• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Senin, 23 Juni 2025
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Tsaqofah Sejarah

Yahudi Madinah, Ini 2 Versi terkait Asal Usulnya

Oleh Eneng Susanti
4 tahun lalu
in Sejarah
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Madinah, Asal usul Yahudi di Madinah

Old Madinah (Source: Quora)

0
BAGIKAN

YAHUDI sebagian besar berada di wilayah Palestina yang kini diklaim sebagai negara Israel. Dahulu, mereka tidak memiliki wilayah ataupun negara. Mereka tersebar di berbagai belahan dunia. Bahkan, pada masa Nabi Muhammad SAW, keberadaan mereka dapat ditemukan di Madinah.

Sebagaimana diketahui dalam banyak literatur Islam, Madinah di era Nabi Muhammad SAW bukanlah negara yang hanya dihuni oleh satu kaum saja. Populasi masyarakat kala itu terdiri dari beragam suku dan agama, termasuk di antaranya adalah kaum Yahudi Madinah.

BACA JUGA: Yahudi Miliki Hak Religius atas Yerusalem?

Dalam buku Madinah Era Kenabian, Ustaz Ahmad Sarwat menjelaskan, sebelum Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah, komunitas Yahudi justru sudah tersebar dengan cukup banyak. Kalangan ini bahkan sudah kuat secara ekonomi. Bahkan, secara politik serta kekuasaan, mereka disebut-sebut ingin menjadi penguasa Madinah.

ArtikelTerkait

Kejahatan-kejahatan Hajjaj bin Yusuf

Tragedi Kereta Api Bintaro: Luka Mendalam dalam Sejarah Transportasi Indonesia

Berapa Jarak Waktu yang Disebutkan oleh Rasulullah dengan Penaklukan Konstantinopel oleh Al-Fatih?

Abdulmejid II, Khalifah Terakhir dalam Islam

Setidaknya, ada tiga klan Yahudi besar di Madinah era Nabi Muhammad SAW.

  1. Bani Nadhir
  2. Bani Qainuqa
  3. Bani Quraidhah.

Sementara ada pula beberapa nama kabilah Yahudi yang disebutkan dalam Piagam Madinah, antara lain: Bani Auf, Bani Najjar, Bani Al-Harts, Bani Sa’idah, Bani Juysam, Bani Auf, Bani Tsa’labah, Bani Jafnah, dan Bani Syuthaibah.

Maka, keberadaan Yahudi di Madinah ini tidak bisa dibilang baru. Sebab sudah menjadi generasi yang kesekian dari nenek moyang mereka yang dahulu hijrah dari negeri Palestina. Lalu mengalami asimilasi yang cukup kental.

Setidaknya, dijelaskan, mereka semua sudah berbahasa Arab. Tak hanya itu, pakaian dan makanan mereka pun sudah menganut budaya Arab yang sulit dibedakan dengan masyarakat Arab asli. Inilah bukti bahwa komunitas Yahudi Makkah sudah menyatu dengan Madinah.

Terkait asal usul keberadaan Yahudi di Madinah, dijelaskan Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasisyariah.com) sebagaimana dikutip dari laman Konsultasi Syariah, terdapat dua versi riwayat yang mengungkapnya.

Keterangan Ibnul Mundzir

Beliau mendapatkan dua jalur riwayat, yakni dari Sulaiman bin Abdillah bin Handzalah al-Ghasil radhiyallahu ‘anhu  dan dari seorang Quraisy dari Abu Ubaidah bin Abdillah bin Ammar bin Yasir radhiyallahu ‘anhu.

Bahwa ketika Nabi Musa ‘alaihi salam melaksakan haji, ada beberapa orang di kalangan Bani Israil yang juga turut berhaji. Ketika pulang mereka mampir Madinah. Mereka perhatian, dan mereka jumpai karakter kota nabi seperti yang diceritakan dalam taurat, yang merupakan nabi terakhir. Hingga sebagian diantara mereka singgah di Pasar Qainuqa.

BACA JUGA: 3 Janji Allah SWT terhadap Kaum Yahudi, tapi …. 

Riwayat dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu

Bahwa ketika Bukhtanshar berkuasa, dan membantai Yahudi, banyak dari mereka yang menyebar ke berbagai daerah. Mereka mengetahui tentang kemunculan Muhammad yang telah dinyatakan dalam kitab mereka, dan beliau akan muncul di salah satu daerah di arab, yang wilayahnya banyak pohon kurmanya.

Ketika mereka keluar dari Syam, mereka melewati semua daerah antara Syam hingga Yaman. Mereka mencari kota yang kriterianya seperti kota Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Hingga mereka berhasil menemukannya. Lalu sebagian diantara mereka – bani Harun – ada yang singgah di Yatsrib (Madinah).

Mereka meninggal dalam kondisi beriman kepada Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dan memotivasi anak-anaknya untuk mengikuti beliau dan mengimani beliau ketika beliau sudah diutus. Namun anak keturunannya kafir kepada beliau. Bahkan tidak cukup hanya sebatas ingkar, mereka juga melakukan upaya pengkhianatan dan merusak perjanjian damai antara kaum muslimin dan Yahudi. Padaha Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memberikan kebebasan kepada mereka untuk tidak masuk islam dan tinggal di Madinah. (Fushul min Tarikh Madinah, hlm. 18)

Realita di Madinah menunjukkan bagaimana Yahudi mempercayai kenabian Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai nabi akhir zaman. Meskipun karena kesombongan mereka, merekapun menolak dan mengingkarinya.

Allah berfirman dalam Alquran:

الَّذِينَ آَتَيْنَاهُمُ الْكِتَابَ يَعْرِفُونَهُ كَمَا يَعْرِفُونَ أَبْنَاءَهُمْ وَإِنَّ فَرِيقًا مِنْهُمْ لَيَكْتُمُونَ الْحَقَّ وَهُمْ يَعْلَمُونَ

“Orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang telah Kami beri al Kitab (Taurat dan Injil) mengenal Muhammad seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri. Dan sesungguhnya sebahagian diantara mereka menyembunyikan kebenaran, padahal mereka mengetahui.” (QS. al-Baqarah: 146)

Mereka paham detail siapakah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sampai mereka paham mengenai tempat keluarnya nabi terakhir. Tapi, mereka tak juga beriman kepada ajarannya.  []

Referensi: Madinah Era Kenabian/Karya: Ustaz Ahmad Sarwat/Penerbit: Lentera Islam

 

Tags: Asal Usul Yahudi di Madinahmadinahsejarah Yahudi di MadinahyahudiYahudi Madinah
ShareSendShareTweetShareScan
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Fi Amanillah, Apa Artinya dan Apa Jawabannya?

Next Post

Mengadu pada Sang Pencipta bukan pada Manusia

Eneng Susanti

Eneng Susanti

Terkait Posts

Damaskus, Hajjaj bin Yusuf

Kejahatan-kejahatan Hajjaj bin Yusuf

15 Juni 2025
kereta bintaro, kereta

Tragedi Kereta Api Bintaro: Luka Mendalam dalam Sejarah Transportasi Indonesia

31 Mei 2025
Konstantinopel, Khaibar

Berapa Jarak Waktu yang Disebutkan oleh Rasulullah dengan Penaklukan Konstantinopel oleh Al-Fatih?

14 Mei 2025
Abdulmejid II

Abdulmejid II, Khalifah Terakhir dalam Islam

24 April 2025
Please login to join discussion

Tulisan Terbaru

wanita, Jilbab

Kenapa Panik, Sedih, Khawatir, Marah dan Overthinking, Berbahaya Banget buat Wanita?

Oleh Dini Koswarini
23 Juni 2025
0

Ngopi

Ternyata, Ini Waktu yang Tepat untuk Ngopi di Pagi Hari!

Oleh Dini Koswarini
23 Juni 2025
0

Donasi

Selamatkan Media Islam: Saatnya Kita Bergerak untuk Islampos!

Oleh Dini Koswarini
22 Juni 2025
0

Rukhshoh, Istiqomah, Mudik, Akhir Hidup

Allah Melihat Akhir Hidup Seseorang

Oleh Dini Koswarini
22 Juni 2025
0

Sikap Suami yang Harus Disyukuri Istri, , Nikah, Tips yang Harus Dikuasai Istri Agar Suami Betah di Rumah, Sifat Istri yang Mendatangkan Rezeki bagi Suami, Drakor, Istri

Kenapa Aku Harus Baik pada Istriku?

Oleh Saad Saefullah
22 Juni 2025
0

Terpopuler

Kisah 7 Negara Kaya Raya yang Kini Jadi Miskin

Oleh Yudi
21 Juni 2025
0
kekayaan, terkaya, berpikir positif, negara

Venezuela pernah menjadi salah satu negara terkaya di Amerika Selatan, terutama karena cadangan minyak bumi yang sangat besar.

Lihat LebihDetails

Setelah Dinikahi Baru Ketahuan Hamil, Apa Hukumnya? Apa yang Harus Dilakukan oleh Suami?

Oleh Dini Koswarini
2 Desember 2024
0
Hukum Jadi Mualaf demi Menikah,,Nikah Misyar, Hukum Akad Nikah dengan 2 Orang Wanita dalam 1 Hari, Hukum Menikah di Bulan Muharram,Hamil

Bagaimana jika sebuah pernikahan dilakukan tetapi ternyata sang wanitanya hamil? Apa yang harus dilakukan seorang suami?

Lihat LebihDetails

8 Ciri Orang Suka Berbohong dari Fisiknya

Oleh Yudi
20 Juni 2025
0
berbohong

Orang yang berbohong sering butuh waktu lebih lama untuk merespons, karena mereka “menyusun” cerita.

Lihat LebihDetails

Ini Keyakinan Rasulullah Sebelum Diutus Jadi Nabi?

Oleh Adam
20 Juni 2025
0
Sedekah

Nah, mungkin dalam benak kita bertanya-tanya, sebelum adanya wahyu, Rasulullah ﷺ menganut agama apa?

Lihat LebihDetails

Cara Singkat Tulis ‘Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ﷺ di Microsoft Word, Ini Dia

Oleh Saad Saefullah
19 Oktober 2024
1
Nabi Muhammad Keutamaan Membaca Sholawat, Waktu Terbaik Bershalawat, Sholawat, Ciri Fisik Rasulullah, Wasiat Nabi Sebelum Wafat, Cara Bershalawat yang Benar kepada Nabi, Keistimewaan Rasulullah, Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ, Rasulullah

Selain untuk membuat karakter shalawat tersebut, kita juga bisa membuat lafadz Allah (ﷲ), Muhammad (ﷴ), Basmalah (﷽), Jalla Jalaluhu (ﷻ)...

Lihat LebihDetails
Facebook Twitter Youtube Pinterest Telegram

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Berita
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

  • 146Share on WhatsApp
  • 48Share on Facebook
  • 29Share on Telegram
  • 700Share on Twitter
  • 109Share on Pinterest
  • 46Share on LinkedIn
  • 66Share on Email