• Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi
Minggu, 24 Januari 2021
No Result
View All Result
NEWSLETTER
Islampos
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Muslimtrip
  • Muslimbiz
  • Beginner
  • Syiar
  • Keluarga
  • Dari Anda
No Result
View All Result
Islampos
No Result
View All Result

Warisan yang Hendak Kita Tinggalkan

Redaktur Mila
2 tahun ago
in Renungan
Reading Time: 3min read
0
Badan Bantuan Turki Bangun Pusat Bantuan Pengungsi Rohingya

Foto: Anadolu

Oleh: Nurina Purnama Sari S.ST
Ibu Rumah Tangga, aktivis posyandu, tinggal di Sawangan Depok

“Hilangkan anggapan bahwa anak-anak itu beban. Anak-anak kita tidak numpang hidup pada kita. Numpang? berarti Anda yang sombong. Bayi lahir sudah membawa rezekinya sendiri, yang dititipkan lewat diri orang tuanya. Yang menjadi masalah adalah kita belum “percaya” pada Allah sebagai Ar-Razzaq (Maha Pemberi Rizki). Anak shalih yang bisa mendoakan orang tuanya, itu aset. Ketika kita meninggal, maka yang paling berhak menshalatkan kita adalah anak kita, bukan orang lain. Shalat jenazah itu isinya doa semua. Anda bayangkan saja, jika dishalatkan oleh anak-anak Anda yang shalih, berapa ribu ampunan yang akan Anda terima ketika tubuh Anda sudah terbujur kaku dan tak mampu lagi bangkit untuk beramal?” kata ustadz Budi Ashari dalam salah satu kajian orang tua rutin kuttab yang kami ikuti.

Bukti cinta orang tua sepanjang jalan salah satunya memikirkan masa depan anak-anak mereka. Tak ada orang tua yang ingin anak-anak kelak hidup dalam kesulitan. Tapi pernah tidak terpikir, jikalau kita berpulang ke kampung akhirat karena undangan ajal, akan ke mana anak-anak kita berlari? Di saat peraduan mereka sudah mendahului? Jika yang kita tinggalkan berupa harta warisan, sampai berapa lama kira-kira warisan itu akan bertahan?

Bukan berarti tidak boleh mewariskan mereka berupa emas permata, atau tabungan misalnya. Hanya saja meninggalkan harta kepada anak-anak yang lemah imannya, yang dangkal pemikirannya dalam memandang kehidupan, maka tak berapa lama harta itu akan habis.

BACA JUGA: Ketahuilah, 3 Hal Ini Mengantarkan Seseorang Jadi Orang yang Pertama Masuk Surga

Hisyam bin Abdul Malik dan Umar Bin Abdul Aziz sama-sama memiliki 11 anak, laki-laki dan perempuan. Hisyam bin Abdul Malik (Salah satu Khalifah di masa Umayyah) meninggalkan jatah warisan bagi anak-anak laki masing-masing mendapatkan 1 juta Dinar. 1 juta dinar (hari ini sekitar Rp 2.220.000.000.000,-) ternyata tak bisa sekadar untuk berkecukupan, bahkan menuju kefakiran. Dengan peninggalan harta melimpah itu ternyata tidak membawa kebaikan. Semua anak-anak Hisyam sepeninggalnya hidup dalam keadaan miskin.

Berbeda dengan Khalifah Umar Bin Abdul Aziz yang hanya mewariskan setengah dinar bagi anak-anak lelakinya (yang jika dirupiahkan hanya sekitar Rp.1.100.000) dan seperempat dinar untuk anak perempuan. Di masa kapitalisme sekarang ini di mana harga bahan-bahan pokok melambung tinggi, jumlah uang segitu dalam hitungan beberapa hari akan menguap tak berbekas. Nyatanya, anak-anak Umar bin Abdul Aziz tanpa terkecuali hidup dalam keadaan berkecukupan bahkan kaya. Salah seorang di antara mereka berinfaq fi sabilillah untuk menyiapkan kuda dan perbekalan bagi 100.000 pasukan penunggang kuda.

Umar bin Abdul Aziz seorang Khalifah yang sukses memakmurkan rakyatnya sampai tak seorang pun rakyatnya yang mau menerima pembagian zakat. Tentu dia juga berhak untuk memakmurkan keluarganya. Minimal sama, atau bahkan ia punya hak lebih sebagai pemimpin mereka.

