• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Jumat, 1 Juli 2022
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Tidak ada Hasil
View All Result
Home Tahukah Anda Akhir Zaman

Yerusalem: Isra Mi’raj, Kedatangan Umar, dan Akhir Zaman (1)

Oleh Ari Cahya Pujianto
2 tahun lalu
in Akhir Zaman
Waktu Baca: 2 menit baca
A A
0
Umar bin Khattab

Foto: Google Image

0
BAGIKAN
Share on FacebookShare on Twitter

 

Oleh: Iman Adipurnama

MUSIM dingin tahun 636 M. Yerusalem ketika itu demikian sunyi dan beku. Hembusan angin di sana membuat kota itu kian menggigil dan mencekam. Salju turun dengan lebat dan menutupi kalanan, tanah ladang, pepohonan, bebukitan, atap-atap rumah, menara gereja dan pucuk-pucuk benteng yang mengelilingi kota itu.

Yerusalem. Sebuah kota yang memiliki nilai sejarah luhur bagi agama-agama samawi. Dalam sejarah Yahudi, kota ini adalah tempat berdirinya kuil suci Sulaiman (Solomon temple), Baitullah, sekaligus ibu kota kerajaan mereka-tanah yang dijanjikan oleh Yahweh (Tuhan).

ArtikelTerkait

3 Teman Setia Seorang Muslim di Dalam Kubur

Jembatan Shirath

Mengenal Sekils Harut dan Marut, 2 Malaikat yang Disebutkan Al-Quran

3 Pekerjaan Haram di Akhir Zaman

BACA JUGA: Tambalan di Baju Umar bin Khattab

Kota ini juga pernah mengalami kehancuran sewaktu aneksasi kerajaan Suriah-Babilonia. Nebukadnezar, Raja Babilonia (605-561 SM), membumihanguskan Yerusalem dan meratakan kuil Sulaiman dengan tanah. Kaum Yahudi sebagian terusir dari sana, lalu tersebar di wilayah-wilayah penaklukan Babilonia. Masa inilah yang di kemudian hari dikenal sebagai awal mula diaspora bangsa Yahudi.

Ketika Sirius Agung (550-530 SM), maharaja Persia, menaklukkan Palestina dan wilayah-wilayah Babilonia lainnya, ia membangun kembali kota suci Yerusalem dan kuil Sulaiman dengan bantuan Nabi Nehima dan Ezra (Uzair). Ia juga mengizinkan bangsa Yahudi untuk kembali bermukim di kota tersebut. Pada masa berikutnya, Raja Yahudi Herod (37-4 SM) mempermegah bangunan kuil Sulaiman dan kota Yerusalem.

Namun demikian, bencana kembali terulang pada masa pendudukan Kaisar Romawi, Titus (65-75 SM), sesaat setelah terjadi pemberontakan orang-orang Yahudi atas pemerintahan Romawi.

Dalam tradisi Nasrani, Yerusalem adalah kiblat suci, tempat al-Masih menyebarkan ajaran kasih dan perdamaian dengan segala dongeng mukjizat sekaligus tempat terjadinya peristiwa penyaliban lalu diangkat ke hadirat Tuhan. Di kota ini pula terdapat gereja Makam Suci (Kanisah al-Qiyamah) yang didirikan Saint Helena (Helena Augusta, 250-330 M), Ratu Romawi yang saleh dan taat, ibunda Kaisar Konstantin the Great-pendiri Konstantinopel. Gereja tersebut menjadi tempat yang selalu ramai diziarahi umat Kristen dari seluruh penjuru.

Dalam tradisi Islam, Yerusalem atau lebih dikenal dengan Masjid al-Aqsha atau Baitul Maqdis adalah kiblat ibadah pertama umat Islam sekaligus tempat persinggahan Nabi Muhammad saat melakukan perjalanan Isra Mi’raj. Dimana ketika Nabi singgah, beliau sempat shalat bersama dengan puluhan Nabi lain di sini.

Di samping itu di sini pula Nabi melakukan napak tilas perjuangan Nabi-nabi sebelumnya. Tepat di jantung peradaban dunia selama berabad-abad lamanya, tanah yang selalu jadi rebutan, Yerusalem.

BACA JUGA: Khalifah Umar Masuki Yerusalem tanpa Penjaga dan Berjalan Kaki

***

Pasukan Islam telah tiba di sisi kota Yerusalem. Khalifah Umar memerintahkan Abu Ubaidah, Khalid, dan Mu’awiyah untuk segera bertolak ke Yerusalem dan bergabung dengan pasukan Amr bin Ash.

Di balik benteng, di dalam gereja, Panglima Artavon dan Patriach (pendeta) Sophronius, uskup agung gereja Yerusalem, tengah berdebat. Artavon bersikeras menginginkan Yerusalem tetap dipertahankan dari pihak luar (Islam), sekalipun harus mengobarkan peperangan di dalam kota suci itu.

Advertisements

Sementara Sophronius beranggapan bahwa pendudukan orang-orang Islam ini adalah kehendak Tuhan untuk mengakhiri kekuasaan orang-orang Bizantium. Sophronius lebih memilih untuk bernegosiasi dan menyerahkan Yerusalem kepada pihak Islam secara damai. []

BERSAMBUNG

Tags: akhir zamanIsra Mirajumar bin khattabyerusalem
ShareSendShareTweet
Advertisements



ADVERTISEMENT
Previous Post

5 Makanan Khas Korea yang Halal dan Mudah Dibuat

Next Post

Pecahkan Rekor, Muslim Donasi 5 Juta Dollar untuk Rumah Sakit di Kanada

Ari Cahya Pujianto

Ari Cahya Pujianto

Hanya Pemuda Akhir Zaman yang Berharap Ridha dan Ampunan Allah Swt

Terkait Posts

Teman Setia

3 Teman Setia Seorang Muslim di Dalam Kubur

20 Juni 2022
Nama Neraka, Orang yang Paling Mengerikan Siksaannya di Neraka, Jembatan Shirath

Jembatan Shirath

16 Juni 2022
Foto: Pixabay

Mengenal Sekils Harut dan Marut, 2 Malaikat yang Disebutkan Al-Quran

12 Juni 2022
Hakikat Kekayaan, Istidraj, Tanda Datangnya Rezeki, Hikmah Pembagian Warisan, Hikmah Pembagian Warisan, Rekening Ghaib Sepanjang Masa, pekerjaan haram

3 Pekerjaan Haram di Akhir Zaman

24 April 2022
Please login to join discussion
Facebook Twitter Youtube Pinterest

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist