• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Kamis, 11 Desember 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Ramadhan Tsaqofah Ramadhan

Zakat Fitrah dengan Apa? Ini Penjelasannya Menurut 4 Mazhab

Oleh Eneng Susanti
5 tahun lalu
in Tsaqofah Ramadhan, Ramadhan
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
cara berbisnis nabi Muhammad, jika lupa menunaikan zakat fitrah, jalan rezeki, Strategi Islam Mencapai Ketahanan Pangan, zakat dengan beras atau uang

zakat dengan beras atau uang (Source: 123RF)

0
BAGIKAN

ZAKAT fitrah adalah zakat yang wajib ditunaikan seorang muslim yang telah memiliki kemampuan untuk menunaikannya. Zakat fitrah dikeluarkan sekali dalam setahun yaitu saat bulan Ramadhan.

Besar yang harus dikeluarkan adalah sebesar satu sha’ yang nilainya sama dengan 2,5 kilogram beras, gandum, kurma, sagu, dan sebagainya atau 3,5 liter beras yang disesuaikan dengan konsumsi per-orangan sehari-hari. Ketentuan ini didasarkan pada hadits sahih riwayat Imam Ahmad, Bukhari, Muslim dan Nasa’i dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah telah mewajibkan membayar membayar zakat fitrah satu sha’ kurma atau sha’ gandum kepada hamba sahaya, orang yang merdeka, laki-laki, perempuan, anak-anak, dan orang dewasa dari kaum muslim.

Dari Ibnu ‘Umar, ia berkata:

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mewajibkan zakat fithri dengan satu sho’ kurma atau satu sho’ gandum bagi hamba dan yang merdeka, bagi laki-laki dan perempuan, bagi anak-anak dan orang dewasa dari kaum muslimin. Beliau memerintahkan agar zakat tersebut ditunaikan sebelum manusia berangkat menuju shalat ‘ied.” Muttafaqun ‘alaih. (HR. Bukhari dan Muslim)

ArtikelTerkait

Yang Biasanya Dibeli oleh Anak-anak 90-an ketika Lebaran

7 Tips bagi Penderita GERD saat Lebaran agar Tetap Sehat dan Nyaman

Puasa Syawal Dulu Atau Puasa Qadha Ramadhan?

Apa Jawaban Taqabbalallahu Minna wa Minkum?

BACA JUGA: Zakat Fitrah Pakai Uang

Terkait zakat fitrah, ada perbedaan pendapat yang terjadi antara jumhur ulama yakni antara Mazhab Hanafiyah dengan tiga mazhab fiqih lainnya: Maliki, Syafii, Hanbali. Perbedaan ini terkait bagaimana teknis zakat fitrah itu dikerjakan.

Mazhab Hanafiyah merupakan satu-satunya mazhab yang membolehkan membayarnya dengan uang. Dikutip dari Global Zakat, peniliti dari Rumah Fiqih, Ustadz Ahmad Zarkasih Lc, mengatakan bahwa pendapat mazhab al-Hanafiyah yang membolehkan membayarnya dengan uang itu tidak diaminkan oleh mazhab lain.

Namun, terkait semua itu, banyak teks atau ibrah yang termaktub dalam kitab-kitab ulama mazhab masing-masing.

Pertama, teks dari Mazhab al-Hanafiyah yang membolehkan membayar zakat fitrah dengan uang itu sebagai berikut.

Diceritakan dari Abu Yusuf (murid Imam Abu Hanifah) bahwa bayar zakat fitrah dengan tepung itu lebih aku sukai daripada bayar dengan jelai, dan bayar dengan dirham (uang) lebih aku sukai daripada bayar dengan tepung atau juga dengan jelai; karena uang lebih bisa menyelesaikan hajatnya si fakir. (Bada’i al-Shana’i 2/72).

