• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Kamis, 5 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Syi'ar

7 Cara Menjadi Muslim yang Menyejukkan Umat di Tengah Perbedaan

Oleh Yudi
2 bulan lalu
in Syi'ar
Waktu Baca: 4 menit baca
A A
0
puasa, putus asa, muslim

Foto: Unsplash

0
BAGIKAN

DUNIA yang kita tinggali hari ini semakin kompleks. Kemajuan teknologi dan globalisasi membuat kita hidup berdampingan dengan berbagai macam suku, agama, budaya, pandangan politik, hingga cara hidup yang beragam. Dalam suasana seperti ini, tantangan terbesar seorang muslim bukan hanya menjaga keimanannya, tetapi juga bagaimana hadir sebagai sosok yang menyejukkan dan membawa rahmat di tengah perbedaan.

Islam, sejak awal kehadirannya, sudah mengajarkan nilai-nilai toleransi, kasih sayang, dan kedamaian. Allah SWT menurunkan Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam—bukan hanya bagi umat Islam saja.

“Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam.” (QS. Al-Anbiya: 107)

Lalu, bagaimana seorang muslim bisa menjadi pribadi yang menyejukkan di tengah masyarakat yang majemuk ini? Berikut beberapa sikap dan prinsip yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari:

ArtikelTerkait

7 Dahsyatnya Keistimewaan Hari Arafah: Hari Agung Penuh Ampunan

7 Bahaya Judi bagi Kehidupan: Keserakahan Merusak Masa Depan Bangsa

InsyaAllah Kamis 5 Juni 2025, Keutamaan Puasa Arafah 9 Dzulhijjah

9 Alasan Mengapa Banyak Perempuan Masih Buka Aurat Meski Tahu Itu Dilarang

BACA JUGA: Yang Tidak Boleh Dilakukan oleh Seorang Muslim di Malam Hari

1. Menjaga Lisan dan Perkataan

Perbedaan sering kali memicu konflik bukan karena isi dari perbedaan itu sendiri, tapi karena cara penyampaiannya. Lisan yang kasar, merendahkan, atau menyulut emosi bisa memperbesar jurang perbedaan.

Nabi Muhammad SAW bersabda:

“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata yang baik atau diam.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Sikap menyejukkan dimulai dari ucapan yang lembut, menghargai pendapat orang lain, serta tidak tergesa-gesa dalam menghakimi.

2. Berbaik Sangka dan Tidak Mudah Menghakimi

Salah satu penyebab keretakan di tengah perbedaan adalah sikap suudzon (buruk sangka) dan merasa paling benar sendiri. Padahal, Islam sangat menganjurkan untuk berpikir positif dan melihat sisi baik dari orang lain.

“Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah banyak dari prasangka, karena sebagian prasangka itu dosa.” (QS. Al-Hujurat: 12)

Dengan berbaik sangka, seorang muslim mampu menciptakan suasana damai, menghindari konflik, dan menjaga ukhuwah, baik sesama muslim maupun dengan non-muslim.

Advertisements

3. Meneladani Akhlak Rasulullah SAW

Nabi Muhammad SAW adalah teladan utama dalam menghadapi perbedaan. Ketika beliau berdakwah di Mekkah, beliau dihina, dilempari batu, bahkan diusir. Namun yang keluar dari lisan dan hatinya adalah doa dan kasih sayang.

Sikap beliau terhadap tetangga Yahudi yang sakit, terhadap kaum musyrik Quraisy yang memusuhinya, hingga perjanjian damai yang beliau lakukan dengan berbagai kelompok menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang mengedepankan kedamaian, bukan permusuhan.

4. Menghargai Perbedaan Sebagai Sunnatullah

Allah menciptakan manusia dalam kondisi yang beragam, bukan untuk dijadikan alasan permusuhan, tapi agar saling mengenal dan belajar satu sama lain.

“Wahai manusia! Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, lalu Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal…” (QS. Al-Hujurat: 13)

Seorang muslim yang menyejukkan mampu melihat perbedaan sebagai kekayaan, bukan ancaman. Ia tidak merasa perlu memaksakan kehendak atau mencela yang tidak sama.

5. Menjadi Agen Kebaikan, Bukan Sumber Konflik

Seorang muslim seharusnya hadir membawa manfaat di mana pun ia berada. Dalam lingkungan kerja, tetangga, dunia maya, hingga pergaulan sosial, keberadaannya semestinya membawa ketenangan, bukan keributan.

Rasulullah SAW bersabda:

“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.” (HR. Ahmad)

Menjadi muslim yang menyejukkan berarti aktif dalam kebaikan: membantu yang kesulitan, menolong tanpa pandang latar belakang, dan menjadi pendamai dalam konflik.

6. Bijak Bermedia Sosial

Di era digital, banyak konflik muncul bukan dari pertemuan fisik, tapi dari perdebatan di media sosial. Seorang muslim yang bijak akan menjaga jarinya seperti ia menjaga lisannya. Ia tidak mudah terpancing, tidak menyebarkan hoaks, dan tidak ikut dalam perdebatan yang sia-sia.