Tetapi ternyata ia tidak meninggalkan banyak harta. Tak ada tabungan yang cukup. Tak ada usaha yang mapan. Apalagi asuransi seperti zaman sekarang.Tapi tidak ada sedikit pun kekhawatiran. Tidak tersirat secuil pun rasa takut. Karena warisan itu sudah ia tinggalkan berupa keshalihan anak-anak hasil didikannya.

BACA JUGA: Jangan Ragu Ajak Anak Bermain di Luar Ruangan, Ini Alasannya

Dengan keshalihan orang tuanya, mereka dijaga dan dengan keshalihan anak-anaknya, mereka akan diurusi, dijaga dan ditolong Allah.

Hikmah dari potongan kisah tersebut, semacam kode keras bagi orang tua. Jadi jika detik ini kita masih percaya anak-anak kita bisa shalih karena sudah di sekolahkan di lembaga pendidikan islami, sementara orang tuanya tak mau mengukur diri dan berikhtiar untuk menjadi shalih pula, mengabaikan Al-Qur’an sebagai panduan kehidupan dan menganggapnya hanya sebagai kitab suci yang cukup di pandang dan dilisankan namun enggan untuk mengamalkan, niscaya kesia-siaan yang kita dapatkan.

Pun ketika kita tak mampu menjaga militansi untuk memperjuangkan Islam, namun berharap banyak anak kita menjadi pembela agama. Mungkin semacam mimpi untuk memeluk bulan.[]

Kirim RENUNGAN Anda lewat imel ke: islampos@gmail.com, paling banyak dua (2) halaman MS Word. Sertakan biodata singkat dan foto diri.

Tags: AnakHartaorang tuawarisan
Mila

Mila

Related Posts

Permen

Permen

18 Januari 2021
Sempat Dirawat di RS Al Anshar Madinah, Syekh Ali Jaber Kini Kembali ke Indonesia

Menyejukkan, Inilah 20 Nasihat dalam Dakwah Syekh Ali Jaber Semasa Hidupnya

17 Januari 2021
5 Bahan Alami Ini Bisa Putihkan Gigi

Senyum Gadis Itu

16 Januari 2021
Nasihat Syeikh Ali Jaber soal Sedekah Terbaik untuk Ibu yang Sudah Meninggal

Kau Akan dikenang Sebagai Apa?

15 Januari 2021
Buka Lagi
Selanjutnya
Hukum Menyerobot Antrian

Hukum Menyerobot Antrian

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisements

Terbaru

Ini Dia 5 Tanda Kita Cinta Al-Quran
Islam 4 Beginner

Baca 2 Ayat dari Surat Quran Ini untuk Hindari Sihir

Redaktur Ari Cahya Pujianto
4 jam ago
Peneliti Sebut Bacaan Alquran Bisa Buat Jiwa Tenang
Tahukah Anda

Peneliti Sebut Bacaan Alquran Bisa Buat Jiwa Tenang

Redaktur Yudi
6 jam ago
10 Pintu Syetan pada Diri Manusia
Dunia Ghaib

10 Pintu Syetan pada Diri Manusia

Redaktur Ari Cahya Pujianto
6 jam ago
Kisah Pria yang Nekat Mudik Jakarta-Solo dengan Jalan Kaki 
Tahukah Anda

Senang Dipuji, Bisa Jadi Kabar Gembira Bisa juga Membawa Petaka

Redaktur Sodikin
7 jam ago

On Facebook

Navigasi

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

About Us

Membuka, menginspirasi, free to share

  • Home
  • Copyright
  • Disclaimer
  • Iklan
  • Redaksi
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Dunia
    • Nasional
    • Palestina
  • Ramadan
    • Tanya Jawab Ramadhan
    • Tsaqofah Ramadhan
    • Video Ramadhan
    • Fiqh Ramadan
    • Kesehatan Ramadhan
    • Kultum Ramadhan
  • Muslimbiz
  • Muslimtrip
  • Beginner
  • Keluarga
  • Sirah
  • Syiar
  • Muslimah
  • Dari Anda
  • Donasi

© 2019 islampos - Membuka, Menginspirasi, Free to Share.

Add Islampos to your Homescreen!

Add