• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Rabu, 27 September 2023
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Wacana Kurasi

Usai Gemilang

Oleh Saad Saefullah
6 tahun lalu
in Kurasi, Wacana
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
Abdurrahman I, Kejayaan Islam di Bumi Andalusia

Foto: Pinterest

1
BAGIKAN

 

Usai Gemilang 1Yusuf Maulana

SUATU masa pada 961-1002 Masehi, Kekhalifahan Andalusia memesona sesiapa saja yang bertamasya ke sana. Lihat saja di Ibu Kota, Kordova. Dalam catatan Philip K. Hitti di buku History of the Arabs (2014: 669) terdata setidaknya kota elok terbaik bersama-sama Baghdad dan Konstantinopel itu memiliki 130.000 rumah; 21 kota satelit; 73 perpustakaan. Ini belum termasuk sejumlah toko buku, masjid dan istana.

Infrastukturnya jangan ditanya. Bermil-mil jalanan rata dengan penerangan saban malam begitu benderang dari lelampuan rumah-rumah penghuninya. Sekarang bandingkan. Butuh “hanya” 700 tahun bagi Inggris agar memiliki fasilitas lampu serupa. Dan itu saja baru satu lampu umum. Bagaimana Paris, kota pesaing London? Beberapa abad lebih belakang setelah Inggris agar meniru. Bahkan, jauh lebih mengenaskan kota yang kelak disebut pusat mode ini. Syahdan, siapa pun yang berjalan di luar rumah saat hujan, maka ia akan terjebak dalam kubangan lumpur setinggi pergelangan kaki. Inilah Paris.

ArtikelTerkait

Jakarta Jadi Kota Paling Berpolusi di Dunia

Bentuk Baru Masuk ke Indonesia, Berikut Tanda-tanda Gejala Covid-19 Eris!

Kronologi Pembunuhan Mahasiswa UI (Universitas Indonesia): Karena Terlilit Pinjol dan Rugi Investasi Kripto

6 Buku tentang Gus Dur dan Politik yang Wajib Kamu Baca!

Rupanya Inggris tak kalah “mengenaskan”dalam hal kepedulian. Bila Paris tak terpikir soal dampak air kubangan bagi kulit, di jirannya lain lagi. Ketika orang Kordova terbiasa berendam di pemandian mewah, ilmuwan Oxford University memandang mandi adalah kebiasaan buruk penyembah berhala yang haram diikuti! Ini pendapat kalangan terdidik di zamannya, apatah lagi para awam.

Itulah pendahulu kita dan mereka 10 abad lalu. Itulah masa bukan disesali atau dibayangkan belaka. Tapi ini tentang perlunya memeluk ingatan bagi perjuangan esok. Kita diuji untuk menyaksikan ketertinggalan peradaban negeri-negeri Islam pada masa sekarang dibandingkan mereka yang dulu pantas disebut “liar dan biadab”. Ini tentang menaruh kepercayaan diri seraya mengais kembali khazanah dan budaya ilmu yang pernah kokoh hadir di tengah umat. Bagaimanapun juga, peradaban Islam, sebagaimana tercermin dalam pesona di Kordova, memiliki kekhasan yang itu terlahir dalam pandangan alam (world view) islami.

Menurut Raghib as-Sirjani dalam Sumbangan Peradaban Islam pada Dunia (2014: 52), peradaban Islam ditegakkan atas dasar risalah langit, yaitu Islam dengan apa yang disifati dari risalah ini berupa kemanusiaan dan persatuan universal, kesatuan mutlak dalam akidah. Peradaban Islam, kata as-Sirjani, dikenal dengan ciri toleran ajaran dan risalahnya yang universal.

Produk-produk yang dihadirkan dari peradaban Islam seperti dicatat Hitti di awal tulisan ini, sudah tentu berlaku tanpa perkecualian bagi sesiapa saja. Ia tak lagi menyekat manusia, bahkan faedahnya melewati batasan geografi. Bahkan, urusan mandi yang bagi peradaban di luar Islam awalnya diremehkan dan dianggap aneh, hanya ritual yang tak terpisahkan dalam keseharian Muslimin.