“Cukuplah seseorang dikatakan berdosa ketika dia menyebarkan segala hal yang ia dengar.” (HR. Muslim)

Bijak dalam dunia maya adalah bentuk nyata dari karakter muslim yang menyejukkan di era modern.

7. Mendoakan, Bukan Melaknat

Ketika melihat perbedaan yang sangat tajam atau perbuatan yang menurut kita salah, jangan buru-buru mengutuk atau membenci. Rasulullah SAW mengajarkan kita untuk mendoakan, bukan mencela.

BACA JUGA: 10 Pertanyaan Singkat tentang Penemuan Muslim dan Jawabannya

Kita tidak tahu siapa yang akan Allah beri hidayah. Bisa jadi orang yang kita nilai buruk hari ini, kelak menjadi orang yang lebih mulia dari kita di sisi-Nya.

Menjadi muslim yang menyejukkan bukan berarti mengorbankan prinsip agama demi diterima masyarakat. Tapi justru menunjukkan keindahan Islam melalui akhlak, sikap, dan tutur kata yang lembut. Di tengah dunia yang penuh perbedaan dan mudah tersulut konflik, kehadiran seorang muslim yang teduh, ramah, dan penuh kasih adalah secercah cahaya yang dibutuhkan umat manusia.

Karena sejatinya, Islam hadir bukan untuk memecah, tapi untuk mempersatukan. Bukan untuk menghukum, tapi untuk menyelamatkan. Dan setiap muslim adalah duta dari ajaran tersebut. []

Tags: Muslimumat
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

8 Tips Tampil Cantik Tanpa Melanggar Syariat bagi Muslimah

Next Post

Ciri-ciri Orang yang Kentut tapi Tidak Mengaku

Yudi

Yudi

Terkait Posts

hari arafah

7 Dahsyatnya Keistimewaan Hari Arafah: Hari Agung Penuh Ampunan

5 Juni 2025
judi, judi online

7 Bahaya Judi bagi Kehidupan: Keserakahan Merusak Masa Depan Bangsa

4 Juni 2025
Keutamaan Puasa Arafah

InsyaAllah Kamis 5 Juni 2025, Keutamaan Puasa Arafah 9 Dzulhijjah

4 Juni 2025
gosip, cantik, istri, aurat

9 Alasan Mengapa Banyak Perempuan Masih Buka Aurat Meski Tahu Itu Dilarang

3 Juni 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Hal yang Harus Dihindari Orang Berpuasa, Tanda Riya, Bahaya Bicara Agama tanpa Ilmu, syarat maksiat, Bahaya Hasad, Bahaya Menghujat, Bahaya Ujub, Bau Mulu

Bau Mulut, Apa Penyebabnya?

Oleh Dini Koswarini
5 Juni 2025
0

hari arafah

7 Dahsyatnya Keistimewaan Hari Arafah: Hari Agung Penuh Ampunan

Oleh Yudi
5 Juni 2025
0

golongan darah

Benarkah Pemilik Golongan Darah O Itu Istimewa?

Oleh Yudi
5 Juni 2025
0

REPORTER: RHIO ATMA P. | ISLAMPOS, Haji, Golongan Umat Islam yang Akan Masuk Surga, Larangan di Bulan Dzulhijjah, Hari Arafah

Keutamaan dan Amalan di Hari Arafah

Oleh Haura Nurbani
5 Juni 2025
0

Cristiano Ronaldo

Apa yang Terjadi Jika Cristiano Ronaldo Menjadi Muslim?

Oleh Haura Nurbani
5 Juni 2025
0

Terpopuler

Keutamaan dan Amalan di Hari Arafah

Oleh Haura Nurbani
5 Juni 2025
0
REPORTER: RHIO ATMA P. | ISLAMPOS, Haji, Golongan Umat Islam yang Akan Masuk Surga, Larangan di Bulan Dzulhijjah, Hari Arafah

Hari Arafah adalah hari ke-9 dalam bulan Zulhijjah, bulan terakhir dalam kalender Hijriyah, dan merupakan salah satu hari paling mulia...

Lihat LebihDetails

Pekerjaan-pekerjaan yang Tidak Akan Bisa Digantikan oleh AI, Apa Saja?

Oleh Dini Koswarini
4 Juni 2025
0
Manajemen Risiko Bisnis, usaha rumahan, Pekerjaan

AI tidak memiliki empati sejati. Maka pekerjaan yang menuntut hubungan emosional mendalam akan sulit tergantikan.

Lihat LebihDetails

10 Manfaat Daun Kelor yang Dahsyat bagi Kesehatan

Oleh Yudi
3 Juni 2025
0
daun kelor

Kandungan nutrisi ini menjadikan daun kelor sebagai sumber gizi yang luar biasa, terutama bagi anak-anak dan ibu menyusui.

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails

7 Hal yang Terjadi Jika Masyarakat Indonesia Jalan Kaki 10 Ribu Langkah Setiap Hari

Oleh Yudi
4 Juni 2025
0
jalan kaki

BAYANGKAN sebuah Indonesia di mana setiap orang, dari Sabang sampai Merauke, membiasakan diri berjalan kaki 10.000 langkah setiap hari.

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.