• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Minggu, 15 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar Sirah

Abu Darda Masuk Islam setelah Berhalanya Dihancurkan Sahabat

Oleh Yudi
6 tahun lalu
in Sirah
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
pahala memudahkan kesulitan orang lain

Ilustrasi: Pexels

313
BAGIKAN

BAGI Uwaimir bin Malik Al Khazraji atau Abu Darda, bangun pagi sudah menjadi kebiasaannya. Ia hampir tak pernah keduluan oleh matahari pagi. Baginya, bangun pagi merupakan suatu kebiasaan yang telah menahun.

Ada beberpa hal yang biasanya Abu Darda lakukan seusai bangun pagi. Ia selalu bergegas menuju sebuah kamar yang paling istimewa dalam rumahnya. Di situlah terletak berhala sembahannya, yang amat dikasihi dan dijaganya. Baginya bangun pagi dan kemudian melihat berhala sudah menjadi satu bagian yang tak terpisahkan. Hidupnya akan terasa kurang jika ritual itu ia lewatkan.

BACA JUGA: Cinta Sahabat kepada Rasulullah

Biasanya Abu Darda akan segera membungkuk memberi hormat, kemudian diminyakinya patung itu dengan wangi-wangian termahal yang terdapat dalam tokonya yang besar. Bukan masalah baginya. Wangi-wangian itu hanya sedikit dari kekayaannya yang bertumpuk.

ArtikelTerkait

Fatimah Tidak Izinkan Abu Bakar Masuk ke Dalam Rumah, tanpa Izin Suami

Nabi Muhammad ﷺ dan Permusuhan Abu Jahal

Kemuliaan Khadijah binti Khuwailid r.a.

Ibnu Abbas, Asisten Kecil Nabi, Hafal Ribuan Hadis

Pagi ini, Abu Darda memberi pakaian baru pada patung berhalanya. Sebuah baju dari sutra yang sangat megah. Ia memperolehnya kemarin dari seorang pedagang dari Yaman yang sengaja mengunjunginya.

Setelah matahari agak tinggi, barulah Abu Dard masuk bersiap pergi ke tokonya. Hari itu Yatsrib sangat ramai. Maklum, kota itu penuh sesak dengan para pengikut Rasulullah Muhammad shalallahu alaihi wasallam yang baru kembali dari peperangan Badar. Di barisan paling depan, terlihat kumpulan tawanan yang terdiri dari orang-orang Quraisy. Abu Darda mendekati orang ramai. Ia bertanya kepada seorang pemuda suku Khazraj. Kepadanya ia menanyakan di mana Abdullah bin Rawahah.

Abdullah bin Rawahah adalah teman akrab Abu Darda. Namun Abdullah masuk Islam sedangkan Abu Darda tetap dengan keyakinannya. Namun persahabatan keduanya tidak terputus. Hari itu akhirnya Abu Darda menghabiskan waktu di tokonya, sibuk berjual-beli dan memimpin para pekerjanya. Mejelang sore ia segera pulang ke rumah. Tentu dengan segudang penat yang tertinggal di kepala.

Tapi alangkah terkejutnya ketika ia mendapati istrinya duduk dekat pintu kamar patung sambil menangis. Rasa takut terpancar di wajahnya.

BACA JUGA: Salim, Sahabat Nabi yang Syahid sesaat sebelum Menikah

“Ada apa?” Abu Darda bertanya.

“Temanmu Abdullah bin Rawahah tadi datang kemari,” jawab istrinya di sela isak tangis, “dia menghancurkan patung sembahan kita.”

Abu Darda menengok ke kamar patung. Dilihatnya patung itu sudah hancur berkeping-keping. Seketika timbul amarahnya. Dia langung hendak mencari Abdullah bin Rawahah—sahabatnya itu mestilah bertanggung jawab terhadap ini. namun kemudian ia berpikir, “Seandainya patung itu benar tuhan, tentu dia sanggup membela dirinya sendiri…”

Advertisements

Lalu ditinggalkannya patung itu. Ia tetap mencari Abdullah. Namun kini ia ingin memeluk Islam. Bersama-sama Abdullah, dia pergi menghadap Rasulullah dan menyatakan ikrar syahadat.

Sejak detik pertama Abu Darda iman kepada Allah dan RasulNya, dia iman dengan sebenar-benarnya iman. Dia sangat menyesal terlambat masuk Islam. Sementara itu kawan-kawannya yang telah lebih dahulu masuk Islam telah memperoleh pengertian yang dalam tantang agama Allah ini. Mereka hafal Alquran, senantiasa beribadat, dan taqwa yang selalu mereka tanamkan dalam diri mereka di sisi Allah.

“Aku harus mengejar ketertinggalanku,” ucap Abu Darda suatu kali. Tekadnya ia buktikan. Ia bersusah-payah siang dan malam dan ia berpaling  kepada urusan ibadah dan untuk sementara memutuskan hubungannya dengan dunia. Abu Darda mencurahkan perhatian kepada ilmu seperti orang kehausan; mempelajari dan menghafal Alquran dengan tekun. Ia berusaha menggali pengertian Alquran siang dan malam. Tatkala perdagangannya dirasakannya mengganggu dan merintanginya untuk beribadat dan menghadiri majelis-majelis ilmu, maka segera ditinggalkannya tanpa ragu-ragu ataupun menyesal.

Abu Darda cukup beruntung. Ia bisa langsung menggali dan belajar ilmu langsung dari Rasulullah. Dalam tempo yang singkat, ia bahkan sudah bisa mengejar teman-temannya. Banyak rekannya yang terkagum-kgum karena Abu Darda telah hafal Alquran sama seperti mereka yang telah lama memeluk Islam. Waktu berikutnya, ia menjelma menjadi ahli hadist, ahli fikih, ahli hikmah, filosof, dan ia juga ahli berdiplomasi.

