• Home
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
  • Copyright
Kamis, 21 September 2023
Islampos
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari
Tidak ada Hasil
View All Result
Tidak ada Hasil
View All Result
Islampos
Home Tsaqofah Sejarah

Yahudi Madinah, Ini 2 Versi terkait Asal Usulnya

Oleh Eneng Susanti
2 tahun lalu
in Sejarah
Waktu Baca: 3 menit baca
A A
0
Madinah, Asal usul Yahudi di Madinah

Old Madinah (Source: Quora)

0
BAGIKAN

YAHUDI sebagian besar berada di wilayah Palestina yang kini diklaim sebagai negara Israel. Dahulu, mereka tidak memiliki wilayah ataupun negara. Mereka tersebar di berbagai belahan dunia. Bahkan, pada masa Nabi Muhammad SAW, keberadaan mereka dapat ditemukan di Madinah.

Sebagaimana diketahui dalam banyak literatur Islam, Madinah di era Nabi Muhammad SAW bukanlah negara yang hanya dihuni oleh satu kaum saja. Populasi masyarakat kala itu terdiri dari beragam suku dan agama, termasuk di antaranya adalah kaum Yahudi Madinah.

BACA JUGA: Yahudi Miliki Hak Religius atas Yerusalem?

Dalam buku Madinah Era Kenabian, Ustaz Ahmad Sarwat menjelaskan, sebelum Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah, komunitas Yahudi justru sudah tersebar dengan cukup banyak. Kalangan ini bahkan sudah kuat secara ekonomi. Bahkan, secara politik serta kekuasaan, mereka disebut-sebut ingin menjadi penguasa Madinah.

ArtikelTerkait

Umar bin Khattab Tidak Lakukan Shalat di Gereja saat Menaklukkan Baitul Maqdis

Membungkam Yahudi dengan Bukti Arkeologi

Kota Modern Mekkah, di Tengah Kepungan Romawi dan Persia

Sejarah Idul Adha

Setidaknya, ada tiga klan Yahudi besar di Madinah era Nabi Muhammad SAW.

  1. Bani Nadhir
  2. Bani Qainuqa
  3. Bani Quraidhah.

Sementara ada pula beberapa nama kabilah Yahudi yang disebutkan dalam Piagam Madinah, antara lain: Bani Auf, Bani Najjar, Bani Al-Harts, Bani Sa’idah, Bani Juysam, Bani Auf, Bani Tsa’labah, Bani Jafnah, dan Bani Syuthaibah.

Maka, keberadaan Yahudi di Madinah ini tidak bisa dibilang baru. Sebab sudah menjadi generasi yang kesekian dari nenek moyang mereka yang dahulu hijrah dari negeri Palestina. Lalu mengalami asimilasi yang cukup kental.

Setidaknya, dijelaskan, mereka semua sudah berbahasa Arab. Tak hanya itu, pakaian dan makanan mereka pun sudah menganut budaya Arab yang sulit dibedakan dengan masyarakat Arab asli. Inilah bukti bahwa komunitas Yahudi Makkah sudah menyatu dengan Madinah.

Terkait asal usul keberadaan Yahudi di Madinah, dijelaskan Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasisyariah.com) sebagaimana dikutip dari laman Konsultasi Syariah, terdapat dua versi riwayat yang mengungkapnya.

Keterangan Ibnul Mundzir

Beliau mendapatkan dua jalur riwayat, yakni dari Sulaiman bin Abdillah bin Handzalah al-Ghasil radhiyallahu ‘anhu  dan dari seorang Quraisy dari Abu Ubaidah bin Abdillah bin Ammar bin Yasir radhiyallahu ‘anhu.

Bahwa ketika Nabi Musa ‘alaihi salam melaksakan haji, ada beberapa orang di kalangan Bani Israil yang juga turut berhaji. Ketika pulang mereka mampir Madinah. Mereka perhatian, dan mereka jumpai karakter kota nabi seperti yang diceritakan dalam taurat, yang merupakan nabi terakhir. Hingga sebagian diantara mereka singgah di Pasar Qainuqa.

BACA JUGA: 3 Janji Allah SWT terhadap Kaum Yahudi, tapi …. 

Riwayat dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu

Bahwa ketika Bukhtanshar berkuasa, dan membantai Yahudi, banyak dari mereka yang menyebar ke berbagai daerah. Mereka mengetahui tentang kemunculan Muhammad yang telah dinyatakan dalam kitab mereka, dan beliau akan muncul di salah satu daerah di arab, yang wilayahnya banyak pohon kurmanya.

