet Muda

Next Post

Sering Katakan Ini, Doa Tak Dikabul

Irah

Irah

Terkait Posts

Tahajjud, Amalan di Pagi Hari, Shalat Taubat, Renungan, Tahajjud, Shalat Malam, shalat tahajud, Bangun Malam, Surah Al-Baqarah, Shalat Witir, Shalat Malam

Paksakan Bangun Shalat Malam

10 Juli 2025
Rezeki, Jalan Rezeki, pencuri, Uang Haram, Sedekah

Uang Memang Bisa Beli … tapi Tidak Bisa Beli ….

10 Juli 2025
Nasihat, Malaikat, Terlena

Kepada Orang-orang yang Terlena

9 Juli 2025
Keluhan

Jangan Penuhi Hidupmu dengan Keluhan

7 Juli 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

otak, brain rot, cerdas, IQ

5 Negara dengan Rata-Rata IQ Terendah Menurut Penelitian

Oleh Yudi
11 Juli 2025
0

Keutamaan Bismillah, faedah zikir, cara memperbaiki diri dalam Islam, sebaik-baik manusia, penyakit rohani, tempat curhat terbaik, Kisah Mualaf, cara meningkatkan iman, Harap dan Takut, ihsan, ulama, gila, nafsu, dosa, maksiat, taubat

Untuk Para Pendosa yang Gemar Bertaubat

Oleh Yudi
11 Juli 2025
0

babi, Makanan Haram

Hukum Memakan Makanan Haram tapi Tidak Mengetahuinya

Oleh Dini Koswarini
11 Juli 2025
0

Tahajjud, Amalan di Pagi Hari, Shalat Taubat, Renungan, Tahajjud, Shalat Malam, shalat tahajud, Bangun Malam, Surah Al-Baqarah, Shalat Witir, Shalat Malam

Paksakan Bangun Shalat Malam

Oleh Haura Nurbani
10 Juli 2025
0

Ngabuburit, Prinsip Kebahagiaan, Muslim yang Bersyukur, Ikhlas, Target, Rahasia

5 Hal yang Harus Selalu Kamu Jadikan Rahasia dalam Hidup

Oleh Saad Saefullah
10 Juli 2025
0

Terpopuler

Syair yang Membuat Imam Ahmad Menangis

Oleh Saad Saefullah
26 Juli 2019
0
Foto: ABC

Wahai Tuhanku, inilah seorang hamba yang kembali, siapalah yang sanggup menerimanya?

Lihat LebihDetails

Ciri-ciri Darah yang Sudah Rusak yang Bisa Dikenali oleh Diri Sendiri

Oleh Dini Koswarini
10 Juli 2025
0
Puasa, Sakit Kepala, Darah

Berikut adalah ciri-ciri darah yang sudah ‘rusak’ atau tidak sehat yang bisa secara umum dikenali oleh diri sendiri.

Lihat LebihDetails

5 Hal yang Harus Selalu Kamu Jadikan Rahasia dalam Hidup

Oleh Saad Saefullah
10 Juli 2025
0
Ngabuburit, Prinsip Kebahagiaan, Muslim yang Bersyukur, Ikhlas, Target, Rahasia

Para ulama salaf juga banyak menasihati agar kita lebih banyak menyimpan sesuatu untuk diri sendiri, sebagai rahasia cukup Allah saja...

Lihat LebihDetails

Hukum Sedekah dengan Harta yang Haram

Oleh Dini Koswarini
15 April 2024
0
Umar bin Khattab, Hukum Jual Beli Kredit, Kesalahan saat Bersedekah, infak, Keutamaan Sedekah, Zainul Abidin, Hukum Sedekah dengan Harta yang Haram, Sedekah Subuh, Pintu Sedekah, Hak Waris, Abdurrahman bin Auf, Kaya, Sahabat Nabi, Sedekah, Tanda Akhir Zaman, Utsman bin Affan, Harta

Apa hukum sedekah dengan harta yang haram?

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.