BACA JUGA: Ketika Rasulullah Jelaskan Tiga Kalimat Terakhir Sahabat yang sedang Sakaratul Maut

Tetapi semua sahabat tahu. Tidak begitu saja Abu Darda menjelma seperti itu. Perjuangan Abu Darda untuk mengejar ketertinggalannya sangat berat dan gigih. Ia bahkan harus kehilangan harta kekayaannya yang sangat banyak. Ia kehilangan lebih banyak waktu untuk bercengkerama dengan sahabat dan keluarganya. Dan betapa Abu Darda berusaha untuk selalu mengutamakan kesucian batin daripada kesucian lahir. Abu Darda sadar sepenuhnya, bukan sesuatu yang sulit untuk selalu berkembang dan menambah pengetahuan. Asal ulet dan mempunyai keinginan yang sungguh-sungguh.

Kini, setiap kali matahari pagi terbit, ada kesibukan lain yang dikerjakan oleh Abu Darda. Ia kini tidak lagi memburu patung berhala. Setiap hari, Abu Darda selalu mengusahakan dirinya untuk terus dan terus belajar. Tanpa kenal henti, sepanjang hayatnya. []

 

Tags: abu dardasahabat
Share97SendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Variasi? Perlu!

Next Post

Umar bin Khattab, Terbaik di Masa Jahiliyah, Terbaik pula di Masa Islam

Yudi

Yudi

Terkait Posts

Penjagaan Allah terhadap Nabi, Abu Bakar

Fatimah Tidak Izinkan Abu Bakar Masuk ke Dalam Rumah, tanpa Izin Suami

12 Juni 2025
Nabi, Utsman bin Affan, Unta, Abdullah bin Ubay, Abu Jahal

Nabi Muhammad ﷺ dan Permusuhan Abu Jahal

10 Juni 2025
Cara Cari Jodoh, Renungan, Khadijah binti Khuwailid

Kemuliaan Khadijah binti Khuwailid r.a.

1 Juni 2025
Nabi Zakaria, Ibnu Abbas

Ibnu Abbas, Asisten Kecil Nabi, Hafal Ribuan Hadis

23 Mei 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Adab Bertetangga, percaya diri, tetangga, Akibat Berbuat Benar, Tetangga, kejelekan

Akibat Menyebarkan Kejelekan terhadap Seorang Mukmin

Oleh Saad Saefullah
15 Juni 2025
0

Genosida, Nasrulloh Baksolahar, Palestina, Israel

Rakyat Eropa Terus Menyuarakan Palestina

Oleh Saad Saefullah
15 Juni 2025
0

tokoh

Jangan Terlalu Memuji Seorang Tokoh, Apalagi Sambil Menjatuhkan Tokoh yang Lainnya

Oleh Saad Saefullah
14 Juni 2025
0

Threads

The End of Medsos

Oleh Saad Saefullah
14 Juni 2025
0

Ibrahim bin Rasulullah, childfree

Mengapa Childfree Dilarang dalam Islam?

Oleh Dini Koswarini
14 Juni 2025
0

Terpopuler

5 Pekerjaan Haram yang Jarang Disadari

Oleh Yudi
13 Juni 2025
0
hati, jin, api, murtad, pekerjaan

Bekerja di bank konvensional atau lembaga keuangan yang berbasis bunga (riba) juga termasuk dalam pekerjaan yang haram menurut banyak ulama.

Lihat LebihDetails

7 Kalimat yang Jangan Diucapkan Sembarangan oleh Suami kepada Istri!

Oleh Yudi
12 Juni 2025
0
hak dan kewajiban suami istri, NAFKAH, talak, rumah tangga, suami, aurat

Mengurus anak, rumah, dan mendukung suami secara emosional adalah kontribusi besar yang tak bisa diukur dengan uang.

Lihat LebihDetails

7 Tanda Tubuh yang Rentan Terkena Diabetes

Oleh Yudi
13 Juni 2025
0
diabetes

Menurut para ahli, pria dengan lingkar pinggang di atas 90 cm dan wanita di atas 80 cm memiliki risiko yang...

Lihat LebihDetails

10 Hal yang Sebaiknya Kamu Lakukan di Pagi Hari

Oleh Haura Nurbani
12 Juni 2025
0
Sunnah, Marah, Pagi Hari

Dalam Islam dan kehidupan sehari-hari, kerja cerdas dan kerja keras memiliki keutamaan masing-masing, namun keduanya saling melengkapi. Berikut penjelasannya:

Lihat LebihDetails

Apa Itu Nimbus, Varian Baru Covid 19 yang Lagi Merebak?

Oleh Saad Saefullah
13 Juni 2025
0
Syarat Taubat Diterima, Waktu Mustajab untuk Berdoa, Hukum Menggunakan Masker ketika Shalat, Waktu Berdoa yang Mustajab, Hadits tentang sabar, Sedekah Shubuh, ibadah, keutamaan berdoa, Syarat Taubat, Waktu Mustajab untuk Berdoa di Hari Jumat, Hukum Menghadiahkan Al-Fatihah untuk Diri Sendiri, Doa Memohon Ampunan pada Allah SWT, Perkara Iman, Istighfar,Hukum Meminta Doa dari Orang Lain, Nimbus

Dalam beberapa waktu terakhir, muncul kabar tentang varian baru Covid-19 bernama "JN.1 Nimbus".

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.