Ketika mereka keluar dari Syam, mereka melewati semua daerah antara Syam hingga Yaman. Mereka mencari kota yang kriterianya seperti kota Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Hingga mereka berhasil menemukannya. Lalu sebagian diantara mereka – bani Harun – ada yang singgah di Yatsrib (Madinah).

Mereka meninggal dalam kondisi beriman kepada Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dan memotivasi anak-anaknya untuk mengikuti beliau dan mengimani beliau ketika beliau sudah diutus. Namun anak keturunannya kafir kepada beliau. Bahkan tidak cukup hanya sebatas ingkar, mereka juga melakukan upaya pengkhianatan dan merusak perjanjian damai antara kaum muslimin dan Yahudi. Padaha Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memberikan kebebasan kepada mereka untuk tidak masuk islam dan tinggal di Madinah. (Fushul min Tarikh Madinah, hlm. 18)

Realita di Madinah menunjukkan bagaimana Yahudi mempercayai kenabian Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai nabi akhir zaman. Meskipun karena kesombongan mereka, merekapun menolak dan mengingkarinya.

Allah berfirman dalam Alquran:

الَّذِينَ آَتَيْنَاهُمُ الْكِتَابَ يَعْرِفُونَهُ كَمَا يَعْرِفُونَ أَبْنَاءَهُمْ وَإِنَّ فَرِيقًا مِنْهُمْ لَيَكْتُمُونَ الْحَقَّ وَهُمْ يَعْلَمُونَ

“Orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang telah Kami beri al Kitab (Taurat dan Injil) mengenal Muhammad seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri. Dan sesungguhnya sebahagian diantara mereka menyembunyikan kebenaran, padahal mereka mengetahui.” (QS. al-Baqarah: 146)

Mereka paham detail siapakah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sampai mereka paham mengenai tempat keluarnya nabi terakhir. Tapi, mereka tak juga beriman kepada ajarannya.  []

Referensi: Madinah Era Kenabian/Karya: Ustaz Ahmad Sarwat/Penerbit: Lentera Islam

 

Tags: Asal Usul Yahudi di Madinahmadinahsejarah Yahudi di MadinahyahudiYahudi Madinah
ShareSendShareTweetShare
Advertisements
ADVERTISEMENT
Previous Post

Fi Amanillah, Apa Artinya dan Apa Jawabannya?

Next Post

Mengadu pada Sang Pencipta bukan pada Manusia

Eneng Susanti

Eneng Susanti

Terkait Posts

Abu Bakar, Salman Al-Farisi, Abu Hurairah, Umar bin Khatab

Umar bin Khattab Tidak Lakukan Shalat di Gereja saat Menaklukkan Baitul Maqdis

10 September 2023
Yahudi

Membungkam Yahudi dengan Bukti Arkeologi

6 September 2023
istighfar, Pahala Orang Berhaji, Mekkah, Haji

Kota Modern Mekkah, di Tengah Kepungan Romawi dan Persia

28 Agustus 2023
sejarah idul adha

Sejarah Idul Adha

26 Juni 2023
Please login to join discussion

Terbaru

jima, Sisa Mani Keluar Setelah Mandi, Hukum Mandi Junub Tidak Memakai

Hukum Mandi Junub Tidak Memakai Sabun

Oleh Dini Koswarini
21 September 2023
0

Apa hukum mandi junub tidak memakai sabun?

Ibu Rumah Tangga, Cara Mendidik Anak

6 Cara Mendidik Anak Zaman Now

Oleh Dini Koswarini
21 September 2023
0

Cara mendidik anak yang benar menjadi kunci untuk mewujudkan harapan membentuk karakter yang shalih pada anak.

Hukum Lelaki Shalat tanpa Peci, Kelompok Manusia di Bulan Ramadhan, Keutamaan Istighfar setelah Shalat, Hukum Qadha Shalat untuk Orang yang Sudah Meninggal, Cara agar Shalat Istikharah Jitu, Shalat Khusus untuk Menambah Rezeki, Hukum Orang Shalat di Bajunya Ada Najis

Hukum Orang Shalat di Bajunya Ada Najis karena Lupa

Oleh Haura Nurbani
21 September 2023
0

Apa hukum orang shalat di bajunya ada Najis karena lupa?

Hukum Wanita Haid Membaca Quran, Hukum Membaca Al-Quran saat Haid

Hukum Membaca Al-Quran saat Haid

Oleh Haura Nurbani
21 September 2023
0

Apa hukum membaca Al-Quran saat haid?

Terpopuler

Tidak ada konter tersedia
Facebook Twitter Youtube Pinterest

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Tidak ada Hasil
View All Result
  • Home
  • Beginner
  • Tahukah
  • Sirah
  • Renungan
  • Muslimbiz
    • Muslimtrip
  • Cari

© 2022 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.