Kegemilangan agama kita memang tak memadai bila diagung-agungkan pada masa sekarang. Ia bukan buat nostalgia belaka. Ia mesti jadi inspirasi ketika umat hendak berjuang. Perjuangan menaikkan peradaban Islam sendiri tidak serta-merta semudah membalikkan telapak tangan. Akan ada banyak pihak yang tak ingin Muslimin berjaya. Tentunya tak pantas hanya menuding mereka jadi sebab kita sebatas pecundang. Melawan perpecahan dalam diri umat, mewaspadai rekayasa dari luar, mutlak berjalan beriringan. Kesadaran semacam ini menjadi penting tatkala kita gerah mendapati upaya merusak generasi (khususnya) muda Muslimin di sini dengan candu dan zat merusak lainnya. Jelas ada yang tak ingin kita di sini menegakkan marwah, dan hanya cukup puas sebagai bangsa yang dijarah dalam hal apa pun. []

Tags: andalusiaKhilafahkurasi
ShareSendShareTweetShare
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Maher Zain Kunjungi Pengungsi Rohingya di Bangladesh

Next Post

Demi Kemuliaan Hidup Wanita

Saad Saefullah

Saad Saefullah

Lelaki. Tidak Terkenal.

Terkait Posts

jakarta

Jakarta Jadi Kota Paling Berpolusi di Dunia

12 Agustus 2023
Covid-19 Eris

Bentuk Baru Masuk ke Indonesia, Berikut Tanda-tanda Gejala Covid-19 Eris!

9 Agustus 2023
Mahasiswa UI

Kronologi Pembunuhan Mahasiswa UI (Universitas Indonesia): Karena Terlilit Pinjol dan Rugi Investasi Kripto

9 Agustus 2023
Gus Dur

6 Buku tentang Gus Dur dan Politik yang Wajib Kamu Baca!

8 Agustus 2023
Please login to join discussion

Terbaru

rukun shalat Teka Teki Fiqih Shalat Berjamaah shaf shalat keutamaan shalat shubuh berjamaah doa antara 2 sujud, Keutamaan Sholat Tahajjud, Imam Shalat di Akhir Zaman, Hukum Membarengi Gerakan Imam bagi Makmum, Keutamaan Sholat Qobliyah Subuh, Keutamaan Shalat Shubuh, Hal yang Harus Diperhatikan di dalam Shalat, Sejarah Diperintahkannya Shalat 5 Waktu, Ancaman Jika Meninggalkan Shalat 5 Waktu, Manfaat Shalat, Jumlah Minimal Orang Shalat Berjamaah, Hukum Menahan Kentut ketika Shalat, Shalat yang Tidak Diterima Allah, Shalat Berjamaah, Waktu Pelaksanaan Shalat Witir, Keutamaan Shalat Shubuh, ibadah, Cara Mencegah Orang yang Berjalan di Depan ketika Shalat, pintu setan, Ustadz Adi Hidayat, Amalan Penghapus Dosa, Bacaan Duduk di Antara 2 Sujud, Bacaan Tahiyyat

Bacaan Tahiyyat Rasulullah Shalallahu’alaihi wasallam

Oleh Haura Nurbani
27 September 2023
0

Imam Mazhab sepakat boleh membaca bacaan tahiyyat ketika shalat yang diriwayatkan oleh beberapa orang sahabat.

Prabowo, megawati

Tafsir Satu Meja Megawati dan Prabowo

Oleh Yudi
27 September 2023
0

Menurutnya momen pertemuan Megawati dan Prabowo bukan suatu hal yang istimewa karena keduanya bisa bertemu kapan saja.

jokowi, gibran

Jokowi Sebut Prabowo Duluan Baru Anies-Ganjar, Apa Maksudnya?

Oleh Yudi
27 September 2023
0

"Di sisi yang lain, penyebutan nama pertama capres juga bisa mengindikasikan arah preferensi politik Presiden Jokowi," imbuhnya.

rempang

Warga Rempang Tetap Tolak Relokasi

Oleh Yudi
27 September 2023
0

Terbaru, pemerintah lewat Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menyatakan membatalkan rencana relokasi warga Pulau Rempang ke Pulau Galang.

Terpopuler

Tidak ada konter tersedia
Facebook Twitter Youtube Pinterest

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.