Kedua, mazhab al-Malikiyah tidak mengamini zakat dengan uang. Menurut mazhab ini, tidak sah kurang dari satu sha’ menurut kalangan ulama Madinah di antaranya Imam Malik dan juga selainnya, (zakat fitrah) berupa biji-bijian yang merupakan makanan pokok seluruhnya, tidak sah dengan tepung, bubuk juga roti … dan tidak (boleh) mengganti zakat dengan nilai (uang) menurut ahli Madinah, dan inilah pendapat yang sahih dari Imam Malik dan juga kebanyakan ulama al-Malikiyah.” (al-Kafi fi Fiqh Ahl Madinah 1/323).

Ketiga, mazhab al-Syafi’iyyah yang sama-sama menolak zakat fitrah dengan uang. Kadar yang diwajibkan adalah 5 1/3 rithl Baghdad, dari makanan pokok berupa biji-bijian dan juga buah. Tidak boleh dengan roti, tepung, dan juga tidak (boleh) mengeluarkannya dalam bentuk nilai dengan perak atau emas (al-Iqna’ lil-Mawardi 69).

Mazhab al-Hanabilah juga demikian. Menurut mazhab ini, siapa yang mampu mengeluarkannya berupa kurma, jelai atau gandum, atau kismis, atau juga aqith (jameed), tapi ia mengeluarkan selain yang tersebut, tidak sah zakat fitrahnya, dan (juga) siapa yang mengeluarkan nilai (uang)-nya tidak sah.” (Mukhtashar al-Khiraqi 48).

Ustadz Ahmad mengatakan, dalil jumhur dalam hal ini sangat nyata dan jelas di antaranya sesuai dengan teks-teks hadits Nabi SAW yang berkaitan dengan zakat ini sangat nyata dan jelas menyebut jenis-jenis makanan pokok dalam haditsnya. Karena itu, jumhur ulama menyebut bahwa wajibnya zakat fitrah adalah makanan pokok sebagaimana hadis yang diriwayatkan dari Ibnu Umar.

Abi Said al-Khudhri pun meriwayatkan demikian. Ia berkata, “Kami mengeluarkan zakat fitrah ketika dahulu Rasulullah bersama kami sebanyak satu sha’ tha’aam (hinthah) atau satu sha’ kurma, atau satu sha’ sya’ir, atau satu shaa’ zabib, atau satu shaa’ aqith. Dan aku terus mengeluarkan zakat fitrah sedemikian itu selama hidupku.” (HR jamaah–Nailul Authar).

Ustadz Ahmad mengatakan, terkait dengan hadits terakhir yang tersebut, ulama dari kalangan jumhur tidak ada yang mengatakan bahwa jenis-jenis itu saja yang wajib dizakati, sementara yang lain tidak boleh.

BACA JUGA: Zakat Fitrah dengan Uang di Musim Pandemi Covid-19

Ulama telah menghukumi bahwa selain yang disebutkan dalam hadits boleh dizakati. Syaratnya makanan pokok karena memang apa yang disebutkan dalam hadits di atas semuanya adalah makanan pokok. Dan bukan hanya makanan pokok, ia juga haruslah berupa biji-bijian atau buah-buahan.

Jadi, menurut dia, jika ada daging yang dijadikan makanan pokok, makanan itu tidak bisa dijadikan zakat fitrah karena sifatnya yang bukan biji-bijian atau buah-buahan. Begitu penjelasan ulama.

Dalam mazhab al-Syafi’iyyah khususnya untuk memudahkan dalam memahami jenis apa saja yang wajib dizakati, mereka menyebutnya dengan istilah al-mu’asysyarat, yakni “yang di-sepersepuluh-kan”.

Maksudnya, jenis yang dibayarkan dalam zakat fitrah adalah jenis biji-bijian dan buah-buah yang merupakan makanan pokok, yang mana itu semua terkena kewajiban zakat buah dan biji-bijian yang memang dalam syariat dikenakan 1/10 atau 10 persen. Karena memang yang disebutkan dalam hadits itu juga semuanya adalah hasil bumi yang wajib dizakati. (kifayatul-akhyar fashl zakat fitrah). []

Tags: 4 mazhabFiqihzakatzakat fitrah
ShareSendShareTweetShareScan
ADVERTISEMENT
Previous Post

Ucapan Selamat Lebaran 2021

Next Post

Bentrokan di Yerusalem, 163 Warga Palestina dan Polisi Israel Terluka

Eneng Susanti

Eneng Susanti

Terkait Posts

Lebaran

Yang Biasanya Dibeli oleh Anak-anak 90-an ketika Lebaran

30 Maret 2025
gerd

7 Tips bagi Penderita GERD saat Lebaran agar Tetap Sehat dan Nyaman

30 Maret 2025
Puasa, Sunnah Puasa Ramadan, Puasa Syawal

Puasa Syawal Dulu Atau Puasa Qadha Ramadhan?

30 Maret 2025
Hukum Mengucapkan Selamat Tahun Baru Hijriyah, Jawaban Taqabbalallahu Minna wa Minkum

Apa Jawaban Taqabbalallahu Minna wa Minkum?

30 Maret 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

Melakukan Perubahan, sifat jujur, orang yang meninggalkan shalat, istidraj, FITNAH, SYAHWAT, maksiat, bunuh diri, dosa, maksiat, taubat

5 Alasan Jangan Mengungkit Dosa Masa Lalu Seseorang yang Sudah Bertaubat

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

agar tidak mengulangi dosa, mengganti shalat wajib, dosa jariyah, mandi, dosa, shalat

Jangan Tinggalkan Shalat Meski Badan Kotor saat Kerja, Tidak Semua Kotor Itu Najis

Oleh Yudi
14 Juli 2025
0

Senin

Jangan Lagi Bilang “Nggak Suka Senin!”

Oleh Dini Koswarini
14 Juli 2025
0

Cerai, Sebab Zina Dilarang dalam Islam, zina, Penyebab Lelaki Selingkuh, Talak

Talak: Halal yang Dibenci, Senjata Iblis untuk Memecah Belah

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999! 1 zakat fitrah

Laporan Donasi Islampos Juli 2025: Alhamdulillah, Sudah Terkumpul Rp2.390.999!

Oleh Saad Saefullah
13 Juli 2025
0

Terpopuler

“Allah Ciptakan Alam Semesta dalam 6 Masa,” Berapa Masa Itu?

Oleh Rika
10 Februari 2017
0
Foto: Oase Muslim

Sesungguhnya masa di situ merupakan interval waktu yang tidak bisa diukur.

Lihat LebihDetails

Berikut 7 Ayat Al-Quran tentang Masjid

Oleh Sufyan Jawas
1 November 2021
0
Ayat Al-quran tentang masjid

Saking pentingnya dalam kehidupan seorang Muslim, ada beberapa ayat Al-Quran tentang masjid. 

Lihat LebihDetails

Iman, Seperti Pohon yang Baik

Oleh Dini Koswarini
13 Mei 2024
0
takdir, bacaan Istighfar, Keutamaan Sabar dan Shalat, Doa Nabi Musa, Takdir, Ramadhan, doa ramadhan, Doa Ramadhan, Doa Setelah Tahajjud, Syafaat Nabi, Amalan yang Mendapatkan Doa Malaikat, Doa Tawakal,Iman, Pohon, Didoakan Keburukan oleh Orang Lain

Akar pohon ini teguh di dalam tanah, sementara cabangnya (bagian atasnya) ada di langit.

Lihat LebihDetails

85 Motto Hidup dari Kutipan Ayat Alquran

Oleh Eneng Susanti
17 Januari 2023
0
motto hidup ayat Alquran, cara menjadikan Al-Qur'an sebagai penyembuh

SAHABAT mulia Islampos, ada banyak pelajaran dan hikmah yang bisa dipetik dari Alquran. Banyak pula kutipan ayat Alquran yang bisa...

Lihat LebihDetails

21 Sifat Manusia Menurut Al Quran

Oleh Laras Setiani
17 Oktober 2019
0
ilustrasi.foto: kiblat

Dan apabila manusia itu ditimpa kemudharatan, dia memohon (pertolongan) kepada Tuhannya dengan kembali kepada-Nya; kemudian apabila Tuhan memberikan nikmat-Nya kepadanya...

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.